Anda di halaman 1dari 14

1

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas ridho dan
rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan bahan ajar bimbingan dan konseling pada materi
penggunaan handphone.
Tidak lupa, saya juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ridwan Syaran, M.Pd
selaku tutor/dosen pembimbing PPG Dalam Jabatan Angkatan II Tahun 2022 yang yang telah
membimbing dan membantu saya dalam proses penyusunan bahan ajar bimbingan dan konseling
pada materi ini. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada teman-teman yang telah
membantu baik secara moril maupun materil sehingga bahan ajar bimbingan dan konseling pada
materi penggunaan handphone ini dapat terwujud.

Bahan ajar bimbingan dan konsleing pada materi ini di pertemuan pertama ini terdiri dari
pengertian bimbingan dan konseling dan fungsi serta peran guru bimbingan dan konseling.
Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam bahan ajar bimbingan dan konseling
yang disusun. Oleh karena itu penulis berharap kritik dan saran dari pembaca guna meningkatkan
kualitas baik isi maupun Bahasa dalam tulisan saya kedepannya.

Tebing Tinggi, September 2022

DWI SYHFITRI, S.Pd

2
DAFTAR ISI

Kata Pengatar……………………………………………………………………… 1
Daftar Isi………………………………………………………………………….. 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………………. 3
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………….... 3
C. Tujuan Masalah……………………………………………………………….... 3
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGGUNAAN HANDPHONE
1. Pengertian Handphone…………………………………………………………… 4
2. Dampak Positif dan Negatif Handphone………………………………………… 4
3. Fungsi Alat Komunikasi Handphone…………………………………………….. 6
4. Manfaat Alat Komunikasi Handphone (HP)……………………………………... 7
5. Cara Pencegahan…………………………………………………………………. 8
B. LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK
1. Pengertian Bimbingan Kelompok……………………………………………….. 9
2. Tahap Tahap Bimbingan Kelompok…………………………………………….. 9
C. PROBLEM SOLVING
1. Pengertian Problem Solving……………………………………………………… 11
2. Langkah Langkah Problem Solving……………………………………………… 11

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan…………………………………………………………………………… 13
B. Saran………………………………………………………………………………….. 13
PENUTUP………………………………………………………………………………... 14

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi ini,manusia tak pernah lepas dari yang namanya teknologi. Salah satu
tenologi itu adalah handphone. Handpone atau yang biasa disingkat hp sekarang ini banyak
digunakan oleh semua kalangan baik muda maupun tua. Pada awalnya handphone diciptakan
untuk mempermudah komunikasi manusia. Namun semakin lama handphone banyak yang
disalah digunakan. Handphone sendiri membawa pengaruh(positif/negatif) untuk penggunanya
khususnya remaja.
Remaja adalah salah satu korban candu handphone. Program-program aplikasi yang canggih
yang ada pada handphone sangat menarik perhatian para remaja seperti FB,Twitter,BBM,dan
lain-lain. Jika terus begitu maka semakin lama para remaja akan menjadi malas untuk
belajar. Jika sudah malas, maka prestasi belajarnya akan menurun. Bagaimana keadaan Bangsa
Indonesia kelak,apabila generasi-generasi mudanya seperti itu?

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian handphone
2. Dampak negative dan positif handphone
3. Fungsi handphone
4. Manfaat handphone
5. Cara pencegahan

C. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh handphone dalam kehidupan
pesertadidik. Selain itu juga untuk mengetahui pengaruh handphone terhadap penggunaan
handpohe

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGGUNAAN HANDPHONE
1. Pengertian Handphone
Handphone adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar
yang sama dengan telepon konvensional saluran tetap, namun dapat dibawa kemana-mana
(portabel, mobile) dantidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel.
Menurut Setijo (2010), handphone adalah perangkat telekomunikasi telepon konvensional
saluran tetap, namun dapat dibawa kemanapun (portable, mobile) dan tidak perlu disambungkan
dengan jaringan telepon menggunakan kabel (nirkabel, wireless). Saat ini Indonesia sudah
mempunyai dua jaringan telepon nirkabel yaitu Global System for Mobile Telecommunication
(GSM) dan Code Division Multiple Access (CDMA).

2. Dampak Positif dan Negatif Handphone


Menurut Nikmah, 2013 menyatakan bahwa handphone pada awalnya hanya digunakan
oleh orang-orang yang memang benar-benar membutuhkannya, seperti para pekerja
kantoran, pebisnis, pejabat atau guru. Namun, sekarang handphone tidak hanya digunakan oleh
orang-orang penting saja tetapi juga anak-anak usia sekolah. Lebih parahnya lagi anak-
anak usia sekolah dasar pun sudah mengenal dan menggunakan handphone atau
handphone. Mengingat tujuan diciptakannya, handphone memang diharapkan bisa
memberi kemudahan komunikasi kepada manusia, terutama untuk komunikasi jarak jauh.
Namun ternyata hal ini juga bisa membawa dampak pada prestasi belajar peserta didik
tersebut. Baik dapat meningkatkan prestasi belajarnya tetapi juga bisa menurunkan prestasi
belajar peserta didik.Handphone atau telephone celuler memiliki dampak positif dan dampak
negatifnya.
Yang termasuk dampak positif dari handphone diantaranya adalah:
1. Menambah pengetahuan tentang perkembangan teknologi. Teknologi selalu
berkembang sesuai dengan jaman dan pola pikir manusia yang selalu menuju
kearah modernisasi. Oleh sebab itu ada baiknya juga jika siswa juga mampu
mengikuti perkembangan teknologi dan informasi untuk pengetahuan siswa juga.

5
2. Mempermudah komunikasi terutama jarak jauh. Untuk membantu siswa yang
kesulitan dalam mengerjakan Pekerjaan Rumah, handphone (HP) bisa membantu
menghubungi teman yang rumahnya jauh untuk bertanya Pekerjaan Rumah karena dapat
menghemat waktu.
3. Memperluas jaringan persahabatan. Dengan menggunakan handphone (HP) peserta didik
bisa menambah teman dengan mudah melalui telepon langsung atau pesan singkat
(SMS)
4. Sebagai penghibur pada saat peserta didik jenuh belajar. Dalam handphone (HP)
terdapat fitur-fitur MP3 atau game yang dapat memberi hiburan pada peserta didik
sehingga apabila peserta didik mengalami kejenuhandalam belajar peserta didik
dapat mendengarkan musik atau sekedar main game.
5. Terdapat fitur internet yang dapat membantu peserta didik mencari informasi. Hal ini
mampu membantu siswa untuk mencari informasi atau materi pelajaran melalui fitur
internet yang terdapat di handphone (HP).
6. Memiliki banyak memory. Handphone memiliki banyak memory untuk
menyimpan banyak data dengan mudah dan dapat dibawa kemana-mana,baik
informasi materi pelajaran, foto-foto, video, hasil ujian, informasi tentang buku
terbaru dan musik.Ini bisa digunakan untuk membantu dan mempermudah peserta didik
memahami pelajaran.
Selain dampak positif dari penggunaan handphone (HP) yang cukup banyak,namun
cukup banyak juga dampak negatif bagi peserta didik yang patut di waspadai dan
seharusnya di hindari, antara lain;
1. Terdapat efek radiasi yang mampu mempengaruhi kesehatan peserta didik.
2. Rawan tindak kejahatan, karena anak-anak di anggap kurang bisa menjaga diri
menyebabkan anak-anak menjadi target utama dari kejahatan pencurian.
3. Mengganggu perkembangan anak, karena tidak jarang anak sekolah malah lebih
tertarik melihat handphone (HP) yang bergetar ketika pelajaran berlangsung.
Parahnya lagi, handphone (HP) digunakan untuk mencontek jawaban pada saat
ujian akhir/nasional.

6
4. Handphone (HP) juga bisa mengakibatkan pemborosan, karena menambah
pengeluaran untuk pulsa. Apalagi pulsa tersebut tidak digunakan dengan baik, maka
akan membuang sia-sia pulsa tersebut.
5. Penyalahgunaan fitur internet Internet yang selayaknya digunakan untuk
mempermudah peserta didik mencari informasi atau materi pelajaran bias disalah
gunakan untuk mencari gambar atau video yang kurang baik (porno).

3. Fungsi Alat Komunikasi Handphone


Langit, 2010 menyatakan Ponsel atau telephone celuler kini merupakan sahabat wajib
yang tidak bisa lepas dari irimasyarakat Indonesia. Berdasarkan paparan data Consumer
Lab Ericsson, selain sebagai alat komunikasi, handphone memiliki fungsi lain. Dari riset
ditahun 2009, terdapat lima fungsi handphone yang ada di masyarakat. telephone celuler
yang dulunya hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, kini pun telah berubah. Berikut
persentase 5 fungsi telephone celuler bagi masyarakat Indonesia:
1. Sebagai alat Komunikasi agar tetap terhubung dengan teman ataupun keluarga =
65%
2. Sebagai simbol kelas masyakarat = 44%
3. Sebagai penunjang bisnis = 49%
4. Sebagai pengubah batas sosial masyarakat = 36%
5. Sebagai alat penghilang stress = 36%.

4. Manfaat Alat Komunikasi Handphone (HP)


Perkembangan teknologi yang begitu pesat pada saat ini tidak bisa dipungkiri lagi,
berbagai penemuan baru muncul tiap harinya. Kita bisa menemukan model maupun feature
handphone yang baru yang selalu dipromosikan, mulai dari kelas bawah sampai atas, dan saat ini
yang lagi tren yaitu handphone android.
Pada prinsipnya teknologi ini berkembang untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
manusia agar dalam kehidupannya dapat lebih mudah berkomunikasi ataupun melakukan
sesuatu, tapi apakah tujuan ini benar-benar tercapai dalam kehidupan kita?
1. Untuk mempermudah berkomunikasi Handphone adalah alat komunikasi, baik jarak
dekat maupun jarak jauh dan merupakan alat komunikasi lisan atau tulisan yang dapat

7
menyimpan pesan dan sangat praktis untuk dipergunakan sebagai alat komunikasi
karena bisa dibawa kemana saja. Sebab itulah handphone sangat berguna untuk alat
komunikasi jarak jauh yang semakin efektif dan efisien. selain perangkatnya yang bisa
dibawa ke mana-mana dan dapat dipakai di mana saja.
2. Untuk menambah pengetahuan Di samping sebagai alat komunikasi handphone
tersebut dapat berfungsi untuk menambah pengetahuan karena dengan handphone
seseorang bisa mengetahui apa yang ada di sekitarnya dan menambah pengetahuan dari
berbagai situs pendidikan yang tersedia di internet. Dan untuk menambah pengetahuan
tentang kemajuan teknologi Karena alat komunikasi handphone merupakan salah satu
buah hasil dari kemajuan teknologi saat ini, maka handphone tersebut dapat dijadikan
salah satu sarana untuk menambah pengetahuan siswa tentang kemajuan teknologi
sehingga siswa tidakdikatakan menutup mata akan kemajuan di era globalisasi saat ini,
jika kita amati saat ini feature handphone sangatlah lengkap sampai jaringan internet
pun sudah dapat diakses dari handphone. Hal tersebut dapat digunakan siswa untuk
mengetahui apa yang ada di sekeliling mereka dengan catatan handphone itu digunakan
dengan bijaksana.
3. Sebagai alat penghilang stress Salah satu manfaat tambahan dari handphone yaitu
sebagai alat penghilang stess. Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya bahwa
hendphone saat ini sudah memliki feature yang sangat lengkap seperti Mp3, video,
kamera, permainan, televisi, radio, dan layanan internet. Sehingga feature tersebut
dapat dijadikan seseorang untuk menghilangkan stress. Mungkin masih banyak lagi
manfaat yang dapat diambil dari kemajuan alat komunikasi handphone saat ini, tapi
sekali lagi penulis mengatakan bahwa manfaat handphone di atas dapat diperoleh
apabila handphone tersebut dapat digunakan dengan bijaksana sesuai dengan
kebutuhan dan fungsinya

5. Cara Pencegahan
Berikut ini adalah beberapa tindakan yang bisa menghindari penyalah gunaan Handphone
1. Menolak ajakan teman untuk menyimpan maupun melihat hal-hal yang meyangkut
pornoaksi dan pornografi.

8
2. Tidak membawa handphone kesekolah atau mematikan handphone saat pelajaran
berlangsung agar tidak mengganggu konsentrasi belajar.
3. Ketika berada dirumah sebaiknya mengatur waktu sebaik-baiknya antara belajar dan
menggunakan handphone.
4. Belajar sebaik mungkin agar tidak sampai menggunakan handphone saat ujian.
5. Menghindari mengakses situs porno atau mendownload konten-konten porno
darihandphone.
6. Menggunakan handphone jika diperlukan dan untuk hal-hal yang penting saja.
7. Memperbanyak konten-konten religi pada handphone.
8. Memberi kode pengaman pada handphone jika diperlukan.

B. LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK


1. Pengertian Layanan Bimbingan kelompok
Layanan Bimbingan kelompok merupakan bantuan berupa penyampaian informasi terhadap
individu yang dilaksanakan dalam situasi kelompok. Ada beberapa pengertian bimbingan
kelompok menurut para tokoh, sebagai berikut:
Menurut Prayitno dan Erman Amti (2004:94): Bimbingan adalah proses pemberian bantuan
yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, bagi anak
anak,remaja atau orang dewasa agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan
dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan
dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Menurut Tohirin (2013:164): Layanan bimbingan kelompok merupakan suatu cara
memberikan bantuan (bimbingan) kepada individu (siswa) melalui kegiatan kelompok. Dalam
layanan bimbingan kelompok aktivitas dan dinamika kelompok harus diwujudkan untuk
membahas berbagai hal yang berguna bagi pengembangan atau pemecahan masalah individu
(siswa) yang menjadi peserta layanan”.

2. Tahap-Tahap Bimbingan Kelompok


Agar bimbingan kelompok yang akan dilakukan mencapai yang akan dilakukan hasil optimal
tuntunannya diperlukan strategi yang runtun sebagai acuan dalam pelaksanaannya. Untuk itu
perlu disusun tahap-tahap dalam melaksanakan bimbingan kelompok.

9
Menurut Hartinah dalam Sri Narti (2014:30) pelaksanaan bimbingan kelompok dilakukan
dengan empat tahapan yaitu:

1) Tahap Pembentukan
Pada pembentukan temannya adalah pengenalan dan pemasukan diri kedalam suatu kelompok.
Tahap pembentukan meliputi kegiatan:
a) Mengungkapkan pengertian dan tujuan maupun harapan-harapan yang ingin dicapai
baik oleh masing-masing sebagian anggota maupun seluruh anggota kelompok
b) Menjelaskan cara-cara dan asas-asas bimbingan kelompok
c) Saling memperkenalkan dan mengungkapkan diri
d) Teknik khusus, ada beberapa teknik yang dapat digunakan oleh pemimpin kelompok
pada tahap ini. Jika keterbukaan dan keikutsertaan para anggota itu dapat cepat tumbuh
dan berkembang, mungkin teknik-teknik ini tidak perlu dipergunakan. Teknik-teknik
ini berguna bagi pengembangan sikap anggota kelompok yang tumbuh secara lamban
e) Permainan penghangatan/ pengakraban.
2) Tahap Peralihan
Tahap peralihan ini meliputi kegiatan:
a) Menjelaskan kegiatan yang akan ditempuh pada tahap berikutnya,
b) Menawarkan atau mengamati apakah para anggota sudah siap Menjalani kegiatan pada
tahap selanjutnya
c) Membahas suasana yang terjadi
d) Meningkatkan kemampuan keikutsertakan anggota.
e) Kalau perlu kembali ke beberapa aspek tahap pertama atau tahap pembentukan. Tahap
peralihan ini merupakan jembatan antara tahap pembentukan dan tahap kegiatan.
3) Tahap Kegiatan
a) Pemimpin kelompok mengemukakan suatu masalah atau topik untuk kelompok tugas
sedangkan untuk kelompok bebas yang dilakukan adalah mengemukakan permasalahan
kemudian pemilihan permasalahan atau topic
b) Tanya jawab antara anggota dan pemimpin kelompok tentang hal-hal yang belum jelas
yang menyangkut permasalahan atau topik yang dikemukakan pemimpin kelompok

10
atau yang dikemukan pemimpin kelompok atau yang sudah dipilih oleh anggota
kelompok.
c) Anggota membahas permasalahan atau topik tersebut secara mendalam kelompok.
d) Kegiatan selingan.
4) Tahap Pengakhiran
Pada tahap pengakhiran kelompok, pokok perhatian utama bukanlah pada beberapa kali
kelompok itu harus bertemu, tapi hasil yang telah dicapai oleh kelompok itu. Ada beberapa hal
yang pada tahap ini yaitu:
a) Pemimpin kelompok mengemukakan bahwa kegiatan akan segera diakhiri.
b) Pemimpin dan anggota kelompok mengemukakan kesan dan hasil kegiatan.
c) Mebahas kegiatan lanjut.
d) Mengemukakan pesan dan harapan.

C. PROBLEM SOLVING
1. Pengertian Problem Solving
Belajar memecahkan masalah bertujuan untuk mengembangkan proses berpikir siswa
melalui pemberian masalah yang harus dipecahkan. Tergantung dari sifat masalah yang dibawa
kedalam kelas, teknik pemecahanya dapat dilaksanakan secara berkelompok atau secara
individu. Menurut Bimo Walgito “metode problem solving adalah penggunaan metode dalam
kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih siswa dalam menghadapi berbagai masalah baik itu
masalah pribadi maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-
sama”.Problem solving adalah directed, yang mencari pemecahan dan dipacu untuk mencapai
pemecahan tersebut.

2. Langkah-Langkah Problem Solving


Langka-langkah metode problem solving dibagi kepada dua macam yaitu secara kelompok
dan secara individu
a. Langkah-langkah metode problem solving secara kelompok
Sebagaimana diketahui bahwa problem solving merupakan suatu proses yang dilakukan untuk
menciptakan kelas sebagai suatu sistem sosial, dimana proses kelompok merupakan yang paling
utama. Peranan guru adalah mengusahakan agar langkah-langkah proses pembelajaran dengan

11
menggunakan metode problem solving berjalan sesuai yang diharapkan, hal ini sesuai dengan
pendapat David Jhonson dan Jhonson dalam buku W. Gulo dimana mereka mengemukakan lima
langkah metode problem solving, secara kelompok yaitu :
1) Mendefinisikan masalah, perumusan masalah didalam kelas dapat dilakukan dengan
mengemukakan kepada siswa peristiwa yang bermasalah dengan meminta penjelasan dari
siswa yang bersangkutan.
2) Mendiagnosis masalah, setelah berhasil merumuskan masalah langkah selanjutnya ialah
membentuk kelompok kecil. Kelompok ini mendiskusikan sebab-sebab timbulnya
masalah.
3) Merumuskan alternatif strategi, kelompok mencari dan menemukan berbagai alternatif
tentang cara menyelesaikan masalah. Untuk itu kelompok harus kreatif, berpikir secara
divergen, memahami pertentangan diantara berbagai ide dan memiliki daya temu yang
tinggi.
4) Menemukan dan menerapkan strategi, setelah berbagai alternative ditemukan oleh
kelompok, maka dipilih alternatif mana yang akan dipakai.
5) Mengevaluasi keberhasilan strategi, dalam langkah terakhir ini kelompok mempelajari
tentang apakah startegi itu berhasil diterapkan (evaluasi proses), apa akibat dari
penerapan strategi itu (evaluasi hasil).

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Handphone merupakan salah satu teknologi canggih yang diciptakan untuk mempermudah
kegiatan manusia dalam berkomunikasi. seiring perkrmbangan zaman, fungsi handphone sudah
beragam dengan adanya fitur-fitur canggih dalam handphone. Namun karena semakin canggih
handphone akan semakin banyak pula efek-efek yang ditimbulakan darinya. Efek-efek itu sangat
berpengaruh terhadap perilaku seseorang terutama para remaja yang biasanya mementingkan
penampilan atau gaya hidup agar terlihat modern.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
diharapkan sebagai koreksi.

13
DAFTAR PUSTAKA

Laka. M 2018. Dampak Penggunaan Handphone Terhadap Perilaku Belajar Peserta Didik Di
Sma Yayasan Sub Byaki Fyadi Kabupaten Biak Numfor. Jurnal Pedagogika dan Dinamika
Pendidikan P-ISSN 2252-6676Volume 6, No.2, Oktober2018

Hendro.S, Mita.P, 2014. Teknologi Dan Kehidupan Masyarakat. Jurnal Analisa Sosiologi April
2014, 3(1): 13 – 24

Hikmah. R. 2019. Penerapan Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Kontrak Perilaku
Untuk Meningkatkan Manajemen Waktu Siswa Kelas Viii Smp Muhammadiyah 47 Sunggal
Tahun Ajaran 2018/201. Skripsi. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara. Medan

Yusri. R. 2016. Metode Problem Solving Guru Bimbingan Dan Konseling Dalam Mengatasi
Kesulitan Belajar Siswa Di Smpn 17 Banda Aceh. Skripsi. Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Darussalam, Banda Aceh

14

Anda mungkin juga menyukai