Perkembangan kognitif adalah hasil dari hubungan perkembangan otak dan sistem
syaraf dengan pengalaman-pengalaman yang membantu individu untuk beradaptasi dengan
lingkungannya.
Masa remaja merupakan puncak emosionalitas, yaitu perkembangan emosi yang tinggi. Masa
remaja awal perkembangan emosinya menunjukkan sifat yang sensitif dan reaktif yang
sangat kuat terhadap berbagai peristiwa atau situasi sosial, emosinya bersifat negatif dan
temperamental (mudah tersinggung, marah, atau mudah sedih dan murung. Sedangkan
remaja akhir sudah mampu mengendalikan emosinyakembangan emosi yang tinggi.
Mencapai kematangan emosional merupakan tugas yang sulit bagi remaja. Proses
pencapainnya sangat dipengaruhi oleh kondisi sosio-emosional lingkungannya, terutama
lingkungan keluarga dan kelompok teman sebaya. Apabila lingkungan tersebut cukup
kondusif, dalam arti kondinya diwarnai oleh hubungan harmonis, saling mempercayai, saling
menghargai, dan penuh tanggung jawab, maka remaja cenderung dapat mencapai kematanagn
emosionalnya. Sebaliknya, apabila kurang dipersiapkan untuk memahami peran-perannya
dan kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua atau teman sebayanya,
mereka cenderung akan mengalami kecemasan, tertekan, dan ketidaknyamanan emosional.
Pertumbuhan fisik, terutama organ-organ seksual mempengaruhi emosi atau perasaan dan
dorongan baru yang dialami sebelumnya seperti perasaan cinta, rindu, dan keinginan untuk
berkenalan lebih intim dengan lawan jenis. Seseorang individu dalam merespon sesuatu lebih
banyak diarahkan oleh penalaran dan pertimbangan-pertimbangan objektif. Akan tetapi pada
saat-saat tertentu di dalam kehidupannya, dorongan emosional banyak campur tangan dan
mempengaruhi pemikiran-pemikiran dan tingkah lakunya. Oleh karena itu, untuk memahami
remaja, memang perlu mengetahui apa yang dilakukan dan dipikirkan. Di samping itu hal
yang lebih penting untuk diketahui adalah apa yang mereka rasakan. Makin banyak guru BK
dapat memahami dunia remaja seperti apa yang mereka alami, makin perlu kita melihat ke
dalam kehidupan emosionalnya dan memahami perasan-perasaannya, baik perasaaan tentang
dirinya sendiri maupun orang lain. Gejala-gejala emosional seperti marah, takut, bangga dan
rasa malu, cinta dan benci, harapan-harapan dan rasa putus asa, perlu dicermati dan dipahami
dengan baik.
Pertumbuhan Perkembangan Kognitif Masa Remaja bukan hanya semata fisik dan hormon.
Masih ada perkembangan lainnya yang lebih bersifat kemampuan atau skill dan adaptasi.
Memang secara sepintas hal yang paling jelas terlihat dalam manusia terutama seorang anak
ialah perubahan yang terjadi secara fisik, tapi sebenarnya pertumbuhan dan perkembangan
yang terjadi bisa di kategorikan menjadi 3 bagian :
Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara
umur 12 tahun sampai 21 tahun.