KATA PENGANTAR
Penyayang. Puji dan syukur kami atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun tugas
mata kuliah Pembelajaran Matematika SD Kelas Rendah ini dengan baik dan tepat
pada waktunya.
Penulisan tugas ini telah semaksimal mungkin saya upayakan. Untuk itu
saya menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan baik dari segi
penyusunan Bahasa, materi, isi, penulisan dan aspek lainnya. Oleh karena itu,
saya meminta bantuan bagi para pembaca yang ingin memberi saran maupun
ini dapat diambil manfaatnya dan dapat memberikan informasi untuk pembaca
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
dapat berjalan secara efektif dan efesien. Dalam hal ini, terdapat 8 (delapan)
meminta respon dari peserta didik. Respon yang diberikan dapat berupa
1
2
proses belajar-mengajar.
(evaluation question).
interaksi.
respon yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap
siswa yang bertujuan untuk memberikan informasi atau unpan balik atas
perbuatan atau respon siswa.5 Ada dua jenis penguatan yang diberikan
a. Penguatan verbal
koreksi. Melalui kata-kata itu siswa akan merasa puas dan terdorong
lainnya.
siswa.
variasi dalam gaya mengajar, variasi media dan bahan lain, dan variasi
yaitu:
seperti: coba dengarkan,, amati baik baik gambar ini atau periksa
murid-murid.
ajar.
c. Variasi interaksi
Variasi dalam pola interaksi antara guru dengan anak didiknya memiliki
1) Anak didik bekerja atau belajar secara bebas tanpa campur tangan
dari guru.
pelajaran meliputi:
peserta didik terhadap pelajaran yang akan disajikan yaitu melalui gaya
bervariasi.
b. Membangkitkan motivasi
c. Memberikan acuan
d. Membuat kaitan
berurutan.
berikut:
diperbincangkan.
selanjutnya.
agar materi yang baru dipelajari jangan dilupakan, dan agar dipelajari
kembali ke rumah.
10
5. Keterampilan Menjelaskan
sebagai berikut:
sebagainya.
yang optimal.
f. Menutup diskusi.
2) Komponen keterampilan
b. Keterampilan mengorganisasikan
belajarmengajar.
3) Prinsip penggunaan
sebagainya.
A. Teori Belajar
pengertian dan harga diri, watak, minat, penyesuaian diri dan lain sebagainya.
proses dan tahapan serta kematangan si belajar. Belajar lebih baik dan efektif
didorong oleh motivasi, khususnya motivasi dari dalam diri karena akan
peniruan. Belajar melalui praktik secara langsung akan lebih efektif daripada
seseorang. Bahan belajar yang bermakna lebih mudah dan menarik untuk
11
12
mungkin diubah ke dalam aneka ragam tugas sehingga murid yang belajar
mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau
dan akan menghilang bila dihukum. Berikut ini adalah gambar proses
Selain kritik diatas, berikut ini adalah contoh aplikasi Teori Belajar
Behavioristik.
yang baru dengan pengetahuan yang telah ada. Model ini menekankan
kognitif ini adalah Ausubel, Bruner, dan Gagne. Berikut ini adalah gambar
antara lain:
Selain kritik diatas, berikut ini adalah contoh aplikasi Teori Belajar
mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan membantu
bermuara pada manusia itu sendiri. Meskipun teori ini sangat menekankan
pentingya isi dari proses belajar, dalam kenyataan teori ini lebih banyak
15
paling ideal. Dengan kata lain, teori ini lebih tertarik pada ide belajar
dalam bentuknya yang paling ideal dari pada belajar seperti apa adanya,
seperti apa yang bisa kita amati dalam dunia keseharian.. Teori apapun
lebih bersifat abstrak. Selain kritik diatas, berikut ini adalah contoh
belajar
belajar mereka
kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Manusia harus mengkontruksi
a. Belajar aktif;
b. Belajar mandiri;
2) Discovery learning;
3) Cognitive strategies;
KURIKULUM MATEMATIKA
A. Pengertian Kurikulum
kurikuler yang formal juga kegiatan yang tak formal atau kokurikuler/ ekstra
pengertian kurikulum dari berbagai referensi yang kami ambil antara lain,
16
17
pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
ada batas start dan batas finish. Dalam lapangan pendidikan pengertian
tersebut dijabarkan bahwa bahan ajar sudah ditentukan secara pasti, dari mana
mulai diajarkan dan kapan diakhiri, dan bagaimana cara untuk menguasai
bahan agar dapat mencapai gelar. Dengan kata lain, suatu kurikulum
dianggap sebagai jembatan yang sangat penting untuk mencapai titik akhir
dari suatu perjalanan dan ditandai oleh perolehan gelar tertentu. Akibat dari
pengalaman belajar tidak hanya terbatas pada waktu sekarang saja, tetapi juga
18
dirancangkan yang berisi berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar baik
yang berasal dari waktu yang lalu, sekarang, maupun yang akan datang.
dapat mencapai cita-cita yang diharapkan sesuai dengan yang tertera pada
tujuan pendidikan.
D. KTSP matematika
Matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang ada dalam standar
isi tahun 2006 diberikan mulai dari TK sampai Sekolah Menengah Atas
Umum dan kejuruan. Hal ini tertuang secara jelas dalam Peraturan Menteri
jenis Pendidikan Umum, kejuruan dan khusus pada jenjang pendidikan dasar
daerah dan kearifan lokal. Substansi mata mata pelajaran IPA dan IPS SD/MI
merupakan IPA terpadu dan IPS terpadu, pembelajaran pada kelas rendah
E. Kurikulum 2013
1. Pendekatan
(1993:101), salah satu varian dalam desain ini adalah desain tematik
(thematic design).
adalah desain yang berpusat pada bidang studi (subject matter design)
sekolah dasar termuat secara eksplesit pendekatan ini baik pada landasan
kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik, kurikulum 2013
bagi kehidupan dimasa kini dan masa depan, dan pada waktu
dimasa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum
Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan
akademik.
yang lebih baik. Dengan filosofi ini, kurikulum 2013 bermaksud untuk
a. Kompetensi Inti
Dasar satu mata pelajaran dengan konten Kompetensi Dasar dari mata
sikap sosial (Kompetensi Inti 2), pengetahuan (Kompetensi Inti 3), dan
b. Kompetensi Dasar
landasan filosofi maka nama mata pelajaran dan isi mata pelajaran
pesan, banyak batasan yang diberikan orang tentang media. Asosiasi Teknologi
saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi. Gagne
(1970) berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat
menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar, buku, film, kaset, film
yang baik tercetak maupun audio visual serta peralatannya. Media hendaknya
dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar, dan dibaca. Apapun batasan yang
diberikan, ada persamaan diantara batasan tersebut yaitu bahwa media adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan person dari pengirim
minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
meliputi semua bahan dan peralatan fisik yang digunakan instruktur untuk
27
28
grafik, slide, overhead, benda nyata, dan rekaman video atau film, serta bahan-
bahan baru dan metode seperti computer, DVD, CD-ROM, internet, dan
perangkat apa saja dengn konten atau fungsi pembelajaran yang digunakan
dan bahan sensorik lainnya, script untuk pembelajaran melalui radio dan
efisiensi belajar.
1. Bilangan Cacah
atau angka “0”. Jika anggota dari suatu himpunan hanya terdiri dari
satu anggota saja maka cacah anggota tersebut adalah “satu” dan
1. Penjumlahan
obyek, misalnya: jika dua apel dan tiga buah apel yang diambil dari
suatu keranjang buah maka banyak apel yang terambil dari keranjang
30
berikut ini:
325
256+
11
5 +
5 8 1
Maka, b + 0 = 0 + b= b
(b + c) =(a + b) + c
3. Pengurangan
a = b.
Misalnya a = 2, maka 2 – 0 ≠ 0 – 2.
antaranya :
1) Konsep mengambil
Contoh: Ada 9 telur di dalam kulkas. Jika 3 telur diambil oleh ibu,
2) Konsep membandingkan
Di dalam keranjang sudah ada 5 buah apel. Jika Vivi ingin mengisi
satu digit, pengurangan bilangan dua digit dengan bilangan satu digit,
berhenti pada angka 13. Setiap kali berhitung satu, jari ditekuk
4. Perkalian
berikut:
dan 1 puluhan pada digit puluhan seperti tampak pada gambar dibawah
ditulis 3 pada digit puluhan dan menyimpan 1 pada digit ratusan . Pola
11
1 4 5
3 x
4 3 5
sebagai berikut:
x b) x c
5. Pembagian
belum diketahui.
0÷p=0
p ÷ 1 = p
(q + r) ÷ p = (q ÷ p) + (r ÷ p)
(q - r) ÷ p = (q ÷ p) - (r ÷ p)
0 : a = 0 untuk a ≠ 0
a : 0 = tak didefinisika
0 : 0 = tidak tentu
bilangan asli.
p faktor dari a
q faktor dari b
r faktor dari c
6. Penjumlahan
2. Pengurangan
agak sulit dipahami siswa Sekolah Dasar tingkat awal, jika siswa
3. Perkalian
dapat dilihat dari banyaknya siswa yang duduk di tingkat Sekolah Dasar
39
4. Pembagian
dan perkalian.
karena itu, banyak ditemukan kasus ketika siswa dikelas tinggi SD bahkan
pembagian.
yang melibatkan lebih dari dua bilangan dan lebih dari satu operasi.
manapun yang ditulis terlebih dahulu, operasi itu yang dikerjakan terlebih
yang berarti manapun yang ditulis terlebih dahulu, operasi itu yang
40
Mengapa hal ini dapat terjadi? Selain telah disyaratkan dalam perjanjian,
6. Pembelajaran Geometri
merupakan topik yang terlalu sulit untuk diajarkan. Hanya saja, selama ini
sering kali siswa Sekolah Dasar sudah diberikan berbagai definisi yang
41
a. Persegi
b. Persegi Panjang
c. Segitiga
konsep dan melalui cara yang kurang tepat. Siswa sering kali langsung
diberikan drill informasi tentang ciri ciri bangun segitiga tersebut, tanpa
satunya penentuan tiga buah titik dengan letak berbeda. Ketiga titik
d. Trapesium
yang sejajar. Pada umumnya, trapezium terbagi atas tiga jenis, yaitu
e. Jajar Genjang
bangun jajar genjang. Hal ini kurang efektif, karena siswa seharusnya
f. Belah Ketupat
semua sisi sama panjang. Belah ketupat juga dibentuk dari dua buah
persegi, persegi panjang, dan jajar genjang. Dengan ini, siswa pun tidak
gambar yang ada dalam buku sumber yang digunakan siswa. Bahkan,
efisien karena tidak membutuhkan waktu dan alat yang banyak. Akan
karena siswa tidak dituntun untuk mencari dan menemukan sendiri ciri-
a. Prisma
bangun ruang yang dibatassi oleh dua bidang sejajar, serta beberapa
(bidang alas dan bidang atas prisma tersebut) disebut tinggi prisma.
45
b. Kubus
topik kubus ini kepada siswa bukanlah hal yang sulit, tetapi lagi-lagi
kubus yang benar dan bermakna, dan dengan menggunakan alat peraga
c. Balok
d. Prisma Segitiga
terletak pada sisi alas dan sisi atas bangun prisma tersebut. Sisi alas dan
sisi atas prisma segitiga berbentuk segitiga, dan mempunyai sisi tegak
yang sama, yaitu berbentuk persegi panjang. Inilah konsep yang penting
dan sisi alas berbentuk persegi panjang. Oleh karena sisi tegaknya
berbentuk segitiga, maka limas tidak mempunyai sisi atas, tapi memiliki
titik puncak.
f. Tabung
dan berbagai bangun ruang lain pada umumnya, sering kali tidak
g. Kerucut
1. Metode Brainstorming
pendapat dalam satu tim pada kerangka pikir yang sama. Menurut definisi
dari beberapa kelompok dalam kegiatan belajar, hasil dari kegiatan belajar
dituliskan pada papan tulis tadi dipahami secara tepat. Pada tahap ini
yang telah disepakati bersama. Pada tahap ini bahwa setiap kelompok
sebelumnya.
Jadi, dapat disimpulkan pada tahap ini ide-ide yang didapat selama
selanjutnya.
yang digulung rapi. Pada tahap ini awali dengan kegiatan yang
menyenangkan.
Tahap kedua adalah tuliskan ide anda pada kartu- kartu tersebut,
demikian seterusnya sehingga anda kehabisan ide. Pada tahap ini biarlah
kelebihan seperti:
5) Siswa yang kurang aktif mendapat bantuan dari temannya yang pandai
adalah :
a) Guru kurang memberi waktu yang cukup kepada siswa untuk berpikir
52
dengan baik;
saja;
kesimpulan;
e) Siswa tidak segera tahu apakah pendapatnya itu benar atau salah;
diharapkan.
abstrak yang baru dipahami oleh siswa segera diberi penguatan, sehingga
mengendap dan bertahan lama dalam memori siswa, sehingga akan melekat
penemuan tersebut sederhana dan bukan hal baru bagi orang yang telah
menemukan yang sama sekali baru (invention). Oleh karena itu, kepada siswa
materi disajikan bukan dalam bentuk akhir dan tidak diberitahukan cara
siswa.Metode saintifik sangat relevan dengan tiga teori belajar yaitu teori
Bruner, teori Piaget, dan teori Vygotsky. Teori belajar Bruner disebut juga teori
belajar penemuan. Ada empat hal pokok berkaitan dengan teori belajar Bruner
menggunakan pikirannya.
penghargaan intrinsik.
54
penemuan.
dengan suatu cara yang dapat melatih berbagai kemampuan intelektual siswa,
tujuan mengajar hanya dapat diuraikan secara garis besar, dan dapat dicapai
dengan cara yang tidak perlu sama bagi setiap siswa. Selain belajar penemuan,
dilakukan sendiri oleh siswa, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan
sesuatu yang jelas dan tidak perlu dipersoalkan lagi, lebih-lebih pada era
kompetensi dan kompetensi dasar yang ingin dicapai dalam mata pelajaran
matematika.
memenuhi hal tersebut di atas guru dituntut mampu mengelola proses belajar-
belajar-mengajar yang efektif harus ada partisipasi aktif dari siswa, apalagi
dalam belajar yang ditunjukkan oleh adanya perubahan perilaku sebagai hasil
pengetahuan,
dan
keterampilan motorik.
1. Kognitif
56
57
atau jenjang proses berfikir, mulai dari jenjang terendah sampai dengan
jenjang yang paling tinggi. Keenam jenjang atau aspek yang dimaksud
adalah:
a) Pengetahuan/hafalan/ingatan (knowledge)
berfikir yang paling rendah. Salah satu contoh hasil belajar kognitif
b) Pemahaman (comprehension)
sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain,
jelas.
c) Penerapan (application)
d) Analisis (analysis)
e) Sintesis (syntesis)
daripada jenjang analisis. Salah satu jasil belajar kognitif dari jenjang
f) Penilaian/penghargaan/evaluasi (evaluation)
yang bersifat malas atau tidak disiplin, sehingga pada akhirnya sampai
pengetahuan peserta didik dapat dilakukan melalui tes tulis, tes lisan, dan
seseorang dalam merespon sesuatu atau objek. Sikap juga sebagai ekspresi
dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap
Kompetensi sikap yang dimaksud dalam panduan ini adalah ekspresi dari
peserta didik secara individual. Cakupan penilaian sikap dapat dilihat pada
1) Penilaian Praktik
63
dan sebagainya.
peserta didik pada mata pelajaran dan indikator atau topik tertentu
secara jelas.
dipertimbangkan:
64
3) Penilaian Portofolio
terbaik oleh peserta didik. Akhir suatu periode hasil karya tersebut
melakukan perbaikan.
66
BAB VI
PEMBAHASAN
A. Pengertian Strategi
guru yang mengajar dan anak didik yang belajar dituntut untuk provit
tertentu.
yang dipandang paling efektif dan efisien serta produktif sehingga dapat
mengajarnya.
pendidik dengan peserta didik, antar peserta didik, dan terhadap proses, hasil,
yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang di desain untuk mencapai tujuan
falsafah atau teori belajar tertentu. Berikut pendapat beberapa ahli berkaitan
dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta
pembelajaran.
sumber daya yang ditujukan untuk siswa, yang bertujuan agar tercapainya
baru sampai pada proses penyusunan rencana kerja, belum sampai tindakan.
berpusat pada gurunya paling tinggi, dan paling sering digunakan. Pada
dan saling berbagi diantara peserta didik. Seaman dan Fellenz (1989)
70
strategi ini baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Sebagai contoh, di
pendapat umum.
dengan bantuan guru. Belajar mandiri juga bisa dilakukan dengan teman
siswa sebagai pelajaran yang cukup susah. Mata pelajaran ini sulit karena
siasat atau kiat yang sengaja direncanakan oleh guru, yang berkenaan dengan
dengan lancar dan tujuan yang berupa hasil belajar bisa tercapai secara
a. Strategi Inquiri
emosional.
pengajaran.
tidak relevan.
berikut:
berpikir.
dalam kelas.
yang diharapkan.
yang bersumber pada dunia supranatural atau dunia mistik atau dunia
gaib.
penyelesaian masalah secara ilmiah atau semi ilmiah. Guru memilih bahan
hanya pada buku teks disekolah tetapi dapat diambil dari sumber-sumber
bentuk audo visual atau kliping atau disusun sendiri oleh guru.
b) Bahan yang dipilih bersifat umum sehingga tidak terlalu asing bagi
siswa.
masyarakat.
a. Expository
untuk menunjukkan sifat atau ciri dari benda datar tersebut, seperti :
kegiatan.
kegiatan.
a) Menemukan masalah
c. Pendekatan Konsep
kognitif.
terdefinisi.
pelajaran diolah mulai dari yang khusus (sifat, ciri atau atribut) ke
1. Strategi Ekspositorik.
2. Strategi Heuristik.
1. Strategi Klasikal
pembelajar atau siswa tiap kelas pada umumnya berkisar antara 10-
dalam pembelajaran.
5. Strategi Individual.
emosional adalah dua sifat yang erat kaitannya antara satu dengan
lebih besar, sikap sosialnya lebih baik, aktif dan lain sebagainya.
Diaksesdarihttp://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21131/2/IIS
%20NURAISIYYAHFITK.pdf
Sadiman, Arief, dkk. 2009. Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Jusmawati, S. Pd., M. Pd, dan Satriawati, S. Pd., MPd, dan Irman R, S. Pd., MPd.
Strategi belajar mengajar. Makassar:Rizky Artha Mulia, 2018
88