Perkembangan
Bergerak secara berangsur tetapi pasti melalui suatu tahap ke tahap berikutnya kian maju dan berakhir
dengan kematian. Pematangann fungsi organ individu (kualitatif) ex: bahasa, emosi, intelektual dan
perilaku.
Pertumbuhan
Pertambahan atau kenaikan dalam ukuran dari bagian-bagian tubuh yang menunjuk pada perubahan
kuantitatif (dapat diukur : panjang, BB dan lain sebagainya)
Tujuan Perkembangan
Teori Abraham Maslow mengenai kebutuhan manusia yang dibentuk secara piramida dengan aktualisasi
diri merupakan tingkatan yang paling atas.
Kebutuhan Sosial : Manusia butuh rasa cinta dari orang lain, rasa memiliki dan dimiliki, diterima oleh
orang disekeliling.
Kebutuhan Ego atau Penghargaan : Kebutuhan untuk berprestasi untuk derajat yang lebih tinggi.
Kebutuhan Aktualisasi Diri : berhubungan dengan keinginan dari individu untuk menjadikan diri sebagai
orang yang terbaik sesuai dengan potensi dan kemampuannya.
johari window
Pada kolom 1. Disebut dengan “diri terbuka”, apa yang diketahui oleh ‘personal’ atau individu juga
diketahui oleh orang lain, Bisa juga disebut dengan ‘daerah terbuka’ atau ‘areal bebas’ atau ‘diri bebas’
ataupun ‘arena’.
Pada kolom 2. Disebut dengan “diri buta”. Apa yang diketahui oleh individu tidak diketahui oleh individu
itu sendiri, namun orang lain menyadarinya.
Pada kolom 3. Disebut dengan “diri tersembunyi”. Apa yang diketahui oleh si individu tetapi tidak
diketahui oleh orang lain.
Pada kolom 4. Disebut dengan “diri yang tidak dikenal”. Apa yang tidak diketahui oleh individu juga tidak
diketahui oleh orang lain.
Hukum-hukum Perkembangan
Hukum Kesatuan Organis anak adalah kesatuan organis buka suatu penjumlahan atau suatu kumpulan
unsur yang berdiri sendiri. ex : ingatan tidak bisa berdiri sendiri tanpa hubungan pengamatan, perhatian,
dll
Hukum Tempo Perkembangan Setiap anak memiliki tempo kecepatan perkembangan sendiri-sendiri ada
yang mengalami perkembangan yang cepat, sedang bahkan lambat.
Hukum Irama (ritme) perkembangan Pada suatu masa laju perkembangan berlangsug cepat, tetap dan
lambat.
Hukum Masa Peka Masa pertumbuhan ketika suatu fungsi jiwa mudah dipengaruhi.
Hukum Rekapitulasi Perkembangan merupakan ulangan ringkasan sejarah ehidupan umat manusia.
A.Perkembangan fisik
Perkembangan fisik di masa kanak–kanak dicirihkan oleh variasi yang cukup besar dalam pola
pertumbuhan. Variasi ini mungkin karena jenis kelamin,asal entis,genetika,hormon,gizi,lingkungan, atau
penyakit yang diderita. Misalnya, anak – anak yg tingal di negara –negara dimana gizi buruk tidak
menjadi masalah cenderung lebih cepat perkembangannya dari pada anak –anak yang tinggal di negara
dimana perubahan fisik, otak merupakan aspek penting dari pengembangan sistem syaraf,ketrampilan
motrik kasar dan halus,dan masalah kesehatan merupakan ospek pentik dan perkembangan fisik selama
masa kana-kanak tengah dalam tahap perkembangan sebelumnya.
Perubahan fisik
Setelah pubertas, karakteristik seksual sekunder mulai tampak, terutama bentuk kurva payudara pada
wanita serta suara yang lebih yang lebih dalam dan bahu yang lebar pada laki – laki. Hal ini membuat
perbedaan antar perempuan dan laki – laki lebih nyata.
Pada awal masa kana – kana tengah, percepatan pertumbuhan terjadi di dalam otak, sehing pada usia 8
atau 9 tahun, orang tubuhnya hampir sama dengan ukuran anak orang dewasa .perkembangan otak
selama masa kana – kanak tengah di tandai oleh pertumbuhan struktur yg spesitif,khususnya lobus
frontal. Lobus ini terletak dibagian depan otak,tetapi dibawah tengorokan lobus ini berfunfsi antara lain
untuk bertanggung jawab perencanaan,penelaran,penelaian,sosial,etika,dan pengembilan keputusan.
Kemampuan berfikir secara sistematis tentang berapa topik pada anak usia sekolah lebih mudah dari
anak – anaj sekolah.anak – anak yang lebih tua lelah memiliki metakognisi yang lebih tajam,rasa dunia
batin mereka sendiri. Anak – anak ini menjadi semakin trampil mencegah masalah. Perkembangan
konflik yang terjadi antara usia 7 sampai 11 tahun di sebut oleh piagetsebagai tahap operasi konkret.
Piaget meyatakan bawah proses berpikir anak – anak berubah secara signifikasi selama tahap operasi
konkret. Anak – anak yg lebih tua telah memiliki kemampuan untuk memahami hubungan sebab akibat
menjadi mahir matematika
model perkembangan konitif piaget telah mengundang kontroveksidan banyak diperdebatkan akhir –
akhir ini. Hasil penelitian eksperimental telah merahirkan temuan baru yang bertentangandengan aspek
–aspek tertentu dari teori piaget.sebagai contoh ahli teori kognitif seperti robert siegler telah
menjelaskan fenomena konvervasi itu tidak tiba – tiba alias lambat.aturan perubahan progresif yang
dialami oleh anak guna memecahkan masalah, bukan perubahan mendadak dalam kapisitas dan skema
kognitif.
1. Ingatan
Setiap anak usia sekolah lebih baik pada ketrampilan mengigat dari pada rata- rata anak yang berusia
dibawahnya.
Psikologi inteligensi dan otoris lainya sangat tertarik pada kercerdasan anak. Kecerdasan adalah
kapasistas kongitif yang merujuk pada pengetahuan,adaptasi,dan kemampuan sesorang untuk berpikir
dan bertindak secara sengaja.
Beberapa psikolog bawah sifat multifaset kecerdasan memerlukan perbedaan antara kecerdasan dasar
( IQ akedemis ) dan kecerdasan terapan ( IQ praktis ).misalnya howard garden berpendapat bawah anak
– anak menunjukan kecerdasan ganda termaksud kemampuan dibidang musik.
C. Perkembangan Bahasa
Bahasa lisan
Bahasa lisan menunjukan hubungan rohaini langsung, karena setiap orang yang bicara langsung
berhadapan satu sama lain.
Bahasa tulis
Bahasa tulis menunjukan hubungan rohaini yang tidak langsung,karena merupakan saran . Proses terjadi
dalam bahasa tulis adalah sebagai media yang dapat membantu manusia mengucapkan rahasia kondisi
masa lalu.
Bahasa isyarat
Komunikasi melaluim isyarat sering digunakan inividu dalam kehidupan sehari – hari. Dalam bentuk
umum isyarat digunak jika hal tersbut dapat di terimah dan dipahami oleh siapa saja. Misyalnya : lampu
trafik yang dipasang pada persimpangan jalan dengan maksud untuk melancarkan harus lalu lintas dan
menceh terjadinya kecelekaan.
1. Fungsi instrumental
2. Fungsi represntasional
Ada pengunaan bahasa untuk membuat pernyataan – peryataan,menyampaikan fakta dan pengetahuan
3. Fungsi regulasi
4. Fungsi intreksional
6. Fungsi heuristik
7. Fungsi imajinatif
D. Perkembangan Moral
Sebagai manusia yang tumbuh dewasa,peserta didik meningkatkan pengembangan dalam kondisi sosial
atau pengetahuan, pengelaman,dan pemahaman tentang kehidupan masyarakat dan aturan – aturan
prilaku sosial. Dengan demikian, anak – anak yang lebih tua belajar tentang kepercayaan, kejujuran,dan
bagaimana memiliki hubungan sosial yang bermanfaat ketika mereka berinteraksi dengan teman –
teman mereka. Aghirnya, kondisi sosial remaja muncul sebagai hasil hubungan jangka panjang yang
terbentuk berdasarkan kepercayaan.
E. Definisi Emosi
Menurut Drever (1986) mengartikan emosi sebagai suatu keadaan yang kompleks dari organisme yang
menyangkut perubahan jasmani yang luas sifatnya (dalam pernafasan, denyut, sekresi kelenjar, dan
sebagainya) dan pada sisi kejiwaan, suatu keadaan terangsang yang ditandai oleh perasaan yang kuat
dan biasanya merupakan suatu dorongan ke arah suatu bentuk tingkah laku tertentu.
Menurut Chaplin (1989) dalam “Dictionary of Psychology” emosi sebagai suatu keadaan yang teransang
dari organisme mencakup perubahan yang disadari, yang mendalam sifatnya dari perubahan perilaku.
Bentuk emosi
Amarah
Meliputi beringas, mengamuk, benci, marah besar, jengkel, kesal hati, terganggu, rasa pahit, berang,
tersinggung, bermusuhan, tindak kekerasan, dan kebencian patologis.
2. Kesedihan
Meliputi pedih, sedih, muram, suram, melankolis, mengasihani diri, kesepian, ditoal, putus asan dan
despresi.
3. Rasa takut
Meliputi cemas, takut, gugup, khawatir, was-was, perasaan takut sekali, sedih, waspada, tidak tenang,
ngeri, kecut, panik, dan pabia.
Kenikmatan
Meliputi kebahagian, gembira, ringan puas, riang, senag, terhibur, bangga, kenikatan indrawi, takjub,
terpesona, puas, rasa terpenuhi, girang, senang sekali, dan mania.
5. Cinta
Meliputi penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti, hormat, kasmaran,
dan kasih saying.
Jengkel Meliputi hina, jijik, muak, mual, benci, tidak suka, dan mau muntah.
Malu
Meliputi rasa berslah, malu hati, kesal hati, menyesal, hina, aib, dan hati hancur lebur.
Implikasi Perkembangan Peserta Didik terhadap Pendidikan Manusia pada umumnya berkembang
sesuai dengan tahapan-tahapannya. Perkembangan tersebut dimulai sejak masa konsepsi hingga akhir
hayat. Ketika individu memasuki usia sekolah, yakni antara tujuh sampai dengan dua belas tahun,
individu dimaksud sudah dapat disebut sebagai peserta didik yang akan berhubungan dengan proses
pembelajaran yang diharapkan harus sesuai dengan tahapan perkembangan anak, yakni memiliki
karakteristik sebagai berikut: (1) programnya disusun secara fleksibel dan tidak kaku serta
memperhatikan perbedaan individual anak; (2) tidak dilakukan secara monoton, tetapi disajikan secara
variatif melalui banyak aktivitas; dan (3) melibatkan penggunaan berbagai media dan sumber belajar
sehingga memungkinkan anak terlibat secara penuh. Anak usia sekolah dasar sudah lebih mampu
mengontrol tubuhnya daripada anak usia sebelumnya. Kondisi demikian membuat anak SD dapat
memberikan perhatian yang lebih lama terhadap kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung.
Namun, perlu diingat bahwa kondisi fisik tersebut masih jauh dari matang dan masih terus berkembang.
Fisik mereka masih memerlukan banyak gerak untuk peningkatan keterampilan motorik dan memenuhi
kesenangan. Oleh karena itu, suatuprinsip praktek pendidikan yang penting bagi anak usia sekolah dasar
yaitu mereka harus terlibat dalam kegiatan aktif daripada pasif. Selanjutnya Budiamin, dkk. (2009:78)
mengemukakan bahwa perkembangan perseptual pada dasarnya merupakan proses pengenalan
individu terhadap lingkungan. Semua informasi tentang lingkungan sampai kepada individu melalui alat-
alat indera yang kemudian diteruskan melalui syaraf sensori ke bagian otak. Informasi tentang objek
penglihatan diterima melalui mata, informasi tentang objek pendengaran diketahui melalui telinga,
objek sentuhan melalui kulit, dan objek .
1. Perkembagan fisik
Masa transisi
Masa pubertas perubahan ukuran tubuh proposi tubuh ( ex : kaki,tangan lebih panjang
dibandingkan dengan tubuh). Kematangan seksual
Perkembangan hormonal (ex: karakteristik seks primer:alat kelamin pada laki laki dan Rahim pada
wanita).
2. Perkembangan intelektual
3. Perkembangan emosi
sering bertingkah laku kasar. Tingkah laku kasar ini sebenarnya untuk menutupi kekurangan dalam hal
rasa percaya diri
4. Perkembangan sosial
5. Perkembangan Bahasa
Bahasa remaja lebih diwarnai pola bahasa pergaulan yang berkembang di dalam kelompok sebaya.
Perkembangan bahasa di pengaruhi oleh usia anak, kondisi keluarga,tingkat kecerdasan,status social
ekonomi keluarga, dan kondisi fisik terutama kesehatannya.
6. Perkembangan moral
Suatu perbuatan dinilai baik oleh anak apabila mematuhi harapan otaritas / kelompok teman sebaya.
Orientasi anak yang baik tindakan berorientasi pada orang lain. Suatu perbuatan dinilai baik apabila
menyenangkan bagi orang lain.
7. Masalah Usia SMP
Masaah keluarga
Menunjukan dalam memberi penjelasan pada siswa terhadap hal hal yang negatif dan tidak pantas
dilakukan oleh seorang siswa
Mempersiapkan pola pengajaran dan memberikan kurikulum yang tersusun dengan baik, dan cara
penyampaian yang efektif dan kreatif.
Latar belakang
1. Perkembangan fisik
Perubahan pada tubuh yang ditandai dengan pertambangan tinggi berat badan
pertumbuhan tulang dan otot dan kematangan organ seksual maupun reproduksi
Remaja Putri
seks primer : Menstruasi, Kelenjar minyak lebih aktif, Keringat lebih banyak, Tumbuhnya Rahim Vagina
dan ovarium semakin matang.
Seks sekunder : Payudara mulai tumbuh, Berat dan tunggi badan mulai bertambah, Mulai tubuh rambut
diarea tertentu.
Remaja laki-laki
Seks primer : Alat vital mulai membesar, Testis mulai tumbuh, Kelenjar minyak lebih aktif
Seks sekunder : Perubahan suara, Bb dan tinggi mulai berubah, Tumbuh rambut dikepala dan ketiak,
Rambut disekitar kemaluan
Implikasi memerlukan faktor yaitu: Menyediakan sarana dan prasarana, waktu istirahat, diadakan jam
olahraga
b. Pengaruh pertumbuhan fisik terhadap tingkah laku
Perubahan yang terjadi terlihat sangat mencolok dan jelas mengganggu keseimbangan yang sebelumnya
sdah terbentuk dan sering kali melanggar norma social yang berlaku.
Pada tingkat ini karakteristik emosional akan menjadi drastik tingkat kecepatannya. Ada perubahan-
perubahan yang bersifat universal pada masa remaja, yaitu meningginya emosi yang intensitasnya
bergantung pada tingkat perubahan fisik dan psikis.
Perilaku ketakutan, malu atau agresif disebabkan oleh ketegangan emosi, contohnya seorang siswa yang
tidak senang oleh seorang guru maka ia memutuskan untuk bolos atau mungkin ia akan melakukan
kegiatan yang lebih buruk lagi.
Hal yang dapat dilakukan seorang gru dalam mengatasi emosi yang dialami masa remaja ialah
memperlakukan seorang siswa seperti seorang dewasa yang penuh dengan tanggung jawab dan moral.
Salah satu dasar adalah dengan cara mendorong mereka untuk bersaing dengan diri mereka sendiri.
3. Pengaruh Bahasa Pada Perkembangan Peserta Didik
Faktor umum
Orang yang berkemampuan rendah akan mengalami kesulitan dalam menyusun kalimat atau kata-kata
yang baik, logis, dan sistematis sehingga dalam proses penangkapan ide atau gagasan masih dalam
bahasa yang abstrak.
Kelompok belajar memiliki variasi yang berbeda baik kemampuannya maupun pola. Guru perlu
memfokuskan pada kemampuan dan keragaman bahasa anak,.
Pada masa remaja berkembang “social cognition”, yaitu kemampuan untuk memahami orang lain.
Remaja memahami orang lain sebagai individu yang unik, baik menyangkut sifat pribadi, minat, nilai-
nilai, maupun perasaannya.
Pada masa ini juga berkembang sikap “conformity”, yaitu kecenderungan untuk menyerah atau
mengikuti opini, pendapat, nilai, kebiasaan, kegemaran atau keinginan orang lain (teman sebaya).
Keluarga
Didalam keluarga berlaku norma-norma kehidupan keluarga, dan dengan demikian pada dasarnya
keluarga merekayasa perilaku kehidupan anak.
Proses pendidikan yang bertujuan mengembangkan kepribadian anak lebih banyak ditentukan oleh
keluarga. Pola pergaulan dan bagaimana norma dalam menempatkan diri terhadap lingkungan yang
lebih luas ditetapkan dan diartikan oleh keluarga.
Kematangan Anak
Bersosialisasi memerlukan kematangan fisik dan psikis. Untuk mampu mempertimbangkan dalam proses
sosial, memberi dan menerima pendapat orang lain, memerlukan kematangan intelektual dan
emosional. Disamping itu, kemampuan berbahasa ikut pula menentukan. Dengan demikian, untuk
mampu bersosialisasi dengan baik diperlukan kematangan fisik sehingga setiap orang fisiknya telah
mampu menjalankan fungsinya dengan baik.
Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi atau status kehidupan sosial keluarga dalam
lingkungan masyarakat. Masyarakat akan mmandang anak, bukan sebagai anak yang independen, akan
tetapi akan dipandang dalam konteksnya yang utuh dalam keluarga anak itu. “Ia anak siapa”.
Masyarakat dan kelompoknya dan memperhitungkan norma yang berlaku didalam keluarganya.
Pendidikan
Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah. Penanaman norma perilaku yang benar
secara sengaja diberikan kepada peserta didik yang belajar di kelembagaan pendidikan (sekolah).
Kepada peserta didik bukan saja dikenalkan kepada norma-norma lingkungan dekat, tetapi dikenalkan
kepada norma-norma kehidupan bangsa (nasional) dan norma kehidupan antarbangsa, titik pergaulan
membentuk perilaku kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Anak yang berkemampuan intelektual tinggi akan berkembang secara baik. Oleh karena itu,
kemampuan intelektual tinggi, kemampuan berbahasa baik, pengendalian emosional secara seimbang
sangat menentukan keberhasilan dalam perkembangan sosial anak. Sikap saling pengertian dan
kemampuan memahami orang lain merupakan modal utama dalam kehidupan sosial dan hal ini akan
dengan mudah dicapai oleh remaja yang berkemampuan intelektual tinggi.
Sikap menentang dan sikap canggung dalam pergaulan akan merugikan kedua belah pihak. Oleh karena
itu, diperlukan adanya upaya pengembangan hubungan sosial remaja yang diawali dari lingkungan
keluarga, sekolah serta lingkungan masyarakat.
Lingkungan Keluarga
Lingkungan Sekolah
Lingkungan masyarakat
Menghargai setiap perbedaan seperti perbedaan agama, tradisi serta menerima kebijakan-kebijakan
masyarakat.
Menurut Ali Muhammad Asrori upaya pengembangan social remaja dan implikasinya merupakan fase
yang sangat potensial bagi tumbuh kembang baik aspek fisik maupun psikis. Mereka menganggap
dirinya bukan anak-anak lagi sehingga cenderung melepaskan diri dari orang tua dan memilih bergabung
dengan kelompoknya.
Menjadikan pendidikan sebagai wahana yang kondusif bagi peserta didik untuk menghayati agamanya
Tahap praoperasional
Kematangan
Pengalaman fisik
Pengalaman social
Keseimbangan
Individu memilih potensi yang dapat menyebabkan perbedaan dalam perkembangan berfikir mereka.
Manusia memiliki perbedaan satu sama lain dalam berbagai aspek antara lain minat, bakat, kepribadian
dan sejenisnya.