Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebutuhan akan ilmu pengetahuan semakin hari semakin meningkat.

Perkembangan ilmu pengetahuan ini mendukung untuk terciptanya teknologi-

teknologi baru yang menandai adanya kemajuan zaman. Hingga kini,

teknologi yang berkembang sudah memasuki tahap digital. Termasuk di

Indonesia, setiap bidang sudah mulai memanfaatkan teknologi untuk

memudahkan pekerjaan, termasuk juga di bidang pendidikan.

Di zaman yang serba cangggih sekarang ini, teknologi hadir sebagai

alat yang memudahkan segala aktivitas kehidupan manusia. Bahkan teknologi

dijadikan sebagai suatu kebutuhan dan menjadi ketergantungan. Dengan ada

kemajuan teknologi ini banyak orang yang tidak mampu mengatur

penggunaan teknologi tersebut contohnya berupa dalam penggunaan gadget,

penggunaan gadget ini dapat mempengaruhi pada perilaku dan karakter

seseorang.

Konsep teknologi diantaranya dirumuskan oleh Finn, Settler, serta

Heinich menyatakan, “selain diartikan sebagai mesin, teknologi bisa

mencakup proses, sistem manajemen dan mekanisme pantauan baik manusia

itu sendiri ataupun bukan, serta secara luas cara pandang terhadap masalah
berikut lingkupnya, tingkat kesukaran, studi kelayakan, serta mengatasi

masalah secara teknis dan ekonomis.”1

Teknologi komunikasi yang ada di Indonesia dari tahun ke tahun

berkembang mengikuti perkembangan teknologi di dunia Internasional.

Setelah telepon dianggap kurang efektif untuk berkomunikasi jarak jauh

karena tidak dapat dibawa kemana-mana, maka muncullah telepon genggam.

Telepon genggam mulai diperkenalkan di dunia dan Indonesia mengikuti

perkembangan tersebut. Dalam perkembangannya, HP tidak hanya untuk

menerima telepon atau sms (pesan singkat) tetapi berkembang fungsinya

sebagai memotret, merekam segala aktifitas, sebagai sarana informasi untuk

menjelajahi dunia internet, sebagai hiburan: permainan, MP3, mendengarkan

radio, menonton televisi.

Keberadaan teknologi komunikasi HP menjadi sangat mempengaruhi

proses pendidikan, subjek pendidikan, dan perkembangan kualitas pendidikan

itu sendiri. Pada saat ini, teknologi modern memegang peranan yang penting

terutama dalam bidang pendidikan. Salah satu penerapan TIK dalam bidang

pendidikan antara lain pemanfaatan sarana multimedia dan media Internet

dalam proses pembelajaran. Pemanfaatan sarana multimedia dalam proses

pembelajaran diwujudkan melalui modul-modul pembelajaran yang lebih

interaktif dan menarik minat pembelajar, misalnya penggunaan flash, adanya

1
Dewi Salma, Wawasan Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2012), Hal. 16
penjelasan melalui media suara/audio dan penambahan fitur-fitur yang dapat

meningkatkan partisipasi aktif dari siswa. Sedangkan dengan pemanfaatan

media internet dalam proses pembelajaran diharapkan akan mempermudah

dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan, sehingga diharapkan siswa

akan aktif mencari informasi sesuai dengan ilmu pengetahuan yang

dibutuhkan.

Pada umumnya teknologi pendidikan dianggap mempunyai potensi

untuk mempercepat tahap belajar (rate of learning) dan dapat membantu guru

untuk menggunakan waktu dengan baik dan efisien, sehingga menunjang guru

untuk dapat lebih banyak membina dan mengembangkan kreatifitas anak.

Selain itu teknologi pendidikan juga dipandang penting digunakan dalam

bidang pendidikan dengan alasan memberi kemungkinan pendidikan yang

sifatnya individual dengan jalan mengurangi pengawasan guru yang kaku

dalam mengajar serta memberikan kesempatan anak berkembang sesuai

kemampuannya. Penyajian informasi yang mampu menembus batas geografi

memungkinkan penyajian data pendidikan secara lebih luas, terutama adanya

media massa.2

Agama Islam juga menganjurkan untuk selalu beriman dan belajar,

sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Az-Zumar (39): 9

2
Yusufhadi Miarso. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. (Jakarta; Kencana, 2004), Hal.6-7
         

           

    

Artinya: “(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah

orang yang beribadah pada waktu malam dengan sujud lalu berdiri, karena

takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah,

apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak

mengetahui? Sebenarnya hanya orang yang berakal sehat yang dapat menerima

pelajaran”. (Qs. Az-Zumar ayat 9)

M. Quraish Shihab menjelaskan, kata (  ‫)يعلمون‬ pada ayat ini dipahami oleh

sebagian ulama sebagai kata yang tidak memerlukan objek. Maksudnya, siapa

yang memiliki pengetahuan, apa pun pengetahuan itu, pasti tidak sama dengan

yang tidak memilikinya. Hanya saja, jika makna ini yang dipilih, harus digaris

bawahi bahwa ilmu pengetahuan yang dimaksud adalah pengetahuan yang

bermanfaat yang menjadikan seseorang mengetahui hakikat sesuatu lalu

menyesuaikan diri dan amalnya dengan pengetahuan itu. Kata (  ‫)يتذكّرون‬ berasal

dari kata (‫ذكر‬  ) dzikr yakni pelajaran/peringatan.3

3
M. Quraish Shihab, Tafsir Al Misbah, Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an, Vol.
11, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), h. 455
Untuk dapat memanfaatkan Teknologi pendidikan dalam memperbaiki mutu

pembelajaran, ada tiga hal yang perlu diwujudkan, yaitu: 1) Peserta didik dan

guru harus memiliki akses teknologi digital di dalam lingkungan lembaga

pendidikan; 2) Adanya materi yang berkualitas dan bermanfaat bagi guru dan

peserta didik; 3) Guru harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam

menggunakan media-media pembelajaran digital untuk membantu siswa agar

mencapai standar akademik dan mengembangkan potensinya.

Banyak penggunan smartphone dikalangan anak-anak yang masih belum

memahami dengan baik dan benar bagaimana menggunakan smartphone. Mereka

sangat membutuhkan pendamping dan wawasan dari orang tua, pengajar,

ataupun orang sekitar yang memberikan contoh seperti kata-kata lisan dan

perbuatan tingkah laku.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat diketahui siswa tingkat menengah atas

yang sudah menggunakan smartphone menunjukakn perubahan perilaku terhadap

penggunaan smartphone. Perubahan perilaku seperti sering berkata kasar, egois,

tidak mementingkan pelajaran. Bahkan siswa mampu menghabiskan waktunya

seharian untuk menggunakan smartphone.

B. Identifikasi Masalah
Menuurt latar belakang yang telah dijelaskan diatas, bahwa terdapat masalah

yang ditemukan oleh peneliti berhubungan pada penelitian yang hendak

dilakukan :

1. Siswa kurang dalam pengetahuan agama sehingga berpengaruh kepada

sikap dan karakter perilaku siswa sehari-hari dilingkungan sekolah yang

tidak baik

2. Siswa tidak mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi

sehingga belajar siswa hanya fokus terhdap smartphone padahal ada guru

yang menjelaskan.

3. Pada saat belajar siswa menggunakan smartphone untuk bermain game

dijam pelajaran yang sedang berlangsung.

4. Masih sedikit orangtua yang memberikan edukasi tentang bahaya

menggunakan smartphone secara berlebihan pada anak.

C. Batasan Masalah

Untuk menghindari penasiran yang cukup luas dan untuk memperoleh

penjabaran atau gambaran yang jelas dan terfokus, maka penelitian ini

dibatasi sebagai berikut:

1. Gambaran karakter siswa dari hasil ekperimen yang menggunakan

smartphone

2. Melihat sejauh mana siswa paham akan penggunaan teknologi

3. Melihat kemampuan siswa dalam menerapkan teknologi dalam

kehidupan sehari-hari
D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan

permasalahan pokok dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagaimana

E. Pertanyaan Penelitian

F. Tujuan Penelitian

Ini turunan dari rumusan masalah

1. Untuk mendeskripsikan …………

G. Kegunaan dan Manfaat Penelitian

Anda mungkin juga menyukai