Anda di halaman 1dari 47

Pendahuluan

Seiring dengan berkembangnya kemajuan teknologi, manusia semakin


diberikan kemudahan dalammenjalani aktivitas sehari-hari. Salah satu teknologi
yang membantu dan dibutuhkan manusia ialah telepon seluler (handphone)
sebagai alat komunikasi (inet.detik.com/read/2010/03/06/113319/1312621/317/5-
fungsi-ponsel-bagi-orang-indonesia). Saat ini hadir jenis smartphoneyang bisa
dioperasikan layaknya perangkat komputer sehingga dapat membantu aktivitas
manusia (news.detik.com/read/2013/03/13/000000/2189361/727/ingat-manfaat-
smartphone-bukan-hanya-untuk-chatting?nd772204btr).Perkembangan dari
perangkat komunikasi menjadi perangkat multimedia menjadi faktor yang
mendorong orang untukmenggunakansmartphone, terbukti dari jumlah penjualan
smartphoneyang selalu naik setiap tahunnya, seperti yang terlihat pada tabel di
bawah ini.
Tabel 1
Jumlah Penjualan Smartphone Tahun 2009-2012 (dalam juta unit)
di Indonesia

Tahun Jumlah Penjualan Smartphone


2009 2.04
2010 4.50
2011 9.50
2012 13.20
Sumber: International Data Coorporattion (IDC)
Terdapat faktor lain yang mempengaruhi konsumen sebelum memutuskan
untuk memilih suatu produk yang secara garis besar bersumber dari empat faktor,
yaitu faktor budaya, faktor sosial, faktor personal, dan faktor psikologis (Kotler
dan Amstrong, 2012: 135). Perbedaan setiap faktor yang dimiliki konsumen
membuat tingkat pengetahuan konsumen akan suatu produk juga berbeda-beda.
Konsumen yang kurang memiliki pengetahuan tentang produk lebih cenderung
untuk menggunakan negara asal atau country of origin guna mengevaluasi produk
tersebut (Lee dan Lee, 2009).Persepsi terhadap country of origin mengandung

1
makna yang luas yang pada dasarnya merupakan persepsi tentang citra negara
(country image). Citra negara adalah sejumlah kepercayaan orang-orang dan
kesan tentang negara tertentu (Kotler dan Gertner, 2002: 251). Persepsi konsumen
pada country of origin sangat dipengaruhi oleh kepercayaan konsumen pada
sebuah negara. Menurut Cateora dan Graham(2007: 71) country of origin dapat
memberikan pengaruh terhadap persepsi positif maupun negatif konsumen atas
produk.Persepsi positif terhadap produk dari country of origin akan membuat
konsumen semakin percaya dan menggunakan produk, dan berlaku sebaliknya
jika persepsi konsumen terhadap produk negatif. Persepsi konsumen terhadap
produk akan mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen untuk memilih
dan menggunakan produk tersebut.
Konsumen pada dasarnya menggunakan country of origin sebagai
indikator untuk menilai suatu produk (Rezvani et. al., 2012). Nama suatu negara
sebagai country of originbiasanya dihubungkan dengan persepsi kualitasdari suatu
produk, maupun nama negara tersebut sebagai sebuah ”merek”. Dalam persepsi
khalayak konsumen global tiap negara diasosiasikan dengan atribut-atribut
tertentu yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan (Listiana, 2012).
Misalnya Jerman diasosiasikan dengan produk-produk otomotif yang berkualitas
tetapi harganya mahal, seperti Mercedes Benz, Audi, dan BMW.
Jepangdiasosiasikan sebagai negara penghasil produk elektronik yang canggih dan
kualitas bagus, seperti Canon, Sonydan Nikon (www.anneahira.com/industri-
jepang.htm). Hasil penelitian yang dilakukan Veranita (2009), dan Rissasanti
(2011) menyatakan country of origin berpengaruh positif terhadap persepsi
kualitas produk. Oleh karena itu, semakin bagus persepsi masyarakat terhadap
negara asal produk maka persepsi kualitas terhadap produk yang terbentuk oleh
masyarakat juga akan semakin bagus.
Dalam ekonomi global, banyak perusahaan besar yang melakukan
kegiatan produksi di luar negeri. Perusahaan multinasional melakukan proses
relokasi dengan memindahkan basis produksinya dari negara maju ke negara
berkembang untuk mendapatkan biaya produksi yang lebih rendah.Biaya produksi
yang lebih rendah akan membuat perusahaan dapat lebih bersaing di pasar global
2
dan memenuhi permintaan pasar.Fenomena tersebut membuat adanya sistem
pembagian kerja baru yang lebih menguntungkan bagi negara berkembang,
terutama dalam hal internasionalisasi modal dan penyerapan teknologi
(Hadiwinata, 2002: 149). Sejak perusahaan melakukan manufaktur mereka ke
negara-negara berkembang, peneliti pemasaran mulai membahas topik country of
origin dan membuat perbedaan antara country of manufacturedan country of
origin(Hamzaoui et. al., 2006). Merek-merek utama di pasar dunia sangat luas
dan image merek dapat dikaitkan dengan image dari suatu negara. Ketika produk
tersebut sudah tidak diproduksi lagi oleh country of origin, melainkan juga
diproduksi oleh negara lain tentunya konsumen tidak hanya mengevaluasi dari
country of origin namun juga dengan country of manufacture. Penting bagi
perusahaan multinasional untuk menentukan negara yang dipilih sebagai country
of manufacture. Hal itu dikarenakan setiap negara mempunyai image yang
berbeda-beda bagi setiap konsumen di negara lain. Penelitian sebelumnya
menyatakan bahwa country of manufacture mempunyai pengaruh positif terhadap
persepsi kualitas(Shergill dan Lisha, 2009; Sinrungtam, 2013; Baek et al., 2010).
Ketika konsumen mempunyai persepsi baik dengan negara yang menjadi country
of manufacture maka persepsi kualitas terhadap produk oleh konsumen akan
semakin bagus. Jika konsumen kurang percaya dengan negara yang menjadi
country of manufacture maka akan memperlemah persepsi konsumen tentang
kualitas produk.
Persepsi kualitas dari merek akan mempengaruhi pandangan
seseorangterhadapproduk.Persepsi kualitas akan menciptakan kepercayaan dalam
benak konsumen pada sebuah merek produk dan informasi baru yang dipikirkan
akan menentukan pembelian (Mowen dan Minor, 2002: 82).Konsumen yang
mempunyai persepsi kualitas baik dengan produk akan melakukan suatu proses
yang disebut intensi pembelian. Penelitian terdahulu dilakukan oleh Paramasiwi
(2010) menyatakan ada hubungan positif antara persepsi terhadap kualitas produk
dengan intensi membeli. Semakin bagus persepsi kualitas terhadap suatu produk,
maka semakin besar kemungkinan masyarakat untuk melakukan intensi
pembelian. Susanto dan Wijarnoko (2004) persepsi kualitas sebuah merek akan
3
memberikan alasan yang kuat bagi pembeli, mempengaruhi merek mana yang
akan perlu dipertimbangkan dan merek yang perlu dipilih.

Penelitian ini mengadopsi penelitian yang dilakukan olehSinrungtam


(2013),mengenai pengaruh dimensi country of origin terhadap persepsi kualitas
dan intensi pembelian. Dimana dalam penelitian tersebut, diuji pengaruh country
of origin yang mana salah satu dimensinya yaitu country of manufacture terhadap
persepsi kualitas dan intensi pembelian.Hasil penelitian Singrungtam (2013)
menunjukkan bahwa ada pengaruh antara variabelcountry of manufacture
terhadap persepsi kualitas dan intensi pembelian.Fenomena perusahaan
multinasional yang melakukan produksi di negara lain menciptakan konsep baru
yaitu country of manufacture. Muncul istilah multiple image, dimana konsumen
tidak hanya mempertimbangkan image dari country of origin untuk mengevaluasi
produk, tetapi juga image dari country of manufacture dari produk tersebut
(Saptebani, 2009). Penelitian Shergill dan Lisha (2009), bahwa variabel country of
manufacture mempunyai pengaruh positif terhadap persepsi konsumen terhadap
kualitas produk. Perusahaan yang melakukan relokasi manufaktur ke negara lain
harus berhati-hati, karena image dari country of manufacture dapat memperkuat
atau memperlemah persepsi konsumen terhadap kualitas produk. Berdasarkan
uraian diatas maka dalam penelitian ini variabel country of manufacture
diletakkan sebagai variabel moderasi dalam uji pengaruh variabel country of
origin terhadap persepsi kualitas dan intensi pembelian.Peneliti menduga country
of manufactureakan dapat memperkuat atau bahkan memperlemah anggapan
konsumen tentang country of origin suatu produk terhadap persepsi kualitas
produk, serta intensi pembelian konsumen terhadap produk tersebut.
Adapun obyek penelitian ini adalah smartphone buatan dari Samsung,
produk ini merupakan 3 dari 10 smartphone paling populer dan dicari masyarakat
Indonesia menurut Google Trend 2013 (www.harianti.com/survei-consumerlab-
ericsson-jakarta-pengguna-terbanyak-aplikasi-instant-messaging-di-
indonesia/).Perusahaan asal Korea Selatan inijuga melakukan kegiatan produksi
di beberapa negara Asia yaitu diCina dan Vietnam, tetapi lebih mengutamakan
Vietnam sebagai country of manufacture untuk memenuhi permintaan di kawasan
4
Asia termasuk Indonesia. Vietnam dipilih sebagai country of manufacture karena
salah satu negara di Asia yang memiliki upah buruh paling murah. Sebagai
perbandingan disebutkan, upah bulanan seorang pekerja pabrik di Beijing sebesar
466 USD, jauh berbeda dengan upah di Hanoi yang hanya berkisar 145 USD
(www.tabloidpulsa.co.id/news/12378-jaga-margin-keuntungan-samsung-pilih-
tenaga-kerja-murah). Berdasarkan uraian beberapa artikel on line di atas dapat
disimpulkan Korea Selatan sudah mempunyai image sebagai negara yang maju di
bidang teknologi, inovasi dan penampilan.Sedangkan imageVietnam masih
sebagai negara yang berkembang, dari sektor teknologi dan inovasinya belum bisa
diandalkan seperti sektor industri pertanian, perikanan, dan industri
tekstil(http://finance.detik.com/read/2013/12/05/105500/-2433109/4/ri-ingin-jadi-
negara-maju-tirulah-korea-selatan). Oleh karena itu peneliti tertarik menguji
pengaruh multipleimage terhadap persepsi kualitas, dimana image country of
manufacture sebagai variabel moderasi.
Berdasarkan uraian diatas, masalah penelitian dalam penelitian ini adalah
pengaruh country of origin terhadap persepsi kualitas dan intensi pembelianyang
dimoderasi oleh variabel country of manufacturedengan objek
penelitiansmartphone Samsung. Responden dalam penelitian ini adalah
mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana yang menggunakan smartphone
Samsung. Alasan dipilihnya mahasiswa sebagai responden karena mahasiswa
pada usia yang berada pada rentang remaja akhir juga identik dengan kelompok
usia yang gemar berekspresi (Hurlock, 2004). Mahasiswa menunjukkan ekspresi
mereka dengan eksistensinya pada produk yang digunakan termasuk smartphone.

Persoalan Penelitian
Berdasarkan uraian diatas, maka dirumuskan persoalan penelitian sebagai berikut:
1) Bagaimana pengaruh country of origin terhadap persepsi kualitasdan
intensi pembelian yang dimoderasi oleh country of manufacture?

5
Landasan Teori
Country of Origin
Definisi country of origin adalah seluruh bentuk persepsi konsumen atas
produk dari sebuah negara tertentu berdasarkan persepsi konsumen sebelumnya
tentang kelebihan dan kekurangan produksi dan pemasaran negara tersebut (Roth
dan Romeo, 1992). Country of origin merupakan sebuah konsep dimana negara
yang mengikat sesuatu yang menyerupai (stereotypical) persepsi “made in” untuk
suatu produk dari negara-negara yang khusus dan hal ini mempengaruhi
pembelian dan perilaku konsumsi dalam pasar multinasional (Parameswaran dan
Pisharodi, 1994).
Menurut Roth dan Romeo (1992), terdapat empat aspek country of origin
seperti yang dipaparkan berikut ini yaitu: (1) inovasi (penggunaan teknologi baru
dan kemajuan teknik), (2) desain (penampilan dan gaya), (3) prestise (status dan
reputasi), (4) kemahiran (kehandalan, daya tahan, keahlian, dan kualitas). Empat
aspek tersebut dipakai karena mempunyai kriteria: konsisten dengan hasil temuan
penelitian sebelumnya, berhubungan dengan persepsi produk dari suatu negara
dan kekuatan dan kelemahan dalam pemasaran serta berdasarkan pada penelitian
sebelumnya yang dapat dipakai untuk dasar penelitian kategori produk dari luar
negeri.

Country of Manufacture
Country of manufacture (COM)merupakan salah satu dimensi dalam
country of origin,yang dipahami sebagai negara yang menjadi tempat
memproduksi suatu produk tetapi bukan merupakan negara asal produk tersebut
diciptakan (Hamzaoui dan Merunka, 2006).
Indikator yang dalam penelitian ini mengacu pada penelitian yang
dilakukan Chung et. al. (2009), dalam mengukur country of manufacture
menggunakan indikator yang setara untuk studi country of origin, yaitu: desain,
kemahiran atau performa, reputasi, prestis, status, image, inovasi, kehandalan, dan
servis (Roth dan Romeo, 1992; Li dan Dant, 1997).

6
Persepsi Kualitas
Persepsi kualitas (perceived quality) didefinisikan sebagai persepsi
pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa
layanan berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh pelanggan (Aaker, 1997: 124)
Dimensi persepsi kualitas produk dibagi menjadi tujuh, yakni:(1) Kinerja,
yaitu karakteristik operasional produk yang utama. (2) Pelayanan, yaitu
kemampuan memberikan pelayanan sehubungan dengan produk. (3) Ketahanan,
yaitu mencerminkan nilai ekonomis dari produk tersebut. (4) Keandalan, yaitu
konsistensi kinerja produk dari satu pembelian ke pembelian berikutnya. (5)
Karakteristik produk, yaitu elemen sekunder dari produk atau bagian tambahan
dariproduk.(6) Kesesuaian dengan spesifikasi, yaitu tidak ada produk yang cacat.
(7) Hasil, yaitu menunjukkan saat munculnya atau dirasakannyakualitas produk
(Durianto, et. al., 2004: 52).

Intensi pembelian
Intensi pembelian merupakan proses yang dilakukan oleh konsumen dalam
pengambilan keputusan sebelum melakukan transaksi pembelian atas produk
tertentu yang ditawarkan atau dibutuhkan oleh konsumen (Anoraga, 2000: 23).
Menurut Ferdinand (2002: 129), untuk mengukur variabel intensi
pembelian ada empat indikator, yakni : (1) Minat transaksional, merupakan
kecenderungan seseorang untuk membeli suatu produk, (2) Minat refrensial, yaitu
kecenderungan yang dimilki seseorang untuk merefrensikan produk kepada orang
lain, (3) Minat preferensial, yaitu minat yang dapat menggambarkan perilaku dari
seseorang yang memiliki refrensi utama pada produk tersebut, (4) Minat
eksploratif, yaitu menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari
informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi guna
mendukung sifat positif yang ada pada produk tersebut.

7
Perumusan Hipotesa
Pengaruh Country of Origin terhadap Persepsi Kualitas dan Intensi
Pembelian dengan variabel moderasi Country of Manufacture
Hasil penelitian Gary (2003), Veranita (2009), Roberta dan Pascale
(2009), Rissasanti (2011),dan Listiana (2012) menyatakan country of origin
berpengaruh positif terhadap persepsi kualitas. Ketika konsumen kurang
pengetahuan akan suatu produk mereka akan menjadikan negara asal sebagai
pertimbangan. Country of origin sangat berperan penting dalam persepsi terhadap
kualitas produk, oleh karena itu mempengaruhi pilihan produk konsumen.
Semakin bagus persepsi masyarakat terhadap negara asal produk tersebut
diciptakan, akan memperkuat persepsi kualitas produk oleh masyarakat. Ketika
negara asal produk menciptakan merek produk yang sesuai dengan latar belakang
negara maka konsumen akan menghubungkan dengan persepsi bahwa produk
tersebut berkualitas. Seperti misalnya Jepang yang sudah terkenal sebagai negara
dengan industri teknologi, ketika Jepang menciptakan produk berupa robot
dengan teknologi modern pasti persepsi yang tertanam di benak konsumen adalah
produk itu berkualitas baik karena buatan negara Jepang yang sudah terkenal
dengan teknologinya (http://www.id.emb-japan.go.jp/expljp_15.html).
Penelitian yang dilakukan oleh Sinrungtam (2013) mengenai pengaruh
dimensi country of origin terhadap persepsi kualitas dan intensi pembelian,
menunjukkan bahwa ada pengaruh positif antara variabel country of manufacture
terhadap persepsi kualitas dan persepsi kualitas terhadap intensi pembelian.
Dalam penelitiannya country of manufacture berpengaruh secara tidak langsung
terhadap intensi pembelian dengan di mediasi variabel persepsi kualitas.Hasil dari
penelitian Paramasiwi (2010), Wellset al. (2011), dan Tsiotsou (2005),
menyatakan hal yang sama bahwa ada pengaruh positif antara persepsi kualitas
produk terhadap intensi pembelian. Semakin konsumen mempunyai persepsi
kualitas yang bagus terhadap suatu produk, maka semakin besar kemungkinan
konsumen untuk melakukan intensi pembelian. Persepsi kualitas yang dirasakan
oleh konsumen akan memberikan alasan yang kuat untuk membeli,

8
mempengaruhi konsumen untuk memilih merek-merek yang perlu
dipertimbangkan dan untuk dipilih (Susanto dan Wijanarko, 2004: 130).
Kegiatan ekonomi dunia yang semakin berkembang membuat perusahaan
melakukan perluasan dan mengembangkan produk mereka di pasar global.
Sebuah produk global tidak lagi terkait dengan hanya negara di mana produk itu
berasal (negara asal/ COO), karena perusahaan telah mengambil keuntungan dari
biaya yang lebih rendah dengan memindahkan lokasi manufaktur mereka ke
negara-negara berkembang (Hamzaoui dan Merunka, 2006). Oleh sebab itu,
kegiatan ini telah memunculkan konsep country of manufacture. Ketika produk
tersebut diproduksi di negara manufaktur bukan di negara asal, tentunya akan
menimbulkan presepsi kualitas berbeda dibenak konsumen yang akan
mempengaruhi pilihan produk konsumen. Penelitian yang dilakukan oleh
Sinrungtam (2013) mengenai pengaruh dimensi country of origin terhadap
persepsi kualitas dan intensi pembelian. Country of manufacture sebagai dimensi
dari country of origin berpengaruh secara langsung terhadap persepsi
kualitas.Hasil penelitian menunjukkan hal yang sama dengan penelitian Shergill
dan Lisha (2009), bahwa variabel country of manufacture mempunyai pengaruh
positif terhadap persepsi konsumen terhadap kualitas produk.Temuan
menunjukkan bahwa country of manufacture memiliki efek pada persepsi kualitas
produk.
Kehadiran country of manufacture membuat konsumen memiliki bahan
pertimbangan selain country of origin,untuk mengevaluasi suatu produk. Country
of origin dari suatu produk yang sudah mempunyai image bagus dibenak
konsumen akan menciptakan persepsi kualitas yang baik. Pengaruh country of
origin terhadap persepsi kualitas produk akan semakin kuat, jika country of
manufacture dari produk tersebut mempunyai image baik dibenak konsumen.
Pengaruh country of origin terhadap persepsi kualitas produk akan semakin
melemah, jika country of manufacture dari produk tersebut mempunyai image
buruk dibenak konsumen. Konsumen yang kurang percaya dengan negara yang
menjadicountry of manufacture, maka akan mengurangi persepsi kualitas dari
produk tersebut. Ketika konsumen mempunyai persepsi baik dengan negara yang
9
menjadi country of manufacture maka persepsi kualitas terhadap produk oleh
konsumen akan semakin bagus dan menambah minat konsumen untuk membeli
(Jae-Eun Chung, dkk., 2009).
Karena itu, hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah:
H1 : Pengaruh country of originterhadap persepsi kualitas dan intensi
pembelian dengan variabel moderasicountry of manufacture.

Gambar 1
Model Penelitian

Country of
Manufacturee

Country of Persepsi Intensi


Origin Kualitas pembelian

Sumber: Sinrungtam (2013)

Metode Penelitian
Populasi yang dimaksud pada penelitian adalah mahasiswa Universitas
Kristen Satya Wacana yang berada di Salatiga. Dalam penelitian ini digunakan
sampel sebanyak 100 responden, karena kriteria jumlah sampel yang
direkomendasikan dalam SEM-PLS (Partial Least Square), minimal antara 30
hingga 100 (Yamin dan Kurniawan, 2009: 213).
Metode pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah
non probability sampling. Teknik sampling menggunakan judgmental sampling
yaitu teknik pengambilan sampel dari populasi berdasarkan suatu kriteria berupa
suatu pertimbangan tertentu yang diharapkan memiliki informasi akurat
(Supramono & Haryanto, 2005: 65-66). Kriteria yang dimaksud dalam penelitian
ini yaitu responden yang sudah memiliki smartphone Samsung dan pengetahuan

10
tentang negara Korea Selatan dan negara Vietnamsebagaicountry of origin dan
country of manufacture produk smartphone Samsung. Penelitian ini menggunakan
pendekatan historis, dimana responden diminta mengingat kembali tahap
perencanaan pembelian smartphone Samsung.
Jenis data yang digunakan adalah data primer, yang diambil melalui
kuesioner.Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan cara mendatangi
mahasiswa yang sedang berada di wilayah UKSW, karena akan mudah untuk
dijumpai untuk mendapatkan data.
Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini statistik
deskriptif,analisis ini digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi atas
data yang telah dikumpulkan dalam penelitian (Ferdinand, 2006). Penelitian ini
menggunakan alat analisis SEM-PLS (Partial Least Square). PLS merupakan
metode alternatif dengan pendekatan berbasis varians atau komponen yang
berorientasi pada prediksi model (Yamin dan Kurniawan, 2009: 12). Data dalam
penelitian ini diperoleh secara langsung melalui kuesioner dari sampel
berdasarkan kriteria yang ditetapkan.
Konsep-konsep pada penelitian ini adalahcountry of origin, country of
manufacture, dan persepsi kualitas diukur pada aras ordinal. Konsep-konsep
tersebut memberi kemungkinan perbandingan antara nilai atau ketegori-kategori
yang dikandung melalui pernyataan-pernyataan yang menunjuk lebih atau kurang
(Ihalauw, 2004: 50). Intensi pembelian diukur pada aras interval, sehingga
metode perskalaan yang digunakan adalah skala Likert. Skala Likert adalah teknik
pengukuran sikap yang paling luas digunakan dalam riset pemasaran (Simamora,
2004: 46). Skala pada penelitian ini terdapat 5 poin yaitu sangat tidak setuju (poin
1), tidak setuju (poin 2), netral (poin 3), setuju (poin 4) dan sangat setuju (poin 5).

11
Tabel 2
Pengukuran Variabel

Variabel Definisi Operasional Cross Translation Sumber


Indikator Empirik
Country of seluruh bentuk persepsi 1. Inovasi 1. Innovativeness (Roth dan
Origin konsumen atas produk a. Penggunaan (Use of new Romeo,
dari sebuah negara teknologi baru technology and 1992)
tertentu berdasarkan b. kemajuan engineering
persepsi konsumen teknik advances)
sebelumnya tentang 2. Desain
kelebihan dan a. Penampilan 2. Design
b. Gaya (Appearance,
kekurangan produksi
c. Warna style, colors,
dan pemasaran negara
d. Variasi variety)
tersebut (Roth dan
3. Prestise 3. Prestige
Romeo, 1992). a. Keistimewaan (Exclusivity,
b. Status status, brand
c. Reputasi nama name reputation)
merek
4. Kemahiran 4. Workmanship
a. Keandalan (Reliability,
b. Daya tahan durability,
c. Keahlian craftsmanship,
d. Kualitas manufacturing
manufaktur quality)

Country of negara yang menjadi 1. desain 1. design (Roth dan


Manufacture tempat memproduksi 2. kemahiran atau 2. workmanship or Romeo,
suatu produk tetapi performa performance 1992; Li
bukan merupakan 3. reputasi 3. reputation dan Dant,
negara asal produk 4. prestis 4. prestige 1997)
tersebut diciptakan 5. status 5. status
(Hamzaoui dan 6. image 6. image
Merunka, 2006). 7. inovasi 7. innovativeness
8. kehandalan 8. reliability
9. servis 9. serviceability

12
Lanjutan Tabel 2
Pengukuran Variabel

Variabel Definisi Operasional Cross Translation Sumber


Indikator Empirik
Persepsi persepsi pelanggan 1. Kinerja (Durianto,
Kualitas terhadap keseluruhan 2. Pelayanan et. al.,
kualitas atau keunggulan 3. Ketahanan 2004: 52)
suatu produk atau jasa 4. Keandalan
layanan berkaitan dengan 5. Karakteristik produk
apa yang diharapkan oleh 6. Kesesuaian dengan
pelanggan (Aaker, 1997: spesifikasi
124) 7. Hasil
Intensi proses pengambilan 1. Minat transaksional Ferdinand
Pembelian keputusan yang dilakukan 2. Minat refrensial (2002:
oleh konsumen sebelum 3. Minat preferensial 129)
melakukan transaksi 4. Minat eksploratif
pembelian atas produk
tertentu yang dibutuhkan
oleh konsumen (Anoraga,
2000: 23)

Hasil dan Pembahasan


Pengujian Validitas dan Reliabilitas Pre-test
Sebelum proses pengolahan data sebanyak 100 responden, dilakukan pre-
test sebanyak 30 responden untuk melihat validitas dan reliabilitas. Hasil dari
pengujian yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa semua item dari country of
origin, country of manufacture, persepsi kualitas dan intensi pembelian masing-
masing dinyatakan valid dan reliabel. Keempat variabel dinyatakan valid karena
nilai Corrected Item- Total Correlation > 0,25 (Anzwar, 2005) dan keempat
variabel tersebut termasuk dalam kategori reliabel atau andal karena nilai
Cronbach’s Alpha> 0,6 (Sevilla et. al, 1993). Masing-masing variabel tersebut
memiliki nilai Corrected Item- Total Correlation dan Cronbach’s Alpha sebesar:
country of origin diantara 0.530 sampai 0.837 dan nilai Cronbach’s Alpha sebesar
α = 0.894, country of manufacture diantara 0.480 sampai 0.683 dan nilai
Cronbach’s Alpha sebesar α = 0.840, persepsi kualitas diantara 0.533 sampai

13
0.845 dan nilai Cronbach’s Alpha sebesar α = 0.899, intensi pembelian diantara
0.512 sampai 0.887 dan nilai Cronbach’s Alpha sebesar α = 0.936.

Hasil Penelitian
Pada penelitian ini telah dilakukan pre-test terhadap 30 responden,
kemudian ditambah dengan penyebaran kuesioner sebanyak 70 lembar kepada
responden sehingga terdapat 100 responden mahasiswa Universitas Kristen Satya
Wacana. Berdasarkan hasil survei diperoleh berbagai karakteristik responden
untuk mendukung analisis penelitian ini berdasarkan jenis kelamin, usia, fakultas,
dan pengeluaran perbulan. Selain itu juga diperoleh informasi terkait dengan
karakteristik responden yang meliputi persepsi responden tentang image negara
Korea Selatan dan Vietnam.
Karakteristik responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 3
Karakteristik Responden

Kategori Sub kategori Frekuensi Presentase


Laki-Laki 55 55%
Jenis Kelamin
Perempuan 45 45%
< 20 8 8%
20-30 92 92%
Usia
30-40 0 0%
> 40 0 0%
FEB 39 39%
FBS 12 12%
FTI 13 13%
Fakultas FH 12 12%
FS 7 7%
FISKOM 6 6%
FKIP 11 11%
< Rp.500.000 0 0%
Rp.500.000-Rp.1.000.000 60 60%
Pengeluaran
Rp.1.000.000-Rp.1.500.000 29 29%
perbulan
Rp.1.500.000-Rp.2.000.000 11 11%
> Rp.2.000.000 0 0%
Sumber: Data primer (2014)

14
Berdasarkan tabel diatas, responden paling banyak adalah pria sebanyak
55 orang (55%). Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa sehingga
mayoritas berusia pada rentang 20 sampai 30 tahun dengan jumlah 92 orang
(92%), dan responden paling banyak adalah mahasiswa Fakultas Ekonomika dan
Bisnis sebanyak 39 orang (39%). Mayoritas responden memiliki pengeluaran per
bulan Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 sebanyak 60 orang (60%), hal ini disebabkan
mahasiswa belum mempunyai penghasilan sendiri selain uang saku dari orang tua.

Berikutini merupakan hasil survei yang diperoleh dari persepsi responden


tentang negara Korea Selatan dan Vietnam. Jawaban responden ketika ditanyakan
mengenai image negara Korea Selatan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4
Persepsi Responden terhadap Korea Selatan
Berdasarkan Jenis Kelamin
Korea Selatan
Responden Negara Teknologi Negara Ekonomi Total
Inovatif Maju Industri Maju
Laki-Laki 18 28 5 4 55
Perempuan 22 1 13 9 45
Total 40 29 18 13 100
Sumber: Data primer (2014)

Berdasarkan Tabel 4 diatas, dapat dilihat jumlah responden laki-laki paling


berpersepsi Korea Selatan sebagai negara yang mempunyai teknologi maju. Hal
ini diduga laki-laki lebih tertarik dengan produk berteknologi dibandingkan
perempuan, sehingga mereka mengetahui negara yang mempunyai teknologi maju
seperti hal nya Korea Selatan. Responden perempuan paling banyak menjawab
bahwa Korea Selatan adalah negara yang inovatif. Hal ini dikarenakan saat ini
Korea Selatan terkenal dengan inovasinya dalam dunia teknologi, fashion, dan
industri musik. Kaum wanita berpersepsi Korea Selatan sebagai negara inovatif
diduga karena wanita sangat menyukai fashion dari Korea Selatan yang telah
menjadi ikon fashion di Asia. Hal itu tidak lain karena produknya yang inovatif,
dan modelnya yang menarik (http://www.merdeka.com/gaya/10-brand-fashion-
korea-selatan-yang-mendunia.html).

15
Hasil jawaban responden ketika ditanyakan mengenai image negara
Vietnam dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5
Persepsi Responden terhadap Vietnam
Berdasarkan Jenis Kelamin
Vietnam
Pertumbuhan Tenaga Total
Responden Negara Teknologi Negara
Ekonomi Kerja
Berkembang Rendah Manufaktur
Cepat Murah
Laki-Laki 15 15 16 6 3 55
Perempuan 13 2 13 6 11 45
Total 28 17 29 12 14 100
Sumber: Data primer (2014)
Berdasarkan Tabel 5 diatas, dapat dilihat jumlah responden laki-laki dan
perempuan paling banyak menjawab Vietnam merupakan negara manufaktur. Hal
ini dikarenakan laki-laki dan perempuan banyak yang menjumpai dan bahkan
menggunakan merek atau produk terkenal luar negeri yang diproduksi di Vietnam
(berlabel made in Vietnam) sehingga menurut mereka Vietnam merupakan negara
manufaktur. Beberapa produk yang sering dijumpai di Indonesia dan mempunyai
pabrik di Vietnam seperti Samsung, LG, Wintek, Intel, dan Canon
(http://www.jagatreview.com/2013/09/lg-akan-dirikan-pabrik-di-vietnam/).

Hasil Uji Kualitas Data


Pengujian kualitas data yaitu dengan melakukan uji validitas dan
reliabilitas data, untuk mengetahui akurasi data dan konsistensi data yang telah
terkumpul. Pengujian dilakukan terhadap masing-masing instrumen penelitian
yang berupa pernyataan.

Uji Validitas dan Reliabilitas


Variabel yang diuji validitas dan reliabilitas adalah variabel country of
origin (7 indikator), country of manufacture (7 indikator), persepsi kualitas (7
indikator) dan intensi pembelian (7 indikator). Hasil uji validitas menunjukkan
bahwa semua indikator bersifat valid karena memiliki nilaiAVElebih dari 0,5
(Yamin dan Kurniawan, 2009). Sedangkan uji reliabilitas dengan Cronbach

16
alphamenunjukkan bahwa semua variabel bersifat reliabel karena memiliki alpha
lebih dari 0,6 (Yamin dan Kurniawan, 2009).
Tabel 6
Overview

Composite Cronbachs
AVE R Square Communality Redundancy
Reliability Alpha
COM 0,597954 0,911706 0,000000 0,886456 0,597954 0,000000
COO 0,555389 0,895893 0,000000 0,862585 0,555389 0,000000
IP 0,680482 0,936661 0,320234 0,919948 0,680482 0,216344
PK 0,552423 0,895746 0,503366 0,863845 0,552423 0,195197
Sumber: hasil pengolahan dengan SmartPLS 2.0

Model Penelitian dan Uji Hipotesis


Gambar berikut merupakan hasil dari analisis model SEMmenggunakan
software SmartPLS 2.0 :
Gambar 2
Path Diagram

Sumber: pengolahan dengan SmartPLS 2.0

Pengolahan data penelitian dengan SmartPLS 2.0, algorithm setting


dengan path weighting scheme dan setting bootstrapping dengan no sign change.

17
Pada program ini nilai signifikansi dapat dilihat dari nilai T-statistik yang nilainya
diatas 1,96. Output hasil analisis data disajikan pada tabel 9 dan gambar 2.
Tabel 7
Analisis Data Model Penelitian

Original Standard
Variabel t Statistics t tabel
Sample Error
COO → PK 0,291457 0,082503 3,532676
COM → PK 0,476367 0,072891 6,535307
1,96
COO*COM → PK 0,278667 0,242595 1,148693
PK → IP 0,564638 0,072566 7,781071
Sumber: hasil pengolahan dengan SmartPLS 2.0

Pengaruh Country of Origin terhadap Persepsi Kualitas


Dari hasil pengolahan data di atas, country of origin berpengaruh positif
terhadap persepsi kualitas. Hal ini dapat terlihat pada tabel Analisis Data Model
Penelitian, nilai│t│≥ 1,96 yaitu sebesar 3,53 sehingga sudah memenuhi
persyaratan statistik yang sudah ditentukan sehingga hipotesis ini dinyatakan
didukung data. Berdasarkan hasil analisis deskriptif, 40% responden beranggapan
bahwa Korea Selatan sebagai negara yang inovatif dan 29% responden
beranggapan bahwa Korea Selatan adalah negara yang maju dalam penggunaan
teknologi. Korea Selatan mampu mendayagunakan kemampuan dan keahlian
untuk menciptakan produk-produk baru yang bermanfaat bagi manusia. Survei
dari Komisi Eropa mengungkap bahwa Korea Selatan mengungguli Amerika
Serikat, Jepang dan Uni Eropa (UE) di bidang penelitian dan inovasi
(http://world.kbs.co.kr/indonesian/news/news_Sc_detail.htm?No=31439). Bukti
kemajuan Korea Selatan dalam teknologi adalah kemampuan korea selatan dalam
menyediakan layanan koneksi internet yang cepat bagi warganya, bahkan tercepat
di dunia (http://www.forbes.com/pictures/eglg45ghfdj/no-8-usa-12/). Maka dari itu
smartphone Samsung dianggap produk yang inovatif dan mempunyai teknologi
yang canggih karena buatan dari Korea Selatan. Image Korea Selatandapat
mempengaruhi persepsi konsumen terhadap kualitas smartphone Samsung
melalui inovasi dan teknologi yang dimiliki. Pada pengujian hipotesis ditemukan
18
bahwa Korea Selatan sebagai negara asal smartphone Samsung mampu
memberikan persepsi yang baik akan kualitas smartphone Samsung. Hal ini
didukung penelitian terdahulu oleh Veranita (2009) yang menyatakan country of
origin berpengaruh positif terhadap persepsi kualitas produk secara keseluruhan.
Semakin baik persepsi negara asal produk, maka semakin baik pula persepsi
kualitas akan produk yang belum diketahuinya.

Pengaruh Country of Manufacture terhadap Persepsi Kualitas


Dari hasil pengolahan data di atas, country of manufacture berpengaruh
positif terhadap persepsi kualitas. Hal ini dapat terlihat pada tabel Analisis Data
Model Penelitian, nilai│t│≥ 1,96 yaitu sebesar 6,53 sehingga sudah memenuhi
persyaratan statistik yang sudah ditentukan, hipotesis ini dinyatakan didukung
data. Berdasarkan hasil analisis deskriptif, 29% responden beranggapan bahwa
Vietnam merupakan negara manufaktur dan 28% beranggapan Vietnam
merupakan negara berkembang. Negara Vietnam merupakan negara berkembang
yang sering dijadikan tempat untuk memproduksi produk-produk dari negara lain.
Vietnam sudah mempunyai image yang baik sebagai negara manufaktur, Survei
Price Waterhouse Coopers (PWC) menyatakan lebih merekomendasikan Vietnam
dari pada Cina sebagai tempat investasi yang potensial untuk sektor manufaktur
(http://finance.detik.com/read/2007/07/09/153327/802708/6/vietnam-idola-baru-
investasi). Vietnamsebagai country of manufacture dapat mempengaruhi persepsi
konsumen terhadap kualitas smartphone Samsung melalui image baik sebagai
negara manufaktur yang dimilki. Hal ini didukung penelitian terdahulu oleh
Shergill dan Lisha (2009), bahwa variabel country of manufacture mempunyai
pengaruh positif terhadap persepsi konsumen terhadap kualitas produk. Temuan
menunjukkan bahwa country of manufacture memiliki efek pada persepsi kualitas
produk.

Pengaruh Country of Origin terhadap Persepsi Kualitas yang dimoderasi


Country of Manufacture
Dari hasil pengolahan data di atas, country of manufacture
tidakmemperkuat atau memperlemah pengaruh country of origin terhadap

19
persepsi kualitas. Hal ini dapat terlihat pada tabel Analisis Data Model Penelitian,
nilai│t│ < 1,96 yaitu sebesar 1,14 sehingga tidak memenuhi persyaratan statistik
yang sudah ditentukan sehingga hipotesis ini dinyatakan tidak didukung data.
Peneliti menduga hal ini disebabkan karena dibenak responden merek Samsung
sudah memiliki hubungan erat dengan Korea selatan. Persepsi responden terhadap
Korea Selatan bagus, dengan beranggapan Korea Selatan sebagai negara yang
inovatif dan memiliki teknologi yang maju sehingga persepsi kualitas terhadap
produk Samsung sangat baik. Produk Samsung sudah menjadi merek terkenal di
dunia. Merek yang sudah mempunyai nama baik dan dikenal masyarakat akan
dianggap mempunyai kualitas yang baik pula. Strategi Samsung menggunakan
Vietnam sebagai negara manufaktur karena Vietnam sebagai negara berkembang
mempunyai upah buruh yang lebih murah dan lokasinya dekat dengan pasar
terbesar Samsung yaitu Indonesia. Hal itu membuat mereka lebih bisa bersaing di
pasar global sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal
itu yang menyebabkan jika produk Samsung diproduksi di Vietnam, tidak akan
mempengaruhi persepsi konsumen tentang Korea Selatan terhadap persepsi
kualitas dari produk Samsung.

Pengaruh Persepsi Kualitas terhadap Intensi Pembelian


Dari hasil pengolahan data di atas, ditemukan bahwa persepsi kualitas
berpengaruh positif terhadap intensi pembelian. Hal ini terlihat pada tabel Analisis
Data Model Penelitian, nilai│t│≥ 1,96 yaitu sebesar 7,78 sehingga sudah
memenuhi persyaratan statistik yang sudah ditentukan. Pada pengujian hipotesis
ini ditemukan bahwa kualitas yang baik akan mendorong terjadinya intensi
pembelian. Seorang konsumen akan melihat suatu produk berdasarkan kepada
karakteristik atau atribut produk tersebut. Seorang konsumen mungkin memiliki
kemampuan yang berbeda dalam menyebutkan karakteristik atau atribut dari suatu
produk. Ketika ingin membeli produk, konsumen melihat dari atribut intrinsik dan
ekstrinsik suatu produk untuk mengetahui bagaimana kualitas dari produk tersebut
(Prasetijo dan Ihalauw, 2005: 18). Asal negara dimana produk tersebut dibuat
merupakan bagian dari atribut ekstrinsik, konsumen melihatnya untuk
mengevaluasi produk dan mengetahui bagaimana kualitas dari produk tersebut.
20
Persepsi responden terhadap Korea Selatan adalah negara yang inovatif (40%
responden), memiliki teknologi maju (29% responden), sebagai negara industri
(18% responden) dan perkonomiannya sangat maju (13% responden). Responden
memiliki persepsi baik terhadap negara asal produk Samsung yang membuat
responden memiliki persepsi positif terhadap kualitas smartphone Samsung,
sehingga keinginan untuk membeli menjadi tinggi. Hal ini sejalan dengan
penelitian terdahulu oleh Paramasiwi (2010) yang menyatakan ada hubungan
positif antara persepsi kualitas dengan intensi pembelian.

Kesimpulan
Dari berbagai analisis pengolahan hipotesis di atas, maka dapat ditarik
suatu kesimpulan bahwa country of origin berpengaruh secara signifikan terhadap
persepsi kualitas, dan persepsi kualitas berpengaruh secara signifikan terhadap
intensi pembelian. Country of manufacture sebagai variabel moderasi tidak dapat
memperkuat atau memperlemah hubungan antara country of origin terhadap
persepsi kualitas. Ini menandakan masyarakat beranggapan bahwa smartphone
Samsung adalah produk yang berkualitas karena buatan negara Korea Selatan
yang inovatif dan menggunakan teknologi maju. Strategi Samsung ketika
menggunakan Vietnam sebagai negara manufaktur tidak akan merubah persepsi
mereka terhadap Korea Selatan dan kualitas smartphone Samsung. Hal itu
dikarenakan produk Samsung sudah dianggap mempunyai kualitas baik karena
produk dari Korea Selatan. Informasi yang didapatkan Konsumen mampu
membentuk suatu persepsi akan kualitas produk untuk mendorong melakukan
proses pembelian.

Implikasi Teoritis
Berdasarkan kesimpulan diatas maka implikasi teoritis dengan penelitian
ini adalah :
• Hasil penelitian ini memperkuat penelitian Veranita (2009) yang
menyatakan country of origin berpengaruh positif terhadap persepsi
kualitas produk. Country of origin berpengaruh terhadap persepsi kualitas

21
dikarenakan semakin baik persepsi negara asal produk, maka semakin baik
pula persepsi kualitas akan produk yang belum diketahuinya.
• Country of manufacture berpengaruh terhadap persepsi kualitas
dikarenakan semakin positif persepsi konsumen terhadap country of
manufacture, maka semakin baik pula persepsi kualitas oleh konsumen
terhadap produk. Hal ini didukung penelitian terdahulu oleh Shergill dan
Lisha(2009)
• Persepsi kualitas berpengaruh terhadap intensi pembelian dikarenakan
semakin positif persepsi terhadap kualitas produk, maka intensi membeli
produk tersebut juga akan semakin tinggi. Hal ini sejalan dengan
penelitian terdahulu oleh Paramasiwi (2010).
• Country of manufacture tidak memperkuat atau memperlemah pengaruh
country of origin terhadap persepsi kualitas. Hal ini dikarenakan faktor
ekstrinsik yaitu negara asal yang dapat mempengaruhi konsumen untuk
menilai kualitas suatu produk. Konsumen beranggapan bahwa negara asal
produk Samsung merupakan negara yang sudah mempunyai image bagus
dalam menciptakan produk berbasis teknologi, sehingga sudah tidak
diragukan lagi kualitasnya. Strategi Samsung ketika menggunakan
Vietnam sebagai negara manufaktur tidak akan merubah persepsi mereka
terhadap Korea Selatan dan kualitas smartphone Samsung.

Implikasi Terapan
Setelah melakukan penelitian ini, harapan ke depan untuk Korea Selatan
sebagai negara asal Samsung perlu mempertahakan persepsi masyarakat yang
sudah baik terhadap Korea Selatan, karena negara asal berpengaruh terhadap
persepsi kualitas suatu produk. Samsung selaku perusahaan yang menciptakan
smartphone Samsung perlu memperhatikan negara yang menjadi manufaktur
supaya dapat meningkatkan penjualan, dikarenakan negara manufaktur
berpengaruh terhadap persepsi konsumen akan kualitas produk, dan persepsi
kualitas juga berpengaruh terhadap intensi pembelian. Produsen harus dapat
menjaga persepsi kualitas yang dimiliki konsumen supaya penjualan produk terus

22
meningkat. Negara manufaktur tidak mempengaruhi persepsi konsumen tentang
negara asal terhadap kualitas produk, negara manufaktur tidak akan merubah
persepsi mereka terhadap Korea Selatan dan kualitas smartphone Samsung. Hal
itu dikarenakan produk Samsung sudah identik dengan Korea Selatan.

Keterbatasan Penelitian dan Agenda Penelitian Mendatang


Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan antara lain :
• Penelitian ini dilakukan dalam wilayah Salatiga saja, sehingga tidak
mewakili persepsi seluruh masyarakat Indonesia tentang imagecountry of
origin dari Korea Selatan dan country of manufacture dari Vietnam.
• Pemilihan obyek penelitian kurang sesuai sebab sudah memiliki brand
awareness/ brand image yang tinggi.

Agenda penelitian mendatang seperti :


• Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk meneliti lingkup populasi yang
lebih luas yang memiliki kecenderungan untuk membeli smartphone dan
melibatkan variabel-variabel lain yang diduga turut berperan dan
berhubungan dengan country of origin yang tidak diteliti dalam penelitian
ini, seperti brand image, atau brand extension dari suatu produk.
• Penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan obyek penelitian yang baru
dan menggunakan produk yang mempunyai country of manufacture lebih
dari satu.
• Penelitian mendatang dapat memodifikasi model penelitian dengan
menjadikan variabel country of manufacture sebagai variabel yang
memoderasi pengaruh country of origin terhadap persepsi kualitas dan
country of origin terhadap intensi pembelian.

23
Daftar Pustaka

Aaker, David A. 1997. Managing Brand Equity: Capitalizing on the Value of


a Brand. New York: The Free Pres.

Anoraga, P. 2000. Manajemen Bisnis. Edisi Kedua. Jakarta: Rineka Cipta.

Anzwar, Saifuddin. 2005. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Baek, T. H., Kim, J., Yu, J. H. 2010. The Differential Roles of Brand
Credibility and Brand Prestige in Consumer Brand Choice.
Psychology & Marketing, Vol. 27(7): 662–678.

Cateora, P, R. dan Graham, J. L. 2007. Pemasaran Internasional Edisi 13.


Jakarta. Salemba Empat.

Chung, Jae-Eun., Pysarchik, D. T., Sun-Jin Hwang. 2009. Effects of Country-of-


Manufacture and Brand Image on Korean Consumers’ Purchase
Intention.Journal of Global Marketing, 22:21–41.

Durianto, D., Sugiarto., Budiman, L. J. 2004. Brand Equity Ten Strategi


Memimpin Pasar. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.

Ferdinand, A. T. 2002. Kualitas Strategi Pemasaran: Sebuah Studi


Pendahuluan. Jurnal Sains Pemasaran Indonesia, Vol. I, No.1.

Gary, S. I. 2003. The Impact of Country-of-Origin Effects on Industrial


Buyer’s Perceptions of Product Quality. Management Interbational
Riview. vol. 43.

Hadiwinata, B. S. 2002. Politik Bisnis Intrernational. Yogjakarta. Kanisius.

Hamzaoui, L., Merunka D. (2006). The impact of country of design and


country of manufacture on consumer perceptions of bi-national
products’ quality: an empirical model based on the concept of fit.
Journal of consumer marketing, Vol. 23, 145–155.

Hurlock, E. B,. 2004 Psikologi Perkembangan, suatu pendekatan sepanjang


rentang kehidupan, ( Cetakan ke 11). Jakarta. Erlangga.

Ihalauw, John, J. O. I. 2004. Bangunan Teori. Satya Wacana University Press.


Salatiga.

24
Kotler, P., dan Armstrong, G. 2012. Principles of Marketing. New Jersey:
Prentice-Hall, Inc.

Kotler, P., dan Gertner, D. 2002. Country as brand, product and beyond: a
place marketing and brand marketing perspective. Journal of
Brand Management. 9(4/5): pp 249-261.

Lee, J. K. dan W. N. Lee (2009). Country-of-origin effects on consumer


product evaluation and purchase intention: the role of objective
versus subjective knowledge.Journal of International Consumer
Marketing 21(2): 137-151.

Li, A., Dant, R. (1997). Dimensions of product quality and country-of-origin


effects research. Journal of International Consumer Marketing,
10(12), 93–114.

Listiana E. 2012. Pengaruh Country Of Origin terhadap Perceived Quality


Dengan Moderasi Etnosentris Konsumen.Universitas Tanjungpura.

Mowen, John C., Minor, Michael. 2002. Perilaku Konsumen. Edisi ke-5. Jakarta
: Erlangga.

Paramasiwi, Henggar. 2010. Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kualitas


Produk dengan Intensi Membeli Laptop Merek Lokal pada
Mahasiswa Fakultas Teknik UNDIP. Skripsi Fakultas Psikologi
UNDIP.

Parameswaran, R. dan Pisharodi, R.M. 1994.Facets of Country of Origin Image


an Empirical Assesment. Journal of Advertising. Vol. 23 No. 1.
March : pp 43-56.

Prasetijo, R. dan Ihalauw, J. O. I. 2005. Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Andi.

Rezvani, S. dkk. 2012. A Conceptual Study on the Country of Origin Effect on


Consumer Purchase Intention. Asian Social Science; Vol. 8, No. 12.

Rissasanti, D. 2009. Pengaruh Country of Origin Terhadap Persepsi


Konsumen Mengenai Kualitas Produk. Skripsi FEB Universitas
Padjadjaran.

Roberta, Veale., Pascale, Quester. 2009. Do consumer expectations match


experience? Predicting the influence of price and country of origin
on perceptions of product quality. Original Research Article
International Business Review. Volume 18, Issue 2, Pages 134-144.

25
Roth, Martin S., Jean B. Romeo. l992. Matching Product Category and
Country Image Perceptions : A Framework for Managing
Country of Origin effects. Journal of International Busines Studies.
Third Quarter : pp 477-495.

Saptebani, S. D. 2009. The Impact of Multiple Countries of Origin Image on


Consumer Perception Concerning Hybrid Products. Aalborg
University.

Sevilla, Consuelo dkk. 1993. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta : Universitas


Indonesia Press.

Shergill, G. S., dan Lisha, Xing. 2009. Country of Origin and Country of
Manufacture effects across product involvement and brand equity
levels. ANZMAC.

Simamora, Bilson. 2004. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta : PT


Gramedia Pustaka Utama.

Sinrungtam, W. 2013. Impact of Country of Origin Dimensions on Purchase


Intention of Eco Car. International Journal of Business and
Management; Vol. 8, No. 11.

Supramono, dan Haryanto J.O. 2005. Desain Proposal Penelitian Studi


Pemasaran, Edisi Pertama. Yogyakarta: Andi.

Susanto, A. B. dan Wijanarko, H. 2004. Power Branding. Jakarta : Quantum


Bisnis dan Manajemen.

Tsiotsou, R. 2005. The role of perceived product quality and overall


satisfaction on purchase intentions. International Journal of
Consumer Studies. Vol. 30 : pp207–217.

Veranita, G. 2009. Pengaruh Citra Negara Asal Terhadap Persepsi Kualitas


Konsumen. Skripsi Fisip UI.

Wells, J. D., Valacich, J. S., Hess, T. J. 2011. What Signal are You Sending ?
How Website Quality Influences Perceptions of Product Quallity
and Purchase Intentions.MIS Quarterly Vol. 35 No. 2 pp. 373-396.

Yamin, S., Kurniawan, H. 2009. Structural Equation Modeling. Jakarta:


Salemba Infotek.

26
finance.detik.com. 2007. Vietnam Idola Baru Investasi.
http://finance.detik.com/read/2007/07/09/153327/802708/6/vietnam-
idola-baru-investasi., diunduh 15 April 2014.

finance.detik.com. 2013. RI ingin jadi negara maju tirulah korea selatan.


http://finance.detik.com/read/2013/12/05/105500/2433109/4/ri-ingin-
jadi-negara-maju-tirulah-korea-selatan. 26 Januari 2014

forbes.com. 20014. Countries With The Fastest Internet Speeds.


http://www.forbes.com/pictures/eglg45ghfdj/no-8-usa-12/. 28 April
20014.

harianti.com. 2014. Survei consumer lab ericsson Jakarta, pengguna


terbanyak aplikasi instant messaging di indonesia.
http://harianti.com/survei-consumerlab-ericsson-jakarta-pengguna-
terbanyak-aplikasi-instant-messaging-di-indonesia/. 3 Januari 2014.

id.emb-japan.go.jp.Ekonomi dan Industri.http://www.id.emb-


japan.go.jp/expljp_15.html. 20 Februari 2014

inet.detik.com. 2010. Fungsi ponsel bagi orang indonesia.


http://inet.detik.com/read/2010/03/06/113319/1312621/317/5-fungsi-
ponsel-bagi-orang-indonesia. 26 Januari 2014

jagatreview.com. 2013. LG akan dirikan Pabrik di


Vietnam.http://www.jagatreview.com/2013/09/lg-akan-dirikan-
pabrik-di-vietnam/.5 April 2014.

merdeka.com. 2013. 10 brand fashion Korea Selatan yang Mendunia.


http://www.merdeka.com/gaya/10-brand-fashion-korea-selatan-yang-
mendunia.html. 15 April 2014.

news.detik.com. 2013. Ingat manfaat smartphone bukan hanya untuk


chatting?.http://news.detik.com/read/2013/03/13/000000/2189361/72
7/ingat-manfaat-smartphone-bukan-hanya-untuk-
chatting?nd772204btr.26 Januari 2014

27
tekno.kompas.com. 2013. Ponsel Pintar Berkuasa Samsung dan Android
Memimpin. http://tekno.kompas.com/read/2013/08/15/1532592
/ponsel.pintar.berkuasa.samsung.dan.android.memimpin. 3 Januari
2014.

world.kbs.co.kr. 2014. Survei Uni Eropa: Korea Selatan peringkat 1 dalam


penelitian dan inovasi.
http://world.kbs.co.kr/indonesian/news/news_Sc_detail.htm?No=3143
9. 3 Mei 2014.

www.anneahira.com. 2013. Industri Jepang. http://www.anneahira.com/industri-


jepang.htm. 20 Februari 2014

www.tabloidpulsa.com. 2013. Jaga Margin Keuntungan Samsung Pilih


Tenaga Kerja Murah. http://www.tabloidpulsa.co.id/news/12378-
jaga-margin-keuntungan-samsung-pilih-tenaga-kerja-murah. 26
Januari 2014

yangcanggih.com. 2014. Smartphone Paling di cari di Indonesia sepanjang


2013.http://yangcanggih.com/2014/01/02/10-smartphone-paling-
dicari-di-indonesia-sepanjang-2013/. 3 Januari 2014.

28
LAMPIRAN
Lampiran 1
KUESIONER

Pengaruh Country of Origin terhadap Persepsi Kualitas dan Intensi


Pembelian yang dimoderasi Variabel Country of Manufacture
(Study Kasus pada Mahasiswa UKSW )

Yth. Saudara/ Saudari


Dalam rangka menyusun kertas kerja yang menjadi syarat untuk
menyelesaikan Program Sarjana Ekonomi (S1), saya mohon kesediaan Anda
untuk menjawab beberapa pertanyaan pada kuesioner ini, sesuai dengan jawaban
Anda yang sebenarmya.
Kuesioner ini akan dijadikan dasar penyusunan kertas kerja mengenai
persepsi konsumen pada produk smartphone Samsung yang merupakan produk
dari negara asal Korea Selatan (country of origin), tetapi proses manufakturnya
dilakukan di negara Vietnam (country of manufacture). Penelitian ini untuk
mengetahui pengaruh country of origin terhadap persepsi kualitas produk oleh
konsumen dan intensi pembelian yang dimoderasi country of manufacture.
Mohon kesediann Anda untuk mengisi kuesioner berikut untuk keperluan
penelitian ilmiah (kertas kerja) mahasiswa :
Nama : Gega Fata Abdillah
Nim : 212010045
Fakultas : Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas : Universitas Kristen Satya Wacana

Atas ketersediaan saudara/saudari, saya ucapkan terima kasih.


Petunjuk: Berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang anda anggap
paling tepat.
1. Jenis Kelamin :
a. Laki-laki
b. Perempuan
2. Usia :
a. < 20 tahun
b. 20 – 30 tahun
c. 30 – 40 tahun
d. > 40 tahun
3. Fakultas :
a. FEB
b. FSM
c. FKIP
d. FTI
e. ..............
4. Pengeluaran perbulan :
a. < Rp. 500.000
b. Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000
c. Rp. 1.000.000 – Rp. 1.500.000
d. Rp. 1500.000 – Rp. 2.000.000
e. > Rp. 2.000.000
5. Apakah saudara/saudari memiliki smartphone Samsung?
a. Ya (Lanjutkan)
b. Tidak (Berhenti)
Apakah yang ada dalam pikirkan Anda ketika mendengar negara Korea Selatan :
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
......................................................
Apakah yang ada dalam pikirkan Anda ketika mendengar negara Vietnam :
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
......................................................
Petunjuk : Berilah tanda check (√) pada pilihan jawaban anda.
Keterangan :
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
N : Netral
S : Setuju
SS : Sangat Setuju

Country of Origin

No. Keterangan STS TS N S SS


Ketika membeli smartphone, saya memastikan
1.
negara asal memiliki inovasi yang bagus.
Saya melihat label negara asal merek, untuk
2. memastikan saya membeli smartphone yang
menggunakan teknologi baru.
Untuk memastikan smartphone yang akan saya
3. beli memiliki desain bagus, saya melihat label
negara asal produk.
Ketika memilih smartphone, saya percaya
4. negara asal menentukan daya tahan produk.
Ketika memilih smartphone, saya percaya
5. negara asal menentukan reputasi nama merek
produk.
Untuk memastikan saya membeli smartphone
6. yang berkualitas bagus, saya melihat negara asal
produk.
Ketika memilih smartphone, saya percaya
7. negara asal menentukan keandalan merek.

Country of Manufacture

No. Keterangan STS TS N S SS


Saya melihat label negara manufaktur, untuk
1. memastikan saya membeli smartphone yang
memiliki performa bagus.
Ketika membeli smartphone, saya percaya
2. negara manufaktur menentukan reputasi nama
merek produk.
Ketika membeli smartphone, saya melihat status
3.
industri manufaktur dari negara manufaktur.
Ketika membeli smartphone, saya melihat image
4. dari negara yang menjadi tempat manufaktur.
Untuk memastikan saya membeli smartphone
5. yang memiliki keandalan, saya melihat negara
manufaktur produk.
Untuk memastikan saya membeli smartphone
6. yang mempunyai prestis, saya melihat negara
manufaktur produk.
Ketika membeli smartphone, saya mencari
7. informasi kemampuan negara manufaktur dalam
memberikan servis.

Persepsi Kualitas
No. Keterangan STS TS N S SS
Menurut saya smartphone Samsung
1.
mempunyai performa yang baik.
Menurut saya merek smartphone Samsung
2. mempunyai layanan yang baik terhadap
konsumen.
Smartphone Samsung tahan lama dalam
3.
segi umur produk .
Smartphone Samsung mempunyai kinerja
4.
produk yang konsisten.
Smartphone Samsung mempunyai fitur-fitur
5.
lengkap.
Menurut saya smartphone Samsung sesuai
6. dengan spesifikasi yang ditawarkan pada
brosur.
Kualitas smartphone Samsung sangat
7.
bagus..

Intensi Pembelian
No. Keterangan STS TS N S SS
Minat Transaksional

1. Saya mempunyai rencana untuk membeli


smartphone Samsung.
2. Saya berharap segera merasakan manfaat
menggunakan smartphone Samsung.
Minat Refrensial
Saya memberikan informasi kepada orang
3.
lain mengenai smartphone Samsung yang
ingin saya beli.

Saya akan merekomendasikan kepada orang


4. lain untuk membeli smartphone Samsung
yang saya inginkan.
Minat Preferensial
Jika handphone yang saya pakai saat ini
5. rusak, maka saya akan menggantinya dengan
merek smartphone merekSamsung.
Minat Eksploratif

6. Saya mencari informasi mengenai produk


smartphone Samsung melalui brosur.
Saya menanyakan informasi produk
7. smartphone Samsung kepada orang yang
sudah menggunakannya.
Lampiran 2
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITASPre-test

1. Country of Origin

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized N of
Alpha Items Items
,894 ,895 7
Item-Total Statistics
Scale Mean Scale Corrected Squared Cronbach's
if Item Variance if Item-Total Multiple Alpha if Item
Deleted Item Deleted Correlation Correlation Deleted
COO1 18,53 12,257 ,837 ,843 ,860
COO2 18,67 13,126 ,666 ,554 ,881
COO3 18,93 13,995 ,656 ,646 ,883
COO4 18,67 13,816 ,530 ,400 ,897
COO5 18,63 12,585 ,759 ,728 ,870
COO6 18,70 12,769 ,661 ,738 ,883
COO7 18,67 12,920 ,766 ,744 ,870

2. Country of Manufacture

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized N of
Alpha Items Items
,840 ,841 7
Item-Total Statistics
Scale Mean Scale Corrected Squared Cronbach's
if Item Variance if Item-Total Multiple Alpha if
Deleted Item Deleted Correlation Correlation Item Deleted
COM1
19,63 11,689 ,612 ,435 ,816
COM2
19,73 12,409 ,575 ,457 ,821
COM3
19,70 11,872 ,677 ,513 ,806
COM4
19,77 11,978 ,588 ,418 ,820
COM5
19,70 13,045 ,480 ,281 ,835
COM6
19,60 12,386 ,552 ,408 ,825
COM7
19,87 12,189 ,683 ,539 ,806

3. Persepsi Kualitas

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized N of
Alpha Items Items
,899 ,898 7

Item-Total Statistics
Scale Mean Scale Corrected Squared Cronbach's
if Item Variance if Item-Total Multiple Alpha if Item
Deleted Item Deleted Correlation Correlation Deleted
PK1 17,97 18,999 ,565 ,648 ,899
PK2 17,93 19,099 ,533 ,710 ,903
PK3 17,83 18,833 ,667 ,800 ,890
PK4 18,17 16,489 ,730 ,722 ,883
PK5 18,13 16,326 ,845 ,827 ,867
PK6 18,00 16,690 ,782 ,898 ,875
PK7 18,17 16,351 ,825 ,837 ,870
4. Intensi Pembelian

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized N of
Alpha Items Items
,936 ,934 7
Item-Total Statistics
Scale Mean Scale Corrected Squared Cronbach's
if Item Variance if Item-Total Multiple Alpha if Item
Deleted Item Deleted Correlation Correlation Deleted
IP1 17,83 22,351 ,728 ,641 ,932
IP2 17,93 24,064 ,512 ,495 ,948
IP3 18,23 19,702 ,855 ,800 ,920
IP4 18,20 20,303 ,867 ,830 ,919
IP5 18,07 20,271 ,866 ,808 ,919
IP6 18,23 20,047 ,887 ,847 ,917
IP7 18,10 20,714 ,825 ,782 ,923
Lampiran 3 Data Kuesioner

C C C C C C C C C C C C C C
JENIS PENGELUARAN O O O O O O O O O O O O O O
NO USIA FAKULTAS
KELAMIN PER BULAN (Rp) O O O O O O O M M M M M M M
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7
1 LAKI-LAKI 20-30 FEB 500000 - 1000000 3 3 2 2 3 3 2 2 3 4 4 3 4 3
2 LAKI-LAKI 20-30 FEB 500000 - 1000000 3 3 3 3 3 3 3 4 5 4 3 4 4 3
3 LAKI-LAKI 20-30 FEB 1000000 - 1500000 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2
4 LAKI-LAKI 20-30 FEB 1500000 - 2000000 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2
5 PEREMPUAN 20-30 FEB 500000 - 1000000 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
6 PEREMPUAN 20-30 FEB 500000 - 1000000 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4
7 LAKI-LAKI 20-30 FEB 1000000 - 1500000 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 2 3
8 PEREMPUAN <20 FEB 500000 - 1000000 4 4 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3 4 4
9 PEREMPUAN 20-30 FEB 1000000 - 1500000 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 4 4
10 LAKI-LAKI 20-30 FEB 500000 - 1000000 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4
11 LAKI-LAKI 20-30 FBS 1500000 - 2000000 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2
12 LAKI-LAKI 20-30 FBS 1000000 - 1500000 2 2 1 2 2 2 1 4 4 3 3 2 3 3
13 LAKI-LAKI 20-30 FBS 500000 - 1000000 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2
14 LAKI-LAKI 20-30 FEB 1000000 - 1500000 4 2 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3
15 LAKI-LAKI 20-30 FEB 500000 - 1000000 4 3 3 4 4 4 3 5 3 3 5 4 5 3
16 PEREMPUAN <20 FEB 500000 - 1000000 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3
17 PEREMPUAN <20 FEB 500000 - 1000000 4 4 4 3 4 2 4 4 3 4 4 3 4 3
18 PEREMPUAN 20-30 FEB 1500000 - 2000000 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3
19 PEREMPUAN 20-30 FEB 500000 - 1000000 3 3 3 4 3 3 3 3 2 1 2 3 4 3
20 PEREMPUAN 20-30 FTI 1000000 - 1500000 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3
21 PEREMPUAN 20-30 FTI 1000000 - 1500000 3 2 3 4 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2
22 LAKI-LAKI 20-30 FTI 500000 - 1000000 3 3 2 2 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3
23 LAKI-LAKI 20-30 FTI 1000000 - 1500000 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
24 LAKI-LAKI 20-30 FBS 1500000 - 2000000 3 4 2 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3
25 LAKI-LAKI 20-30 FBS 500000 - 1000000 4 5 3 3 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4
26 PEREMPUAN 20-30 FBS 500000 - 1000000 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3
27 PEREMPUAN 20-30 FBS 1000000 - 1500000 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4
28 LAKI-LAKI 20-30 FTI 500000 - 1000000 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3
29 PEREMPUAN 20-30 FTI 1500000 - 2000000 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
30 LAKI-LAKI 20-30 FTI 1000000 - 1500000 4 4 3 3 4 4 4 5 4 4 4 2 5 5
31 PEREMPUAN <20 FTI 500000 - 1000000 2 1 2 2 3 2 1 3 3 3 2 2 3 3
32 LAKI-LAKI 20-30 FISKOM 500000 - 1000000 3 4 4 3 3 3 2 3 3 4 4 3 4 4
33 LAKI-LAKI 20-30 FISKOM 500000 - 1000000 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
34 LAKI-LAKI 20-30 FISKOM 500000 - 1000000 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3
35 LAKI-LAKI 20-30 FISKOM 1500000 - 2000000 2 2 2 2 3 2 2 4 4 5 4 3 4 4
36 PEREMPUAN 20-30 FISKOM 500000 - 1000000 3 3 1 3 3 3 3 1 2 3 2 2 1 2
37 PEREMPUAN 20-30 FTI 500000 - 1000000 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2
38 LAKI-LAKI 20-30 FISKOM 1000000 - 1500000 4 4 2 1 1 4 4 2 2 3 2 3 2 2
39 PEREMPUAN 20-30 FEB 500000 - 1000000 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 5 4 2 4
40 LAKI-LAKI 20-30 FKIP 500000 - 1000000 3 3 2 2 1 3 3 5 5 2 3 4 5 5
41 PEREMPUAN 20-30 FKIP 500000 - 1000000 4 3 3 3 4 4 3 4 5 4 3 5 4 5
42 PEREMPUAN 20-30 FKIP 500000 - 1000000 3 2 3 2 4 3 2 3 2 2 2 2 3 2
43 LAKI-LAKI 20-30 FKIP 500000 - 1000000 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
44 LAKI-LAKI 20-30 FKIP 1000000 - 1500000 2 1 1 1 1 2 1 3 3 3 3 1 3 3
45 PEREMPUAN 20-30 FKIP 500000 - 1000000 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
46 LAKI-LAKI 20-30 FKIP 1000000 - 1500000 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
47 PEREMPUAN 20-30 FKIP 500000 - 1000000 3 2 2 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4
48 PEREMPUAN 20-30 FKIP 500000 - 1000000 3 4 2 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3
49 PEREMPUAN 20-30 FKIP 1000000 - 1500000 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2
50 PEREMPUAN 20-30 FKIP 500000 - 1000000 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 3 1 2 2
51 PEREMPUAN 20-30 FEB 500000 - 1000000 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4
52 LAKI-LAKI 20-30 FEB 500000 - 1000000 4 4 2 5 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4
53 LAKI-LAKI 20-30 FEB 1000000 - 1500000 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3
54 LAKI-LAKI 20-30 FEB 1000000 - 1500000 4 3 3 3 3 4 3 5 4 3 3 4 5 4
55 LAKI-LAKI 20-30 FEB 500000 - 1000000 3 4 1 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 5
56 LAKI-LAKI 20-30 FEB 1000000 - 1500000 4 3 2 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3
57 PEREMPUAN <20 FEB 500000 - 1000000 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3
58 PEREMPUAN 20-30 FTI 500000 - 1000000 2 3 3 4 3 2 3 4 4 5 3 3 4 4
59 LAKI-LAKI <20 FTI 500000 - 1000000 3 4 2 4 3 3 4 2 3 3 4 3 2 3
60 LAKI-LAKI 20-30 FTI 1000000 - 1500000 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
61 LAKI-LAKI 20-30 FTI 500000 - 1000000 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2
62 LAKI-LAKI 20-30 FH 500000 - 1000000 2 2 3 4 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2
63 LAKI-LAKI 20-30 FH 500000 - 1000000 4 4 3 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 3
64 PEREMPUAN 20-30 FH 1000000 - 1500000 3 2 3 3 4 3 2 3 4 4 3 3 3 4
65 PEREMPUAN 20-30 FH 1000000 - 1500000 4 3 4 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3
66 PEREMPUAN 20-30 FH 500000 - 1000000 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4
67 PEREMPUAN 20-30 FH 1000000 - 1500000 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3
68 PEREMPUAN <20 FH 500000 - 1000000 3 2 2 4 2 3 2 3 2 4 4 2 3 2
69 PEREMPUAN 20-30 FBS 500000 - 1000000 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3
70 PEREMPUAN 20-30 FBS 500000 - 1000000 4 4 4 3 3 4 4 2 3 3 3 3 2 3
71 PEREMPUAN 20-30 FBS 1000000 - 1500000 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3
72 PEREMPUAN 20-30 FBS 500000 - 1000000 2 3 2 3 3 2 3 3 4 4 3 2 3 4
73 PEREMPUAN 20-30 FBS 1500000 - 2000000 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
74 LAKI-LAKI 20-30 FH 500000 - 1000000 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3
75 LAKI-LAKI 20-30 FH 1500000 - 2000000 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
76 LAKI-LAKI 20-30 FH 500000 - 1000000 2 3 3 3 2 2 3 3 4 4 3 3 3 4
77 LAKI-LAKI 20-30 FH 1000000 - 1500000 4 4 4 3 4 4 4 4 5 3 5 2 4 5
78 LAKI-LAKI 20-30 FH 500000 - 1000000 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3
79 LAKI-LAKI 20-30 FS 500000 - 1000000 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3
80 LAKI-LAKI 20-30 FS 1000000 - 1500000 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
81 LAKI-LAKI 20-30 FS 500000 - 1000000 3 3 1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4
82 LAKI-LAKI 20-30 FS 1500000 - 2000000 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2
83 PEREMPUAN 20-30 FS 500000 - 1000000 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
84 LAKI-LAKI 20-30 FS 1000000 - 1500000 4 4 2 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4
85 PEREMPUAN 20-30 FS 500000 - 1000000 5 3 4 2 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3
86 LAKI-LAKI 20-30 FEB 1000000 - 1500000 3 3 4 4 5 3 3 5 4 3 5 4 5 4
87 PEREMPUAN 20-30 FEB 500000 - 1000000 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4
88 LAKI-LAKI 20-30 FEB 500000 - 1000000 2 2 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4
89 LAKI-LAKI 20-30 FEB 1500000 - 2000000 4 4 3 3 2 4 4 2 3 3 3 4 2 3
90 LAKI-LAKI 20-30 FEB 1000000 - 1500000 2 2 2 2 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4
91 LAKI-LAKI 20-30 FEB 500000 - 1000000 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4
92 PEREMPUAN 20-30 FEB 500000 - 1000000 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
93 PEREMPUAN <20 FEB 500000 - 1000000 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3
94 PEREMPUAN 20-30 FEB 500000 - 1000000 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
95 PEREMPUAN 20-30 FEB 500000 - 1000000 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
96 LAKI-LAKI 20-30 FEB 1000000 - 1500000 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
97 LAKI-LAKI 20-30 FEB 1500000 - 2000000 2 2 2 2 2 2 2 4 4 3 3 4 4 4
98 LAKI-LAKI 20-30 FEB 500000 - 1000000 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
99 PEREMPUAN 20-30 FEB 1000000 - 1500000 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3
100 LAKI-LAKI 20-30 FEB 500000 - 1000000 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
JENIS FAKUL PENGELUARAN PK PK PK PK PK PK PK IP IP IP IP IP IP IP
NO USIA
KELAMIN TAS PER BULAN (Rp) 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7
1 LAKI-LAKI 20-30 FEB 500000 - 1000000 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 LAKI-LAKI 20-30 FEB 500000 - 1000000 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
3 LAKI-LAKI 20-30 FEB 1000000 - 1500000 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2
4 LAKI-LAKI 20-30 FEB 1500000 - 2000000 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2
5 PEREMPUAN 20-30 FEB 500000 - 1000000 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
6 PEREMPUAN 20-30 FEB 500000 - 1000000 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
7 LAKI-LAKI 20-30 FEB 1000000 - 1500000 3 2 2 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4
8 PEREMPUAN <20 FEB 500000 - 1000000 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3
9 PEREMPUAN 20-30 FEB 1000000 - 1500000 4 4 4 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2
10 LAKI-LAKI 20-30 FEB 500000 - 1000000 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3
11 LAKI-LAKI 20-30 FBS 1500000 - 2000000 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3
12 LAKI-LAKI 20-30 FBS 1000000 - 1500000 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3
13 LAKI-LAKI 20-30 FBS 500000 - 1000000 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 2
14 LAKI-LAKI 20-30 FEB 1000000 - 1500000 4 2 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 3 3
15 LAKI-LAKI 20-30 FEB 500000 - 1000000 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4
16 PEREMPUAN <20 FEB 500000 - 1000000 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3
17 PEREMPUAN <20 FEB 500000 - 1000000 2 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3
18 PEREMPUAN 20-30 FEB 1500000 - 2000000 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4
19 PEREMPUAN 20-30 FEB 500000 - 1000000 2 4 4 4 3 2 3 3 3 4 3 2 3 4
20 PEREMPUAN 20-30 FTI 1000000 - 1500000 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3
21 PEREMPUAN 20-30 FTI 1000000 - 1500000 2 2 2 1 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2
22 LAKI-LAKI 20-30 FTI 500000 - 1000000 3 4 4 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2
23 LAKI-LAKI 20-30 FTI 1000000 - 1500000 3 3 3 1 1 1 1 3 3 1 1 1 1 1
24 LAKI-LAKI 20-30 FBS 1500000 - 2000000 2 3 3 2 2 2 2 3 4 2 2 2 2 2
25 LAKI-LAKI 20-30 FBS 500000 - 1000000 3 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5
26 PEREMPUAN 20-30 FBS 500000 - 1000000 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2
27 PEREMPUAN 20-30 FBS 1000000 - 1500000 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3
28 LAKI-LAKI 20-30 FTI 500000 - 1000000 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4
29 PEREMPUAN 20-30 FTI 1500000 - 2000000 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4
30 LAKI-LAKI 20-30 FTI 1000000 - 1500000 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4
31 PEREMPUAN <20 FTI 500000 - 1000000 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2
32 LAKI-LAKI 20-30 FISKOM 500000 - 1000000 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
33 LAKI-LAKI 20-30 FISKOM 500000 - 1000000 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4
34 LAKI-LAKI 20-30 FISKOM 500000 - 1000000 4 3 3 3 4 4 3 2 2 2 2 2 2 2
35 LAKI-LAKI 20-30 FISKOM 1500000 - 2000000 3 2 5 3 2 3 5 3 3 3 4 3 3 3
36 PEREMPUAN 20-30 FISKOM 500000 - 1000000 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2
37 PEREMPUAN 20-30 FTI 500000 - 1000000 2 2 3 2 3 2 3 3 4 4 4 4 4 3
38 LAKI-LAKI 20-30 FISKOM 1000000 - 1500000 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 3 3
39 PEREMPUAN 20-30 FEB 500000 - 1000000 4 4 4 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3
40 LAKI-LAKI 20-30 FKIP 500000 - 1000000 2 4 4 1 2 2 4 3 2 3 4 4 3 3
41 PEREMPUAN 20-30 FKIP 500000 - 1000000 3 4 5 2 2 3 5 2 3 2 3 3 2 2
42 PEREMPUAN 20-30 FKIP 500000 - 1000000 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4
43 LAKI-LAKI 20-30 FKIP 500000 - 1000000 5 4 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3 3
44 LAKI-LAKI 20-30 FKIP 1000000 - 1500000 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3
45 PEREMPUAN 20-30 FKIP 500000 - 1000000 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3
46 LAKI-LAKI 20-30 FKIP 1000000 - 1500000 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4
47 PEREMPUAN 20-30 FKIP 500000 - 1000000 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3
48 PEREMPUAN 20-30 FKIP 500000 - 1000000 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 4 2 2
49 PEREMPUAN 20-30 FKIP 1000000 - 1500000 3 3 3 3 3 3 3 1 4 3 1 1 3 1
50 PEREMPUAN 20-30 FKIP 500000 - 1000000 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2
51 PEREMPUAN 20-30 FEB 500000 - 1000000 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4
52 LAKI-LAKI 20-30 FEB 500000 - 1000000 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3
53 LAKI-LAKI 20-30 FEB 1000000 - 1500000 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3
54 LAKI-LAKI 20-30 FEB 1000000 - 1500000 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4
55 LAKI-LAKI 20-30 FEB 500000 - 1000000 5 5 4 3 4 5 4 3 3 2 3 2 2 3
56 LAKI-LAKI 20-30 FEB 1000000 - 1500000 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3
57 PEREMPUAN <20 FEB 500000 - 1000000 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4
58 PEREMPUAN 20-30 FTI 500000 - 1000000 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4
59 LAKI-LAKI <20 FTI 500000 - 1000000 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4
60 LAKI-LAKI 20-30 FTI 1000000 - 1500000 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
61 LAKI-LAKI 20-30 FTI 500000 - 1000000 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2
62 LAKI-LAKI 20-30 FH 500000 - 1000000 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3
63 LAKI-LAKI 20-30 FH 500000 - 1000000 4 3 4 4 3 4 4 2 3 2 2 3 2 2
64 PEREMPUAN 20-30 FH 1000000 - 1500000 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
65 PEREMPUAN 20-30 FH 1000000 - 1500000 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
66 PEREMPUAN 20-30 FH 500000 - 1000000 4 5 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3
67 PEREMPUAN 20-30 FH 1000000 - 1500000 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
68 PEREMPUAN <20 FH 500000 - 1000000 3 3 2 4 3 3 2 3 4 3 5 2 3 3
69 PEREMPUAN 20-30 FBS 500000 - 1000000 3 2 2 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3
70 PEREMPUAN 20-30 FBS 500000 - 1000000 4 2 4 3 3 4 4 2 2 2 4 3 2 2
71 PEREMPUAN 20-30 FBS 1000000 - 1500000 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
72 PEREMPUAN 20-30 FBS 500000 - 1000000 3 3 4 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3
73 PEREMPUAN 20-30 FBS 1500000 - 2000000 3 2 2 2 3 3 2 1 1 1 1 3 1 1
74 LAKI-LAKI 20-30 FH 500000 - 1000000 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2
75 LAKI-LAKI 20-30 FH 1500000 - 2000000 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
76 LAKI-LAKI 20-30 FH 500000 - 1000000 3 2 3 4 4 3 3 2 2 2 4 2 2 2
77 LAKI-LAKI 20-30 FH 1000000 - 1500000 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 5 4 4 4
78 LAKI-LAKI 20-30 FH 500000 - 1000000 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3
79 LAKI-LAKI 20-30 FS 500000 - 1000000 3 3 4 2 3 3 4 4 4 4 5 5 4 4
80 LAKI-LAKI 20-30 FS 1000000 - 1500000 3 3 3 3 3 3 3 5 4 4 3 3 4 5
81 LAKI-LAKI 20-30 FS 500000 - 1000000 4 3 3 4 4 4 3 5 4 3 3 4 3 5
82 LAKI-LAKI 20-30 FS 1500000 - 2000000 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
83 PEREMPUAN 20-30 FS 500000 - 1000000 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3
84 LAKI-LAKI 20-30 FS 1000000 - 1500000 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
85 PEREMPUAN 20-30 FS 500000 - 1000000 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
86 LAKI-LAKI 20-30 FEB 1000000 - 1500000 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 2 4 3 5
87 PEREMPUAN 20-30 FEB 500000 - 1000000 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4
88 LAKI-LAKI 20-30 FEB 500000 - 1000000 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4
89 LAKI-LAKI 20-30 FEB 1500000 - 2000000 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4
90 LAKI-LAKI 20-30 FEB 1000000 - 1500000 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3
91 LAKI-LAKI 20-30 FEB 500000 - 1000000 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3
92 PEREMPUAN 20-30 FEB 500000 - 1000000 2 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 4 4 3
93 PEREMPUAN <20 FEB 500000 - 1000000 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 2 4
94 PEREMPUAN 20-30 FEB 500000 - 1000000 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3
95 PEREMPUAN 20-30 FEB 500000 - 1000000 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
96 LAKI-LAKI 20-30 FEB 1000000 - 1500000 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2
97 LAKI-LAKI 20-30 FEB 1500000 - 2000000 5 4 3 3 2 5 3 4 4 4 3 3 4 4
98 LAKI-LAKI 20-30 FEB 500000 - 1000000 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
99 PEREMPUAN 20-30 FEB 1000000 - 1500000 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
100 LAKI-LAKI 20-30 FEB 500000 - 1000000 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3

Anda mungkin juga menyukai