Anda di halaman 1dari 21

KARYA ILMIAH REMAJA

PENGARUH PENGGUNAAN SMARTPHONE

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

KELAS XI 11

SMA NEGERI 1 ENDE

DI SUSUN OLEH :

NATALIA DELFANTI SARE

PRICILIA ELVIN BANDA

PUTRI

SHEREN JULIET RADJA

SMA NEGERI 1 ENDE

TAHUN AJARAN 2023/2024


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pada Era digital 4.0 jagat berita pada dewasa ini tidak bisa dipisahkan oleh penggunaan
teknologi. Teknologi di khalayak masyarakyat cenderung mendorong dunia semakin
lebih instan dan canggih, penyampaian informasi dari individu lain terhadap individu
yang lainnya memakan waktu yang cenderung lambat untuk menyampaikan pesannya.
Namun, dewasa ini teknologi sangat dekat tanpa adanya pemisah. Pada mulanya
teknologi di ciptakan agar membantu segala urusan individu maupun kelompok dalam
kegiatan berkomunikasi. Timbul melalui ide atau gagasan manusia yang berupaya
dalam mempermudah segala aktivitas dalam kehidupan sehari-hari di masyarakyat
sosial. Teknologi pada hakekatnya yaitu mempermudah segala aktivitas manusia
dengan kenyamanan yang ditawarkan. Perkembangan dan majunya teknologi yang
semakin di depan pada dewasa ini menjadikan manusia dalam melakukan kegiatan
sehari-harinya tidak dapat dilepaskan oleh teknologi itu sendiri, baik langsung maupun
tidak langsung dengan kebutuhan manusia akan teknologi informasi yang
menjadikannya sangat penting. Kini perkembangan teknologi diibaratkan sebagai pisau
bermata dua, disuatu sisi memberikan manfaat dan disisi lain ada dampak negatif bagi
penggunanya. Dapat ditarik contoh yaitu pada fasilitas yang sangat canggih saat ini dan
akan dibahas ialah tentang sebuah alat komunikasi yang seiring digunakan berupa
handphone. Dengan adanya handphone jarak menjadi dekat dan lancar. Walaupun nyata
adanya dampak atau peran dari sebuah handphone sangatlah penting untuk saling
berhubungan dan membantu saat berlangsungnya komunikasi jarak jauh maupun jarak
dekat. Sekarang Handphone bukan lagi seagai alat komunikasi fungsi handphone
sekarang sudah sangat beragam salah satunya dalam bidang pendidikan banyak siswa
yang menggunakan handphone untuk belajar dan mengerjakan pekerjaan rumah. Tidak
hanya siswa tetapi banyak guru juga menggunakan ponsel untuk tujuan pembelajaran,
pendidikan, dan lain-lain. Beberapa contoh penggunaan telepon seluler dalam
pendidikan sebagai alat untuk menghitung atau sebagai alternatif komputer sebagai alat
untuk terjemahan bahasa digital sebagai sarana untuk memerintahkan siswa untuk
belajar dengan cepat Siswa mengerjakan pekerjaan rumah sebagai alat untuk
mengambil gambar atau mengambil gambar dan dokumen studi. (Krisnaldy, 2019)
Kemajuan teknologi handphone ini bukan hanya di kalangan masyarakat saja yang
menikmatinya namun merambah ke dalam dunia pendidikan. Penggunaan handphone
bagi siswa digunakan sebagai sarana mencari data dan informasi maupun sebagai media
dalam pembelajaran, terlebih lagi pada masa pandemi wabah COVID-19 lalu aturan
pemerintah yang menganjurkan untuk belajar di rumah berdampak pada pembelajaran
dengan menggunakan teknologi handphone untuk belajar dalam jaringan (daring).

Dunia pelajar saat ini seakan tidak bisa terlepas dari teknologi komunikasi,khususnya
smartphone. Awalnya, smartphone hanya dimiliki oleh kalangan tertentu yang benar-
benar membutuhkannya demi kelancaran pekerjaan mereka. Namun,seiring
perkembangan zaman, handphone telah dimiliki oleh semua kalangan baikyang benar-
benar membutuhkan maupun yang kurang membutuhkan tidakterkecuali para
pelajar.Di era globalisasi ini banyak pelajar yang menggunakan handphone
dalamkegiatan sehari-hari. Bahkan, saat ini pelajar SMP maupun SMA
telahdiperbolehkan membawa handphone di sekolah. Penggunaan handphone oleh
pelajar menjadikan dunia teknologi semakin lama semakin canggih. Komunikasiyang
dulunya memerlukan waktu yang lama dalam penyampaiannya, kini dengan
handphone segalanya menjadi sangat cepat dan seakan tanpa jarak.Kini smartphone
bukan lagi sekadar alat berkomunikasi, tetapi juga merupakan alat untuk mencipta dan
menghibur dengan suara, tulisan, gambar,dan video. Para pelajar sekarang berlomba-
lomba untuk memiliki smartphone karena bukan hanya merupakan alat berkomunikasi,
namun di kalangan pelajar smartphone sekaligus sebagai gaya hidup.Di kalangan
pelajar, penggunaan teknologi komunikasi seperti smartphone sebagai alat komunikasi
karena alat tersebut multifungsi. Para pelajar dapatmenggunakan teknologi ini secara
positif ataupun negatif tergantung pada setiap individu. Contoh positif dari penggunaan
smartphone adalah memanfaatkannya untuk membantu mereka dalam proses
pembelajaran hal ini pula yang dapat mempengaruhi siswa terhadap prestasi belajar
mereka. Namun, ada beberapa hal yang perlu dikhawatirkan dalam pemanfaatan
teknologi komunikasioleh para remaja seperti penggunaan tidak sesuai kondisi.
Mislanya, menggunakanhandphone dalam proses belajar mengajar untuk berkirim
pesan dengan pacar atau untuk bermain game. Berdasarkan latar belakang di atas,
maka kelompok penulis tertarik untukmengkaji lebih dalam tentang pengaruh
pengunaan smartphone terhadap prestasi belajar siswa.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan kerangka pembahasan yang ada maka rumusan masalah
yang kami ambil ialah :
1. Bagaimana pengaruh penggunaan smartphone terhadap prestasi belajar siswa kelas
XI.11, di SMA Negeri 1 Ende.
2. Apa saja dampak saja penggunaan Smartphone oleh pelajar terhadap prestasi belajar
siswa kelas XI.11, di SMA Negeri 1 Ende.
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana pengaruh penggunaan smartphone
terhadap prestasi belajar siswa kelas XI.11, di SMA Negeri 1 Ende.
2. Untuk mengetahui apa saja dampakpenggunaan smartphone oleh pelajar terhadap
prestasi belajar siswa kelas XI.11, di SMA Negeri 1 Ende.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
a) Menjadikan tulisan sebagai wawasan bagi para penulis dan pembaca
b) Bagi orangtua agar mengontrol anak-anak menggunakan smartphone secara
bijak.

2. Manfaat praktis
Bagi siswa agar mengetahui sejauh mana pengaruh handphone terhadap
perkembangan prestasi siswa.
BAB II
KERANGKA TEORI

2.1 Landasan teori


1. Smartphone
a. Pengertian Smartphone
Telepon pintar atau lebih akrab disebut Smartphone merupakan telepon seluler
dengan kemampuan lebih. Mulai dari resolusi, fitur, hingga komputasi,
termaksud adanya sistem operasi mobile di dalamnya. David Wood, sebagai
seorang wakil Presiden dari Eksekutif PT Symbian mengungkapkan jika
smartphone adalah suatu jenis ponsel cerdas yang dapat dibedakan dengan jenis
alat telekomunikasi biasanya, yakni bagaimana proses pembuatannya dan proses
melakukannya. Sementara itu, menurut Williams dan Sawyer (2011),
menurutnya definisi smartphone adalah telepon seluler dengan menggunakan
berbagai layanan seperti, memori, layar, mikroprosesor, dan modem bawaan.
Smartphone adalah telepon pintar yang memiliki kemampuan seperti komputer.
Smartphone diklasifikasikan sebagai high end mobile phone yang dilengkapi
dengan kemampuan mobile computing. Smartphone biasa juga disebut dengan
gawai adalah suatu peranti atau instrument yang memiliki tujuan dan fungsi
praktis yang secara spesifik dirancang lebih canggih dengan teknologi yang
diciptakan sebelumnya. Smartphone (telepon pintar) adalah telepon genggam
yang mempunyai kemampuan tingkat tinggi dengan fungsi yang menyerupai
komputer. Bagi beberapa orang, telepon pintar merupakan telepon yang bekerja
menggunakan seluruh perangkat lunak sistem operasi yang menyediakan
hubungan standar yang mendasar bagi pengembangan aplikasi. Bagi yang
lainnya, telepon pintar hanyalah merupakan sebuah telepon yang menyajikan
fitur canggih seperti e-mail (surat elektronik), internet dan kemampuan
membaca buku elektronik (e-book) atau terdapat papan ketik dan penyambung
VGA. Dengan kata lain, telepon pintar merupakan komputer kecil yang
mempunyai kemampuan sebuah telepon. Berdasarkan pengertian smartphone di
atas, dapat disimpulkan bahwa smartphone merupakan komputer dengan ukuran
kecil yang juga memiliki kemampuan sebuah telepon. Pada saat ini, tidak
diragukan lagi bahwa smartphone sangat dibutuhkan dan seringkali membantu
kehidupan sehari-hari masyarakat. Mulai dari sebagai alat berkomunikasi,
kalkulator, game, sampai menjadi kamera dapat dilakukan. Aplikasi yang
dikembangkan untuk smartphone pun semakin hari semakin canggih dan
beragam. Saat ini aplikasi yang digunakan untuk mencari rumah, mengecek
kesehatan, dan bahkan memesan taksi. Hal ini menunjukkan bahwa aplikasi
smartphone memiliki potensi besar untuk lebih dikembangkan
b. Sejarah Smartphone

Ponsel cerdas atau smartphone adalah telepon genggam yang mempunyai


kemampuan dengan penggunaan dan fungsi yang menyerupai komputer. Belum
ada standar pabrik yang menentukan arti ponsel cerdas. Bagi beberapa orang,
ponsel cerdas merupakan telepon yang menggunakan seluruh perangkat lunak
sistem operasi yang menyediakan hubungan standar dan mendasar bagi
pengembangan aplikasi. Pertumbuhan permintaan akan alat canggih yang mudah
dibawa kemana-mana membuat kemajuan besar dalam memproses, layar dan
sistem operasi yang diluar dari jalur telepon genggam sejak beberapa tahun ini.
Smartphone pertama yang dibuat adalah simon yang dirancang oleh IBM pada
1992 dan dipamerkan di COMDEX, sebuah pameran komputer di Las Vegas,
Nevada. Smartphone tersebut dipasarkan ke publik pada tahun 1993 dan dijual
oleh Bell South. Tidak hanya menjadi sebuah telepon genggam, smartphone
„simon‟ juga memiliki kalender, buku telepon, jam dunia, notepad, email,
kamampuan mengirim dan menerima faks dan permainan. Simon merupakan
generasi pertama yang tidak mempunyai tombol-tombol melainkan
menggunakan konsep touchscreen. Walaupun sekarang, simon merupakan
produk tingkat rendah, tetapi fitur pada saat itu sangatlah canggih. Kemudian
Nokia Communicator yang merupakan telepon pintar pertama Nokia. Dimulai
dengan Nokia 9000 pada tahun 1996. Smartphone ini merupakan hasil usaha dari
usaha penggabungan model PDA buatan Hewlett Packkard yang sukses dan
mahal dengan telepon nokia yang laris pada waktu itu. Generasi selanjutnya
adalah Nokia 9210 merupakan kominikator berlayar warna pertama dan juga
merupakan smartphone sejati yang menggunakan sistem operasi. Namun, meski
Nokia 9210 dapat dikatakan sebagai smartphone sejati pertama dengan sistem
operasi, Nokia menyebutnya sebagai komunikator. Pada tahun 2001 Handspring
mengeluarkan telepon pintar Palm OS Treo, dengan papan ketik penuh digabung
dengan jelajah jejaring tanpa kabel, surel, kalender, dan pengatur daftar nama,
dengan aplikasi pihak ketiga dapat diunduh atau diselaraskan dengan komputer.
Selanjutnya di tahun 2002 RIM mengeluarkan BlackBerry pertama yang
merupakan telepon pintar pertama dengan penggunaan surel tanpa kabel yang
maksimal dan penggunaanya telah mencapai 8 juta (sampai juni 2007), tujuh
puluh lima persen pemakainya berada di Amerika Selatan. Di tahun yang
bersamaan juga Microsoft mengumumkan Windows CE komputer kantong OS
dinobatkan sebagai “Microsoft Windows Powered Smartphone 2002” yang
sekarang ini terkenal sebagai windows phone. Tahun 2005 nokia menerbitkan
seri-N telepon pintar 3G yang dijual bukan sebagai telepon genggam seperti
produk nokia sebelumnya tetapi sebagai komputer multimedia. Kemudian tahun
2008 OS untuk telepon pintar keluaran 2008 ini Android didukung oleh Google,
bersama pengusaha perangkat keras dan lunak yang terkemuka lainnya seperti
Intel, HTC, ARM, Motorola dan eBay, yang kemudian membentuk Open
Handset Alliance. Telepon pertama yang menggunakan Android OS adalah HTC
Dream, merk keluaran dari T-Mobile sebagai G1. Fitur telepon penuh, layar
sentuh secara utuh, papan ketik QWERTY, dan bola jalur untuk menavigasikan
halaman web. Piranti lunak cocok dengan aplikasi Google, seperti Maps,
kalendar, dan Gmail, juga Google Chroom Lite. Aplikasi pihak ketiga juga
tersedia lewat android market, ada yang gratis ataupun dengan biaya.
Dipertengahan tahun 2008 Apple mempromosikan App Store dengan aplikasi
gratis dan dengan biaya. App Store dapat menyampaikan aplikasi telepon pintar
yang dikembangkan oleh pihak ketiga langsung dari iPhone atau iPod Touch
dengan Wifi atau jaringan seluler tanpa menggunakan komputer untuk
mengunduh. App Store telah menjadi suatu kesuksesan bagi Apple dan pada juni
2009 terdapat lebih dari 50.000 aplikasi yang ada. App Store menembus satu juta
unduh aplikasi. Kemudian aplikasi App Store dari Apple melonjak, dan banyak
yang membuat toko aplikasinya sendiri seperti Palm, Microsoft dan Nokia telah
mengumumkan toko aplikasi yang mirip milik Apple. RIM juga baru-baru ini
membuat toko aplikasinya yaitu BlackBerry App World. Dan sampai sekarang
banyak yang mengembangkan smartphonesmartphone keluaran baru yang super
canggih. Saat ini, fungsi smartphone dengan kaya fitur perangkat komunikasi.
Penambahan akses internet adalah inovasi terbaru dalam dalam teknologi
smartphone. Saat ini pengguna dapat berselancar di internet dengan kemudahan
yang sama seperti ketika menggunakan laptop atau komputer desktop. Pada saat
yang sama banyak produsen garis smartphone telah bekerja untuk meningkatkan
kejelasan dan integritas sinyal audio dasar ponsel. Hal ini membantu untuk
memastikan bahwa bahkan dengan penambahan semua fitur tambahan, masih
mungkin untuk menggunakan smartphone untuk membuat panggilan telepon
sederhana dan mengharapkan kualitas suara yang menjadi jernih dan tajam.
Adapun jenis- jenis merek smartphone sebagai berikut: 1. Samsung 2. OPPO 3.
Xiaomi 4. OnePlus 5. Meizu 6. Micromax 7. Karbon 8. Xolo 9. Himax 10.
Polytron 11. I-Mobile 12. Mito 13. LG 14. Lenovo 15. Asus 16. Smartfren 17.
Apple 18. My Phone

c. Fungsi Smartphone
a) Komunikasi Antar Manusia Pengertian komunikasi secara sederhana kamus
umum Bahasa Indonesia menjelaskan pengertian komunikasi sama dengan
perhubungan. Dengan komunikasi orang dapat menyampaikan pesan-pesan
tertentu kepada kelompok ataupun kepada masyarakat luas. Komunikasi adalah
sarana yang paling viral bagi setiap manusia untuk mengerti dirinya sendiri,
mengerti orang lain, dan memahami lingkungannya. Mengetahui tempat dan
cara kehadirannya dimasyarakat serta hubungan dengan sesama di sekitarnya.
Sementara itu dipahami dengan adanya “jalur komunikasi” yang terjalin baik.
Komunikasi tidak hanya dikenal dalam (public relation) atau dunia pers,
melainkan mempunyai cakrawala pemahaman yang sangat luas. Hampir setiap
aspek kehidupan manusia selalu terjalin proses komunikasi disadari atau tidak
disadari. Everett M. Rogers (Khuluqo, 2017:96) mendefinisikan komunikasi
sebagai proses yang di dalamnya terdapat suatu gagasan yang dikirimkan dari
sumber kepada penerima dengan tujuan untuk mengubah perilakunya. Pendapat
senada dikemukakan oleh Theodore Herbert (Khuluqo, 2017:97) yang
menyatakan bahwa komunikasi merupakan proses yang di dalamnya
menunjukkan arti pengetahuan dipindahkan dari seseorang kepada orang lain,
biasanya dengan maksud mencapai tujuan khusus. Kurniawan (2014:31)
komunikasi bisa diartikan sebagai proses penyampaian pesan (komunikator)
kepada penerima pesan (komunikan) sehingga tercapainya kesamaan pengertian
atas pesan yang disampaikan. Wilbur Schramm (Khuluqo, 2017:96-97)
memiliki pengertian yang sedikit lebih detail. Menurutnya, komunikasi
merupakan tindakan melaksanakan kontak antara pengirim dan penerima
dengan bantuan pesan; pengirim dan penerima memilki beberapa pengalaman
bersama yang memberi arti pada pesan dan simbol yang dikirim oleh pengirim,
dan diterima serta ditafsirkan oleh penerima.
b) Mencari Informasi atau Ilmu Berselancar di dunia internet jauh lebih nyaman
jika menggunakan smartphone dari pada hp biasa yang belum dilengkapi
dengan teknologi yang canggih. Berselancar di dunia maya akan terasa lebih
cepat dengan smartphone yang menggunakan koneksi internet tanpa kabel
generasi terbaru seperti 3G, 3,5G, 4G, 4,5G, 5G, dan seterusnya. Ditambah lagi
dengan web browser terbaru yang dapat menerjemahkan bahasa html dan
bahasa pemprograman web serta teknologi terbaru lainnya.
c) Hiburan Smartphone dapat menaya nkan berbagai format multimedia yang
ada. Media streaming online pun juga dapat dengan mudah dijalankan di
smartphone yang canggih tanpa banyak kendala. Ditambah lagi dengan adanya
berbagai aplikasi hiburan gratisan yang dapat diunduh secara gratis maupun
berbayar menambah lengkap serana hiburan yang ada pada smartphone.
d) Aplikasi Pengguna smartphone dapat memasang dan menjalankan berbagai
aplikasi yang tersedia di internet dan juga non internet yang sesuai dengan
sistem operasi yang digunakannya. Setiap aplikasi memiliki spesifikasi minimal
yang dibutuhkan agar dapat berjalan dengan lancar. Semakin canggih dan baru
suatu gadget yang digunakan, maka pada umumnya semakin banyak aplikasi
yang bisa dijalankan.
e) Penyimpan Data Kapasitas memori smartphone yang besar bisa berfungsi
sebagai media penyimpanan data file. Seperti halnya USB flasdisk, USB
external drive dan multimedia card, handphone yang canggih pun dapat
dipergunakan untuk meletakkan berbagai file sesuai dengan kapasitas yang ada
pada smartphone. Smartphone yang diberi kartu memori tambahan akan
mampu manampung data lebih besar.
f) Gaya Ada banyak orang yang menggunakan handphone (HP) smartphone untuk
menunjang penampilan sehari-hari. Orang yang memiliki gengsi yang tinggi
akan berusaha sekuat tenaga untuk menggunakan smartphone yang dipandang
orang keren dan canggih.
d. Kelebihan Smartphone
a) Memperluas Wawasan dan Ilmu Pengetahuan Dengan adanya smartphone
maka akan memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan, ketika sedang mencari
tugas di internet tanpa disadari setiap halaman website yang kita buka pasti
akan dibaca, walaupun itu buka tugas yang kita inginan.
b) Sebagai sumber tambahan pelajaran yang belum di mengerti di sekolah
Smartphone yang dilengkapi sistem operasi yang dapat terhubung dengan
internet mempermudah pelajar untuk mengakses internet guna mencari
informasi yang hendak atau sedang dihadapi dengan memanfaatkan browser
yang ada.
c) Mempermudah pelajar untuk mengirim email Dengan smartphone yang
tersedia aplikasi email, mempermudah pelajar untuk mengirim email tanpa
harus mencari warung internet (warnet).
d) Memperoleh berbagai informasi dari berbagai sumber informasi dengan
internet. Dengan internet dapat mengakses informasi-informasi atau sumber-
sumber lainnya. Beberapa situs telah menyediakan materi pembelajaran secara
gratis yang dapat dimanfaatkan antara lain situs ilmu komputer yang memuat
materi pembelajaran. Internet pun memudahkan untuk mengakses berbagai
pengetahuan ke sumber pengetahuan atau kepada narasumber para ahli, karena
tidak dibatasi oleh jarak dan waktu.
e) Pelajar dapat mencari informasi secara mendunia dan bahkan berkomunikasi
yang sangat luas tanpa harus bertatap muka langsung dengan orang tersebut.
f) Komunikasi menjadi lebih mudah Fungsi smartphone yang paling banyak
digunakan yaitu setiap pengguna smartphone dapat berkomunikasi dengan
pengguna lainnya. Kini smartphone dilengkapi dengan fitur pesan dan telepon
yang memungkinkan kita berkomunikasi dengan orang di daerah lain ataupun
di Negara lain. Bahkan sekarang smartphone menganut sistem berbasis 4G
dimana seseorang dapat berkomunikasi via telepon sekaligus melihat wajah
lawan bicara.
g) Proses pembelajaran lebih mudah Di zaman yang sudah modern, kini
smartphone dapat digunakan seperti halnya komputer . Dalam smartphone juga
terdapat aplikasi untuk buka internet. Layanan online dalam pendidikan pada
dasarnya adalah memberikan pelayanan pendidikan bagi pengguna (murid)
dengan menggunakan internet sebagai media. Layanan online ini dapat terdiri
dari berbagai tahapan dari proses program pendidikan seperti pendaftaran, tes
masuk, pembayaran, perkuliahan, penugasan kasus, pembahasan kasus, ujian,
penilaian, diskusi, dan pengumuman. Pendidikan jarak jauh dapat
memanfaatkan terknologi internet secara maksimal, dapat memberikan
efektifitas dalam hal waktu, tempat, dan bahkan meningkatkan kualitas
pendidikan. Bentuk-bentuk materi, ujian, kuis, seperti materi guru dibuat dalam
bentuk presentasi di web dan dapat di download oleh murid.
h) Sarana untuk mencari hiburan Beberapa perangkat hasil dari teknologi
komunikasi menyediakan fasilitas game, audio, dan video.
i) Pelajar tidak gagap teknologi Murid dapat mengikuti perkembangan era
teknologisasi dunia dan murid dapat lebih produktif, efektif dan efisien dalam
waktu, energi dan biaya karena ada sarana komunikasi yang memudahkan
urusannya.
e. Kelemahan Smartphone
a) Smartphone dapat menggangu konsentrasi belajar Smartphone dapat
mengganggu konsentrasi belajar anak, hal ini karena smartphone mempunyai
banyak fitur yang mengganggu belajar. Misalnnya, smartphone berdering ada
panggilan masuk, ada sms yang masuk, ada pesan dari jariangan sosial saat
belajar berlangsung.
b) Mengganggu kesehatan Smartphone dapat mengganggu kesehatan
penggunanya. Penggunaan smartphone yang terlalu lama dan terus menerus
dapat menggangu kesehatan mata peggunannya.
c) Smartphone dapat menjadikan penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas
Smartphone dapat menjadikan kecelakaan lalu lintas, tak jarang pelajar yang
menggunakan smartphone sambil mengendarai kendaraannya, hal tersebut
sangat berbahaya terhadap keselamatan lalu lintas karena menjadikan tidak
fokus pada kendaraan yang dikendarainya serta jalan yang dilalauinya.
d) Menjadikan pelajar ketergantungan fitur dan aplikasi Smartphone
menjadikan pelajar ketergantungan terhadap fitur dan aplikasi yang ada,
misalnya pelajar ketergantungan dengan aplikasi kalkulator yang ada di aplikasi
smartphone tersebut.
e) Kecanduan Game Adanya fitur dan aplikasi game dalam smartphone,
mambuat pelajar dapat memilih game dan memakainya tanpa batas waktu dan
tanpa menghiraukan bahkan menyampingkan kewajiban belajarnya, dan tak
jarang yang kecanduan terhadap game tersebut.
f) Pemborosan Smartphone menjadikan boros uang, hal ini karena sering aktif
dengan smartphone yang juga membutuhkan pulsa, sering kali mereka rela
menghabiskan uang demi membeli pulsa untu keperluan operasional
smartphonenya.
g) Mengakses atau mendownload video-video pornografi Smartphone yang
dengan mudah mengakses internet, tak jarang digunakan oleh pelajar untuk
mengekses situs-situs yang berbaur pornografi.
h) Mengganggu Perkembangan Anak Dengan canggihnya fitur-fitur yang
tersedia di smartphone seperti : kamera, permainan (games) akan mengganggu
murid dalam menerima pelajaran di sekolah tidak jarang mereka disibukkan
dengan menerima panggilan, sms, bbm dari teman mereka bahkan dari keluarga
mereka sendiri. Ada yang menggunakan smartphone untuk mencontek dalam
ulangan, bermain game saat guru menjelaskan pelajaran, dan sebagainya. Jika
hal tersebut dibiarkan, maka generasi yang kita harapkan akan menjadi budak
teknologi.
i) Menurunkan Prestasi Belajar siswa Dalam kehidupan pelajar yang tidak jauh
dari handphone, menjadikan pelajar lebih senang memanfaatkan smartphone
dari pada buku pelajaran. Hal tersebut dapat mengganggu belajar serta
menghambat prestasi belajar.
2. Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Kata atau istilah belajar bukanlah sesuatu yang baru, sudah sangat dikenal
secara luas, namun dalam pembahasan belajar ini masing-masing ahli memiliki
pemahaman dan definisi yang berbeda-beda, walaupun secara praktis masing-
masing kita sudah sangat memahami apa yang dimaksud belajar tersebut. Oleh
karena itu, berikut ini akan dikemukakan berbagai definisi belajar menurut para
ahli. R.Gagne (Susanto, 2013:1), belajar dapat didefinisikan sebagai suatu
proses di mana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat
pengalaman. Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Dua konsep ini menjadi terpadu dalam suatu
kegiatan di mana terjadi interaksi antar guru dengan murid, serta murid dengan
murid pada saat pembelajaran berlangsung. Bagi Gagne, belajar dimaknai
sebagai suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan,
keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku. Selain itu, Gagne juga menekankan
bahwa belajar sebagai suatu upaya memperoleh pengetahuan atau keterampilan
melalui instruksi. Yasa (2014:5) belajar pada hakekatnya adalah proses mental
untuk mengembangkan fungsi-fungsi psikologis yang dipresentasikan dalam
bentuk perubahan. Sementara menurut E.R. Hilgard (Susanto, 2013:3), belajar
adalah suatu perubahan kegiatan reaksi terhadap lingkungan. Perubahan
kegiatan yang dimaksud mencakup pengetahuan, kecakapan, tingkah laku, dan
ini diperoleh melalui latihan (pengalaman). Hilgard menegaskan bahwa belajar
merupakan proses mencari ilmu yang terjadi dalam diri seseorang melalui
latihan, pembiasaan, pengalaman dan sebagainya.
b. Pengertian Hasil Belajar
Hasil berasal dari bahasa belanda yang artinya hasil dari usaha. Hasil diperoleh
dari usaha yang telah dikerjakan, sedangkan belajar adalah dari tidak tahu
menjadi tahu. Jadi pengertian hasil belajar adalah hasil usaha atas usaha yang
dilakukan seseorang dari tidak tahu menjadi tahu. Hasil dapat dicapai dengan
mengandalkan kemampuan intelektual, emosional, dan spiritual, serta
ketahanan diri dalam menghadapi segala aspek kehidupan. Secara sederhana,
yang dimaksud dengan hasil belajar murid adalah kemampuan yang diperoleh
anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan
suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk
perubahan perilaku yang relatif meletak. Dalam kegiatan pembelajaran atau
kegiatan instruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. siswa yang
berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan
pembelajaran atau tujuan instruksional. Untuk mengetahui apakah hasil belajar
yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui
melalui evaluasi sebagaimana dikemukakan oleh Sunal (Susanto, 2013:5),
bahwa evaluasi merupakan proses penggunaan informasi untuk membuat
pertimbangan seberapa efektif suatu program telah memenuhi kebutuhan murid.
Selain itu, dengan dilakukannya evaluasi ini dapat dijadikan feedback atau
tindak lanjut, atau bahkan cara untuk mengukur tingkat penguasaan siswa.
Kemajuan prestasi belajar siswa tidak saja diukur dari tingkat penguasaan ilmu
pengetahuan tetapi juga sikap dan keterampilan. Dengan demikian, penilaian
hasil belajar murid mencakup segala hal yang dipelajari disekolah, baik itu
menyangkut pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang berkaitan dengan mata
pelajaran yang diberikan kepada murid. Berdasarkan pendapat di atas dapat
ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh
murid setalah ia menerima pengalaman belajar.
c. Macam macam Hasil Belajar
Hasil belajar sebagaimana telah dijelaskan di atas meliputi pemahaman konsep,
keterampilan, dan sikap. Untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pemahaman Konsep Pemahaman Bloom (Susanto, 2013:6) diartikan sebagai
kemampuan yang menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari.
Pemahaman menurut Bloom ini adalah seberapa besar murid mampu
menerima, manyerap, dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru
kepada murid, atau sejauh mana, murid dapat memahami serta mengerti apa
yang ia baca, yang dilihat, yang dialami. Dorothy J (Susanto, 2013:8), konsep
merupakan sesuatu yang tergambar dalam pikiran, suatu pemikiran gagasan,
atau suatu pengertian. Jadi konsep ini merupakan sesuatu yang telah melekat
pada hati seseorang, sesuatu tersebut dapat berupa objek konkret maupun
gagasan yang abstrak. Untuk mengukur hasil belajar murid yang berupa
pemahaman konsep, guru dapat melakukan evaluasi produk. Evaluasi produk
dapat dilaksanakan dengan mengadakan berbagai macam tes, baik secara lisan
maupun tertulis.
2. Keterampilan Proses Usman dan Setiawati ( Susanto, 2013:9)
mengemukakan hanwa keterampilan proses merupakan keterampilan yang
mengarah kepada pembangunan kemampuan mental, fisik, dan sosial yang
mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu
siswa. Dalam melatih keterampilan proses, secara bersamaan dikembangkan
pula sikap-sikap yang dikehendaki, seperti kreativitas, kerja sama, bertanggung
jawab, dan berdisiplin sesuai dengan penekanan bidang studi yang
bersangkutan.
3. Sikap Sikap lebih merujuk pada perbuatan, perilaku, atau tindakan seseorang.
Dalam hubungannya dengan hasil belajar murid, sikap ini lebih diarahkan pada
pemahaman konsep. Dalam hubungannya mengenai pemahaman terhadap
konsep maka yang lebih berperan adalah domain kognitif
d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Teori Gestalt, belajar merupakan suatu proses perkembangan. Artinya bahwa
secara kodrati jiwa raga siswa mengalami perkembangan. Perkembangan
sendiri memerlukan sesuatu baik yang berasal dari diri siswa sendiri maupun
pengaruh dari lingkungannya. Berdasarkan teori ini hasil belajar siswa
dipengaruhi oleh dua hal, siswa itu sendiri dan lingkungannya. Pertama, siswa;
dalam arti kemampuan berpikir atau tingkah laku intelektual, motivasi, minat,
dan kesiapan siswa, baik jasmani maupun rohani. Kedua, lingkungan ;yaitu
sarana dan prasarana, kompetensi guru, kreatifitas guru, sumber-sumber belajar,
metode serta dukungan lingkungan, keluarga, dan lingkungan. Pendapat yang
senada dikemukakan oleh Wasliman (2007:158), hasil belajar yang dicapai oleh
peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang
memengaruhi, baik faktor internal maupun eksternal. Secara rinci, uraian
mengenai faktor internal dan eksternal, sebagai berikut:
1. Faktor Internal ; faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam
diri siswa, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini
meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap,
kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.
2. Faktor Eksternal ; faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang
memengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Keadaan
keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keluarga yang morat-marit
keadaan ekonominya, pertengkaran suami istri, perhatian orang tua yang kurang
terhadap anaknya, serta kebiasaan sehari-hari berperilaku yang kurang baik dari
orang tua dalam kehidupan sehari-hari berpengaruh dalam hasil belajar peserta
didik
2.2 Kerangka pikir
Telepon pintar atau Smartphone kini merupakan alat yang wajib yang tidak
terlepas dari diri masyarakat. Terutama dikalangan remaja bahkan anak
dibawah umur sudah mengerti tentang smartphone. Pengguna smartphone
sudah tersebar luas dikalangan remaja terutama anak sekolah. Penggunaan
smartphone mempunyai sisi positif dan negatif. Sebagai alat komunikasi yang
mempunyai feature canggih yang tersedia di smartphone seperti yang dijelaskan
sebelumnya akan menggangu murid dalam menerima pelajaran di sekolah,
tidak jarang dari mereka disibukkan dengan menerima panggilan, sms, bbm,
miscall dari teman bahkan dari keluarga mereka sendiri, lebih parah lagi ada
yang menggunakan smartphone untuk mencontek (curang) dalam ujian,
bermain game saat guru menjelaskan pelajaran di samping itu karena saat ini
smartphone dilengkapi dengan layanan internet tidak jarang ditemui murid yang
asik nonton film yang tidak selayaknya dilihat oleh anak dibawah umur.
Penggunaan smartphone sangat erat dengan prestasi belajar murid, karena dapat
memotivasi murid untuk belajar dan berprestasi. Namun, tidak sedikit pula
penggunaan smartphone dapat mempengaruhi siswa untuk belajar murid karena
pengaruh game bahkan feature canggih lainnya yang membuat murid lupa akan
waktu belajar. Berdasarkan uraian di atas, ada beberapa hal yang dijadikan
penulis sebagai landasan berpikir yang selanjutnya mengarahkan penulis untuk
menemukan data dan informasi guna memecahkan masalah yang telah
dikemukakan. Adapun landasan berpikir yang dijadikan pegangan penelitian ini
adalah sebagai berikut
Pembelajaran Siswa

Penggunaan
Smartphone

Prestasi Belajar

Berpengaruh terhadap Temuan atau Hasil Tidak


hasil belajar berpengaruh
terhadap hasil
belajar

2.3 Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban masalah yang bersifat sementara, yang mungkin benar
atau salah. Hipotesis dalam penelitian ini adalah Ada pengaruh penggunaan
smartphone Terhadap prestasi belajar siswa kelas XI.11 SMA Negeri 1 Ende.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Penelitian adalah suatu usaha untuk memperoleh fakta atau prinsip (menemukan,
mengembangkan, menguji kebenaran) dengan cara mengumpulkan dan
menganalisis data yang dilaksanakan dengan teliti, jelas, dan sistematis, dan dapat
dipertanggungjawabkan. Penelitian ini adalah penelitian expost facto dengan
menggunkan metode kuantitatif yaitu penelitian yang dimaksud untuk
mengungkapkan gejala secara holistik-kontekstual melalui pengumpulan data.
Margono (2014:1) Penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan, dan
percobaan secara alamiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta
yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian baru dan menaikkan tingkat ilmu
serta teknologi. Sementara itu menurut Wasito (1995:6) Penelitian adalah suatu
usaha untuk memperoleh fakta atau prinsip (menemukan, mengembangkan,
menguji kebenaran) dengan cara mengumpulkan dan menganalisis data yang
dilaksanakan dengan teliti, jelas, dan sistematis, dan dapat
dipertanggungjawabkan. Pengumpulan data dan analisis data menggunakan
metode-metode ilmiah, baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif
eksperimental maupun noneksperimental, interaktif atau noninteraktif. Adapun
pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.

3.2 Defenisi Operasional Variabel


Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel adalah suatu definisi
yang diberikan kepada suatu konstrak variabel dengan cara memberikan arti atau
menspesifikkan kegiatan atau memberikan suatu operasional yang diperlukan
untuk mengukur konstrak atau variabel tertentu. Variabel dalam penelitian ini
terdapat dua variabel yang diamati, yaitu variabel (X) dan variabel (Y).Variabel X
dalam penelitian ini adalah penggunaan smartphone sebagai variabel bebas,
sedangkan variabel Y adalah prestasi belajar sebagai variabel terikat. Agar dapat
menghindari terjadinya salah penafsiran mengenai variabel dalam penelitian ini,
maka kelompok peneliti memperjelas definisi operasional yang dimaksud.
1. Smartphone atau telepon pintar (X) adalah telepon yang memiliki kemampuan
seperti komputer, smartphone juga merupakan salah satu alat yang menyediakan
banyak aplikasi yang dapat mengembangkan pengetahuan siswa, Penggunaan
smartphone dalam pembelajaran akan membantu siswa untuk memperoleh
pengetahuan yang lebih luas.
2. Prestasi belajar (Y) merupakan kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui
kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang
yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan, untuk mencapai sebuah
perubahan diperlukan upaya sungguh-sungguh yang mengarah kepada suatu tujuan
dengan memperhatikan berbagai faktor yang mempengaruhi.
3. Desain Penelitian Telah digambarkan di atas bahwa variabel dalam penelitian
ini adalah penggunaan smartphone sebagai variabel bebas dan hasil belajar murid
sebagai variabel terikat, maka dari konteks ini nampak bahwa penelitian ini
merupakan penelitian kuantitatif, yang bertujuan untuk membuat gambaran
keadaan atau suatu kegiatan secara sistematis, faktual dan akurat terhadap
fenomena-fenomena atau faktor-faktor dan karasteristik populasi atau daerah
tertentu. Dalam penelitian ini untuk memperoleh data tentang pengaruh
penggunaan Smaratphone dalam pembelajaran terhadap hasil belar siswa akan
menggunakan angket yaitu suatu daftar pertanyaan yang akan di isi oleh responden
dalam hal ini siswa kelas XI IPS 6, SMA Negeri 1 Ende. Selanjtunya angket ini
terdiri dari empat alternatif jawaban yang masing-masing mempunyai skor dalam
setiap jawabannya. Adapun skor sebagai berikut:
a. Selalu (SL) 4 skor
b. Sering (SR) 3 skor
c. Kadang-kadang (KD) 2 skor
d. Tidak pernah (TP) 1 skor

Desain penelitian dapat digambarkan sebagai berikut :

Pengaruh prestasi belajar


penggunaan
smartphone Y
X

3.3 Populasi dan Sampel

1. Populasi

Sugiyono (2010:117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek subjek
yang mempunyai kualitas dan karasteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Margono (2014:118) mengemukakan
bahwa populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup
dan waktu yang kita tentukan. Jadi, populasi berhubungan dengan data, maka banyaknya
atau ukuran populasi akan sama dengan banyaknya manusia. Populasi memiliki parameter
yakni besaran terukur yang menunjukkan ciri dari populasi itu. Di antara yang kita kenal
besar-besaran : rata-rata, bentengan, rata-rata simpangan, variansi, simpangan baku sebagai
parameter populasi. Parameter suatu populasi tertentu adalah tetap nilainya, bila nilainya itu
berubah, maka berubah pula populasinya. Pengertian lain, menyebutkan bahwa populasi
adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan,
tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes, atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data
yang memiliki karasteristik tertentu di dalam suatu penelitian Nawawi (Margono,
2014:118). Selain itu, populasi adalah suatu keberadaan yang tentangnya dibuat kesimpulan
atau generalisasi empiric. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI.11, SMA
Negeri 1 Ende.

T abel 3.1 Sampel Populasi Kelas XI SMA Negeri 1 Ende

kelas Jenis kelamin Jumlah

Laki-laki perempuan
XI.11 13 22 35
2. Sampel
Sugiyono (2010:118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karasteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sementara Tiro (Irfandi, 2015:39)
sampel adalah sejumlah anggota yang dipilih atau diambil dari suatu
populasi.Besarnya sampel ditentukan oleh banyaknya data atau observasi
dalam sampel itu. Metode pengambilan sampel yang digunakan untuk
memperoleh sampel adalah menggunakan teknik purposive sampling.
Teknik penentuan sampel yang akan dijadikan subjek penelitian dilakukan
secara penunjukan langsung yaitu kelas XI.11, SMA Negeri 1 Ende.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperoleh maka penulis menggunakan teknik
pengumpulan sebagai berikut.
1. Observasi Observasi secara umum dapat diartikan cara menghimpun
bahan-bahan keterangan (data) yang dilakukan dengan mengadakan
pengamatan dengan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-
fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan. Dalam hal ini penulis
mengamati penggunaan smartphone siswa kelas XI.11, SMA Negeri 1
Ende.
2. Angket Angket yaitu sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadi dan
hal-hal yang ia ketahui, pada umumnya angket bertujuan untuk memperoleh
data. Kuesioner Pengaruh Penggunaan Smartphone X Hasil Belajar Murid Y
dapat juga diartikan suatu daftar yang berisikan rangking pertanyaan
mengenai suatu masalah atau bidang yang teliti. Penyebaran angket dapat
diberikan pada sampel yang telah ditentukan yaitu siswa kelas XI.11SMA
Negeri 1 Ende. Angket ini digunakan untuk memperoleh data tentang
pengaruh penggunaan Smartphone terhadap prestasi belajar siswa kelas
XI.11 SMA Negeri 1 Ende.
yang terakhir disimpulkan

3.5 Pengujian Hipotesis


Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses pelacakan dan
pengetahuan secara sistematis transkip angket, catatan lapangan dan bahan-
bahan yang lain yang dikumpulkan untuk meningkatkan pemahaman
terhadap bahan agar dapat di presentasikan semuanya pada orang lain
“Analisis data merupakan proses pengorganisasian dan mengurutkan data ke
dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema
dan dapat di rumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data“.
Analisis diamati dengan mempelajari seluruh data dari berbagai sumber
setelah itu mengadakan reduksi data dengan membuat rangkuman inti,
langkah selanjutnya menyusun dalam satuan-satuan yang kemudian di
kategorikan dalam satu kelompok yang sama, kemudian pemeriksaan
keabsahan data dan tahap yang terakhir disimpulkan. Dari data yang berhasil
dikumpulkan selanjutnya di analisis dengan rumus koefisien korelasi produk
moment dan di bantu dengan komputer program Microsoft excel sebagai
berikut :
rxy n ∑ xy-( ∑ x) (∑ y)
√{ n∑x2- ∑x)2 } { n∑y2 -∑y2)- }

(Sugiyono, 2015:199)
Keterangan :
∑xy : Koefisien korelasi antara x dan y
∑x : Skor angket tentang penggunaan Smartphone
∑y : Hasil belajar murid
∑ x2 : Hasil kuadrat dari variabel x
∑ y2 : Hasil kuadrat dari variabel y
N : Jumlah sampel

Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis penelitian maka nilai rhitung dibandingkan dengan
rtabelpada taraf signifikan 5% dan 1% kriteria pengujuan hipotesis yaitu
sebagai berikut :
1. Apabila nilai rhitunglebih besar dari pada nilai rtabelmaka hipotesis diterima
2. Apabila nilai rhitunglebih kecil dari pada nilai rtabelmaka hipotesis ditolak.

Anda mungkin juga menyukai