(PSIKOLOGI PENDIDIKAN)
TENTANG
“MODEL METODE STRATRGI TAHAPAN MENGAJAR”
DOSEN PEMBIMBING
DI SUSUN
OELH KELOMPOK 6:
Nama :-
-
-
-
-
Jurusan : Bimbingan Konseling
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik, hidayah
serta inayahnya kepada penyusun, sehingga makalah yang berjudul “ Model, Metode,
Strategi dan Tahapan Mengajar “ dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Salam serta
sholawat semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak terlepas dari berbagai fihak yang telah
membantu. Dalam kesempatan ini penyusun menyampaikan banyak terima kasih
kepada :
1. selaku Dosen Pembimbing mata kuliah Psikologi Pendidikan
2. Semua fihak yang telah membantu
Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Untuk itu kritik, saran yang membangun sangat kami harapkan demi perbaikan. Akhir
kata semoga Alloh SWT senantiasa memberikan jalan yang di ridhloi kepada kita
semua. Amin.
Oktober 2012
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Information prossing adalah sebuah istialah kunci dalam psikologi kognitif yang
akhir-akhir ini semakin mendominasi sebagaian besar uapaya riset dan pembahasan
psikologi pendidikakan.
Model Nondirektif
Model ini pada umumnya dirancang secara sederhana untuk membantu
mempermudah proses belajar pada siswa secara umum. Tehnik yang lazim di gunakan
untuk mengimplementasikan model nondirektif adala tehnik wawancara ( nondirective
interview).
Metode secara harfiah berarti “cara”. Dalam pemakaian yang umum, metode di
artikan sebagai cara melakukan suatu kegiatan atau cara pekerjaan dengan
menggunakan fakta dan konsep-konsep secara sistematis. Dalam dunia psikologi,
metode berarti prosedur sistematis (tata cara yang berurutan) yang biasa di gunakan
untuk menyelidiki fenomena (gejala-gejala) kejiwaan seperti metode klinik, metode
eksperimen.
Metode mengajar ialah cara yang berisi prosedur baku untuk melaksanakan kegiatan
kependidikan khususnya kegiatan penyajian materi pelajaran kepada siswa ( Tardif
1989).
a. Metode Ceramah
ceramah ialah sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan
pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya yang mengikuti
secara pasif.
Metode ceramah(lecture method)adalah sebuahcara melaksanakan pengajaran yang
dilakukan guru secara monolog dan hubungan satu arah(one waycommunication ).
b. Metode diskusi
Metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat hubunganya dengan
belajar memecahkan masalah (problem solving) metode ini disebut juga diskusi
kelompok (group discussion) dan resitasi bersama (socialized recitition ).
Diskusi Informal. Aturan dalam diskusi ini lebih longgar dari pada aturan yang
dipakai dalam diskusi- diskusi lainyan, karena sifatnya yangtidak resmi.
Diskusi formal. Aturan yang dipakai sebagi tata tertib dalam diskusi ragam formal
biasanya ketat dan rapi. Jumlah siswa yang menjadi peserta pun umumnya lebih banyak
bahkan dapat melibatkan seluruh siswa kelas.
Diskusi panel. Diskusi ragam panel biasanya diikuti oleh seluruh siswa kelas. Kata
“panel” sendiri berarti sekelompok pembicara yang dipilih untuk berbicara.
Diskusi Simposium. Penyelenggaraan diskusi simposium secara umum sama dengan
penyelenggaraan diskusi formal lainya. Perbedaannya, agenda masalah dalam
simposium disampaikan oleh seorang pemrasaran atau lebih (umunya lebih).
c. Metode demontrasi
Demontrasi dalam hubungannya dengan penyajian informasi dapat diartikan
sebagai upaya peragaan atau pertunjukan tentang cara melakukan atau mengerjakan
sesuatu. Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan
barang, kejadian, aturan, ddan urutan melakukan sesuatu kegiatan baik secara langsung
langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok
bahasa atau materi yang sedang di sajiakan.
d) Pemanfaatan/ penggunaan alokasi waktu yang telah disediakan dengan baik.
Guru harus tahu alokasi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
pembelajaran. Baik itu satu pokok bahasan atau satu kompetensi dasar didalam
beberapa kali tatap muka. Tujuannya agar materi pelajaran yang sudah tersusun dalam
rancangan pembelajaran/ silabus dapat tersampaikan semuanya.
a. Evaluasi formatif.
Yaitu pemberian tes/ penilaian oleh guru setelah satu pokok bahasan selesai
dipelajari (Suharsimi Arikunto, 1988:42).
b. Evaluasi sumatif.
Yaitu penilaian yang diselenggarakan oleh guru setelah jangka waktu tertentu.
Biasanya dilaksanakan pada akhir dari sistem per-catur wulan atau per-semester.
(Suharsimi Arikunto, 1988:83).
c. Pelaporan hasil evaluasi.
Pelaporan hasil evaluasi ini biasanya diwujudkan dengan adanya buku lapor,
dimana didalamnya merupakan akumulasi hasil dari semua penilaian/ evaluasi selama
beberapa kurun waktu, misalnya per-catur wulan /per-semester.
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
http://eko-aw.blogspot.com
http://elearningpendidikan.com
http://pioner-pendidikan.blogspot.com
http://smacepiring.wordpress.com
1. Tahap Prainstruksional
2. Tahap Instruksional
3. Tahap Evaluasi