Tarian dari Jambi lainnya adalah Tari Rangguk yang juga merupakan produk budaya dari
masyarakat Kerinci. Konon, tarian ini berawal dari ide seorang ulama di Dusun Cupak. Sekitar
abad ke-19, dikisahkan ulama tersebut menunaikan ibadah haji. Selain menyempatkan diri
mendalami agama, ulama tersebut juga belajar kesenian tradisional Arab.
Ketika pulang, sang ulama mulai berdakwah menyebarkan agama Islam kepada
masyarakat Kerinci. Agar menarik perhatian, beliau berdakwah sambil memainkan alat musik
rebana yang diikuti dengan gerakan menganggukkan kepala dan melantunkan pantun dan pujian
kepada Allah. Aktivitas kesenian inilah yang kemudian dikenal dengan Tari Rangguk.
Seiring perkembangannya, Tari Rangguk tidak lagi difungsikan sebagai media dakwah saja,
namun sebagai pertunjukan hiburan. Jika untuk hiburan penari memainkan rebana dalam posisi
melingkar. Adapun jika untuk menyambut tamu kehormatan, penari memainkannya dalam posisi
berdiri. Tari ini biasanya jurut turut memeriahkan Festival Danau Kerinci.