Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nur Kamilah

NIM : 11180163000046
Resume Pertemuan 5
Psikologi Islam dan Memahami Perilaku Manusia
Perkembangan ilmu pengetahuan dewasa ini semakin berkembang pesat. Terutama tentang
psikologi, para tokoh Islam ataupun tokoh dari Barat sangat semangat dalam memperjuangkan
ilmu psikologi untuk mewujudkan psikologi sebagai ilmu yang independen. Dalam konsep Islam,
kaum Muslim dalam memperjuangkan ajaran agama Islam dapat melahirkan psikologi Islam
sebagai cabang ilmu baru dari ilmu psikologi. Psikologi Islam muncul karena adanya pengaruh
dari psikologi Barat yang mendorong kaum Muslim untuk mewujudkan psikologi yang
berlandaskan ajaran agama Islam.
Sejarah dan Perkebangan Psikologi Islam

1. Periode Spekulatif
Pada Periode ini psikologi didefinisikan sebagai studi tentang jiwa (psyche) yang
membahas kesadaran dan proses mental yang berkaitan dengan jiwa.
- Tokoh : Plato (427-374 SM), Aristoteles (384-322 SM)
- Metode : Filsafat
2. Periode Pemisahan dari Filsafat.
Pada periode ini psikologi didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan tentang
kehidupan mental seperti pikiran, perhatian, persepsi, intelegensi, intelegensi, kemauan
dan ingatan.
- Tokoh : William Wund (1832 - 1930)
- Metode : Instrospeksi
3. Periode Empiris & Eksperimental.
Pada periode ini psikologi didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan tentang
perilaku organism, seperti perilaku kucing terhadap tikus, perilaku manusia terhadap
sesamanya dan sebagainya.
- Tokoh : Jhon Watson (1878 – 1978), Sigmund Freud (1856 – 1939), Ivan Pavlov
(1849 – 1936) dan (1908 – 1970)
- Metode: Eksperimen

Perkembangan psikologi agama di Indonesia dipelopori oleh tokoh-tokoh yang memiliki


latar belakang profesi sebagai ilmuwan, agamawan, dan bidang-bidang kedokteran. Karyakarya
awal yang berkaitan dengan psikologi Islam adalah karya yang berjudul Agama dan Kesehatan
Badan(1965), dan Islam dan Psikosomatik oleh K. H. S. S. Djam’an (1975). Sedangkan di
lingkungan perguruan tinggi psikologi agama mulai berkembang pada 1970-an akhir yaitu oleh,
Zakiah Drajat dan Mukti Ali yang dikenal sebagai pelopor psikologi di lingkungan perguruan
tinggi Islam Indonesia (Hawari, 1996).
Adapun secara spesifik tokoh-tokoh psikologi Islam adalah sebagai berikut:
1. Ahmad Ibn Sahl al-Baihaki
2. Ibnu Sina
3. Al-Ghazali
4. Najb al-Din Muhammad & Zakaria Razi
5. Ibn Al-Haytam

Kepribadian menurut psikologi islami adalah integrasi sistem kalbu, akal, dan nafsu manusia
yang menimbulkan tingkah laku. Aspek nafsani manusia memiliki tiga daya, yaitu: (1) qalbu
(fitrah ilahiyah) sebagai aspek supra- kesadaran manusia yang memiliki daya emosi (rasa); (2)
akal (fitrah insaniah) sebagai aspek kesadaran manusia yang memiliki daya kognisi (cipta); (3)
nafsu (fitrah hayawaniyah) sebagai aspek pra atau bawah kesadaran manusia yang memiliki daya
konasi (karsa).

Anda mungkin juga menyukai