Anda di halaman 1dari 3

hidup) yang dilaksanakan berdasarkan

empat pilar proses pembelajaran, yaitu :


pendahuluan
Learning to know (belajar untuk menguasai
Seiring berkembang nya zaman teknologi pengetahuan), learning to do (belajar untuk
berkembang sangat pesat. Salah satu hasil mengetahui keterampilan), learning to be
perkembangan teknologi adalah smartphone (belajar untuk mengembangkan diri), dan
yang umumnya digunakan untuk melakukan Learningto live together (belajar untuk
komunikasi. Penggunaan smartphone semakin hidup bermasyarakat), untuk dapat
tinggi setiap tahun nya dari pengguna yang mewujudkan empat pilar pendidikan di era
sudah lansia sampai anak anak balita. globalisasi informasi sekarang ini, para guru
Smartphone kini memiliki banyak banyak sebagai agen pembelajaran perlu
fungsi, tidak hanya digunakan sebagai alat menguasai dan menerapkan Teknologi
komunikasi. Kini smartphone banyak memiliki Informasi dan Komunikasi dalam
fungsi sebagai pemutar suara dan video. pembelajaran (Abdillah, 2015: 269).
Pembelajaran elektronik juga menjadi salah
Robin Paul Ajjelo (Hariningsih, 2005: 36)
satu hal yang lahir saat berkembangan nya
teknologi. Smartphone menjadi salah satu
juga mengemukakan secara ilustratif bahwa
media yang dapat diunakan untuk di masa-masa mendatang isi tas anak
pembelajaran elektronik. sekolah bukan lagi buku-buku dan alat tulis
seperti sekarang ini
sekarang ini tidak sedikit guru dalam
pembelajaran di kelas masih monoton Menurut Zakiah Daradjat, media
menggunakan ceramah sebagai media sapu pembelajaran adalah suatu benda yang dapat
jagat dalam menyam-paikan pelajaran. diindrai, khususnya penglihatan dan
Termasuk didalamnya guru mata pelajaran pendengaran, baik yang terdapat di dalam
Pendidikan Agama maupun di luar kelas, yang digunakan sebagai
alat bantu penghubung (media komunikasi)
Rumusan masalah dalam proses interaksi belajar mengajar untuk
1. Apa itu pembelajaran elektronik? meningkatkan efektivitas hasil belajar siswa
2. pengaruh pembelajaran elektronik? (Zakiah Daradjat, 1995;226). Sedangkan
menurut Asnawir dan Basyiruddin Usman
definisi dalam bukunya yang berjudul “media
pembelajaran” menjelaskan bahwa media
pembelajaran elektronik adalah sistem
merupakan sesuatu yang bersifat
pendidikan yang memanfaatkan teknologi
menyalurkan pesan dan dapat merangsang
informasi dalam proses belajar mengajar.
pikiran,perasaan, dan kemauan audien (siswa)
Dalam hal tersebut media elektronik yang
sehingga dapat mendorong terjadinya proses
dapat digunakan ada bermacam-macam,
belajar pada dirinya (Asnawir dan Basyiruddin
Salah satunya adalah smartphone.
Usman, 2002; 11).
Smartphone adalah media elektronik yang
paling terbarukan dan memiliki banyak fitur Teknologi pembelajaran terus
selain fungsi utama nya yang yaitu adalah mengalami perkembangan seiring dengan
untuk komunikasi. perkembangan zaman. Dalam pelaksanaan
Dalam Menghadapi abad ke-21, UNESCO pembelajaran sehari-hari kita sering jumpai
(1996) melalui jurnal “The International adanya pemfaatan dari perkembangan
Commission on Education for the Twenty Teknologi dalam dunia pendidikan.
First Century” merekomendasikan Penerapan teknologi di dalam kegiatan
Pendidikan yang berkelanjutan (seumur pembelajaran ditandai dengan hadirnya e-
learning yang dengan semua variasi ditimbulkan, (Sudibyo, 2011:182) antara
tingkatannya telah memfasilitasi perubahan lain:
dalam pembelajaran yang disampaikan
a) Seringnya mengakses internet
melalui semua media elektronik seperti:
dikhawairkan siswa/mahasiswa
audio/video, TV interaktif, compact disc
bukannya benar-benar memanfaatkan
(CD), dan internet (Jamun, 2016: 144).
teknologi informasi dengan optimal,
Seperti yang sering dilakukan hal hal tadi
tetapi malah mengakses hal-hal yang
dapat diterapkan kepada pembelajaran Al
tidak baik
Qur’an.
b) Peserta didik bisa terkena information
Pengaruh pembelajaran elektronik overload, yakni menemukan informasi
yang tidak habis- habisnya yang
Secara positif Pengembangan dan
tersedia di internet, sehingga rela
penerapan teknologi juga bermanfaat untuk
menghabiskan waktu berjam-jam untuk
pendidikan (Suripto dkk, 2014: 3), antara
mengumpulkan dan mengorganisir
lain:
informasi yang ada, yang akhirnya
a) Munculnya metode-metode dapat membuat seseorang kecanduan,
pembelajaran yang baru, yang dapat menghabiskan uang karena
memudahkan siswa dan guru dalam hanya untuk melayani kecanduan
proses pembelajaran. tersebut.
Perkembangan teknologi c) Di mana system pembelajaran yang
memungkinkan siswa untuk tidak saling bertemu antara peserta
menggunakan media terbarukan didik dengan pengajar, maka dapat
seperti smartphone dan komputer yang terjadi peserta didik kurang aktif dalam
dapat digunakan sebagai media sistem pembelajaran dan hasilnya tidak
pembelajaran. Serta guru mendapat maksimal (Asmani, 2011: 149).
kesempatan membuat metode baru
Teknologi informasi dan Komunikasi juga
agar siswa tetap tertarik pada pelajaran
sangat memungkinkan dimanfaatkan di
tanpa harus bertatap muka. Madrasah sehingga menghasilkan konsep e-
b) Sistem pembelajaran tidak harus madrasah. E-madrasah memberikan para
melalui tatap muka. siswa, ustadz, dan pengelola madrasah untuk
Dengan semakin berkembang nya mengambil banyak manfaat, di antaranya
teknologi pembelajaran dapat fleksibilitas program pendidikan, dakwah
dilakukan secara individu, tidak secara syiar Islam, dan bahan kajian yang dapat
langsung, dan tidak harus bertatap dibuat lebih menarik dan berkesan.
muka. Hal ini dapat memungkinkan Integrasi teknologi informasi dan komunikasi
siswa dapat belajar secara mandiri dan pada pendidikan di madrasah meningkatkan
dilakukan kapanpun siswa mendapat kualitas pendidikan di madrasah dan
waktu luang. kemudahan dakwah.
c) Adanya sistem pengolahan data hasil
Pada tahun 2016 Menurut hasil riset yang
penilaian yang menggunakan dilakukan Institut Ilmu Al-Qur’an, tercatat
pemamfaatan Teknologi. bahwa pada sekitar 54% umat Islam di
Disamping dampak positif yang Indonesia masih belum bisa membaca Al-
ditimbulkan oleh perkembangan Teknologi, Qur’an. Selanjutnya tahun 2018 Institut Ilmu
juga akan muncul dampak negatif yang akan Al Qur’an melakukan riset Tingkat buta huruf
Al Qur’an di Indonesia terbilang tinggi. Hasil
riset mencatat sekitar 65% masyarakat Asnawir dan Basyiruddin Usman,Media
Indonesia buta huruf Al Qur’an. Jadi, hanya Pembelajaran, Ciputat
35% Muslim yang melek Al Qur’an dan Press,JakartaSelatan;2002.
mampu membaca Al Qur’an. Dengan adanya
media elektronik seharusnya mengurangi
tingkat buta huruf Al Qur’an dalam
masyarakat indonesia. Akan tetapi
penggunaan teknologi informasi sebagai Jamun, Yohannes Maryono. 2016. “Desain
pembelajaran elektroni belum maksimal Aplikasi Pembelajaran Peta NTT Berbasis
dalam bidang pendidikan, sehingga Multimedia”. Jurnal Pendidikan dan
pembelajaran Al Qur’an tidak berkembang Kebudayaan Missio, Vol. 8, No. 1: 144–
dengan pesat. 150

Kesimpulan Bambang Warsita, Teknologi


Pembelajaran,Landasan Dan Aplikasinya,
Sistem pembelajaran konvensional
Jakarta:Rineka Cipta, 2008
diterapkan saat ini dinyakini akan mendapati
pergantian dalam kemajuan era digital, Munohsamy, Thulasimani. 2015. “Integrasi
konsep-konsep kemampuan otak, kecer- Teknologi Maklumat Dan Komunikasi
dasan, dan kreativitas telah berkembang Dalam Pendidikan.” Journal IPA Bil.23, no.
dengan pesat seiring dengan kemajuan January 2014:0–17
dalam bidang teknolog. Perkembangan
Rahman, Arif. 2016. “Reformasi Dan Arah
tersebut memberikan pengaruh terhadap
Pembaharuan Pendidikan Islam Arif
penguatan yang ingin mengoreksi
Rahman.” LiterasiVII (2):75–88.
kelemahan dan kekurangan yang ada pada
sistem pembelajaran konvensional. Yani, Ahmad. 2004. “Pemanfaatan Tek-
nologi Informasi Dalam Pembelajaran
Kemajuan Teknologi telah mendorong
Geografi.” Teknologi Informasi1:1–10
terjadinya banyak perubahan dalam bidang
pendidikan termasuk melahirkan konsep
pemebelajaran elektronik atau e-learning.
Dengan e-learning, pembelajaran menjadi
lebih efektif dan efisien. Hal ini juga sangat
memungkinkan dimanfaatkan di Madrasah
sehingga menghasilkan konsep e-madrasah. E-
madrasah memberikan para siswa, ustadz,
dan pengelola madrasah untuk mengambil
banyak manfaat, di antaranya fleksibilitas
program pendidikan, dakwah syiar Islam,
dan bahan kajian yang dapat dibuat lebih
menarik dan berkesan. Integrasi teknologi
informasi pada pendidikan di madrasah
meningkatkan kualitas pendidikan di
madrasah dan kemudahan dakwah.

Daftar pustaka

Zakiah Daradjat,Metode Khusus Pengajaran


Agama Islam, cet. ke-1,
BumiAksara,Jakarta;1995.

Anda mungkin juga menyukai