Anda di halaman 1dari 10

Pengaruh Smartphone Terhadap Perilaku Santri Usniatul Qu’an

Disusun oleh :
Ahmad Abdul Karim (302180061)
Dosen Pengampu : Andhita Risko Faristian, S.Pd., M.A.

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

PONOROGO

2020
1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pesantren merupakan lembaga pendidikan tradisional Islam untuk memahami,


menghayati, dan mengamalkan ajaran agama Islam dengan menekankan pentingnya
moral agama Islam sebagai pedoman hidup bermasyarakat sehari-hari. Pesantren
memiliki peran penting dan strategis dalam upaya perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup. Hal ini dapat dilihat dari beberapa hal yang melatarbelakanginya
sebagai lembaga syiar agama Islam yang memegang kendali paling penting dalam
tatanan masyarakat dan hubungan dalam kehidupan manusia.Di Indonesia pondok
pesantren merupakan lembaga tempat penyebaran agama sekaligus sebagai lembaga
pendidikan Islam yang relatif tua yang mampu bertahan dan berkembang hingga saat
ini. Sebagai lembaga Islam, pondok pesantren telah berusaha meningkatkan
kecerdasan rakyat dan moral bangsa. Apabila diperhatikan dengan seksama, dapatlah
dikatakan bahwa pondok pesantren memiliki tujuan ganda. Sebagai institusi, pondok
pesantren mempertahankan nilai-nilai keislaman dengan titik berat pada aspek
pendidikan. Di pihak lain, pondok pesantren memiliki peran dan fungsi terhadap
peningkatan pendidikan masyarakatsebagai upaya meningkatkan kualitas sumber
daya manusia guna membentuk masyarakat yang berperilaku dan paham akan nilai-
nilai Islam. Dalam hal ini para penngasuh serta pengurus pondok pesantren sangat
menekankan kepada seluruh santri untuk mematuhi peraturan yang ada agar dapat
memahami dan mencerna ilmu atau kitab-kitab dengan baik dan terhindar dari segala
hal yang mengganggu para santri untuk menelaah ilmu-ilmu di pondok pesantren dan
agar kelak dapat bermanfaat bagi dirinya dan mengamalkannya kepada seluruh
masyarakat. Maka dari itu saya ingin meneliti salah satu pondok pesantren, karna
beberapa pondok pesantren mengizinkan para santri membawa smartphone. Apa
pengaruh untuk para santri dan dampak yang ditimbulkan.
B. Identitas Masalah

Berdasarkan masalah di atas, seberapa berpengaruh handphone terhadap perilaku


santri pondok pesantren Usniatul Qur’an. Jenangan, Ponorogo.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identitas masalah diatas, penelitian ini bertujuan untuk para santri,
serta pengurus pondok pesantren usniatul Qur’an di Jenangan Ponorogo, dan
melibatkan masyarakat sekitar untuk menilai perilaku para santri.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa alasan pengurus pondok pesantren Usniatul Qur’an mngizinkan para
santri membawa smartphone?
2. Bagaimana dampak yang ditimbulkan membawa smartphone di pondok
pesantren Usniatul Qur’an?
3. Bagaimana peran masyarakat dalam menaggapi hal tersebut?

E. Tujuan Penelitian
Dari beberapa rumusan masalah yang telah disebutkan, maka akan tercapai
beberapa tujuan dalam penelitian ini. Diantaranya yaitu :
1. Masyarakat mampu mengetahui mengapa pondok pesantren Usniatul Qur’an
mengizinkan santrinya membawa smartphone.
2. Para santri mengetahui pengaruh ataupun dampak dari smartphone.
3. Masyarakat dapat menilai perilaku yang ditimbulkan para santri Usniatul
Qur’an setelah lulus dari pondok pesantren.
F. Kegunaan Hasil Penelitian

Adapun manfaat penelitian dibagi menjadi dua aspek:


1. Secara teoritis
Penelitian ini dapat digunakan untuk menggambarkan apakah seorang santri dapat
memahami sebuah ilmu di pesantren dengan membawa smartphone. Dan para
santri mengetahui dampak yang ditimbulkan. Serta masyarakat dapat menilai baik
buruknya untuk lingkungannya.
2. Secara praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para para santri dan
masyarakat bahwasanya smartphone tidak hanya memberikan dampak negatif,
tetapi juga memberikan dampak positif. Menjadi salah satu bahan acuan
penelitian di bidang pesantren. Menjadi salah satu kajian untuk penulisan
berkaitan dengan akhlak menurut syariat islam.

II. LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, HIPOTESIS.

A. Landasan Teori
1. Pengertian smartphone
Smartphone adalah telepon genggam yang mempunyai kemampuan tingkat tinggi,
kadang-kadang dengan fungsi yang menyerupai komputer. Belum ada standar
pabrik yang menentukan arti Smartphone. Bagi beberapa orang, smartphone
merupakan telepon yang bekerja menggunakan seluruh perangkat lunak sistem
operasi yang menyediakan hubungan standar dan mendasar bagi pengembang
aplikasi. Bagi yang lainnya, Smartphone hanyalah merupakan sebuah telepon
yang menyajikan fitur canggih seperti surel (surat elektronik), internet dan
kemampuan membaca buku elektronik (e-book) atau terdapat penyambung VGA.
Dengan kata lain, Smartphone merupakan komputer kecil yang mempunyai
kemampuan sebuah telepon.
2. Tujuan menggunakan smartphone
a. sebaga sarana untuk menudahkan komuikasi jarak jauh dengan orang lain,
baik antar kota ataupun mancanegara, dan juga sebagai media informasi
b. gadget dapat memperpendek jarak ruang jauh, sehingga dapat saling
berkomunikasi pada saat bersamaan.
c. Gadget membantu .komunikasi antar individu dan bahkan antar kelompok.
d. dengan barbagai fasilitas layanan yang disediakan oleh jasa telekomunikasi.
Keberadaan gadget kini sudah mengalahkan telephone kabel. Teknologi
seluler selalu berkembang terus dan tidak akan pernah berhenti disatu titik.
Teknologi berkaitan erat dengan desain dan kualitas suatu produk sehingga
masyarakat tidak akan jenuh dengan teknologi yang semakin canggih. Selain
itu juga, tujuan dari gadget adalah meningkatkan mutu pembelajaran,
efektivitas, serta efesien.
3. Manfaat penggunaan smartphone
Gadget memliki fungsi dan manfaat yang relatif sesuai dengan penggunaannya.
Fungsi dan manfaat gadget secara umum diantaranya:

a. Komunikasi

Pengetahuan manusia semakin luas dan maju. Jika zaman dahulu manusia
berkomunikasi melalui batin, kemudian berkembang melalui tulisan yamg
dikirimkan melalui pos. Sekarang zaman era globalisasi manusia dapat
berkomunikasi dengan mudah, cepat, praktis dan lebih efesien dengan
menggunakan handphone.

b. pendidikan

Seiring berkembangnya zaman, sekarang belajar tidak hanya terfokus dengan


buku, namun dengan melalui gadget kita dapat mengakses berbagai ilmu
pengetahuan yang kita perlukan.tentang pendidikan, politik, ilmu
pengetahuan umum, agama tanpa harus repot pergi keperpustakaan yang
mungkin jauh untuk dijangkau.
4. Dampak positif penggunaan smartphone
a. Mempermudah komunikasi

Tidak bisa dipungkiri jika komunikasi saat ini sangat mudah dengan
kehadiran smartphone. Hal ini juga berlaku di dunia pendidikan, di mana
komunikasi antara guru - pelajar - orang tua dapat berjalan dengan lebih
mudah dan dapat dilakukan secara massal melalui grup yang tersedia di
aplikasi komunikasi, seperti whatsapp, line atau telegram. Hal ini dapat
mengurangi risiko terputusnya informasi seperti yang sering terjadi sebelum
ada smartphone, tidak sampainya pesan berantai karena berbagai alasan
seperti tidak ada pulsa, atau ada yang tidak menerima pesan karena terlewat.
Proses berbagi informasi atau melakukan konferensi video mengerjakan tugas
juga dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja dengan bantuan
smartphone, dan hal ini dapat sangat membantu dalam proses belajar.
Misalnya dalam tugas kelompok, ada anak yang tidak bisa datang, dia tetap
bisa melanjutkan proses tugas kelompok melalui kelompok komunikasi yang
ada.

b. Media Hiburan

Smartphone memiliki banyak fitur hiburan dan ini dapat menjadi media untuk
membantu para pelajar atau guru untuk mendapatkan kesenangan dari
kejenuhan mereka. Banyak aplikasi hiburan yang bisa menjadi sarana belajar
sambil bermain bagi mereka. Misalnya game yang dapat meningkatkan
kemampuan siswa-siswa yang dapat dipraktikkan dalam kehidupan mereka,
atau game yang mengasah kemampuan mengingat atau berhitung.

c. meningkatkan pengetahuan

Salah satu berfikir positif smartphone dapat membantu murid-murid untuk


mendapatkan informasi di berbagai pelajaran dengan sangat mudah.
Smartphone dilengkapi dengan berbagai aplikasi termasuk aplikasi
pendidikan. Selain itu, dengan bantuan mesin pencari seperti google, murid-
murid dapat mengakses berbagai informasi dan mengecek keakuratan
informasi yang telah mereka kumpulkan. Hal ini sangat membantu mereka
dalam mengerjakan tugas-tugas mereka dan dapat meningkatkan pengetahuan
mereka dan membantu mereka untuk meningkatkan prestasi akademik
mereka.

5. Dampak negatif penggunaan smartphone

a. Mengurangi Interaksi Sosial

Remaja sering janjian untuk ketemuan dengan teman lewat aplikasi chatting
di smartphone. Saat bertemu di tempat yang dijanjikan, biasanya kamu
bukannya asyik ngobrol dengan teman-teman, tapi malah sibuk dengan
smartphone untuk bikin status Facebook, hingga membalas pesan yang
masuk. Hasilnya interaksi dengan teman-teman pun berkurang. Bahkan tidak
sedikit yang sampai lupa waktu dan asyik sendiri gara-gara main game di
smartphone.

b. Menurunkan daya ingat

Smartphone merupakan salah satu alat untuk mengabadikan momen-momen


berharga di dalam hidup kamu. Pada porsi yang sama, alat tersebut
menurunkan daya ingat kamu. Hal ini dikarenakan para pengguna smartphone
terlalu menggantungkan kebutuhannya pada gadget, sehingga tidak berusaha
untuk melakukan segala sesuatunya sendiri. Termasuk mengingat sesuatu hal.

c. Penglihatan terganggu

Saat kita berlama-lama melihat layar smartphone dapat mengakibatkan


penglihatan terganggu. Dalam dunia kedokteran, gangguan penglihatan
tersebut disebut Computer Vision Syndrome (CVS) dengan gejala mata
kering karena jarang berkedip dan mata menjadi lelah.

d. Membuat kecanduan
Sekarang ini smartphone memang memegang peranan yang penting dalam
aktifitas sehari hari. Berkat perkembangan teknologi, kini smartphone mampu
melakukan banyak hal yang membuat hidup terasa lebih nyaman. Aktifitas
sehari-hari itu seperti halnya menerima dan membalas e-mail untuk urusan
pekerjaan, chatting dengan keluarga maupun teman, nonton video,
mendengarkan musik, main game, dan lain sebagainya. Sehingga, tak heran
jika banyak orang yang nyaris tak bisa lepas dari smartphone. Akibat dari
ketergantungan seperti itu, banyak orang yang menjadi kecanduan
smartphone. Jika kecanduannya sudah akut bisa menimbulkan banyak
masalah bagi kesehatan maupun sisi sosial seseorang. Bahkan, ada pula
penelitian yang menyebutkan bahwa, untuk bisa menyembuhkan pecandu
smartphone harus menggunakan terapi yang sama seperti terapi yang
diterapkan kepada pecandu narkoba.

e. Anti sosial.

Terlalu lama bermain smartphone bisa membuat kita jadi anti sosial. Hal ini
terbukti saat kita asik bermain smartphone, kita tidak lagi memperdulikan
keberadaan orang lain di sekitar kita. Rata-rata pengguna smartphone
melakukan hal seperti itu. Tentu ini bisa saja membuat hilangnya rasa sosial
kita terhadap dunia nyata, dan lebih mempedulikan pada dunia maya yang
ada dalam smartphone kita. Bermain smartphone memang tidak dilarang,
terlebih banyak hal positif yang dapat dilakukan dengan smartphone. Tapi,
jika penggunaannya terlalu sering tentu bakal membawa dampak yang tidak
baik bagi diri sendiri. Pada dasarnya, segala sesuatu yang terlalu berlebihan
itu tidak baik.

B. Kerangka Berpikir

C. Hipotesis
Hipotesis berasal dari perkataan hipo (hypo) dan tesis (thesis). Hipo berarti kurang
dari, sedang tesis berarti pendapat. Jadi hipotesis adalah suatu pendapat atau
kesimpulan yang sifatnya masih sementara.
1. Ho : tidak ada pengaruh smartphone terhadap perilaku santri Usniatul Qur’an
2. Ha : ada pengaruh smartphone terhadap perilaku para santri Usniatul Qur’an saat
menuntut ilmu di pesantren.
Pada penelitian ini diajukan hipotesis Ha: ada pengaruh smartphone terhadap
perilaku santri Uniatul Qur’an.

III. PROSEDUR DAN JADWAL PENELITIAN

A. Metode
Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif adalah
penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta
kausalitas hubungan-hubungannya. Tujuan pengembangannya dan menggunakan
model-model matematis, teori-teori dan hipotesis.
B. Populasi dan samel
Populasi dalam peneltian ini adalah pengemudi Gojek dan penguna aplikasi gojek.
Sampel dalam penelitian ini adalah 15 orang pengemudi gojek online dan 15
pengguna aplikasi gojek.

C. Teknik pengumpulan data

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan degana menggunakan tiga teknik
pengumpulan data secara bersama-sama, yaitu Angket (Kuesioner), wawancara, dan
obeservasi.

D. Teknik analisis data


Pada penelitaian ini mengunakan teknik analisis data yaitu :
1. Persiapan
Kegiatan persiapan ini adalah mencek semua kelengkapan data yang
dihasilkan dari pengumpulan data sesuai dengan metode yang digunakan.
2. Tabulasi
Kegiatan tablusi melipati pemberian skor terhadap item-item yang perlu,
memberi kode, mengubah kode, mengubah jenis data yang disesuaikan
dengan teknik anlisis yang digunkan. 1

E. Jadwal penelitian
Penelitian ini akan di lakukan pada tanngal 8 – 12 Maret 2020.

11
Sugiono, Metode penelitian pendidikan, (Bandung : Alfabeta, 2015), 14.
1
Sugiono, Metode penelitian pendidikan, 148.

Anda mungkin juga menyukai