Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL PENELITIAN ILMIAH

A. JUDUL PENELITIAN

PENGARUH GADGET TERHADAP EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SISWA

B. PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah

Di zaman serba canggih dan teknologi ini, hanphone bukanlah lagi benda    yang asing bagi kalangan
masayarakat. Baik di kalangan atas maupun kalangan bawah, bahkan juga dari orang dewasa sampai
anak-anak pun sudah mengetahui apa itu handphone. Handphone adalah tekhnologi yang diciptakan
oleh manusia untuk mempermudah komunikasi. Namun di era sekarang ini handphone memiliki banyak
sekali fungsinya. Diantaranya yaitu untuk browsing dan juga yang paling populer sekarang adalah untuk
bermain game. Bahkan sekarang ini handphone merupakan salah satu fashion di kalangan masyarakat.

Benda kecil yang di juluki sebagai HP ini tentunya memiliki banyak sekali dampak bagi penggunanya.
Tidak terkecuali siswa-siswa yang duduk di bangku sekolah.

Pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar baik oleh individu atau kelompok
untuk merubah sikap tidak tahu menjadi tahu sepanjang hidupnya. Masa pembelajaran ini terjadi
semenjak kita masih kecil. Yaitu baik di lingkungan formal ataupun non formal. Namun anak-anak akan
mulai memasuki masa sekolah pada usia 5 tahun dan berada pada lingkungan formal untuk menuntut
ilmu dan biasa di sebut dengan sekolah.

Sebagai alat komunikasi handphone tentu sangat berguna bagi siswa. Baik untuk berkomunikasi dengan
teman-temanya maupun degan para gurunya. Handphone juga dapat membantu menambah wawasan
dengan aplikasi browsernya dan juga sebagai alat bantu belajar. Dengan fiturnya yang berupa internet
siswa dapat mencari informasi apapun dengan mudah. Hal ini tentu sangat memudahkan siswa dalam
menyerap materi pembelajaran. Handphone juga berguna sebagai alat penghibur yaitu dengan ada nya
aplikasi MP3 dan fitur gamenya yang dapat digunakan siswa agar tidak jenuh belajar.

Namun disisi lain banyak sekali dampak negatifnya bagi siswa yang menggunakan handphone. Salah
satunya yaitu mereka malah keasikan dengan fitur sms dan telfon, mereka akan menggunakanya terus-
terusan untuk itu dan juga pada aplikasi MP3 dan game biasanya siswa akan lupa belajar apabila sudah
menggunakan handphone untuk hal tersebut.

Dalam hal ini yang mempunyai tanggung jawab terhadap siswa adalah orang tua. Orang tua tidak wajib
membelikan anak handphone. Ada orang tua yang memberikan handphone kepada anaknya agar tidak
ketinggalan tekhnologi atau mungkin untuk berkomunikasi, namun orang tua selain membelikan
handphone, mereka juga harus mengontrol penggunaan handphone tersebut, karena apabila tidak di
lakukan pengontrolan maka anak akan menyalahgunakan handphone tersebut dan hal ini tentunya akan
berdampak bagi sistem belajar siswa.
B.       Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :

1.             Adanya pengaruh buruk handphone bagi kehidupan siswa.

2.             Adanya sebagian siswa yang belum dapat menggunakan pemanfaatan handphone dengan baik.

3.             Berkurangnya minat belajar siswa setelah diberikan handphone oleh orangtuanya.

4.             Kurangnya perhatian orangtua dalam mengawasi anaknya menggunakan handphone dengan


tepat, karena di dalam handphone siswa dapat melihat hal-hal yang seharusnya tidak boleh dilihat untuk
siswa.

C.      Pembahasan Masalah

Untuk menghindari meluasnya permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan ini, maka penulis
hanya menjelaskan tentang pengertian dari handphone, fungsi handphone, minat belajar siswa, dampak
positif dan negatif dalam pemanfaatannya terhadap siswa  dalam belajar, serta upaya orang tua dalam
menanggulangi pengaruh handphone terhadap siswa.

D.      Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah dalam penulisan ini dirumuskan sebagai
berikut :

1.        Bagaimana dampak positif dan negatif pemberian handphone terhadap minat belajar siswa ?

2.        Bagaimana cara menanggulangi dampak negatif dari pengaruh handphone terhadap minat belajar
siswa?

3.        Upaya apa yang harus di lakukan orang tua agar siswa tetap semangat belajar walaupun siswa
memiliki handphone yang canggih ?

E.       Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data dan informasi tentang semangat belajar siswa setelah
di berikan handphone oleh orang tuanya. Adapun tujuan khusus penelitian ini yaitu untuk memberitahu
secara jelasnya bagaimana dampak positif, negatif dan upaya yang harus dilakukan agar siswa
menggunakan handphone dengan benar dan tidak menyalahgunakannya.
F.       Manfaat Penelitian

a)         Bagi Peneliti

Penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peneliti mengenai
pengaruh handphone terhadap semangat belajar siswa.

b)        Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan motivasi kepada peneliti untuk memberikan saran dan
masukan yang bermanfaat kepada pihak-pihak yang terkait dengan motivasi dan semangat belajar
siswa-siswa sekolah dan dampaknya terhadap prestasi di sekolah. Dengan adanya saran dan masukan
dari peneliti diharapkan pihak orang tua serta masyarakat umum dapat menjadikan sarana dan masukan
tersebut sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi terhadap pemberian fasilitas untuk anaknya yang
berdampak pada semangat serta prestasi belajar siswa.

G.      Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian desktriptif. Penelitian deskriptif merupakan
suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk memberikan gambaran atau deskripsi
tentang suatu keadaan secara objektif. Penelitian deskriptif ini peneliti lakukan untuk memberikan
gambaran secara umum mengenai dampak handphone terhadap semangat serta prestasi belajar siswa.

H.      Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di daerah Perumahan Gaperi II, Cibinong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Lokasi penelitian ini dipilih secara sengaja. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 hari yaitu pada tanggal 3
Januari sampai dengan 5 Januari 2015.

I.         Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

a.         Observasi

Observasi adalah cara atau metode penghimpunan data yang dilakukan dengan melakukan mengadakan
pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena yang sedang dijadikan sasaran
pengamatan.

b.         Dokumentasi

Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data yang diperoleh dari sekolah yang berupa laporan
prestasi dan foto-foto siswa saat sedang belajar dirumah setelah meminta izin kepada pihak orang tua
dari siswa tersebut.
J.        Sistematika Penyajian

Dalam menyusun karya ilmiah ini, peneliti membagi kedalam 4 (empat) bab. Adapun sistematika
penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang, identifikasi masalah, pembahasan masalah, perumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, tempat dan waktu penelitian, teknik pengumpulan
data, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini akan membahas tentang beberapa kajian teori yang berkaitan dengan judul dari penelitian yang
sedang di teliti oleh peneliti, kemudian berisi tentang hipotesa.

BAB III HASIL PENELITIAN

Bab ini berisi tentang pemaparan data dan pembahasan data.

BAB IV PENUTUP

Bab ini merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dari keseluruhan pokok bahasan dan saran-
saran yang berhubungan dengan pelaksanaan penelitian.
BAB II

LANDASAN TEORI

A.      Kajian Teori

1.         Pengertian Handphone

Telepon genggam (telgam) atau telepon seluler (ponsel) atau handphone (HP) adalah perangkat
telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional
saluran tetap, namun dapat dibawa ke mana-mana (portabel/mobile) dan tidak perlu disambungkan
dengan jaringan telepon menggunakan kabel (nirkabel, wireless). Saat ini, Indonesia mempunyai dua
jaringan telepon nirkabel yaitu sistem GSM (Global System for Mobile Telecommunications) dan sistem
CDMA (Code Division Multiple Access). Badan yang mengatur telekomunikasi seluler Indonesia adalah
Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI).

Telepon genggam pertama ditunjukkan oleh Dr Martin Cooper dari Motorola pada tahun 1973,
menggunakan handset berat 2 kg (4.4 lb). Motorola merilis ponsel komersial pertama tersedia, DynaTAC
8000x pada tahun 1983.

2.         Fungsi Handphone

Selain berfungsi untuk melakukan dan menerima panggilan telepon, telgam umumnya juga mempunyai
fungsi pengiriman dan penerimaan pesan singkat (short message service, SMS). Ada pula penyedia jasa
telepon genggam di beberapa negara yang menyediakan layanan generasi ketiga (3G) dengan
menambahkan jasa videophone, sebagai alat pembayaran, maupun untuk televisi online di telepon
genggam mereka. Sekarang, telepon genggam menjadi gadget yang multifungsi. Mengikuti
perkembangan teknologi digital, kini telgam juga dilengkapi dengan berbagai pilihan fitur, seperti bisa
menangkap siaran radio dan televisi, perangkat lunak pemutar audio (MP3) dan video, kamera digital,
game, dan layanan internet (WAP, GPRS, 3G).

Uniknya lagi, banyak dari calon pengguna yang beberapa diantaranya justru terkesan mengesampingkan
fungsi utama sebuah HP. Asal bisa untuk bermain game (gaming) atau cepat dalam akses internet, serta
dengan aplikasi chatting seperti WhatsApp, Line, BBM, Kakao Talk fasilitas telepon serta perpesanan
seolah menjadi nomor sekian dari daftar spesifikasi yang di incar. Kini, pengembangan teknologi
handphone telah mencapai puncaknya. Kehadiran ponsel pintar (smartphone) serta tablet menjadi
suatu bukti kecanggihan teknologi komuniksi pada perangkat berbasis ponsel saat ini.

3.         Minat Belajar

Secara bahasa, minat berarti kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu (Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 2008:1027).

Dapat disimpulkan bahwa minat adalah kecenderungan seseorang terhadap obyek atau sesuatu
kegiatan yang digemari yang disertai dengan perasaan senang, adanya perhatian, dan keaktifan berbuat.
Minat mengandung unsur kognisi (mengenal), emosi (perasaan), dan konasi (kehendak). Oleh sebab itu,
minat dianggap sebagai respon yang sadar, sebab jika tidak demikian, minat tidak akan mempunyai arti
apa-apa. Dari ketiga unsur inilah yang diwujudkan dalam bentuk kemauan dan hasrat untuk melakukan
suatu kegiatan, termasuk kegiatan yang ada di sekolah seperti belajar.

Pengertian belajar menurut Sardiman (2008:38), belajar merupakan usaha penguasaan materi ilmu
pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya. Dengan
belajar dapat menimbulkan suatu perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan perubahan itu dilakukan
lewat kegiatan, atau usaha yang disengaja.

Minat sangat erat hubungannya dengan belajar, belajar tanpa minat akan terasa menjemukan, dalam
kenyataannya tidak semua belajar siswa didorong oleh faktor minatnya sendiri, ada yang
mengembangkan minatnya terhadap materi pelajaran dikarenakan pengaruh dari gurunya, temannya,
orang tuanya. Oleh sebab itu, sudah menjadi kewajiban dan tanggung jawab sekolah untuk
menyediakan situasi dan kondisi yang bisa merangsang minat siswa terhadap belajar.

B.       Hipotesa

Dari perumusan masalah, terdapat beberapa pernyataan yang dijadikan hipotesa. Diantaranya:

1.        Handphone bagi para siswa sebagai media komunikasi, dan hiburan bahkan membuka wawasan
serta memperluas pergaulan mereka dengan aplikasi di dalam handphone tersebut.

2.        Handphone mempermudah para siswa dalam  mengerjakan tugas-tugas sekolah dengan adanya
aplikasi browsing menggunakan internet di handphone.

3.        Handphone dapat mengurangi sifat sosial siswa karena cenderung lebih suka berhubungan lewat
handphone daripada bertemu secara langsung.
4.        Handphone bisa membuat para siswa kecanduan permainan yang ada di dalamnya.

5.        Orangtua memberikan handphone kepada siswa tanpa mengetahui dampaknya kepada siswa
tersebut yg dapat mempengaruhi semangat belajarnya.

6.        Handphone sangat berpengaruh terhadap minat belajar siswa.

BAB III

HASIL PENELITIAN

A.      Pemaparan Data

Anak-anak atau remaja yang masih berstatus siswa atau pelajar rata-rata memiliki handphone yang
diberi oleh orang tua mereka. Kebanyakan siswa sekolah dasar mengerjakan pekerjaan rumah dan
belajar bersama di sore hari. Sesekali mereka mengeluarkan handphone disela mereka belajar tanpa
diawasi kedua orangtua mereka yang sedang tidak berada dirumah. Untuk siswa sekolah menengah
lebih memilih bermain handphone dan belajar di malam hari. Berikut ini petikan catatan situasi yang
menggambarkan suasana tersebut:

1)        Beberapa anak di perumahan Gaperi II yang berstatus sebagai siswa atau pelajar hampir semuanya
memiliki handphone atau telepon genggam dengan macamnya yang bervariasi. Bahkan ada beberapa
anak memiliki handphone yang lumayan canggih.

2)        Rata-rata orangtua di perumahan ini bekerja sampai sore sehingga tidak dapat memantau anak
mereka saat menggunakan handphone di jam tersebut. Namun ketika orangtua mereka sudah berada
dirumah, para siswa dihimbau dan diingatkan akan kewajiban mereka sebagai pelajar yaitu belajar.

3)        Orang tua siswa disini mengatur jadwal belajar dan main untuk anaknya. Sehingga siswa tidak jenuh
dengan belajar terus-terusan. Beberapa siswa bahkan bermain sambil belajar menggunakan aplikasi
yang ada di handphone.
4)        Beberapa siswa menggunakan handphone sebagai alat untuk memudahkan dalam mengerjakan
pekerjaan rumah dengan browsing di internet.

5)        Beberapa siswa lebih suka duduk berlama-lama di depan layar handphone dibanding belajar yang
membuat jenuh.

6)        Nilai prestasi atau laporan siswa lumayan bagus namun ada juga kurang baik.

Dengan demikian anak-anak atau siswa disini hampir semua mempunyai handphone dan mendapat
pantauan dari orangtuanya terhadap penggunaan handphone meski di jam tertentu saja. Hal tersebut
diyakinkan dengan nilai prestasi atau laporan nilai siswa yang beberapa mendapat nilai bagus karena
masih memiliki semangat belajar dan dipantau oleh orangtuanya dan beberapa yang bernilai buruk
karena sudah keasyikan dengan handphone yang membuat siswa kurang bersemangat untuk belajar.

B.       Pembahasan

Handphone sangat berpengaruh pada semangat belajar siswa tergantung dari pengawasan orangtuanya.
Awalnya siswa diberikan handphone oleh orangtuanya dengan harapan akan berdampak positif seperti:

1)        Handphone sebagai media komunikasi siswa, mempermudah proses komunikasi antar sesama, baik
dengan teman, guru, orangtua, dan keluarga. Jarak dan waktu bukan lagi penghalang.

2)        Handphone sebagai sarana hiburan menyajikan berbagai hiburan untuk siapapun, kapanpun,
dimanapun. Hiburan-hiburan ini ada bermacam-macam, antara lain game dan aplikasi-aplikasi menarik
yang bersifat menghibur. Berbagai program hiburan ini diadakan mengingat hiburan adalah salah satu
hal penting yang harus didapatkan oleh tiap siswa jika jenuh saat belajar. Dengan hiburan ini,
diharapkan siswa bisa mulai semangat belajar lagi setelah menghilangkan jenuhnya.

3)        Siswa juga dapat menggunakan handphone untuk membuka wawasan dan memperluas pergaulan
mereka. Mereka dapat berteman dengan siapa saja dari mana saja melalui sosial media yang ada di
handphone.

4)        Mempermudah para siswa dalam  mengerjakan tugas-tugas sekolah dengan adanya aplikasi
browsing menggunakan internet di handphone.

5)        Mengetahui perkembangan teknologi.

Namun pada kenyataanya para siswa malah menyalahgunakan handphone tersebut sehingga akan
berpengaruh negatif pada dirinya sehingga membuat siswa jadi malas belajar karena kurangnya minat
belajar siswa. Beberapa pengaruh negatif handphone diantaranya:
1)        Mengganggu Perkembangan Anak

Dengan canggihnya fitur-fitur yang tersedia di hand phone (HP) seperti permainan (games) yang akan
membuat siswa kecanduan permainan yang ada di dalam handphone sehingga membuat siswa
kehabisan waktu dan energi untuk belajar. Akibatnya prestasi siswa pun menurun.

Tidak jarang mereka juga disibukkan dengan menerima panggilan, sms, miscall dari teman mereka
bahkan dari keluarga mereka sendiri. Lebih parah lagi ada yang menggunakan HP untuk mencontek
(curang) dalam ulangan. Bermain game saat guru menjelaskan pelajaran dan sebagainya. Kalau hal
tersebut dibiarkan, maka generasi yang kita harapkan akan menjadi budak teknologi.

2)        Efek radiasi

Penggunaan HP juga berakibat buruk terhadap kesehatan, ada baiknya siswa lebih hati-hati dan
bijaksana dalam menggunakan atau memilih HP, khususnya bagi pelajar anak-anak. Jika memang tidak
terlalu diperlukan, sebaiknya anak-anak jangan dulu diberi kesempatan menggunakan HP secara
permanen.

3)        Sangat berpotensi mempengaruhi sikap dan perilaku siswa.

Jika tidak ada kontrol dari guru dan orang tua. HP bisa digunakan untuk menyebarkan gambar-gambar
yang mengandung unsur porno dan sebagainya yang sama sekali tidak layak dilihat seorang pelajar.

4)        Mengurangi Sifat Sosial

Siswa akan cenderung lebih suka berhubungan lewat handphone daripada bertemu secara langsung.
Dari sifat sosial yang berubah dapat mengkibatkan perubahan pola para siswa dalam berinteraksi.

5)        Pemborosan

Dengan mempunyai HP, maka pengeluaran kita akan bertambah, apalagi kalau HP hanya digunakan
untuk hal-hal yang tidak bermanfaat maka hanya akan

menjadi pemborosan yang saja.

Adapun cara menanggulangi dampak negatif dari pengaruh handphone terhadap minat belajar siswa
yaitu:

1)      Selalu dampingi siswa ketika mereka sedang menggunakan handphone apalagi saat menggunakan
aplikasi internet. Hal ini untuk memastikan bahwa anak telah mengakses situs yang tepat.
2)      Beri pemahaman yang baik pada siswa tentang pengaruh positif dan negatif handphone bagi
dirinya. Dengan demikian, siswa sudah membekalinya dengan benteng pertahanan diri.

3)      Mengarahkan siswa untuk menjauhi hal-hal yang menyimpang dan tidak mencoba-coba.

4)      Saling mengingatkan dan menasihati dalam kebenaran.

Dalam mengatasi pengaruh handphone, orangtua harus melakuan sesuatu agar siswa tetap semangat
belajar meski mereka mempunyai handphone yang canggih. Peranan orangtua sangat dibutuhkan disini,
misalnya dalam hal menumbuhkan kesadaran dalam setiap diri siswa dan berupaya memenuhi
kewajiban sebagai pelajar. Selain itu bisa juga menggunakan fasilitas di dalam handphone dengan tujuan
mencari informasi positif dan mengenalkan mereka metode pembelajaran yang lebih menyenangkan
dengan fitur yang berada di handphone agar semangat belajar mereka meningkat.

BAB IV

PENUTUP

A.      Kesimpulan

Berdasarkan data yang telah diperoleh peneliti dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kurangnya
pengawasan orang tua dalam memantau anaknya bermain handphone maka hal tersebut akan
mempengaruhi prestasi belajar siswa. Karena apabila anak-anak diberikan gadget yang canggih maka
anak tersebut akan terus menerus keasyikan bermain gadget sampai lupa waktu belajar.

Maka dalam hal ini orang tua sudah seharusnya memantau kegiatan/aktifitas anaknya dalam
menggunakan fasilitas gadget. Dikhawatirkan anak tersebut akan menyalahgunakan fasilitas yang
diberikan orang tua. Karena di era global ini banyak sekali situs-situs yang tidak diperuntukan bagi anak-
anak.selain itu orang tua juga perlu memberikan batasan waktu kepada anaknya untuk bermain gadget
karena jika tidak hal tersebut dapat mengganggu perkembangan motorik anak.

B.       Saran

Saran dari  peneliti untuk para orang tua yaitu selalu mengawasi perkembangan dan gerak anak agar
dapat memantau pertumbuhanya menjadi menjadi anak yang berprestasi.
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Telepon_genggam

https://acenale.wordpress.com/2011/12/21/minat-belajar/

http://wtrianton.blogspot.com/2012/01/pengertian-handphone-dampak-buruk-dan.html

http://www.sarjanaku.com/2012/12/pengertian-minat-belajar-siswa-menurut.html

Anda mungkin juga menyukai