Anda di halaman 1dari 22

i

PROPOSAL PENELITIAN
PENGARUH PENGGUNAAN HANDPHONE TERHADAP PRESTASI
BELAJAR SISWA SMP 7 SAMARINDA
Proposal ini dibuat untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester (UAS)
Mata kuliah : Metodologi Penelitian Kuantitatif
Dosen pengampu : Anggie Nadia Dinihari, M.Pd

Oleh :
NAMA MEGA WATI
NIM 2011101005

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN AJI MUHAMMAD IDRIS SAMARINDA
2021/2022
ii

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ...................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Batasan Masalah
D. Tujuan penelitian
E. Manfaat Penulisan
F. Definisi Operasional
G. Kajian Relevan
BAB II LANDASAN TEORI
A. Komunikasi Handphone (HP)
1. Sejarah Perkembangan Manusia Berkomunikasi
2. Pengertian Handphone (HP)
3. Fungsi Handphone (HP)
4. Manfaat dan Dampak Handphone (HP)
5. Macam-macam Handphone (HP)
B. Prestasi Belajar Siswa
1. Pengertian Belajar
2. Pengertian Prestasi Belajar
3. Macam-Macam Prestasi Belajar
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
5. Penilaian Prestasi Belajar
6. Aspek yang Dinilai dalam Prestasi Belajar
BAB III METODE PENILAIAN
A. Jenis Penelitian
B. Variable Penelitian
C. Definisi Operasional Variable
D. Populasi dan Sample
E. Teknik Pengumpulan Data
F. Teknik Analisis Data ............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
1

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia
lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi
dalam dirinya. Rasa ingin tahu ini memaksa manusia perlu berkomunikasi.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sudah sedemikian cepat sehingga
tanpa kita sadari sudah mempengaruhi setiap aspek kehidupan manusia. Dewasa ini produk
teknologi sudah menjadi kebutuhan sehari-hari dalam menjalankan aktivitas kehidupan.
Penggunaan televisi, telepon facsimile, celluler phone, dan internet sudah bukan menjadi hal
yang aneh ataupun baru lagi, khususnya di kota-kota besar.
Tidak dapat dipungkiri teknologi informasi dan komunikasi menjadi ujung tombak di
era globalisasi yang kini melanda hampir di seluruh dunia. Kondisi ini menjadikan lahirnya
suatu dunia baru yang sering disebut dengan dusun global di mana di dalamnya dihuni warga
negara yang disebut warga jaringan.
Handphone merupakan sebuah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai
kemampuan dasar secara konvensional yang mudah dibawa dan tidak perlu disambungkan
dengan jaringan telepon yang menggunakan kabel. Handphone telah menjadi peralatan
komunikasi yang sangat penting dan mudah, baik piranti kerasnya (handware) berupa pesawat
telepon maupun piranti lunak (soft
ware) berupa chip dan pulsa. Dengan cepatnya perkembangan teknologi komunikasi, telepon
genggam (handphone) telah memilki berbagai fungsi selain untuk menerima telepon atau sms
(pesan singkat), handphone juga bisa berfungsi sebagai alat memotret, merekam segala
aktivitas, sebagai sarana informasi bahkan handphone tersebut bisa digunakan untuk
menjelajahi dunia internet tergantung feature handphone tersebut. Sebagai alat komunikasi,
handphone memberikan manfaat bagi penggunanya untuk melakukan komunikasi jarak jauh
dan handphone tersebut juga bisa digunakan sebagai hiburan bagi sebagian orang yang
memiliki handphone fungsi tambahan selain untuk komunikasi jarak jauh berupa alat untuk
memotret, merekam, permainan,Mp3, mendengarkan radio, menonton televisi bahkan layanan
internet.
Namun di samping alat komunikasi handphone memberikan manfaat, handphone juga
mempunyai aspek yang merugikan bagi kehidupan manusia. Apabila dicermati handphone
bukan lagi alat komunikasi yang dimiliki oleh orang tua dan orang dewasa saja akan tetapi
handphone tersebut sudah menjelajahi di kalangan anak-anak khususnya para pelajar. Tidak
2

jarang dijumpai para siswa membawa handphone saat pergi ke sekolah dan sering juga
dijumpai siswa ngobrol dan berbincang dengan menggunakan handphone sampai bermenit-
menit bahkan sampai berjamjam, salah satu sebabnya dikarenakan biaya menelpon cukup
murah yang ditawarkan oleh operator telepon dan hal tersebut bisa saja akan mengganggu
aktivitas belajar terhadap prestasi siswa.
Dalam alat komunikasi handphone tersebut memang terdapat manfaat bagi kehidupan
manusia antara lain: untuk berkomunikasi jarak jauh dengan keluarga, saudara atau teman.
Akan tetapi dibalik manfaat tersebut mungkin terdapat dampak negatif dalam kehidupan
manusia khususnya bagi para pelajar, hal tersebut dikarenakan handphone bukan saja barang
yang dimiliki oleh orang dewasa tetapi handphone tersebut sudah menjelajah para pelajar.
Dengan kondisi seperti itu maka banyak merugikan bagi para pelajar contohnya dalam aktivitas
belajar siswa. Bisa saja para pelajar asyik memainkan handphone yang mereka miliki pada saat
guru sedang menjelaskan materi pelajaran dan bisa juga siswa melupakan tugas sekolah karena
asyik memainkan handphone, baik itu berupa menelepon, sms, memutar Mp3, mendengarkan
radio, menonton televisi, bahkan internetan seperti yahoo, facebook, twitter, dan sebagainya.
Handphone sangat berpengaruh sekali terhadap prestasi belajar siswa, kebanyakan
siswa yang mempunyai HP waktu luangnya banyak tersita untuk sms-an atau teleponan (bukan
untuk belajar) bahkan ada sebagian siswa yang menggunakan alat komunikasi tersebut untuk
saling berkomunikasi ketika saat ulangan. Jadi HP sangat berpengaruh sekali terhadap prestasi
siswa. Bahkan siswa yang tadinya tidak mengenal handphone tapi prestasinya baik, namun
ketika orangtuanya membelikannya handphone prestasi belajarnya menjadi menurun
dikarenakan siswa tersebut terganggu konsentrasinya oleh kehadiran handphone (sibuk dengan
handphone-nya). Namun, ada juga yang prestasinya tidak terpengaruhi HP, karena dia hanya
menggunakan handphone untuk keperluan komunikasi saja.
Tetapi secara umum, ketika berbicara mengenai pengaruh handphone kepada prestasi
siswa, ada dua sisi, yaitu sisi positif dan sisi negative. Positifnya adalah siswa tidak “gaptek”
(gagap teknologi), siswa dapat mengikuti perkembangan era teknologisasi dunia dan siswa
dapat lebih produktif, efektif dan efisien dalam waktu, energi dan biaya karena ada sarana
komunikasi yang memudahkan urusannya. Namun, negatifnya adalah, oleh karena teknologi
yang memiliki akses mudah ke banyak tempat, sebagian siswa akan memanfaatkannya untuk
hal-hal yang negative (pornografi, plagiat/nyontek dan lain-lain). Sebenarnya pengaruh HP
terhadap prestasi siswa ialah tergantung dari siswa tersebut, apabila dia menggunakannya
hanya untuk komunikasi saja maka prestasinya tidak akan terpengaruhi HP. Tapi apabila dia
menggunakan handphone dengan berlebihan maka prestasinya akan terpengaruhi HP.
3

Oleh karena itu, penulis memilih judul dalam penelitian ini yaitu “ PENGARUH
PENGGUNAAN HANDPHONE TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP 7
SAMARINDA”.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penggunaan handphone di SMP 7 SAMARINDA ?
2. Bagaimana dampak penggunaan handphone terhadap siswa di SMP 7 SAMARINDA?
3. Bagaimana pengaruh heandphone tehadap prestasi siswa di SMP 7 SAMARINDA ?
C. Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah, agar permasalahan yang dibahas tidak terlalu meluas,
maka penulis hanya membahas pengaruh penggunaan handphone terhadap prestasi belajar
siswa SMP 7 Samarinda.
D. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengaruh handphone terhadap prestasi siswa.
2. Penelitian ini sangat berguna terutama sebagai bahan untuk perkembangan motivasi
siswa-siswi.
3. Untuk melengkapi perpustakaan fakultas yang disediakan sebagai bahan bacaan dan
refrensi.
E. Manfaat Penulisan
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang jelas bagi
pembaca. Terdapat 2 manfaat yakni manfaat teoritis dan manfaat praktis.
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya keilmuan dan menambah suatu pengetahuan
dalam bidang pendidikan khususnya dalam mengkaji pentingnya pengaruh shalat dhuha
dengan kecerdasan spiritual pada peserta didik
2. Manfaat Praktis
a. Bagi lembaga Institut Agama Islam Negeri Samarinda, melalui penelitian ini
diharapkan dapat bermanfaat untuk penelitian lainnya pada periode selanjutnya.
b. Bagi sekolah SMP 7 SAMARINDA , melalui penelitian ini diharapkan bagi sekolah
agar senantiasa memperhatikan pelaksanaan shalat dhuha terhadap kecerdasan spiritual
pada peserta didik.
c. Bagi peneliti Sebagai pelatihan berkenaan dengan penelitian pendidikan islam yang
mampu menambah wawasan, pengetahuan serta pengalaman peneliti.
F. Definisi Operasional
4

Untuk memudahkan pemahaman pembaca terhadap proposal ini, maka akan diuraikan
definisi operasional variabelnya
1. Pengaruh Handphone adalah timbulnya dampak-dampak yang bersifat negative dan
positif melalui alat atau benda .
2. Prestasi Belajar adalah hasil maksimum yang dicapai oleh siswa setelah melaksanakan
usaha-usaha belajar.
Dengan demikian maka pengaruh handphone terhadap prestasi belajar yaitu suatu
dampak yang bersifat negative dan positif melalui sejumlah alat atau benda sehingga prestasi
belajar yang ingin di capai oleh siswa dapat tercapai setelah melaksanakan usaha-usaha belajar.
G. Kajian Relevan
Penelitian yang relevan adalah uraian tentang hasil penelitian terdahulu yang relevan
dengan penelitian yang sedang direncanakan. Bagian ini ditunjukan untuk memastikan
kedudukan dan arti penting penelitian yang direncanakan dalam konteks keseluruhan penelitian
yang akan dilakukan belum ada yang membahas. Diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Ashadi Siregar dalam Didik M.Arief Mansur ( 2005:
121), Bahwa penggabungan komputer dengan telekomunikasi melahirkan suatu
fenomena yang mengubah model konfigurasi komunikasi konvensional, dengan
melahirkan suatu kenyataan dalam dimensi ketiga, jika dimensi pertama adalah
kenyataan keras dalam kehidupan empiris (biasa disebut dengan hard reality), dimensi
kedua merupakan kenyataan dalam kehidupan simbolik dan nilai-nilai yang dibentuk
(dipadankan dengan istilah soft reality) dengan dimensi ketiga dikenal kenyataan maya
(virtual reality) yang melahirkan suatu format masyarakat lainnya.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Menurut Hafied Cangara, (2007: 1) Dalam hidup
bermasyarakat, orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan orang lain akan
terisolasi dari masyarakatnya. Pengaruh terisolasi ini akan menimbulkan depresi mental
yang pada akhirnya membawa orang kehilangan keseimbangan jiwa. Oleh sebab itu
menurut Dr. Everett Kleinjan dari East West Center Hawaii, komunikasi sudah
merupakan bagian kekal dari kehidupan manusia seperti halnya bernafas. Sepanjang
manusia ingin hidup maka ia perlu berkomunikasi. Oleh karena itu banyak pakar
menilai bahwa komunikasi adalah suatu kebutuhan yang sangat fundamental bagi
seseorang dalam kehidupan bermasyarakat.
Permasalahan timbul sebenarnya bukan dari perangkat tersebut di zaman sekarang ini, akan
tetapi kalangan pengguna perangkat tersebut yang menyalah gunakannya. Sekarang ini
banyak anak-anak di bawah umur yang sudah menggunakan handphone dengan berisikan
5

aplikasi atau software yang beberapa isinya sebenarnya tidak layak dioperasikan oleh anak-
anak seperti menonton vidio porno secara bersama, mengganggu konstrentrasi belajara,
membuat malas belajar, radiasi hp terhadap otak. Handphone menjadi karya baru yang
begitu cepat perkembangannya menjadi media komunikasi yang canggih dan tiada batasan.
Selain dampak positif, ternyata juga menimbulkan dampak negatif yang tidak kalah
besarnya dari dampak positifnya.
Pemanfaatan handphone dalam pembelajaran di sekolah umum memiliki banyak
keuntungan, akan tetapi perlu adanya kerjasama yang baik antara guru dengan peserta didik
agar dapat memanfaatkan handphone dengan benar, tercapainya tujuan pembelajaran, serta
meningkatnya hasil belajar para peserta didik . Berdasarkan hasil penelitian diatas, terdapat
persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Persamaan
dari penelitian diatas yaitu sama-sama meneliti tentang perkembangan tekhnologi
handphone dan komunikasi, sedangkan perbedaannya yaitu memfokuskan penelitian pada
pemanfaatan teknologi handphone antara pesera didik dan masyarakat umum
6

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Komunikasi Handphone (HP)
A. Sejarah Perkembangan Manusia Berkomunikasi
Sebagai mahluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya.
Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi dalam
dirinya. Rasa ingin tahuini memaksa manusia perlu berkomunikasi. Proses komunikasi pada
hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator)
kepada orang lain (komunikan). Pikiran bisa merupakan gagasan, informasi, opini, dan
lainlainyang muncul dari benaknya. Perasaan bisa berupa keyakinan, kepastian, keragu-
raguan, kekhawatiran, kemarahan, keberanian, kegairahan, dan sebagainya yang muncul
dari lubuk hati.
Bentuk paling umum dari komunikasi manusia adalah saat seseorang berbicara pada
orang lain. Dalam hal ini elemen yang terpenting dalam komunikasi adalah pengirim dan
penerima. Menurut Azies dan Alwasilah dalam (Deni Darmawan 1996) aktivitas manusia
yang disebut komunikasi merupakan fenomena rumit dan terus-menerus berubah.Walaupun
demikian, ada beberapa ciri yang dapat ditemui pada sebagian komunikasi. Menurutnya,
bila dua orang atau lebih terlibat dalam suatu komunikasi, tentu mereka melakukan
komunikasi karena beberapa alasan.
1. Mereka ingin mengatakan sesuatu. Maksudnya, dalam sebagian besar komunikasi,
orang mempunyai pilihan apakah dia akan berbicara atau tidak.
2. Mereka mempunyai tujuan komunikatif. Pembicara mengatakan sesuatu karena
menginginkan sesuatu terjadi akibat dari apa yang mereka katakan.
3. Mereka memilih kode dari bahasa yang dimiliki. Untuk mencapai tujuan
komunikasinya, mereka dapat memilih kata-kata yang tepat untuk tujuan tersebut
Everett M. Roger (1986:4) menilai peristiwa ini sebagai generasi pertama kecakapan
manusia berkomunikasi sebelum mampu mengutarakan pikirannya secara tulisan.Usaha-
usaha manusia berkomunikasi lebih jauh, terlihat dalam berbagai bentuk kehidupan mereka
di masa lalu. Pendirian tempat-tempa pemukiman di daerah aliran sungai dan tepi pantai,
dipilih untuk memudahkan mereka dalam berkomunikasi dunia luar dengan memakai
perahu rakit dan sampan. Oleh karena itu, komunikasi jarak jauh tidak mungkin terjadi tanpa
memakai alat atau teknologi. Upaya-upaya untuk menembus jarak komunikasi terus
dilakukan oleh para pakar sains dan teknologi pada jamannya. Media penghantar gelombang
7

suara menjadi salah satu tujuan utama dari pencarian sejumlah percobaan ilmiah. Dengan
ditemukannya sistem telepon pada tahun 1876, maka timbul desakan untuk membuat
peraturan mengenai hubungan telepon internasional. Inisiatif ini akhirnya mendorong
diselenggarakannya suatu konfrensi yang berlangsung di Berlin, Jerman, pada tahun 1885,
yang menghasilkan sejumlah peraturan mengenai hubungan telepon internasional.
B. Pengertian Handphone (HP)
Telepon genggam sering disebut handphone (HP) atau telepon selular (ponsel) adalah
perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan
telepon konvensional saluran tetap, namun dapat dibawa kemana-mana (portabel, mobile)
dantidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel. Handphone
tersebut, merupakan pengembangan teknologi telepon yangdari masa ke masa mengalami
perkembangan, yang di mana perangkat handphone tersebut dapat digunakan sebagai
perangkat mobile atauberpindah-pindah sebagai sarana komunikasi, penyampaian informasi
darisuatu pihak kepihak lainnya menjadi semakin efektif dan efesien.
Menurut J.B. Wahyudi (1992: 17) Handphone adalah perangkat keras bersifat
organisatoris dan meneruskan nilai sosial dengan siapa individu atau khalayak
mengumpulkan, merespon dan saling mempertukarkan informasi dengan individu atau
khlayak lain. 1
Menurut Efendi T dalam kamus besar bahasa Indonesia (2001: 468)
a. Telekomunikasi adalah komunikasi jarak jauh melalui kawat (telegrap,telepon) dan radio.
b. Telepon adalah pesawat dengan listrik dan kawat untuk becakap-cakap antara dua orang
yang berjauhan tempatnya.
Jadi, handphone dapat diartikan suatu barang atau benda yang dipakai sebagai sarana
komunikasi baik itu berupa, lisan maupun tulisan, untuk penyampaian informasi atau
pesan dari suatu pihak kepihak lainnya secara efektif dan efesien karena perangkatnya
yang bisa dibawa kemanamana dan dapat dipakai dimana saja.
C. Fungsi Handphone (HP)
Ponsel atau handphone kini merupakan sahabat wajib yang tidak bisa lepas dari diri
masyarakat Indonesia. Berdasarkan paparan data Consumer Lab Ericsson, selain sebagai
alat komunikasi, handphonememiliki fungsi lain. Terdapat lima fungsi handphone yang ada
di masyarakat, yaitu :

1
Pengertian Heandphone (Menurut J.B. Wahyudi (1992: 17)
8

1. Sebagai alat Komunikasi agar tetap terhubung dengan teman ataupun keluarga
= 65%
2. Sebagai simbol kelas masyakarat = 44%
3. Sebagai penunjang bisnis = 49%
4. Sebagai pengubah batas sosial masyarakat = 36%
5. Sebagai media alat hiburan = 36%
Menurut Irawan dan Prastati (1996: 5) Mengemukakan fungsi handphone adalah
perantara atau apa saja yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi ke
penerima informasi.2
Memang jelas manfaat handphone terbesar yaitu sebagai alat komunikasi agar tetap
terhubung dengan teman ataupun keluarga sesuai dengan fungsi awalnya dan selain fungsi
di atas handphone tersebut bisa bermanfaat untuk menambah pengetahuan tentang kemajuan
teknologi dan untuk memperluas jaringan, dan handphone tersebut juga bisa sebagai media
hiburan, media sosial dan sebagai sarana jendela dunia dalam menemukan berbagai
informasi yang kita inginkan, ditambah dengan feature handphone yang beragam seperti
kamera,game, Video dan Audio player, yang ditunjang dengan berbagai penyedia layanan
internet yang mempermudah mengakses berbagai informasi yang dibutuhkan. Dengan
dimanjakanya berbagai layanan serta persaingan penyedia jasa peyedia layanan internet dan
telepon yang cepat dan murah akan membuat konsumen tersita waktu dan pikiran dalam
menggunakan handphone disemua kalangan mulai dari kalangan pelajar sampai ke
masyarakat umum
Jadi, fungsi yang handphone terbesar yaitu sebagai alat komunikasi /pertukaran
informasi antara satu dengan yang lainnya. Agar tetap terhubung dengan teman ataupun
keluarga, sesuai dengan fungsi awalnya, dan selain fungsi di atas handphone tersebut bisa
bermanfaat untuk menambah pengetahuan tentang kemajuan teknologi dan untuk
memperluas jaringan, dan handphone tersebut juga bisa sebagai penghilang stress karena
D. Manfaat dan Dampak Handphone (HP)
Perkembangan teknologi yang begitu pesat pada saat ini tidak bisa dipungkiri lagi,
berbagai penemuan baru muncul tiap harinya. Kita bisa menemukan model maupun feature
handphone yang baru yang selalu dipromosikan mulai dari kelas bawah sampai atas, dan
saat ini yang lagi trenyaitu handphone blackberry, android dan iphone. Pada prinsipnya

2
Fungsi Handphone (Menurut Irawan dan Prastati (1996: 5)
9

teknologi ini berkembang untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia agar dalam
kehidupannya dapat lebih mudah berkomunikasi ataupun melakukan sesuatu.
Dari hal ini penulis akan mengemukakan manfaat dan dampak negatif dari penggunaan
alat komunikasi handphone.(HP) :
A. Manfaat Handphone (HP)
1. Untuk mempermudah berkomunikasi
2. Untuk meningkatkan jalinan sosial
3. Untuk menambah pengetahuan tentang kemajuan teknologi
4. Sebagai media hiburan
B. Dampak Handphone (HP)
1. Membuat siswa malas belajar
2. Menggangu konsentrasi belajar siswa
3. Melupakan tugas dan kewajiban
4. Mengganggu perkembangan anak
5. Sangat berpotensi mempengaruhi sikap dan perilaku
6. Pemborosan
E. Macam-macam Merek Handphone (HP)
Data merek handphone yang penulis dapat dari internet yaitu kategori HP baru yang
tersedia di Mall Roxy (23 April 2011) pusat penjualan handphone, antara lain yaitu:
1. Apple, 7. D-One,
2. Asia fone, 8. Samsung,
3. B-World, 9. Ti Phone,
4. Blackberry, 10. Lenovo,
5. Nokia 11. Nexian
6. Cross, 12. IMO,
Dari merek-merek HP di atas dapat di lihat, dari sekian merek handphone memiliki
fungsi yang berbeda pula. Dahulu handphone hanya dapat di gunakan untuk berkomunikasi
akan tetapi seiring berjalannya waktu pembuatan handphone semakin canggih akan
kegunaannya seperti sms, internet, dan facebook (paling populer pada zaman ini).

B. Prestasi Belajar Siswa


1. Pengertian Belajar
Belajar memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Manusia
terlahir sebagai mahluk yang lemah yang tidak mampu berbuat apa-apa serta tidak
10

mengetahui apa-apa. Akan tetapi melalui proses belajar dalam fase perkembangannya,
manusia bisa menguasai skill (kemahiran/keterampilan) maupun pengetahuan.
Sesungguhnya kemampuan untuk belajar dan melakukan berbagai upaya uji coba, termasuk
kemampuan adaptasi terhadap aneka situasi yang dimiliki manusia maupun hewan.
Kemampuan adaptasi inilah yang membantu kedua mahluk tersebut bisa hidup dan berada
di muka bumi. Manusia tidak hanya mempelajari bahasa, ilmu pengetahuan, profesi,
maupun keahlian tertentu saja.
Sesungguhnya dia juga mempelajari berbagai macam tradisi, etika, moral dan
kepribadian. Oleh karena itu, belajar memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia.
Urgensi proses belajar telah ditegaskan semenjak diturunkanya ayat pertama dalam al-
Qur‟an al-Karim.
Ayat tersebut erat kaitanya dengan masalah baca-tulis dan belajar. Allah SWT
berfirman dalam Surah Al-„Alaq (96) ayat 1-5:

٤ ‫علَّ َْم ِبا ْلقَلَ ِْم‬


َ ‫ِي‬ َ ْ َْ‫ اِ ْق َرْأْ َو َربُّك‬٢ ْ‫علَق‬
ْْ ‫ الَّذ‬٣ ْ‫اْلك َْرم‬ ْْ ‫ن ِم‬
َ ‫ن‬ َ ‫اْل ْن‬
َْ ‫سا‬ ِْ ‫ق‬َْ َ‫ َخل‬١ ‫ق‬
َْ َ‫ِي َخل‬ ْ ‫اِ ْق َرْأْ ِبا‬
ْْ ‫س ِْم َر ِبكَْ الَّذ‬
٥ ‫سا َْن َما لَ ْْم يَ ْعلَ ْْم‬
َ ‫اْل ْن‬
ِ ْ ‫علَّ َْم‬
َ

Terjemahan:
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan

manusia dari segumpal darah. Bacalah,danTuhanmulah yang maha pemurah, yang mengajar

(manusia) dengan perantara kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak

diketahuinya.” [ Departemen Agama RI (2007: 597) ]

Adapun dalam beberapa hadist juga Rasulullah menjelaskan tentang hikma bagi orang

yang menuntut ilmu. Seperti berikut:

a. Orang yang menuntut ilmu akan dimohonkan ampun dosanya oleh semua makhluk.

َْ ْ‫طلَبْ اْل ِع ْل ِْم فَ ِْرْْيضَة‬


َ ‫سلَّم‬
َ ‫عْلَْْی ِْھ َو‬
َ ‫للا‬
ْ ‫ى‬ ْ ‫ص َّْل‬ ْ ْ‫قَا َْل َرس ْْو ل‬: ْ‫ق ا َل‬
َ ِ‫للا‬ َْ ‫ع ْن ْھ‬
َ ‫للا‬
ْ ‫ى‬ َْ ‫ن أَنَسْ َر ِض‬
ْْ

‫حْْیتَانَْ فِي ا ْلبَحْْ ِْر)رواه ابن عبدالرحْْ َمن‬


ِْ ‫ى أ ْل‬
ْ َّ‫َي َحت‬ ْ َْ‫ب اْل ِع ْل ِْم ي‬
ْْ ‫ستَ ْغ ِفرْ لَھْ ك ُّْل ش‬ َ ‫ن‬
َْ ‫طا ِل‬ ْ ‫علَى ك ِْل م‬
َّْ ِ‫ َوإ‬،‫س ِلم‬ َ )

Artinya:
11

“Dari Anas r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda: menuntut ilmu itu wajib atas setiap orang

Islam, karena sesungguhnya semua (makhluk) sampai binatang-binatang yang ada di laut

memohonkan ampun untuk orang yang menuntut ilmu”. (H.R. Ibnu Abdurrahman) Untuk

menjelaskan pengertian belajar, terdapat banyak definisi, oleh karena itu penulis akan

menyebutkan beberapa definisi belajar yang dikemukakan oleh para ahli.

b. Dimudahkan jalan masuk surga

َ َْ‫سلَك‬
ْ‫ط ِْرْْيقًا يَْ ْلتَ ِمسْ فِْْْی ِھ‬ ْْ ‫ َم‬: ‫سلَّ َْم قَا َْل‬
َ ‫ن‬ َ ‫علَْْْی ِْھ َو‬
َ ْ‫صلَّى للا‬
َ ِ‫للا‬ َّْ َ‫ع ْن ْھ أ‬
ْ ْ‫ن َرس ْْو ل‬ َ ‫للا‬
ْ ‫ى‬ َْ ‫َن اَ ِبي ھ َْرْْي َْر ةَْ َر ِض‬
ْْ ‫ع‬

َ ‫س َّھ َْل للاْ لَ ْھ‬


ْ‫رواه مسلم‬.")‫ط ِْرْْيقًا ِإلَى ا ْل َجنَّ ِْة‬ َ ،‫ِع ْل ًما‬

Artinya :
“Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w bersabda: Barang siapa yang
menempuh perjalanan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan jalannya
menuju surga”. (H.R. Muslim)
Dari hadist tersebut sangat jelas janji Allah bagi orang-orang yang menuntut ilmu.
Orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu jelas sangat tampak perbedaannya, dan
ilmu tanpa amalan tidak akan ada artinya seperti dalam pepatah arab bahwa “ilmu tanpa amalan
bagaikan pohon yang tidak berbuah”.
Menurut Muhibbin Syah (2002: 87) Menegaskan, bahwa “Belajar adalah kegiatan yang
berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap jenis dan jenjang
pendidikan. Menurut Margaret E. Bell Greadler (1994:1) bahwa “Belajar adalah proses orang
memperoleh berbagai kecakapan, keterampilan, dan sikap”.
Menurut E. Usman Effendi dan Juhaya S. Praja (1989: 103) mengemukakan, bahwa
“Belajar adalah suatu proses usaha atau interaksi yang dilakukan individu untuk memperoleh
suatu yang baru dan perubahan keseluruhan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman
pengalaman”.
Bersandar dari definisi-definisi di atas, belajar merupakan proses dasar dari
perkembangan hidup manusia. Dengan belajar, manusia melakukan perbuatan-perbuatan
kualitatif individu sehingga tingkah lakunya berkembang. Semua aktivitas dan prestasi hidup
manusia tidak lain adalah dari belajar. Kita pun hidup dan bekerja serta melakukan suatu
perbuatan menurut apa yang kita telah pelajari dari pengalaman dan interaksi dengan
lingkungan yang melibatkan proses kogntif.
12

Akan tetapi belajar itu bukan sekedar pengalaman. Belajar adalah suatu proses dan
bukan suatu hasil, maka belajar merupakan kegiatan yang berproses dalam setiap
penyelenggaraan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian
tujuan pendidikan itu sangat tergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia
berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri. Karena itulah belajar
berlangsung secara aktif dengan menggunakan berbagai bentuk perbuatan untuk mencapai
suatu tujuan.

2. Pengertian Prestasi Belajar


Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan siswa dalam
memperoleh prestasi, untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar maka perlu
dilakukan evaluasi, tujuanya untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses
belajar mengajar berlangsung.
Salah satu pendapat para ahli tentang prestasi, yaitu Mas‟ud Said Abdul Qahar, bahwa
prestasi adalah apa yang kita ciptakan, hasil pekerjaan, hasil menyenangkan hati yang diperoleh
dengan jalan keuletan.
Menurut Asep Jihad (2009:1) “belajar adalah kegiatan berproses dan merupakan unsur
yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan”. Menurut
Sardiman (1996: 22) “belajar merupakan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian
kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan sebagainya”.
Menurut Tohirin (2005 : 151) “Prestasi belajar yang sering disebut juga hasil belajar
yang artinya apa yang telah dicapai oleh suatu siswa setelah melakukan kegiatan balajar yang
mencakup aspek kongnitif, afektif dan psikomotor “.
Prestasi siswa dapat diartikan hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang
telah dilakukan. Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan
belajar karena kegiatan belajar merupakan proses sedangkan prestasi merupakan hasil dari
proses belajar mengajar.
Menurut Oemar Hamalik (2003: 146) untuk mengetahui sejauh mana prestasi belajar
siswa maka perlu diadakan pengukuran secara :
a. Assessment adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mengukur prestasi
belajar (achievement) siswa sebagai hasil dari suatu program intruksional
b. Pengukuran (measurement) berkenaan dengan pengumpulan data deskriptif tentang
produk siswa dan atau tingkah laku siswa, dan hubungannya dengan standar prestasi
atau norma.
13

3. Macam-Macam Prestasi Belajar


Macam-macam prestasi belajar disini dapat diartikan sebagai tingkatan keberhasilan
siswa dalam belajar yang ditunjukkan dengan taraf pencapaian prestasi. Dengan demikian
prestasi belajar di bagi ke dalam tiga macam prestasi diantaranya:
1. Prestasi yang bersifat kognitif (ranah cipta), Prestasi yang bersifat kognitif yaitu:
pengamatan, ingatan, pemahaman, aplikasi atau penerapan, analisis (pemerikasaan dan
penilaian secara teliti), sisntesis (membuat paduan baru dan utuh).
2. Prestasi yang bersifat afektif (ranah rasa), Prestasi yang bersifat afektif (ranah rasa)
yaitu meliputi: penerimaan, sambutan, apresiasi (sikap menghargai), internalisasi
(pendalaman), karakterisasi (penghayatan). Misalnya seorang siswa dapat
menunjukkan sikap menerima atau menolak terhadap suatu pernyataan dari
permasalahan atau mungkin siswa menunjukkan sikap berpartisipasi dalam hal yang
dianggap baik dan lain-lain.
3. Prestasi yang bersifat psikomotorik (ranah karsa), Prestasi yang bersifat psikomotorik
(ranah karsa) yaitu: ketrampilan bergerak dan bertindak, kecakapan ekspresi verbal dan
non verbal.

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar


Prestasi belajar siswa banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor,baik berasal dari dalam
dirinya (Internal) maupun dari luar dirinya (eksternal). Prestasi belajar yang dicapai siswa pada
hakikatnya merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor tersebut.Oleh karena itu
pengenalan guru terhadap faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa penting
sekali artinya dalam rangka membantu siswa mencapai prestasi belajar yang seoptimal
mungkin sesuai dengan kemampuan masing-masing. Mengemukakan komponen-komponen
yang terlibat dalam pembelajaran, dan berpengaruh terhadap prestasi belajar adalah:
1. Masukan mentah menunjukkan pada karakteristik individu yang mungkin dapat
memudahkan atau justru menghambat proses pembelajaran.
2. Masukan instrumental, menunjuk pada kualifikasi serta kelengkapan sarana yang
diperlukan, seperti guru, metode, bahan, atau sumber dan program.
3. Masukan lingkungan, yang menunjuk pada situasi, keadaan fisik dan suasana sekolah,
serta hubungan dengan pengajar dan teman.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain adalah:
A. faktor internal yaitu faktoryang berasal dari dalam diri siswa, faktor ini terdiri dari:
1. Faktor fisiologis
14

a. Kondisi fisik, yang mana pada umumnya kondisi fisik mempengaruhi


kehidupan seseorang.
b. Panca indra
2. Faktor psikologis
Keadaan psikologis yang terganggu akan sangat berpengaruh terhadap prestasi
belajar siswa, adapun yang mempengaruhi faktor ini adalah:
a. Intelegensi adalah kesanggupan untuk menyesuaikan diri kepada kebutuhan
baru, dengan menggunakan alat-alat berfikir yang sesuai dengan tujuan.
b. Minat, merupakan kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan
yang besar terhadap sesuatu
c. Bakat, menurut Zakiyah Darajat bakat adalah semacam perasaan dan
keduniaan dilengkapi dengan adanya bakat salah satu metode berpikir
d. Sikap, sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa
kecenderungan untuk mereaksi dan merespon dengan cara yang relatif tetap
terhadap obyek orang, barang dan sebagainya, baik secara positif maupun
negatif.
B. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa, meliputi:
1. Faktor lingkungan sosial, Faktor sosial menyangkut hubungan antara manusia
yang terjadi dalam berbagai situasi sosial.Lingkungan sosial sekolah seperti
para guru, para staf administrasi, dan teman-teman sekelas dapat
mempengaruh semangat belajar seorang siswa.
2. Faktor lingkungan non sosial, Faktor lingkungan yang bukan sosial seperti
lingkungan non sosial seperti gedung, sekolah dan letaknya, rumah tempat
tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan dan waktu
belajar yang digunakan siswa.
3. Faktor pendekatan belajar, Pendekatan belajar dapat dipahami sebagai segala
cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang keefektifan dan
efisiensi pembelajaran materi tertentu. Strategi dalam hal ini berarti
seperangkat operasional yang direkayasa sedemikin rupa untuk memecahkan
masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam upaya peningkatan prestasi belajar
antara lain:
1. Keadaan Jasmani
2. Keadaan Sosial Emosional.
15

3. Keadaan lingkungan
4. Memulai pelajaran
5. Membagi pekerjaan
6. Adakan kontrol
7. Pupuk sikap optimis
8. Menggunakan waktu
9. Cara mempelajari buku
10. Mempertinggi kecepatan membaca
Selain faktor-faktor di atas, yang mempengaruhi prestasi belajar adalah, waktu dan
kesempatan. Waktu dan kesempatan yang dimiliki oleh setiap individu berbeda sehingga akan
berpengaruh terhadap perbedaan kemampuan peserta didik. Dengan demikian peserta didik
yang memiliki banyak waktu dan kesempatan untuk belajar cenderung memiliki prestasi
yangtinggi dari pada yang hanya memiliki sedikit waktu dan kesempatan untuk belajar.

5. Penilaian Prestasi Belajar


Dalam dunia pendidikan, menilai merupakan salah satu kegiatan yang tidak dapat
ditinggalkan. Menilai merupakan salah satu proses belajar dan mengajar.
Syaifuddin (1998 :11) menyebutkan bahwa ada beberapa fungsi penilaian dalam
pendidikan, yaitu :
1. Penilaian berfungsi selektif (fungsi sumatif) Fungsi penilaian ini merupakan
pengukuran akhir dalam suatu program dan hasilnya dipakai untuk menentukan apakah
siswa dapat dinyatakan lulus atau tidak dalam program pendidikan tersebut. Fungsi
penilaian ini selain untuk mengetahui hasil yang dicapai siswa juga mengetahui
kelemahan siswa sehingga dengan adanya penilaian, maka guru dapat mengetahui
kelemahan dan kelebihan masing-masing siswa. Jika guru dapat mendeteksi kelemahan
siswa, maka kelemahan tersebut dapat segera Diperbaiki.
2. Penilaian berfungsi sebagai penempatan (placement) Setiap siswa memiliki
kemampuan berbeda satu sama lain. Penilaian dilakukan untuk mengetahui di mana
seharusnya siswa tersebut ditempatkan sesuai dengan kemampuannya yang telah
diperlihatkannya pada prestasi belajar yang telah dicapainya.
3. Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan (fungsi formatif) Penilaian
berfungsi untuk mengetahui sejauh mana suatu program dapat diterapkan. Sebagai
contoh adalah raport di setiap semester di sekolah-sekolah tingkat dasar dan menegah
16

dapat dipakai untuk mengetahui apakah program pendidikan yang telah diterapkan
berhasil diterapkan atau tidak pada siswa tersebut.
Prestasi belajar atau hasil belajar siswa perlu diketahui oleh siswa yang bersangkutan guna
mengetahui seberapa besar kemajuan yang telah dicapai oleh siswa serta seberapa baik kualitas
dari proses pembelajaran itu sendiri. Prestasi belajar siswa dapat ketahui melalui proses
evaluasi pembelajaran.

6. Aspek yang Dinilai dalam Prestasi Belajar


Menurut Roestiyah (1986: 110) Berikut ini dikemukakan pengertian ringkas dari
masing-masing domain tersebut beserta bagiannya masingmasing yakni:
a. Ranah kognitif (ranah cipta) adalah ranah yang berhubungan dengan ingatan,
pengetahuan, dan kemampuan intelek. Selanjutnya Bloom menyatakan bahwa domain
kognitif ini terdiri dari enam bagian yaitu: pengetahuan, pemahaman, penerapan,
analisis dan evaluas
b. Ranah afektif (ranah rasa) menyangkut tujuan-tujuan yang berhubungan dengan
perubahan-perubahan sikap, nilai, perasaan, respon penilaian dan karakterisasi.
c. Ranah psikomotor (ranah karsa) berkenaan dengan tujuan-tujuan yang berhubungan
dengan manipulasi dan kemampuan gerak 16 (motor). Dave mengemukakan adanya
lima bagian dari ranah ini yakni peniruan, manipulasi, ketetapan, artikulasi, dan
pengalaman.
Aspek yang dinilai dalam prestasi belajar ini, memiliki tujuan untuk mengarahkan siswa
untuk berfikir dan terlibat secara aktif dalam proses belajar.
17

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian kuantitatif , Penelitian kuantitatif
adalah suatu proses menentukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai
alat menganalisis keterangan mengenai apa yang kita ketahui. Pendekatan yang digunakan
adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis korelasional. Hal ini di dasari oleh aliran
positivisme yang menekankan fenomena-fenomena yang objektif dan dikaji secara kuantitatif.
B. Variabel Penelitian
Penelitian berjudul “Pengaruh Penggunaan Handphone Terhadap Prestasi Belajar
Siswa SMP 7 SAMARINDA”.
Adapun variable ini yaitu :
1. Pengaruh Penggunaan Handphone adalah sebagai variabel bebas biasa disebut sebagai
variabel ( x ) karena sebagai variabel yang mempengaruhi.
2. Prestasi belajar adalah sebagai variabel (y) karena sebagai variabel yang dipengaruhi.
C. Definisi Operasional Variable
Untuk memudahkan pemahaman pembaca terhadap proposal ini, maka akan diuraikan
definisi operasional variabelnya.
1. Pengaruh Handphone adalah timbulnya dampak-dampak yang bersifat negative dan
positif melalui alat atau benda .
2. Prestasi Belajar adalah hasil maksimum yang dicapai oleh siswa setelah melaksanakan
usaha-usaha belajar.
Dengan demikian maka pengaruh handphone terhadap prestasi belajar yaitu suatu
dampak yang bersifat negative dan positif melalui sejumlah alat atau benda sehingga prestasi
belajar yang ingin di capai oleh siswa dapat tercapai setelah melaksanakan usaha-usaha belajar.
D. Populasi dan Sample
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan obyek yang akan diteliti dalam rangka menjawab
permasalahan yang disajikan dalam penelitian yang dilaksanakan. Adapun yang menjadi
populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi di SMP 7 SAMARINDA.
2. Sample
Sampel adalah kelompok kecil yang dilibatkan dalam penelitian dan di anggap dapat
mewakili secara logis dari seluruh objek yang menjadi populasi. Jadi pada hakikatnya sampel
18

adalah sebagian dari populasi. Dalam penelitian ini sample yang di ambil adalah siswa dan
siswi SMP 7 SAMARINDA.
Adapun cara perwakilan sampel untuk mewakili populasi dalam penelitian ini. Penulis
menggunakan teknik random sampling yaitu cara pengambilan sampel secara acak di mana
setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk menjadi sampel.
E. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data-data dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa
teknik pengumpulan data sebagai berikut :
1. Observasi,
Observasi adalah pengamata dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala yang
diteliti. Observasi dalam penelitian ini dilakukan untuk mengamati perbedaan
penggunaan multimedia, hasil menggunakan tekhnologi, proses kegiatan belajar
mengajar, lingkungan sekolah, serta keadaan para siswa dan siswi dan para guru ketika
menggunakan multimedia atau heandphone.
2. Wawancara
Wawancara adalah suatu alat untuk memperoleh fakta dan informasi dari seseorang.
Wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan penulis mengadakan wawancara
langsung dengan pihak yang berkompeten untuk memberikan informasi berupa data
yang ditentukan.
3. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu metode yang digunakan dengan jalan mengumpulkan dokumen-
dokumen yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.
4. Angket
Angket adalah suatu teknik pengumpulan data yang mempunyai kesamaan dengan
teknik wawancara karena keduanya diberikan dalam bentuk nyata. Angket dalam
penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan beberapa pertanyaan yang kemudia
diedarkan kepada siswa guna kepentingan penelitian.
F. Teknik Analisis Data
Setelah data-data yang diperoleh telah diperoleh, maka langkah selanjutnya adalah
menganalisa data tersebut. Langkah awal melakukan pengolahan dan analisa data dari
angket yang diperoleh. Untuk mencapai tujuan ini penulis menggunakan beberapa metode
sebagai berikut :
1. Metode induktif : Suatu metode pembahasan yakni dimulai dari masalah yang bersifat
khusus kepada masalah yang bersifat umum.
19

2. Metode dedukatif : Suatu metode penganalisaan dari hal-hal yang bersifat umum kepada
hal-hal yang bersifat khusus.
3. Metode komperatif : Suatu metode yang penulis gunakan untuk membandingkan suatu
data dengan yang lainnya kemudian mengambil suatu kesimpulan.
Dalam mengelola angket, penulis menggunakan rumus distribusi frekuensi, yaitu :

𝒇
𝒑= 𝒙𝟏𝟎𝟎%
𝒏
Keterangan: P = Persentase
N = Jumlah Frekuensi atau responden
F = Frekuensi yang sedang dicari

Hasil dari dari perhitungan tersebut, kemudian peniliti tabulasika dalam bentuk tabel
frekuensi yang ada dan di beri interprestasi terhadap hasil tabulasi untuk menjawab
permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya.
20

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur‟anul Karim
Arikunto, Suyono. 2013. Cara Dahsyat Membuat Skripsi. Jawa Timur:
Jaya Star Nine
Arikunto, Suharsimi, 1990 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,
Jakarta:Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 1985. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara
Anies. 2009. Cepat Tua Akibat Radiasi. Jakarta: Elex Media Komputindo
Bell Greadler, Margaret E., 1994. Belajar dan Membelajarkan (Terjemahan), Jakarta:
PT. Raja Grafinda Persada
Cangara, Hafied, 2007. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Departemen Agama RI, 2007. Al-Quran dan Terjemahannya, Bandung: Diponegoro
Effendi, E. Usman dan Praja, Juhaya S., 1989. Pengantar Psikologi, Jakarta: PT.
Angkasa Bandung
Hadari, Nawawi 1998. Administrasi sekolah. Jakarta : Galio Indonesia.
Hadi, Amirul dan Haryono . 1998. Metodologi Penelitian Pendidikan: Untuk UIN,
STAIN, PTAIS. CV. Pustaka Setia: Bandung.
Hamalik, Oemar 1995. Metode Belajar Dan Kesulitan - Kesulitan Belajar.
Bandung : Tarsito
Irawan dan Prastati, 1996 Penggunaan Internet Pada Jaringan GSM dan
CDMA Surabaya, PT Grafindo
Jihad, Asep, Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo
M. Arief Mansur, Didik, 2005 MCyber Law Aspek Hukum Teknologi
Informasi, Bandung : PT Rapfika Aditama
Roestiyah N.K. 1986. Masalah-Masalah Ilmu Keguruan. Jakarta: Bina
Aksara
Roxyhp. “Merek Hp Baru”.www.Roxyhp.com, 23 April 2011
Rahmat, Jalaluddin. 1998. Metode Penelitian Komunikasi. Remaja
Rosdakarya: Bandung.
Sardiman. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.
Grafindo
Slameto, 1998. Belajar dan factor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Syah, Muhibbin, 2002 Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,
Bandung: PT. Remaja Rosda Karya
Soedjadi, 2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia Kontatasi Keadaan
Masa Kini Menuju Harapan Masa Depan Jakarta: Depdiknas.
Tohirin 2005, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT.
Raja Grafindo
T, Efendi, 2001 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Surabaya: Media
Usman Moh, Uzer. 1992. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja
Rosda Kary.
Wahyudi, JB, 1992. Teknologi Informasi dan Produksi Citra Bergerak.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai