Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

            Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik, hidayah serta
inayahnya kepada penyusun, sehingga makalah yang berjudul “Program Bimbingan di
Sekolah” dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Salam serta sholawat semoga tetap
tercurahkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW.

Dalam penyusunan makalah ini, tidak terlepas dari berbagai fihak yang telah
membantu. Dalam kesempatan ini penyusun menyampaikan banyak terima kasih kepada :
1. Ibu Khairuna. S.pd M.Psi selaku Dosen Pembimbing mata kuliah “Bimbingan Konseling di
Sekolah Dasar”
2.  Semua pihak yang telah membantu

Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Untuk
itu kritik, saran yang membangun sangat kami harapkan demi perbaikan. Akhir kata semoga
Allah SWT senantiasa memberikan jalan yang di ridhoi kepada kita semua.
Amin.                          

Februari 2013    

                 
 Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... ii

BAB. I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.......................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1

BAB. II. PEMBAHASAN

A. Desain Pembelajaran..................................................................................... 2

B. Desain Materi Pembelajaran.........................................................................

C. Desain Kompetensi......................................................................................... 7

D. Strategi Pembelajaran.................................................................................... 8

BAB. III. PENUTUP

A. KESIMPULAN ........................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................. . 12
i

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bagi mahasiswa sebagai calon tenaga pelajar (guru), aktifitas kegiatannya tidak dapat
dilepaskan dari proses pembelajaran. Sementara suatu proses pembelajaran itu merupakan
suatu proses yang sistematik, yang tiap komponennya sangat menentukan keberhasilan
belajar anak. Sebagai suatu sistem, proses belajar itu saling berkaitan dan bekerja sama untuk
mencapai tujuan yang ingin dicapainya.
            Demikian pula halnya sistem pembelajaran pada mata pelajaran tertentu, dimana
tujuan sistem disini adalah untuk menimbulkan belajar atau “learning” yang komponen-
komponen belajarnya adalah: anak didik (siswa), pendidik, instruktur, guru, materi
pembelajaran, dan lingkungan pembelajaran. Agar proses pembelajaran mata pelajaran ini
berjalan dengan baik, maka salah satu yang perlu dibenahi adalah perbaikan kualitas tenaga
pengajarnya. Dengan perbaikan tenaga ini, guru paling tidak dapat mengorganisir
pembelajaran tersebut dengan jalan menggunakan teori-teori belajar, serta desain
pembelajaran yang dapat menimpulkan minat dan motivasi anak didik (siswa).
            Desain pembelajaran sangat penting dalam pelaksanaan pembelajaran. Dengan
adanya desain, maka seorang pendidik (guru) dapat merencanakan proses pembelajaran
dengan baik dan teratur. Seorang guru harus menyadari bahwa proses dari desain adalah
sangat penting bagi dirinya. Dia juga harus tahu langkah-langkah dalam melaksanakan desai
pembelajaran. Sehingga, tujuan umum dari suatu pembelajaran dapat tercapai, dan lebih dari
itu juga dapat meningkatkan perbaikan pelajaran.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud desain pembelajaran
2. Apa yang dimaksud desain materi pembelajaran
3. Apa yang di maksud desain kompetensi
4. Apa yang di maksud desain strategi pembelajaran
1

BAB II
PEMBAHASAN

A. Desain Pembelajaran
Desain pembelajaran adalah suatu proses atau rancangan yang disusun secara sistematis
dan dengan pemikiran yang logis untuk mempelajari permasalahan-permasalahan dalam
proses belajar, sehingga dapat menyelesaikan atau menemukan solusi dari permasalahan
tersebut, sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik.

1. Memilih Model Desain Pembelajaran


Oleh karena begitu banyaknya model biasanya kita lalu dihadapkan pada pertanyaan
mau pakai model yang mana? Dalam hal memilih model ini setidaknya ada lima criteria yang
dapat dipakai sebagai pedoman dalam memilih model pengembangan desain pembelajaran.
Model yang baik adalah model yang:
 Sederhana: bentuk yang sederhana akan mempermudah untuk mengerti,
mengikuti dan menggunakannya
 Lengkap: suatu model pengembangan desain pembelajaran yang lengkap
haruslah mengandung 3 unsur pokok yaitu: identifikasi, pengembangan dan
evaluasi.
 Mungkin diterapkan: artinya model yang dipilih hendaklah dapat diterima dan
dapat diterapkan (applicable), sesuai dengan situasi dan kondisi setempat
 Luas: jangkauan model tersebut hendaklah cukup luas, tidak saja berlaku untuk
pola belajar mengajar yang konvensional, tetapi juga proses belajar mengajar
yang lebih luas, baik yang menghendaki kehadiran guru secara fisik maupun yang
tidak
 Teruji: model yang bersangkutan telah dipakai secara luas dan teruji/terbukti
dapat memberikan hasil yang baik.
2
Apabila model-model yang sudah ada ternyata tidak ada yang memenuhi kelima criteria
tersebut maka masih ada kemungkinan untuk mengembangkan model yang baru yang
sesuai dengan sikon kita. Bisa dengan menciptakan yang baru atau cukup dengan
memodifikasi model yang sudah ada

2. Hubungan Antara Desain Pembelajaran Dengan Pendidikan


Secara umum bidang pendidikan terdiri dari kurikulum, konseling, administrasi, evaluasi,
dan pembelajaran. Nampaknya terdapat overlap antara kurikulum dan pembelajaran.
Namun kita dapat membedakan keduanya. Kurikulum terutama berkenaan dengan apa yang
akan diajarkan, sementara pembelajaran adalah bagaimana mengajarkannya.
 Desain Pembelajaran
Desain pembelajaran berhubungan dengan pemahaman, perbaikan, dan
penerapan metode-metode pembelajaran. Desain pembelajaran merupakan
proses penentuan metode pembelajaran yang tepat untuk menghasilkan
perubahan yang diinginkan dalam diri siswa yang berkaitan dengan pengetahuan
dang keterampilan sesuai dengan isi pembelajaran dan siswa tertentu. Ibarat
orang yang akan membuat rumah, desain pembelajaran adalah blueprint yang
dibuat oleh seorang arsitek. Blueprint ini menyatakan metode apa yang
seharusnya digunakan untuk materi dan siswa tertentu. Desain pembelajaran
menuntut pengetahuan tentang berbagai metode pembelajaran, bagaimana
memadukan metode-metode yang ada, dan situasi-situasi yang memungkinkan
penggunaan metode-metode tersebut secara optimal.
 Pengembangan Pembelajaran
Pengembangan pembelajaran berkenaan dengan pemahaman, perbaikan, dan
penerapan metode-metode dalam menciptakan pembelajaran (methods of
creating instruction). Pengembangan pembelajaran merupakan proses
perumusan dan penggunaan prosedur yang optimal untuk menciptakan
pembelajaran baru dalam situasi tertentu. Pengembangan pembelajaran
menghasilkan sumber-sumber pembelajaran yang siap pakai, diktat, dan rencana
pembelajaran.
3
 Pemanfaatan Pembelajaran
Pemanfaatan pembelajaran berhubungan dengan pemahaman, perbaikan, dan
penerapan serta penggunaan metode-metode pembelajaran yang telah
dikembangkan. Pemanfaatan pembelajaran merupakan proses penentuan dan
penggunaan prosedur-prosedur yang optimal untuk mencapai outcome yang
optimal. Hasil dari pemanfaatan pembelajaran adalah program pembelajaran
yang telah dimodifikasi sedemikan rupa sehingga menghasilkan efektivitas
program yang optimal. Pemanfaatan pembelajaran menuntut pengetahuan
tentang berbagai prosedur pemanfaatan, perpaduan prosedur yang optimal, dan
situasi-situasi yang memungkinkan optimalisasi model-model pemanfaatan.
 Pengelolaan Pembelajaran
Pengelolaan pembelajaran terkait dengan pemahaman, perbaikan, dan
penerapan metode-metode pengelolaan penggunaan program pembelajaran
yang diimplementasikan. Pengelolaan yang dimaksud hanya berkenaan dengan
satu program pembelajaran dalam sebuah lembaga. Pengelolaan pembelajaran
merupakan proses penentuan dan penggunaan jadwal yang optimal, teknik
pengumpulan data tentang kemajuan siswa dan kelemahan program, prosedur
penilaian, revisi program, dan lain-lain. Hasil yang diharapkan adalah penggunaan
dan pemeliharaan program pembelajaran yang diimplementasikan.
 Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran berkaitan dengan pemahaman, perbaikan, dan penerapan
metode-metode penilaian efektivitas dan efisiensi kegiatan-kegiatan
sebelumnya: seberapa baik program pembelajaran didesain, seberapa jauh
program ini dikembangkan, apakah dimanfaatkan dengan baik, dan seberapa
baik program ini dikelola. Hasil dari evaluasi ini adalah deskripsi kekurangan yang
ada, konsekuensi-konsekuensinya, dan rekomendasi untuk perbaikan.
4

B. Desain Materi Pembelajaran


Ada beberapa pengertian tentang desain pembelajaran menurut para ahli diantaranya :
Pada bukunya Hamza Uno yang dikutip dari para ahli mengatakan beberapa pendapat
tentang pengertian desain pembelajaran yaitu:
 Cunningham mengemukkan desain ialah menyeleksi dan menghubungkan
pengetahuan, fakta-fakta, imajinasi-imajinasi, dan asumsi-asumsi untuk masa yang
akan datang dengan tujuan memvisualisasi dan memformulasi hasil yang diinginkan,
urutan kegiatan yang diperlukan, dan perilaku dalam batas-batas yang dapt diterima
yang akan digunakan dalam penyelesaian.
 Stephen P. Robbins memberikan definisi desain yaitu suatu cara untuk
mengantisipasi dan menyeimbangkan perubahan.
 Hamza Uno memberikan definisi tentang pembelajaran yang dikutip dari pendapat
degeng adalah upaya untuk membelajarkan siswa.Dalam pengertian ini secara
implicit dalam pembelajarn terdapat kegiatan memilih, menetapkan,
mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang diingikan.
Dalam pembelajaran memiliki hakekat perencanaan atau perancangan (desain) sebagai
upaya untuk membelajarkan siswa. Itulah sebabnya dalam belajar, siswa tidak hanya
berinteraksi dengan guru sebagai salah satu sumber belajar, tetapi mungkin berinteraksi
dengan keseluruhan sumber belajaryang mungkin dipakai untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
Pengajaran atau proses belajar mengajar adalah proses yang diatur  sedemikian rupa
menurut langkah-langkah tertentu agar pelaksanaannya mencpai hasil yang diharapkan.
Pengaturan ini dituangkan dalam bentuk perencanaan pembelajaran/ desain pembelajaran.

1. Merancang Dan Mengorganisasikan Materi Pembelajaran


Rencana pembelajaran ini dibuat oleh para guru untuk setiap kali pertemuan atau
bisa juga untuk 4 atau 5 kali peremuan sekaligus. Dalam mendesain pembelajaran ada
beberapa unsur yang terpenting yaitu :
5
a. Tujuan Instruksional
b. Bahan Pengajaran
c. Kegiatan Belajar
d. Metode dan Alat Bantu Mengajar
e. Evaluasi/ Penilain.
Tahap-tahap yang harus ditempuh oleh guru dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran
adalah :
I. Tahap Pra Instruksional, yaitu tahap yang ditempuh pada saat memulai proses
pembelajaran adalah :
 Menanyakan kehadiran siswa.
 Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai bahan
pelajaran yang belum dikuasai.
 Mengajukkan pertanyaan mengenai pelajaran yang telah dibahas.
 Mengulang pelajaran secara singkat, ttapi mencakup semua bahan.

II. Tahap Instruksional yaitu tahap pemberian bahan pelajaran meliputi :


 Menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai.
 Menjelaskan pokok materi yang akan dibahas.
 Membahas pokok materi yang telah dituliskan
 Memberikan contoh konkrit pada setiap pokok materi yang telah dibahas.
 Menggunakan media untuk mempermudah pemahaman siswa
 Menyimpulkan hasil bahasan

III. Tahap Evaluasi, ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan tahap Instruksional
diantaranya :
 Mengajukkan pertanyaan kepada beberapa siswa mengenai materi pelajaran
yang telah dipelajari.
 Akhiri pelajaran dengan memberitahukan materi yang akan dibahas
berikutya.
6
 Memberi tugas atau PR kepada siswa untuk memperkaya pengetahuan siswa
mengenai yang telah dibahas.
 Bila pertanyaan ang diajukkan belum dapat dijawab oleh siswa (kurang dari
70 %) maka guru harus mengulang pelajaran.

2. Mendesain Materi Pembelajaran


Dalam mendesain materi pembelajaran ada beberapa hal penting yang harus dilakukan
oleh seorang guru atau seorang dosen, hal ini pula yang akan menentukan  sempurna atau
tidaknya desain materi pembelajaran, yaitu:
 Pengumpulan Informasi
Sebelum seorang guru memulai pelajarannya di minggu pertama hari sekolah atau di
dalam kelas, tentu ia melakukan persiapan-persiapan dalam beberapa aspek desain mata
kuliah atau mata pelajaran.
 Peta Konsep
Peta konsep adalah merupakan diagram yang menunjukan hubungan antara konsep-
konsep yang mewakili pembelajaran. Peta konsep juga diartikan tampilan dari sebuah
gambar atau bagan tentang konsep-konsep materi yang tersusun sesuai dengan tabiat ilmu
pengetahuan itu sendiri tanpa mengindahkan urutan atau skuensi topik bahasan yang
diinginkan.

C. Desain Kompetensi
Alternative pertama mendesain kompetensi atau tujuan pembelajaran atau hasil
belajar mata kuliah atau mata pelajaran yang anda ampu berdasarkan KBK (kurikulum
berbsasi kompetensi), lazimnya ada tiga komponen yang harus dirumuskan khususnya
dalam KBK, yaitu:
1. Standar kompetensi
2. Kompetensi dasar
3. Indicator
7
Standar Kompetensi adalah kebulatan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan tingkat
penguasaan yang diharapkan dicapai dalam mempelajari suatu mata kuliah. Cakupan
standar kompetensi yaitu 1. standar isi (content standard) dan 2. standar penampilan
(performance standar). Dengan kata lain Standar Kompetensi adalah sebuah keutuhan
prestasi terbesar dari mata kuliah yang diperoleh mahasiswa atau sebuah keutuhan prestasi
terbesar dari mata pelajaran setelah mengalami proses pembelajaran dalam satu semester.
Sedangkan Kompetensi Dasar adalah jabaran dari standar kompetensi yaitu
pengetahuan, keterampilan dan sikap minimal yang harus dikuasai dan dapat ditampilkan
siswa atau mahasiswa. Dengan kata lain, Kompetensi Dasar adalah kompetensi-kompetensi
pendukung atau penentu keberhasilan tercapainya Standar Kompetensi. Tanpa penguasaan
Kompetensi Dasar mahasiswa atau siswa tidak akan mungkin berhasil dengan utuh atau
sempurna akan tercapainya Standar Kompotensi sebagai hasil prestasi terbesar sebagai
sebuah totalitas.
Indicator adalah rumusan kompotensi yang lebih spesifik yang menunjukkan cirri-ciri
penguasaan suatu kompetensi dasar atau sub-kompetensi. Sebuah kompetensi dasar
memiliki beberapa bukti atau tanda penguasaan.

D. Desain Strategi Pembelajaran


Program instruksional disusun bertalian dengan kompetensi yang telah dirumuskan dan secara
logis dikembangkan setelah kompetensi ditentukan. Model instruksional adalah seperangkat
pengalaman dengan maksud memberikan fasilitas kepada para siswa untuk mengembangkan
kompetensi. Pada umumnya format modul terdiri dari 5 bagian utama, yaitu:
 Prospektus, memuat pernyataan yang jelas tentang rasional asumsi-asumsi pokok yang
menjadi landasan, hubungan antara modul datu dengan modul lainya dan dengan
keseluruhan program.
 Tujuan atau seperangkat tujuan yang harus dirumuskan dengan jelas dan tidak
membingungkan.
 Pre assessment yang meliputi assessment diagnostic terhadap sub kompetensi atau
tujuan-tujuan modul
8
 Kegiatan-kegiatan yang merupakan alternative instruksional untuk mencapai kompetensi,
alternative yang dapat dipilih oleh siswa berdasarkan asumsi bahwa para siswa bersikap
accountable terhadap kompetensi, bukan semata-mata ikut berpartisipasi.
 Post assessment, untuk mengetahui keberhasilan modul. Modul tidak mengisolasi
kurikulum, melainkan bersifat luwes dan menggunakan startegi instruksional terpadu.
Efektivitas modul tergantung pada kreativitas, kepandaian, kecakapan para
pengembangnya.

1. Mengorganisasikan Sistem Pengelolaan


Program-program yang bersifat individual menuntut sistem pengelolaan yang berguna
melayani bermacam-macam kebutuhan siswa. Adanya bermacam-macam tujuan berbagai alternatif
kegiatan, menjadikan sistem instruksional dan sistem bimbingan lebih unik.
Mengingat belajar adalah merupakan proses bagi siswa dalam membangun gagasan atau
pemahaman sendiri, maka kegiatan belajar mengajar hendaknya memberikan kesempatan kepada
siswa untuk melakukan hal tersebut dengan lancar dan penuh motivasi. Suasana belajar yang
diciptakan oleh guru harus melibatkan siswa secara aktif, mengalami, bertanya dan
mempertanyakan, menjelaskan, dan sebagainya. Menghargai usaha siswa walaupun hasilnya belum
memuaskan dan menantang siswa sehingga berbuat dan berpikir merupakan contoh strategi yang
memungkinkan siswa menjadi pelajar seumur hidup. Berdasarkan beberapa pertimbangan di atas,
maka sangat diperlukan praktek pengelolaan dan sistem pengelolaan yang didesain cermat.

2. Melaksanakan Percobaan Program


Program yang telah disusun secara sistematis perlu diuji cobakan. Percobaan program
dilakukan terhadap bagian-bagian dari program itu atau semacam prototype test dan hendaknya
dilakukan terlebih dahulu dalam skala kecil. Tujuan program ini adalah untuk mengetes efektifitas
strategi instruksional; seberapa besar diperlukan tuntutan-tuntutan program; ketepatan alat atau
jenis penilaian yang digunakan; dan efektivitas system pengelolaan. Tes ini harus didesain
sedemikian rupa agar dapat diketahui kelemahan apa yang terdapat dalam unsur-unsur program
tersebut untuk melakukan perbaikan.
9
3. Menilai Desain Pembelajaran
Pelaksanaan terhadap sebuah desain intruksional, lazimnya mencakup empat aspek, yaitu:
 Validasi tujuan dalam hubungan dengan peranan pendidik yang diproyeksikan.
 Tingkat-tingkat kriteria dan bentuk-bentuk assessment.
 Sistem instruksional dalam hubunganya dengan hasil belajar.
 Pelaksanaan organisasi dan pengelolaan dalam hubungan dengan hasil tujuan.
Pada prinsipnya pelaksanaan penilaian harus dilakukan sejak awal dan kontinyu karena
merupakan bagian integral dalam pengembangan program.
10

BAB III
PENUTUP
 Desain pembelajaran adalah suatu proses atau rancangan yang disusun secara sistematis dan
dengan pemikiran yang logis untuk mempelajari permasalahan-permasalahan.
 Dalam hal memilih model ini setidaknya ada lima criteria yang dapat dipakai sebagai pedoman
dalam memilih model pengembangan desain pembelajaran. Model yang baik adalah model
yang: Sederhana, Lengkap, Mungkin diterapkan, Luas, Teruji
 Kurikulum terutama berkenaan dengan apa yang akan diajarkan, sementara pembelajaran
adalah bagaimana mengajarkannya yaitu: Desain pembelajaran, Pengembangan pembelajaran ,
Pemanfaatan pembelajaran, Pengelolaan, Evaluasi Pembelajaran.
 Ada beberapa pengertian tentang desain pembelajaran menurut para ahli diantaranya :
 Stephen P. Robbins memberikan definisi desain yaitu suatu cara untuk mengantisipasi dan
menyeimbangkan perubahan.
 Hamza Uno memberikan definisi tentang pembelajaran yang dikutip dari pendapat degeng
adalah upaya untuk membelajarkan siswa.
 Dalam mendesain materi pembelajaran ada beberapa hal penting yang harus dilakukan oleh
seorang guru atau seorang dosen, yaitu:
 Pengumpulan Informasi
 Peta Konsep
 Standar Kompetensi adalah kebulatan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan tingkat
penguasaan yang diharapkan dicapai dalam mempelajari suatu mata kulia
 Model instruksional adalah seperangkat pengalaman dengan maksud memberikan fasilitas
kepada para siswa untuk mengembangkan kompetensi. Pada umumnya format modul terdiri
dari 5 bagian utama, yaitu: Prospektus, Tujuan, Pre assessment, Kegiatan-kegiatan, Post
assessment,

11
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org

http://jamal-alfath.blogspot.com

http://www.google.com

http://taufiqslow.blogspot.com

http://tirman.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai