Anda di halaman 1dari 9

777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777777

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas ridho
dan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan bahan ajar bimbingan dan konseling
pada materi membangkitkan semangat belajar.
Tid7ak lupa, saya juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ridwan Syaran,
M.Pd selaku tutor/dosen pembimbing PPG Dalam Jabatan Angkatan II Tahun 2022 yang
yang telah membimbing dan membantu saya dalam proses penyusunan bahan ajar bimbingan
dan konseling pada materi ini. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada teman-
teman yang telah membantu baik secara moril maupun materil sehingga bahan ajar
bimbingan dan konseling pada materi Persepsi Negatif Siswa Terhadap Guru BK ini dapat
terwujud.
Bahan ajar bimbingan dan konsleing pada materi ini di pertemuan pertama ini
semangat beljar Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam bahan ajar
bimbingan dan konseling yang disusun. Oleh karena itu penulis berharap kritik dan saran dari
pembaca guna meningkatkan kualitas baik isi maupun Bahasa dalam tulisan saya
kedepannya.

Tebing Tinggi, September 2022

DWI SYAHFITRI, S.Pd

2
DAFTAR ISI

Kata Pengatar……………………………………………………………………… 2
Daftar Isi………………………………………………………………………….. 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………………. 4
B. Tujuan Masalah……………………………………………………………….... 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Semangat Belajar……………..……………………………………… 5
B. Faktor Faktor Yang Membangkitkan Semangat Belajar………………………… 5
C. Ciri Ciri Semangat Belajar…………………………………………………........... 6
D. Aspek Aspek Semangat Belajar…………………………………………………... 6
E. Upaya Meningkatkan Semangat Belajar………….………………………………
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………………………. 8
B. Saran……………………………………………………………………………… 8
PENUTUP…………………………………………………………………………… 9

6
3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi
perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar
merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap
telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut
teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output
yang berupa respon. Atau dalam artian lain Belajar adalah suatu proses perubahan
didalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalambentuk
peningkatan kualitas dan kuantitas seperti peningkatan kercakapan, pengetahuan,
sikap, kebiasaan, pemahaman,ketrampilan, daya fikir, dan lain-lain kemampuan.

B. TUJUAN
Peserta didik/konseli dapat menganalisis sikap dan kebiasaan yang benar dalam belajar
hingga dapat membangkitkan semangat belajar untuk berprestasi

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Semangat Belajar


Semangat belajar adalah kecenderungan hati yang tinggi untuk belajar, mendapatkan
informasi, pengetahuan, kecakapan, melalui usaha, pengajaran atau pengalaman. Dalam hal
studi di Perguruan Tinggi, semangat belajar adalah semangat untuk menyediakan waktu,
tenaga, usaha untuk menyerap dan menyaturagakan informasi, pengetahuan, dan kecakapan
yang kita terima dan kita peroleh lewat berbagai cara. (Hardjana, 1994:88). Belajar dengan
semangat akan mendorong peserta didik untuk belajar lebih baik daripada belajar tanpa
semangat. Semangat ini timbul apabila murid tertarik akan sesuatu karena sesuai dengan
kebutuhannya atau meraskan bahwa sesuatu yang akan dipelajarinya dirasakan bermakna
bagi dirinya. Namun, bila semangat itu tidak disertai usaha yang baik, maka belajar juga sulit
untuk berhasil (Rusyan, 1989:23).
Semangat belajar adalah suatu dorongan untuk berperan serta dalam proses belajar untuk
memperoleh pengetahuan dan ketrampilan. Motivasi penting bagi setiap jenis proses belajar
karena motivasi akan mendorong individu bekerja keras agar berhasil dalam belajarnya
(Julaeha, 1999:183).

B. Faktor Faktor Yang Membangkitkan Semangat Belajar


Faktor-faktor yang dapat membangkitkan semangat belajar :
a. Menggiatkan semua indera dari peserta didik sebanyak mungkin. Yang jelas, sejauh
pelajaran memungkinkan hendaklah pengajar berusaha menggiatkan indera
penglihatan, pendengaran, dan perabaan peserta didik. Disamping indera-indera
tersebut diatas masih dapat juga digiatkan juga indera pencium, dan mungkin juga
indera pengecap, indera keseimbangan/motoris, dan indera lainnya.
b. Menciptakan situasi belajar yang menguntungkan
1. Aspek mental-emosional: perasaan peserta didik terhadap pengajar yang dapat
timbul dari kemampuan pengajar dalam melaksanakan pengajaran.
2. Aspek jasmaniah: keletihan, sakit, gangguan suara, dan pemandangan

5
C. Ciri – ciri Semangat Belajar
Dalam memahami makna dari motivasi tersebut, perlu dikembangkan adanya beberapa
ciri semangat belajar yang ada pada diri setiap orang itu antara lain:
1. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak
pernah berhenti sebelum selesai).
2. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa).
3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah.
4. Lebih senang bekerja sendiri.
5. Tidak cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin.
6. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu).
7. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu.
8. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

D. Aspek Aspek Semangat belajar


aspek-aspek semangat belajar menurut Uno (2008) yakni :
a. Hasrat dan minat untuk melakukan kegiatan. Hasrat dan keinginan untuk berhasil
dalam belajar dan dalam kehidupan sehari-hari pada umumnya disebut motif
berprestasi. Motif berprestasi adalah motif yang dapat dipelajari, sehingga motif itu
dapat diperbaiki dan dikembangkan melalui proses belajar. Seseorang yang
mempunyai motif berprestasi tinggi cenderung untuk berusaha menyelesaikan
tugasnya secara tuntas, tanpa menunda-nunda pekerjaanya.
b. Dorongan dan kebutuhan untuk melakukan kegiatan. seorang individu menyelesaikan
suatu pekerjaan sebaik orang yang memiliki motif berprestasi tinggi, karena adanya
dorongan menghindari kegagalan yang bersumber pada ketakutan akan kegagalan itu.
c. Harapan dan cita-cita. Harapan didasari pada keyakinan bahwa orang dipengaruhi
oleh perasaan mereka tantang gambaran hasil tindakan mereka.
d. Penghargaan atas diri. Pernyataan verbal atau penghargaan dalam bentuk lainnya
terhadap prilaku yang baik atau hasil belajar anak didik yang baik merupakan cara
paling mudah dan efektif untuk meningkatkan motif belajar anak didik kepada hasil
belajar yang lebih baik.

6
E. Upaya Meningkatkan Semangat Belajar
1. Memberi Angka Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan
belajarnya.Banyak siswa yang justru untuk mencapai angka/nilai yang baik.Sehingga
yang dikejar hanyalah nilai ulangan atau nilai raport yang baik.Angka-angka yang
baik itu bagi para siswa merupakan motivasi yang sangat kuat.Yang perlu diingat oleh
guru, bahwa pencapaian angka-angka tersebut belum merupakan hasil belajar yang
sejati dan bermakna.Harapannya angkaangka tersebut dikaitkan dengan nilai
afeksinya bukan sekedar kognitifnya saja.
2. Hadiah Dapat menjadi motivasi yang kuat, dimana siswa tertarik pada bidang tertentu
yang akan diberikan hadiah. Tidak demikian jika hadiah diberikan untuk suatu
pekerjaan yang tidak menarik menurut siswa.
3. Kompetisi Persaingan, baik yang individu atau kelompok, dapat menjadi sarana untuk
meningkatkan motivasi belajar. Karena terkadang jika ada saingan, siswa akan
menjadi lebih bersemangat dalam mencapai hasil yang terbaik.
4. Ego-Involvement Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya
tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras adalah sebagai
salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Bentuk kerja keras siswa dapat
terlibat secara kognitif yaitu dengan mencari cara untuk dapat meningkatkan motivasi.
5. Memberi Ulangan Para siswa akan giat belajar kalau mengetahui akan diadakan
ulangan. Tetapi ulangan jangan terlalu sering dilakukan karena akan membosankan
dan akan jadi rutinitas belaka.
6. Mengetahui Hasil Mengetahui hasil belajar bisa dijadikan sebagai alat motivasi.
Dengan mengetahui hasil belajarnya, siswa akan terdorong untuk belajar lebih giat.
Apalagi jika hasil belajar itu mengalami kemajuan, siswa pasti akan berusaha
mempertahankannya atau bahkan termotivasi untuk dapat meningkatkannya.
7. Pujian Apabila ada siswa yang berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik, maka
perlu diberikan pujian.Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan
memberikan motivasi yang baik bagi siswa. Pemberiannya juga harus pada waktu
yang tepat, sehingga akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi
motivasi belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri.
8. Hukuman Hukuman adalah bentuk reinforcement yang negatif, tetapi jika diberikan
secara tepat dan bijaksana, bisa menjadi alat motivasi.Oleh karena itu, guru harus
memahami prinsipprinsip pemberian hukuman tersebut.

7
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Menurunnya semangat belajar remaja disebabkan dua faktor yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal yaitu yang berasal dari diri individu sendiri yang ada dua
yaitu faktor fisiologi dan faktor psikologi. Sedangkan faktor eksternal yaitu yang berasal dari
luar individu yakni faktetor lingkungannya.
Untuk mengatasi faktor eksternal dengan kesadaran orang tua dan perhatian mereka
terhada proses belajar anak. Selain itu juga dalam hal pergaulan mencari teman yang giat
belajar. Juga perhatian guru sangat berpengaruh. Sementara faktor internal dengan
kesadaran sendiri akan pentingnya belajar serta cara menyamankan dirinya dalam belajar.
Sepeti bagaimana mengatur waktu dengan baik agar sesuai dengan kebutuhkan.

2 Saran
penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran diharapkan sebagai koreksi.

8
DAFTAR PUSTAKA
1. Roy.S. 2010. Analisis Pengaruh Faktor Kemampuan Dosen, Motivasi Belajar Ekstrinsik dan
Intrinsik Mahasiswa, Serta Lingkungan Belajar Terhadap Semangat Belajar Mahasiswa Di
Departemen Matakuliah Umum Universitas Kristen Petra.Jurnal Jurnal Mitra Ekonomi dan
Manajemen Bisnis, Vol.1, No. 2, Oktober 2010, 229-244

2. Ida,V. 2015. Membudayakan Iklim Semangat Belajar Pada Siswa Sekolah Dasar,
Jurnal Jurusan Pgmi Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Iain Raden Intan Lampung, Terampil
Pendidikan Dan Pembelajaran Dasar Volume 2 Nomor 1 Juni 2015 P-Issn 2355-1925

3. Hafiah. K. 2018. Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di Sma
Negeri 10 Makassar.Skripsi. Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri
(Uin) Alauddin. Makassar

4. Suharni. 2018. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa., Jurnal Bimbingan dan
Konseling Vol. 3 No. 1, Bulan Desember Tahun 2018 p-ISSN : 2541-6782, e-ISSN : 2580-6467

Anda mungkin juga menyukai