DISUSUN OLEH:
1. MICHAEL LUMBANGAOL
2. STIFFEN MANURUNG
3. CICI NAYLA
4. DESI TRESIA
5. NOVRIANI SITOHANG
6. KRISITINA SIMBOLON
7. SRI WIDYA
i
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kepada TUHAN yang MAHA ESA atas
rahmatNya, sehingga tugas laporan ini bisa terselesaikan dengan baik dengan juduh “
PEKANBARU”
Handphone di SMA ADVENT PEKANBARU khususnya di kelas XI. Kami tau laporan
ini belum sempurna. Kami berharap pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang
membangun dan kami mengucapkan terimah kasih kepada guru Bahasa Indonesia yang
telah membimbing dalam penulisan laprang ini. Kami juga tak lupa mengucapkan terima
kasih kepada teman-teman kami yang telah membantu membuat laporan ini. Terima kasih
Penulis
iii
iv
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
“Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat saat sekarang
ini telah banyak digunakan orang Berbagai informasi dapat di akses melalui internet
secara bebas”. (Ismi, 2020). Salah satu bukti kemajuan teknologi adalah dengan adanya
Handphone yang dapat mengakses internet atau yang lebih dikenal dengan Smartphone.
smartphone terus berkembang. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya fungsi pada
perangkat mobile.
menyediakan beragam aplikasi yang sangat bervariasi yang dapat berdampak signifikan
seorang pelajar mengakses pelajaran melalui aplikasi belajar online sehingga dapat lebih
dahulu mempelajari pelajaran sebelum diterimanya di sekolah namun contoh yang lain
Tetapi pada saat ini kebanyakan para pelajar menggunakan smartphone kearah
negative nya. Para pelajar sering sekali meyita waktu nya dengan bermain smartphone
seperti bermain game ataupun sosial media sehingga para pelajar kurang efektif untuk
mengelolah waktu mereka. Para pelajar saat ini sering sekali menggunakan smartphone
dalam SMA ADVENT PEKANBARU merupakan salah sekolah yang memiliki peraturan
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Apakah ada pengaruh smartphone terhadap menurunnya prestasi siswa kelas XI SMA
ADVENT PEKANBARU?
2. Berapa siswa yang membawa smarphone ke kelas saat ja m pelajaran berlangsung ohel
3. Bagaimana Tindakan guru terhadap siswa kelas XI SMA ADVENT PEKANBARU yang
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka pembatasan masalah
dalam penelitian ini adalah “ Dampak Penggunakan smarthphone bagi para pelajar di
D. Tujuan Penelitian
Bertolak dari masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mendekskripsi
E. Manfaat penelitian
1. Bagi konselor
Hasil penelitian ini bisa digunakan oleh konselor untuk merancang program
2. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai bahan informasi untuk menciptakan
3. Bagi peneliti
2
3
Hasil penelitian ini bisa digunakn sebgai bahan referensi kajian, khususnya dalam
3
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Handphone
mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional saluran tetap,
namun dapat dibawa ke mana-mana (portable, mobile) dan tidak perlu disambungkan
dengan jaringan telepon menggunakan kabel (nirkabel; wireless). Saat ini Indonesia
mempunyai dua jaringan telepon nirkabel yaitu sistem GSM (Global System for Mobile
Telecommunications) dan sistem CDMA (Code Division Multiple Access). Badan yang
Indonesia (ATSI). Bervariasi juga penyedia layanan (provider) jaringan seperti CDMA
dengan Fleksi, Fren, Esia dan jaringan GSM seperti Telkomsel, Three, Indosat, XL.
dengan ditambahkan fitur-fitur multimedia seolah dapat berfungsi sebagai kamera digital
Seiring berkembangnya era digital, sejak awal 2010, smartphone bahkan seolah
didefinisikan sebagai perangkat telepon bergerak (telepon selular) yang memiliki fungsi
penunjang bisnis, sosial, multimedia, dan dapat melakukan akses data dengan kecepatan
1
2
Kelahiran smartphone dengan kemampuan tinggi ditandai dengan lahirnya iPhone dari
Apple. Perintis alat-alat multimedia bergerak ketingkat kelas tinggi dan kelas tinggi ini
menjadi raja smartphone dan pemutar musik digital mulai pertengahan 2007 hingga
Ponsel atau smartphone kini merupakan sahabat yang sangat wajib kita miliki dan
sangat susah kita lepaskan dari diri masyarakat Indonesia. Berdasarkan paparan data
Consumer Lab Ericsson, selain sebagai alat komunikasi, handphone memiliki fungsi lain.
Dari riset ditahun 2009, terdapat lima fungsi handphone yang ada di masyarakat.
Telephone celuler yang dulunya hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, kini pun telah
a. Sebagai alat Komunikasi agar tetap terhubung dengan teman ataupun keluarga =
65 %
Memang jelas manfaat handphone terbesar yaitu sebagai alat komunikasi agar tetap
terhubung dengan teman ataupun keluarga, sesuai dengan fungsi awalnya, dan selain
fungsi di atas handphone tersebut bisa bermanfaat untuk menambah pengetahuan tentang
kemajuan teknologi dan untuk memperluas jaringan, handphone tersebut juga bisa
digunakan sebagai hiburan karena terdapat berbagai feature handphone yang beragam
2
3
seperti kamera, permainan, Mp3, video, radio, televisi bahkan jaringan internet seperti
Manfaat yang utama smartphone adlah sebagai alat komunikasi agar terhubung
dengan teman ataupun keluarga yaitu sesuai dengan fungsi awalnya, dan selain itu
yang berjarak jauh dari kita. Dengan begitu, kita tidak perlu bersusah
payah mengirim surat yang akan membutuhkan waktu yang lama untuk
sampai ke tujuannya.
3
4
yang sudah tersedia di handphone. Jadi, siswa dengan mudah dapat belajar
Saat kita sedang bosan, kita dapat memainkan aplikasi tersebut seperti
bermain handphone saja. Mereka tidak lagi berfikir pada hal yang lain. Bagi mereka
handphone merupakan teman setia yang setiap ke mana-mana selalu dibawa, rasanya
tidak lengkap tanpa handphone di genggamannya. Pada saat belajar di rumah, peserta
didik mendampingi buku dengan handphone. Pada awalnya mendengarkan musik atau
mp3 untuk menciptakan suasana belajar yang nyaman akan tetapi ketika bunyi telepon
atau sms (short messege service) maka buku itu ditinggalkan peserta didik berpaling ke
handphone. Mereka malas belajar dan lebih senang teleponan, smsan dan bermain game.
Keberadaan handphone memanng sangat penting bagi kehidupan di zaman era globalisasi
seperti sekarang ini. Tapi jika ternyata handphone disalahgunakan maka akan berdampak
4
5
negatif. Seperti handphone yang semestinya belum diberikan kepada peserta didik tetapi
sudah diberikan, kalau memang jika peserta didik bisa memanfaatkan sesuai fungsinya
maka itu sangat baik tapi tidak sedikit peserta didik yang menyalahgunakan handphone
dari fungsinya dan pada akhirnya handphone tersebut dapat mengganggu proses belajar
Konsentrasi adalah tingkat perhatian kita terhadap sesuatu, dalam konteks belajar
berarti tingkat perhatian peserta didik terpusat terhadap segala penjelasan atau bimbingan
yang diberikan guru. Seharusnya ketika seorang guru sedang memberikan materi
pelajaran seluruh perhatian peserta didik harus terfokus kepada penjelasan guru tersebut.
Akan tetapi sering sekali handphone yang mereka punya menjadi salah satu penyebab
konsentrasi peseta didik menurun, bagaimana tidak ketika seorang guru sedang
menjelaskan pelajaran peserta didik lebih asyik memainkan handphone seperti smsan
dengan temannya, main games, bahkan update status di jejaring sosial facebook dan lain
sebagainya. Akibat dari itu semua saat evaluasi atau ulangan, peserta didik tidak bisa
menjawab soal akhirnya mendapat nilai yang buruk, dan hal itulah yang menyebabkan
1) Fitur-fitur yang tersedia di handphone seperti : kamera, games, gambar, dan fasilitas
yang lain, mudah mengalihkan perhatian peserta didik dalam menerima pelajaran di
sekolah (kelas).
5
6
2)Peserta didik mudah disibukkan dengan memanggil/ menerima panggilan, sms, miscall
4) Dengan handphone peserta didik dapat mudah mengirim/ menerima baik tulisan
maupun gambar yang tidak baik dan tidak selayaknya dikonsumsi pelajar. Kalau hal
tersebut dibiarkan, maka peserta didik akan dewasa sebelum waktunya, dan peserta didik
yang kita hadapi merupakan peserta didik yang taat dan patuh pada permainan teknologi
handphone.
Jika tidak ada kontrol dari guru dan orang tua. Alat komunikasi handphone bisa
tidak layak dilihat seorang pelajar dan pada akhirnya sangat berpotensi mempengaruhi
e. Pemborosan
Dengan mempunyai alat komunikasi handphone, maka pengeluaran kita akan bertambah,
apalagi kalau handphone hanya digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat maka
hanya akan menjadi pemborosan. Dengan anggaran orang tua yang serba minim para
peserta didik memaksa orang tuanya untuk dapat dibelikan handphone. Belum lagi para
pelajar setelah itu harus meminta uang kepada orang tua untuk membeli pulsa setiap bulan
bahkan setiap hari.9 Kebanyakan pelajar sekarang itu tidak mempunyai buku dengan
6
7
alasan tidak punya uang, tetapi dibalik itu kalau urusan “membeli pulsa” tidak ada kata
Anak-anak atau pun pelajar cenderung mengembangkan minat yang sangat inters.
anak. Beberapa orang tua memfasilitasi anak nya dengan handphone dengan tujuan agar
anak tak susah diatur. Apalagi bagi para orang tua yang sangat sulit membagi waktu
bersama anaknya sehinngga mereka memberikan teman yang akan selalu menemani
mereka seperti handphone. Karena kurang dampingan orang tua membuat mereka
bermain tanpa henti sehingga kemampuan mengendalikan diri pun sulit dilakukan
Orang tua zaman sekarang sering sekali menggunakan handphone seperti untuk
berkerja sehingga mereka lupa akan sekitarnya. Ketika anak mereka melihat orang tua
nya sering menggunkan handphone mereka akan meniru orang-orang sekitarnya. Oleh
karena itu orang tua harus menjadi role model yang sangat baik untuk anak dalam
menggunakan handphone
7
8
d. Lingkungan sekitarnya
Anak saat sekarang ini mayoritas nya memiliki handphone dan menggunakan nya
untuk bermaiin maupun bermedia sosial. Sangat jarang anak-anak sekarang ini kurang
dengan bermain menggunakan handphone. Jika mereka bermain handphone mereka pasi
terlalu focus kepada handphone mereka tanpa peduli sekitaranya.Sehingga para anak-
anak yang tadi nya ingin bermain bersama malah ikut bermain handphone.
G. Hipotesis
8
BAB III
METODE PENELITIAN
Menurut Cholid Narbuko dan Abu achmadi metode artinya cara melakukan sesuatu
dengan menggunakan pikiran secara saksama untuk mencapai suatu tujuan, sedangkan
penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisis
penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu.
Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan nya bahawa metode penelitan itu
fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi,
motivasi, tindakan dan lain- lain, secara holistic dan dengan cara deskripsi dalam bentuk
kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan
berbagai metode alamiah. Maka desain penelitian menggunakan penelitian studi kasus
(case study). Studi case adalah desain penelitian yang dilatarbelakangi masalah untuk
9
10
(Agustina,2016:2). Tujuan dari desain studi kasus adalah memperoleh keutuhan suatu
Oleh karena itu, peneliti menggunakan desain studi kasus karena para peneliti
ingin mengetahui dampak penggunaan handphone terhadap pelajar pada siswa kelas XI
A. Populasi
tertentu yang memiliki jumlah banyak dan luas. Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA ADVENT PEKANBARU sebagai tempat untuk
siswa.
B. Sampel
Menurut darmawan (2013: 138), sampel adalah sunjek penelitian yang menjadi
sumber data yang terpilih dari hasil pekerjaan Teknik penyampelan. Adapun penelitian
(Agustian,2016:3). Sampel ini tidak terbatas pada kondisi atau situasi yang
10
11
1, Observasi
untuk mengetahui dari dekat kegiatan yang dilakukan. Observasi menurut Kartini
Kartono adalah “studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-
Dalam penelitzn ini peneliti berperan sebagai observasi partisipatif yanag dimana peneliti
terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan
sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan
apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan apa suka dukanya. Dengan
observasi partisipatif ini data yang diperoleh akan lebih akurat, lengkap, tajam dan sampai
2. Interview (wawancara)
dari sampel/partisipan. Analisis ini umumnya melibatkan perhitungan yang dapat di ukur
secara statistic guna memperoleh konsisten jawaban dari informan. Peneliti meakukan
E. Instrument Penelitian
11
12
Menurut Agustina (2016: 6), instrumen merupakan alat bantu peneliti dalam
mengumpulkan data. Para peneliti mengumpulkan data menggunakan skala likert. Skala
likert bertujuan mengukur sikap dan emosi sampel/subjek penelitian guna mencari
kebenaran yang bersifat objektif. Skala berupa angkat yang disusun dan di kembangkan
Analisa data adalah poses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, observasi, kuesinoner, dan dokumentasi, dengan cara
sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari,
dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
1. Reduksi Data
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-
hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan
demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan
peserta didik yang menggunakan handphone baik di dalam kelas maupun di luar
12
13
b. Data yang telah dicatat dan ditabulasi diseleksi sehingga yang diambil hanya yang
Pada tahap ini peneliti mencari dan mengkajikan teori yang berkaitan dengan penelitian
yang akan peneliti lakukan yaitu tentang pengaruh penggunaan handphone terhadap
yang sudah diperoleh dari sumber-sumber yang ada di ruang lingkup penelitian.
Peneliti dalam menganalisis data menggunakan dua cara, yaitu dengan cara statistika
untuk menganalisi hasil angket interaksi sosial yang sudah peneliti disebarkan, dan cara
interpretasi kualitatif untuk menganalisis data dari hasil wawancara dan observasi.
setelah melakukan analisi data ,peneliti menghubungkan proporsi data dengan strategi-
pola partisipatoris, dan waktu observasi, guna memastikan kevaliditasan data yang
13
14
Pada tahap ini peneliti melakukan penafsiran tamuan yang disesuaikan dengan hasil
14
DAFTAR PUSTAKA
Didik Sma Piri Kecamatan Jatiagung Kabupaten Lampung Selatan. Skripsi. Universitas
Lingkungan SMA Negeri 1 Bayang”. Journal of Civic Education. Vol 2. UNP Padang
15
16
16