KATA PENGANTAR
Penyayang. Puji dan syukur kami atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun tugas
mata kuliah Pembelajaran Matematika SD Kelas Rendah ini dengan baik dan tepat
pada waktunya.
Penulisan tugas ini telah semaksimal mungkin saya upayakan. Untuk itu
saya menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan baik dari segi
penyusunan Bahasa, materi, isi, penulisan dan aspek lainnya. Oleh karena itu,
saya meminta bantuan bagi para pembaca yang ingin memberi saran maupun
ini dapat diambil manfaatnya dan dapat memberikan informasi untuk pembaca
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
dapat berjalan secara efektif dan efesien. Dalam hal ini, terdapat 8 (delapan)
meminta respon dari peserta didik. Respon yang diberikan dapat berupa
1
2
proses belajar-mengajar.
(evaluation question).
interaksi.
respon yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap
siswa yang bertujuan untuk memberikan informasi atau unpan balik atas
perbuatan atau respon siswa.5 Ada dua jenis penguatan yang diberikan
a. Penguatan verbal
koreksi. Melalui kata-kata itu siswa akan merasa puas dan terdorong
lainnya.
siswa.
variasi dalam gaya mengajar, variasi media dan bahan lain, dan variasi
yaitu:
seperti: coba dengarkan,, amati baik baik gambar ini atau periksa
murid-murid.
ajar.
c. Variasi interaksi
Variasi dalam pola interaksi antara guru dengan anak didiknya memiliki
1) Anak didik bekerja atau belajar secara bebas tanpa campur tangan
dari guru.
pelajaran meliputi:
peserta didik terhadap pelajaran yang akan disajikan yaitu melalui gaya
bervariasi.
b. Membangkitkan motivasi
c. Memberikan acuan
d. Membuat kaitan
berurutan.
berikut:
diperbincangkan.
selanjutnya.
agar materi yang baru dipelajari jangan dilupakan, dan agar dipelajari
kembali ke rumah.
10
5. Keterampilan Menjelaskan
sebagai berikut:
sebagainya.
yang optimal.
f. Menutup diskusi.
2) Komponen keterampilan
b. Keterampilan mengorganisasikan
belajarmengajar.
3) Prinsip penggunaan
sebagainya.
A. Teori Belajar
pengertian dan harga diri, watak, minat, penyesuaian diri dan lain sebagainya.
proses dan tahapan serta kematangan si belajar. Belajar lebih baik dan efektif
didorong oleh motivasi, khususnya motivasi dari dalam diri karena akan
peniruan. Belajar melalui praktik secara langsung akan lebih efektif daripada
seseorang. Bahan belajar yang bermakna lebih mudah dan menarik untuk
14
15
mungkin diubah ke dalam aneka ragam tugas sehingga murid yang belajar
mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau
dan akan menghilang bila dihukum. Berikut ini adalah gambar proses
Selain kritik diatas, berikut ini adalah contoh aplikasi Teori Belajar
Behavioristik.
yang baru dengan pengetahuan yang telah ada. Model ini menekankan
kognitif ini adalah Ausubel, Bruner, dan Gagne. Berikut ini adalah gambar
antara lain:
Selain kritik diatas, berikut ini adalah contoh aplikasi Teori Belajar
mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan membantu
bermuara pada manusia itu sendiri. Meskipun teori ini sangat menekankan
pentingya isi dari proses belajar, dalam kenyataan teori ini lebih banyak
18
paling ideal. Dengan kata lain, teori ini lebih tertarik pada ide belajar
dalam bentuknya yang paling ideal dari pada belajar seperti apa adanya,
seperti apa yang bisa kita amati dalam dunia keseharian.. Teori apapun
lebih bersifat abstrak. Selain kritik diatas, berikut ini adalah contoh
belajar
belajar mereka
kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Manusia harus mengkontruksi
a. Belajar aktif;
b. Belajar mandiri;
2) Discovery learning;
3) Cognitive strategies;
KURIKULUM MATEMATIKA
A. Pengertian Kurikulum
kurikuler yang formal juga kegiatan yang tak formal atau kokurikuler/ ekstra
pengertian kurikulum dari berbagai referensi yang kami ambil antara lain.
20
21
pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
ada batas start dan batas finish. Dalam lapangan pendidikan pengertian
tersebut dijabarkan bahwa bahan ajar sudah ditentukan secara pasti, dari mana
mulai diajarkan dan kapan diakhiri, dan bagaimana cara untuk menguasai
bahan agar dapat mencapai gelar. Dengan kata lain, suatu kurikulum
dianggap sebagai jembatan yang sangat penting untuk mencapai titik akhir
dari suatu perjalanan dan ditandai oleh perolehan gelar tertentu. Akibat dari
pengalaman belajar tidak hanya terbatas pada waktu sekarang saja, tetapi juga
dirancangkan yang berisi berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar baik
yang berasal dari waktu yang lalu, sekarang, maupun yang akan datang.
dapat mencapai cita-cita yang diharapkan sesuai dengan yang tertera pada
tujuan pendidikan.
D. KTSP matematika
Matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang ada dalam standar
isi tahun 2006 diberikan mulai dari TK sampai Sekolah Menengah Atas
Umum dan kejuruan. Hal ini tertuang secara jelas dalam Peraturan Menteri
jenis Pendidikan Umum, kejuruan dan khusus pada jenjang pendidikan dasar
23
daerah dan kearifan lokal. Substansi mata mata pelajaran IPA dan IPS SD/MI
merupakan IPA terpadu dan IPS terpadu, pembelajaran pada kelas rendah
E. Kurikulum 2013
1. Pendekatan
(1993:101), salah satu varian dalam desain ini adalah desain tematik
(thematic design).
adalah desain yang berpusat pada bidang studi (subject matter design)
sekolah dasar termuat secara eksplesit pendekatan ini baik pada landasan
kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik, kurikulum 2013
bagi kehidupan dimasa kini dan masa depan, dan pada waktu
dimasa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum
Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan
akademik.
yang lebih baik. Dengan filosofi ini, kurikulum 2013 bermaksud untuk
a. Kompetensi Inti
Dasar satu mata pelajaran dengan konten Kompetensi Dasar dari mata
sikap sosial (Kompetensi Inti 2), pengetahuan (Kompetensi Inti 3), dan
b. Kompetensi Dasar
landasan filosofi maka nama mata pelajaran dan isi mata pelajaran
pesan, banyak batasan yang diberikan orang tentang media. Asosiasi Teknologi
saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi. Gagne
(1970) berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat
menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar, buku, film, kaset, film
yang baik tercetak maupun audio visual serta peralatannya. Media hendaknya
dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar, dan dibaca. Apapun batasan yang
diberikan, ada persamaan diantara batasan tersebut yaitu bahwa media adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan person dari pengirim
minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
meliputi semua bahan dan peralatan fisik yang digunakan instruktur untuk
31
32
grafik, slide, overhead, benda nyata, dan rekaman video atau film, serta bahan-
bahan baru dan metode seperti computer, DVD, CD-ROM, internet, dan
perangkat apa saja dengn konten atau fungsi pembelajaran yang digunakan
dan bahan sensorik lainnya, script untuk pembelajaran melalui radio dan
efisiensi belajar.
1. Bilangan Cacah
atau angka “0”. Jika anggota dari suatu himpunan hanya terdiri dari
satu anggota saja maka cacah anggota tersebut adalah “satu” dan
1. Penjumlahan
obyek, misalnya: jika dua apel dan tiga buah apel yang diambil dari
suatu keranjang buah maka banyak apel yang terambil dari keranjang
34
berikut ini:
325
256+
11
5 +
5 8 1
Maka, b + 0 = 0 + b= b
(b + c) =(a + b) + c
3. Pengurangan
a = b.
Misalnya a = 2, maka 2 – 0 ≠ 0 – 2.
antaranya :
1) Konsep mengambil
Contoh: Ada 9 telur di dalam kulkas. Jika 3 telur diambil oleh ibu,
2) Konsep membandingkan
Di dalam keranjang sudah ada 5 buah apel. Jika Vivi ingin mengisi
satu digit, pengurangan bilangan dua digit dengan bilangan satu digit,
berhenti pada angka 13. Setiap kali berhitung satu, jari ditekuk
4. Perkalian
berikut:
dan 1 puluhan pada digit puluhan seperti tampak pada gambar dibawah
ditulis 3 pada digit puluhan dan menyimpan 1 pada digit ratusan . Pola
11
1 4 5
3 x
4 3 5
sebagai berikut:
x b) x c
5. Pembagian
belum diketahui.
0÷p=0
p ÷ 1 = p
(q + r) ÷ p = (q ÷ p) + (r ÷ p)
(q - r) ÷ p = (q ÷ p) - (r ÷ p)
0 : a = 0 untuk a ≠ 0
a : 0 = tak didefinisika
0 : 0 = tidak tentu
bilangan asli.
p faktor dari a
q faktor dari b
r faktor dari c
6. Penjumlahan
2. Pengurangan
agak sulit dipahami siswa Sekolah Dasar tingkat awal, jika siswa
3. Perkalian
dapat dilihat dari banyaknya siswa yang duduk di tingkat Sekolah Dasar
43
4. Pembagian
dan perkalian.
karena itu, banyak ditemukan kasus ketika siswa dikelas tinggi SD bahkan
pembagian.
yang melibatkan lebih dari dua bilangan dan lebih dari satu operasi.
manapun yang ditulis terlebih dahulu, operasi itu yang dikerjakan terlebih
yang berarti manapun yang ditulis terlebih dahulu, operasi itu yang
44
Mengapa hal ini dapat terjadi? Selain telah disyaratkan dalam perjanjian,
6. Pembelajaran Geometri
merupakan topik yang terlalu sulit untuk diajarkan. Hanya saja, selama ini
sering kali siswa Sekolah Dasar sudah diberikan berbagai definisi yang
45
a. Persegi
b. Persegi Panjang
c. Segitiga
konsep dan melalui cara yang kurang tepat. Siswa sering kali langsung
diberikan drill informasi tentang ciri ciri bangun segitiga tersebut, tanpa
satunya penentuan tiga buah titik dengan letak berbeda. Ketiga titik
d. Trapesium
yang sejajar. Pada umumnya, trapezium terbagi atas tiga jenis, yaitu
e. Jajar Genjang
bangun jajar genjang. Hal ini kurang efektif, karena siswa seharusnya
f. Belah Ketupat
semua sisi sama panjang. Belah ketupat juga dibentuk dari dua buah
persegi, persegi panjang, dan jajar genjang. Dengan ini, siswa pun tidak
gambar yang ada dalam buku sumber yang digunakan siswa. Bahkan,
efisien karena tidak membutuhkan waktu dan alat yang banyak. Akan
karena siswa tidak dituntun untuk mencari dan menemukan sendiri ciri-
a. Prisma
bangun ruang yang dibatassi oleh dua bidang sejajar, serta beberapa
(bidang alas dan bidang atas prisma tersebut) disebut tinggi prisma.
49
b. Kubus
topik kubus ini kepada siswa bukanlah hal yang sulit, tetapi lagi-lagi
kubus yang benar dan bermakna, dan dengan menggunakan alat peraga
c. Balok
d. Prisma Segitiga
terletak pada sisi alas dan sisi atas bangun prisma tersebut. Sisi alas dan
sisi atas prisma segitiga berbentuk segitiga, dan mempunyai sisi tegak
yang sama, yaitu berbentuk persegi panjang. Inilah konsep yang penting
dan sisi alas berbentuk persegi panjang. Oleh karena sisi tegaknya
berbentuk segitiga, maka limas tidak mempunyai sisi atas, tapi memiliki
titik puncak.
f. Tabung
dan berbagai bangun ruang lain pada umumnya, sering kali tidak
g. Kerucut
1. Metode Brainstorming
pendapat dalam satu tim pada kerangka pikir yang sama. Menurut definisi
dari beberapa kelompok dalam kegiatan belajar, hasil dari kegiatan belajar
dituliskan pada papan tulis tadi dipahami secara tepat. Pada tahap ini
yang telah disepakati bersama. Pada tahap ini bahwa setiap kelompok
sebelumnya.
Jadi, dapat disimpulkan pada tahap ini ide-ide yang didapat selama
selanjutnya.
yang digulung rapi. Pada tahap ini awali dengan kegiatan yang
menyenangkan.
Tahap kedua adalah tuliskan ide anda pada kartu- kartu tersebut,
demikian seterusnya sehingga anda kehabisan ide. Pada tahap ini biarlah
kelebihan seperti:
5) Siswa yang kurang aktif mendapat bantuan dari temannya yang pandai
adalah :
a) Guru kurang memberi waktu yang cukup kepada siswa untuk berpikir
56
dengan baik;
saja;
kesimpulan;
e) Siswa tidak segera tahu apakah pendapatnya itu benar atau salah;
diharapkan.
abstrak yang baru dipahami oleh siswa segera diberi penguatan, sehingga
mengendap dan bertahan lama dalam memori siswa, sehingga akan melekat
penemuan tersebut sederhana dan bukan hal baru bagi orang yang telah
menemukan yang sama sekali baru (invention). Oleh karena itu, kepada siswa
materi disajikan bukan dalam bentuk akhir dan tidak diberitahukan cara
siswa.Metode saintifik sangat relevan dengan tiga teori belajar yaitu teori
Bruner, teori Piaget, dan teori Vygotsky. Teori belajar Bruner disebut juga teori
belajar penemuan. Ada empat hal pokok berkaitan dengan teori belajar Bruner
menggunakan pikirannya.
penghargaan intrinsik.
58
penemuan.
dengan suatu cara yang dapat melatih berbagai kemampuan intelektual siswa,
tujuan mengajar hanya dapat diuraikan secara garis besar, dan dapat dicapai
dengan cara yang tidak perlu sama bagi setiap siswa. Selain belajar penemuan,
dilakukan sendiri oleh siswa, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan
sesuatu yang jelas dan tidak perlu dipersoalkan lagi, lebih-lebih pada era
kompetensi dan kompetensi dasar yang ingin dicapai dalam mata pelajaran
matematika.
memenuhi hal tersebut di atas guru dituntut mampu mengelola proses belajar-
belajar-mengajar yang efektif harus ada partisipasi aktif dari siswa, apalagi
dalam belajar yang ditunjukkan oleh adanya perubahan perilaku sebagai hasil
pengetahuan,
dan
keterampilan motorik.
1. Kognitif
60
61
atau jenjang proses berfikir, mulai dari jenjang terendah sampai dengan
jenjang yang paling tinggi. Keenam jenjang atau aspek yang dimaksud
adalah:
a) Pengetahuan/hafalan/ingatan (knowledge)
berfikir yang paling rendah. Salah satu contoh hasil belajar kognitif
b) Pemahaman (comprehension)
sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain,
jelas.
c) Penerapan (application)
d) Analisis (analysis)
e) Sintesis (syntesis)
daripada jenjang analisis. Salah satu jasil belajar kognitif dari jenjang
f) Penilaian/penghargaan/evaluasi (evaluation)
yang bersifat malas atau tidak disiplin, sehingga pada akhirnya sampai
pengetahuan peserta didik dapat dilakukan melalui tes tulis, tes lisan, dan
seseorang dalam merespon sesuatu atau objek. Sikap juga sebagai ekspresi
dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap
Kompetensi sikap yang dimaksud dalam panduan ini adalah ekspresi dari
peserta didik secara individual. Cakupan penilaian sikap dapat dilihat pada
1) Penilaian Praktik
dan sebagainya.
peserta didik pada mata pelajaran dan indikator atau topik tertentu
secara jelas.
dipertimbangkan:
3) Penilaian Portofolio
terbaik oleh peserta didik. Akhir suatu periode hasil karya tersebut
melakukan perbaikan.
BAB VI
PEMBAHASAN
A. Pengertian Strategi
guru yang mengajar dan anak didik yang belajar dituntut untuk provit
tertentu.
69
70
yang dipandang paling efektif dan efisien serta produktif sehingga dapat
mengajarnya.
pendidik dengan peserta didik, antar peserta didik, dan terhadap proses, hasil,
yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang di desain untuk mencapai tujuan
falsafah atau teori belajar tertentu. Berikut pendapat beberapa ahli berkaitan
dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta
pembelajaran.
sumber daya yang ditujukan untuk siswa, yang bertujuan agar tercapainya
baru sampai pada proses penyusunan rencana kerja, belum sampai tindakan.
berpusat pada gurunya paling tinggi, dan paling sering digunakan. Pada
dan saling berbagi diantara peserta didik. Seaman dan Fellenz (1989)
73
strategi ini baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Sebagai contoh, di
pendapat umum.
dengan bantuan guru. Belajar mandiri juga bisa dilakukan dengan teman
siswa sebagai pelajaran yang cukup susah. Mata pelajaran ini sulit karena
siasat atau kiat yang sengaja direncanakan oleh guru, yang berkenaan dengan
dengan lancar dan tujuan yang berupa hasil belajar bisa tercapai secara
a. Strategi Inquiri
emosional.
pengajaran.
tidak relevan.
berikut:
berpikir.
dalam kelas.
yang diharapkan.
yang bersumber pada dunia supranatural atau dunia mistik atau dunia
gaib.
penyelesaian masalah secara ilmiah atau semi ilmiah. Guru memilih bahan
hanya pada buku teks disekolah tetapi dapat diambil dari sumber-sumber
bentuk audo visual atau kliping atau disusun sendiri oleh guru.
b) Bahan yang dipilih bersifat umum sehingga tidak terlalu asing bagi
siswa.
masyarakat.
a. Expository
untuk menunjukkan sifat atau ciri dari benda datar tersebut, seperti :
kegiatan.
kegiatan.
a) Menemukan masalah
c. Pendekatan Konsep
kognitif.
terdefinisi.
pelajaran diolah mulai dari yang khusus (sifat, ciri atau atribut) ke
1. Strategi Ekspositorik.
2. Strategi Heuristik.
1. Strategi Klasikal
pembelajar atau siswa tiap kelas pada umumnya berkisar antara 10-
dalam pembelajaran.
5. Strategi Individual.
emosional adalah dua sifat yang erat kaitannya antara satu dengan
lebih besar, sikap sosialnya lebih baik, aktif dan lain sebagainya.
BANGUN DATAR
Isma (Imam Roji. 1997) Bangun datar adalah bagian dari bidang datar yang
dapat didefinisikan sebagai bangun yang rata yang mempunyai dua demensi
yaitu panjang dan lebar, tetapi tidak mempunyai tinggi atau tebal.
merupakan bangun dua demensi yang hanya memiliki panjang dan lebar, yang
dibatasi oleh beberapa ruas garis. Jumlah dan model ruas garis
yang membatasi bangun tersebut menentukan nama dan bentuk
- Bidang yang dibatasi oleh 5 ruas garis, disebut bangun segilima dan
seterusnya.
91
92
yaitu: Bangun datar Segitiga dan bangun datar Segiempat dan Lingkaran.
Jumlah ruas garis serta model yang dimiliki oleh sebuah bangun datar
merupakan salah satu sifat bangun datar tersebut. Jadi, sifat suatu bangun datar
ditentukan oleh jumlah ruas garis, model garis, besar sudut, dan lain-lain.
1. Persegi
Persegi adalah bangun datar yang memiliki empat buah sisi sama panjang.
Rumus Persegi
Luas = s x s = s2
Keliling = 4 x s
Contoh soal :
Jawab :
2. Persegi Panjang
berhadapan yang sama panjang, dan memiliki empat buah titik sudut siku-
siku.
Luas = p x l
Keliling = 2p + 2l
94
Contoh soal :
Hitunglah luas dan keliling persegi panjang dengan ukuran panjang 12cm
Jadi luas persegi panjang adalah 60cm2 dan keliling persegi panjang adalah
34cm
3. Segitiga
Segitiga merupakan bangun datar yang terbentuk dari tiga buah titik yang
tidak terletak pada satu garis lurus dan saling dihubungkan akan
berpotongan dan membentuk tiga buah sudut. Titik potong garis tersebut
yaitu segitiga yang mempunyai dua sisi sama panjang. Akibatnya, Segitiga
sama kaki juga memiliki dua sudut yang berhadapan sama besar atau sering
Segitiga sama sisi, yaitu segitiga yang ketiga sisinya sama panjang. Akibatnya,
c. Segitiga sembarang
a. Segitiga siku-siku
b. Segitiga tumpul
yaitu segitiga yang besar salah satu sudutnya lebih dari90 atau sudut tumpul.
c. Segitiga lancip
yaitu segitiga yang besar salah satu sudutnya kurang dari 90 atau sudut
tumpul.
L = ½ a x t a = alas
K = s + s + s t = tinggi
Dengan s = sisi
Contoh soal:
4. Belah Ketupat
Contoh Soal :
Tentukanlah luas dan keliling belah ketupat yang panjang sisinya 4cm dan
L= ½ (6 cm x 6cm)
Jadi luas belah ketupat adalah 18cm2 dan kelilingnya adalah 16cm.
5. Trapesium
2. Terdapat 2 pasang sudut yang sama besar (sudut A dan sudut D, sudut B
dan sudut C).
b. Trapesium Siku-siku.
Pada trapezium siku-siku, selain memiliki sepasang sisi yang sejajar, juga
yaitu, salah satu kakinya tegak lurus terhadap sisi yang sejajar.
c. Trapesium sembarang
Pada trapesium sembarang, sisinya tidak sama panjang dan tidak ada
Rumus Trapesium
K=(a+b)+(c+d)
L=½x(a+b)xt
6. Layang-Layang
Layang-layang adalah bangun datar dua dimensi yang dibentuk oleh dua
membentuk sudut.
Rumus
• Luas = ½ x AC x BD
• Keliling = AB + BC + CD + AD
Contoh soal :
luas layang-layang.
101
15cm.
Jawab : L = ½ x d1 x d2
L = 90cm2
hitunglah kelilingnya.
K= 2(21cm)
K = 42cm
7. Jajar Genjang
Jajar Genjang adalah bangun datar dua dimensi yang yang dibentuk oleh dua
pasanganya, dan memiliki dua pasang sudut bukan siku-siku yang masing
Rumus
Luas = ½ x AC x BD
Keliling = AB + BC + CD + AD
8. Lingkarang
titik persekitaran yang mengelilingi suatu titik asal dengan jarak yang sama.
jarak tersebut biasanya dinamakan r, atau radius, atau jari-jari. Sifat lingkaran
yaitu memiliki simetri lipat dan simetri putar yang tak terhingga jumlahnya.
a. Mempunyai 1 sisi
Rumus
L = r2
Contoh soal :
lingkaran.
103
Jawab :
Rumus : L = πr2
L = 962.5cm2
BAB II
A. Pengertian Besaran
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur, serta dapat dinyatakan dengan
diperoleh dari pengukuran maka harus ada alat ukurnya. Sebagai contoh
adalah massa. Massa merupakan besaran fisika karena massa dapat diukur
hal ini tidak diperlukan alat ukur tetapi alat hitung sebagai misal kalkulator.
Besaran Fisika sendiri dibagi menjadi 2, yaitu besaran pokok dan besaran
turunan.
Besaran Satuan Lambang Satuan
Panjang Meter m
Massa Kilogram kg
Waktu Sekon s
Suhu Kelvin K
kesepatan para ahli fisika. Besaran pokok yang paling umum ada 7
macam. Selain itu, terdapat dua besaran tambahan yang tidak memiliki
b) besaran turunan
besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Besaran ini ada banyak
macamnya.
Luas meter2 m2
Volume meter3 m3
Gaya Newton N
arah.
B. Pengertian Satuan
membandingkan besaran dengan yang lain yang dipakai oleh patokan. Satuan
merupakan salah satu komponen besaran yang menjadi standar dari suatu besaran.
Adanya berbagai macam satuan untuk besaran yang sama akan menimbulkan
memecahkan persoalan yang ada. Dengan adanya kesulitan tersebut, para ahli
internasional serta memiliki standar yang sudah baku. Satuan ini dibuat untuk
dan Pengukuran Tahun 1948, tiga satuan yaitu newton (N), joule (J), dan watt (W)
ditambahkan ke dalam SI. Akan tetapi, pada tahun 1960, tujuh Satuan
Internasional dari besaran pokok telah ditetapkan yaitu meter, kilogram, sekon,
desimal yang mengacu pada meter, gram yang didefinisikan sebagai massa satu
107
sentimeter kubik air, dan detik. Sistem itu juga disebut sistem Centimeter – Gram
– Second (CGS).
Satuan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu satuan tidak baku dan satuan
baku. Standar satuan tidak baku tidak sama di setiap tempat, misalnya jengkal dan
hasta. Sementara itu, standar satuan baku telah ditetapkan sama di setiap tempat.
1 Panjang m Cm
yaitu:
C. Pengertian Pengukuran
Fisika adalah ilmu yang mempelajari gejala alam seperti gerak, kalor,
cahaya, bunyi , listrik, dan magnet. Proses pengamatan gejala alam tersebut
bermula dari pengamatan yang dilakukan oleh indera kita. Akan tetapi
pengamatan tersebut harus disertai dengan data kuantitatif yang dapat diperoleh
kita tidak pernah luput dari kegiatan pengukuran. Kita membeli minyak goreng,
gula, beras, daging, mengukur tinggi badan, menimbang berat, mengukur suhu
pengukuran kita bisa membedakan antara satu dengan yang lainnya. Pengukuran
agar memberikan hasil yang baik maka haruslah menggunakan alat ukur yang
memenuhi syarat.
ketelitian alat ukur juga harus diperhatikan. Semakin teliti alat ukur yang
sekrup, neraca, amper meter, termometer merupakan alat ukur yang sudah
distandar. Penggunaan alat ukur yang sudah distandar, maka siapapun yang
1. Instrumen Pengukuran
kemampuan alat ukur yang digunakan. Kemampuan alat ukur dapat diketahui dari
a. accuracy, adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil ukur yang
b. Presisi, adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil yang sama dari
c. Sensitivitas, adalah tingkat kepekaan alat ukur terhadap perubahan besaraan yang
akan diukur.
sebenarnya
baik sehingga tingkat kesalahannya relatif kecil dan data yang dihasilkan akan
akurat.
jangka sorong, atau mikrometer sekrup. Alat ukur tersebut memiliki nilai
ketelitian yang berbeda-beda. Nilai ketelitian adalah nilai terkecil yang masih
dapat diukur.
1) Mistar
110
Mistar merupakan alat ukur panjang yang paling sederhana dan sudah lumrah
dikenal orang. Ada dua jenis mistar yang sering digunakan, yaitu stik meter dan
mistar metrik. Stik meter memiliki panjang 1 meter dan memiliki skala desimeter,
memiliki skala pengukuran terkecil 1 milimeter, sesuai dengan jarak garis terkecil
antara dua garis yang saling berdekatan. Ketelitiannya adalah 0,5 milimeter, atau
sebuah mistar kita letakan ujung mistar yang menunjukan nilai nol ke ujung objek
yang akan diukur, kemudian baca panjang skala yang terdekat dengan ujung objek
yang diukur tersebut. Angka tersebut menunjukan panjang objek yang kita ukur
membaca skala pada alat secara benar, yaitu posisi mata tepat di atas tanda yang
akan dibaca. Posisi yang salah akan menyebabkan kesalahan baca atau kesalahan
paralaks.
a) Digunakan untuk megukur suatu obyek yang tidak bisa dilakukan dengan
mistar, misalnya karena ukurannya terlalu panjang atau bentuknya tidak lurus.
3) Jangka sorong
Jangka sorong seperti pada gambar di atas adalah jangka sorong yang skalanya
utama dan skala vernier/nonius.
4) Mikrometer Sekrup
laboratarium
bahan-bahan ku
Sebenarnya ada banyak alat ukur waktu yang tersedia, seperti jam tangan, jam
laboratorium adalah stopwatch.
Ada banyak jenis stopwatch dengan berbagai ketelitian, mulai dari 1 detik,
1/10 detik, sampai 1/100 detik. Ada juga stopwatch digital dengan ketelitian yang
Alat ukur suhu adalah termometer, dan ada banyak jenis termomter.
Dilihat dari jenis skala ada tiga macam termomometer, yaitu Celcius, Fahrenheit,
dan Reamur. Ditinjau dari bahan termometrik yang digunakan juga ada tiga jenis
termometer, yaitu termometer gas, zat cair, dan zat padat (termokopel dan
hambatan platina).
Massa jenis termasuk besaran turunan yaitu sama dengan massa dibagai
volume benda. Oleh karena itu, untuk menentukan massa jenis sebuah benda kita
perlu dua alat ukur, yaitu alat ukur massa (neraca) dan alat ukur volume
Contoh:
Mula-mula air pada gelas ukur menunjuk skala pada 12,4 ml. Setelah
sebuah benda dimasukkan pada gelas ukur, air menunjuk pada skala 20,2 ml. Jadi
BAB VIII
BILANGAN PECAHAN
BAB VIII
PECAHAN DESIMAL
basis 10, dalam arti memiliki 10 digit yang berbeda yaitu memiliki nilai
notasi bilangan arab. Setelah 9, sudah tidak ada lagi digit yang tunggal yang
menghasilkan lagi bilangan lain dalam system ini, yang kita sebut sebagai
bilangan puluhan atau sering ditulis 10-an, dengan cara menambah satu digit
di sebelah kiri digit tunggal di atas yang dimulai dari digit 1 yaitu 10,11,12
maka:
satu digit sebelah kiri dari 2 digit sebelumnya, yang kemudian kita sebut
Senada dengan kalimat diatas pada bilangan decimal digit yang terletak
pada posisi paling kanan disebut sebagai satuan, posisi nomor dua dari
kanan disebut puluhan, nomor posisi tiga dari kanan disebut ratusan, posisi
1 1 1 1
10 (10 ,100, 1.000, dan seterusnya) , , , ,dan
10 100 1000 10000
1
ditulis 0,1
10
1
ditulis 0,01
100
1
ditulis 0,001
1000
1
ditulis 0,0001
10000
115
mengingat kembali nilai tempat suatu bilangan. Nilai tempat pada pecahan
Contoh :
0,7 + 0,8 = . . .
Jawab :
Angka ditulis dibawah persepuluhan (di belakang koma) dan 1 satuan disimpan.
Perhatikan :
0,7
0,8
bawah.
117
Contoh :
0,54 + 0,8 = . . .
Jawab :
0,54
0,8
Contoh :
0,54 + 0,89 = . . .
Jawab :
11
0,54
0,89
desimal susunlah kebawah seperti pengurangan biasa, tanda koma harus lurus
ke bawah.
Contoh :
0,42 – 0,2 = . . .
Jawab :
0,42
0,2
dst )
119
dikalikan dengan
100, sehingga :
0,12 x 100 = 12
Membagi bilangan satu angka dengan bilangan satu angka yang lebih
besar
Untuk membagi bilangan dengan bilangan yang lebih besar dapat kita
Contoh :
1:4=...
Penyelesaian :
0,25
4 1
10
20
120
20
0 Jadi, 1 : 4 = 0,25
diberi koma.
dibawah 10.
Perkalian pada pecahan desimal Ada dua cara untuk mengalikan pecahan desimal,
yaitu dengan terlebih dahulu merubah bentuk pecahan menjadi pecahan biasa dan
1. Cara 1
4 12 48
0,4 ×1,2 = × = = 0,48
10 10 100
81 15 1215
0,81 × 1,5 = × = = 1,215
100 10 1000
121
2. Cara 2
harus diperhatikan.
Cara bersusun :
6270
2508
Contoh:
1,25 × 2,1 = . . . .
Jawab :
125
21
125
122
250
0,5 ×0,2 = . . . .
Jawab :
5 2
0,5 ×0,2 = :
10 10
5 10
= :
10 2
50
= 50 : 2
20
25
10
2,5
1 3
....
5 5
123
penyelesaianya :
1 1x2 2
= = = 0,2
5 5x2 10
3 3x2 6
= = = 0,6
5 5x2 10
1 3
Jadi, <
5 5
Mengubah persen ke dalam bentuk pecahan biasa dilakukan dengan cara sebagai
berikut.
1. Dari bentuk persen diubah dulu menjadi pecahan biasa (per seratus).
2. Taksir atau cari pembagi terbesar dari bilangan pembilang dan penyebut.
Contoh
Pembagi terbesar dari 75 dan 100 adalah 25, maka kedua bilangan
… Menjadi
…
75 : 25 = 3 (pembilang)
75% = 100 : 25 = 4 (penyebut)
3
4
Untuk mengubah pecahan biasa ke dalam bentuk desimal, bisa kita lakukan
Contoh :
3 2
20
18
20
18
20
18
125
2 dan seterusnya
Catatan :
1
Ubahlah menjadi pecahan persepuluh
2
Jawab : 1 1x5 5
= = (lima persepuluh)
2 2x5 10
5
Pecahan Jika ditulis dalam bentuk desimal menjadi 0,5
10
1
= ….%
2
126
Jawab :
1 1 x 50 50
2 2 x 50 100
1
jadi ditulis dalam bentuk persen adalah 50%
2
1
Jadi, = 0,5 = 50% Persen (%) artinya perseratus.
2
Contoh :
Jawab :
0,25
0,50
0,75 0,75
1 1
beranggapan bahwa < ,jadi siswa masih berpusat pada penyebut
2 7
Contoh:
1,2 – 0,375 = . . . .
bilangan desimal.
desimal
biasa.
1. Ibu Rudi membeli gula putih sebanyak 2,5kg dan gula merah
2. Vivi mempunyai pita merah 1,75m dan pita putih 4m,vivi akan
BAB IX
pecahan yang telah kamu pelajari, satu lagi himpunan bilangan yang akan
129
Buwono X.
I melambangkan bilangan 1
V melambangkan bilangan 5
X melambangkan bilangan 10
L melambangkan bilangan 50
Contoh:
130
a. II = I + I
=1+1
=2
Jadi, II dibaca 2
b. VIII =V+I+I+I
=5+1+1+1
=8
c. LXXVI = L + X + X + V + I
= 50 + 10 + 10 + 5 + 1
= 76
berikut ini.
Contoh:
a. IV = V – I
=5–1
=4
Jadi, IV dibaca 4
131
b. IX = X – I
= 10 – 1
=9
Jadi, IX dibaca 9
c. XL = L – X
= 50 – 10
= 40
Jadi, XL dibaca 40
Romawi sama dengan yang telah kalian pelajari di depan. Mari kita
Contoh:
1. 24 = 20 + 4
= (10 + 10) + (5 – 1)
= XX + IV
= XXIV
132
2. 48 = 40 + 8
= (50 – 10) + (5 + 3)
= XL + VIII
= XLVIII
3. 139 = 100 + 30 + 9
= C + XXX + IX
= CXXXIX
BAB X
Dalam bangun ruang dikenal istilah sisi, rusuk, dan titik sudut.
Rusuk adalah garis yang merupakan pertemuan dari dua sisi bangun
ruang. Titik sudut adalah titik pertemuan dari tiga buah rusuk pada
bangun ruang.
a. Kubus
134
b. Balok
c. Kerucut
d. Tabung
135
e. Bola
Bangun ruang kubus dan balok terbentuk dari bangun datar persegi
jajargenjang bukan merupakan benda simetris karena tidak ada garis lipatan
bangun yang dapat dilipat (dibagi) menjadi dua bagian yang sama persis baik
asimetris.
Dari gambar di atas, dapat kita tuliskan sifat bayangan benda yang
2. Jarak bayangan dari cermin sama dengan jarak benda dari cermin.
3. Bayangan dan benda saling berkebalikan sisi (kanan kiri atau depan
Diaksesdarihttp://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21131/2/IIS
%20NURAISIYYAHFITK.pdf
Sadiman, Arief, dkk. 2009. Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Jusmawati, S. Pd., M. Pd, dan Satriawati, S. Pd., MPd, dan Irman R, S. Pd., MPd.
Strategi belajar mengajar. Makassar:Rizky Artha Mulia, 2018
138