Anda di halaman 1dari 3

HANS EYSENCK

Oleh : Arzi Putra Persada – 2273201039


Mata Kuliah : Kepribadian Lanjutan

Biografi Tokoh Hans Eysenck (1916-1997) adalah seorang psikolog Inggris


kelahiran Jerman yang karyanya paling terkenal berfokus pada
kepribadian dan kecerdasan. Ia juga merupakan tokoh yang
sangat kontroversial karena pernyataannya bahwa perbedaan
ras dalam kecerdasan disebabkan oleh genetika.
Nama Lengkap Hans Jürgen Eysenck
Tempat/Tanggal Lahir Berlin, Jerman pada 4 Maret 1916
Tanggal Wafat London, Inggris pada 4 September 1997
Riwayat Pendidikan Pada usia 18 tahun, Eysenck meninggalkan Jerman yang
dikuasai rezim tirani Nazi untuk kemudian menetap di Inggris.
Ia mencoba masuk ke Universitas London. Setahun
sebelumnya, Eysenck terlebih dahulu belajar di sebuah
sekolah bisnis. Agar dapat diterima di University of London,
ia harus lulus ujian masuk. Setelah lulus, kemudian ia hendak
mengambil jurusan fisika. Akan tetapi, ia diberitahukan telah
salah memilih subjek dalam ujian masuk sehingga tidak dapat
mengambil kurikulum fisika. Karena enggan menunggu
setahun berikutnya untuk masuk jurusan fisika, ia pun
menanyakan subjek ilmiah lain yang dapat diikuti sesuai
dengan kualifikasinya. Ia pun akhirnya diizinkan mengambil
jurusan psikologi. Artinya, Eysenck sebenarnya menjadi
psikolog hanya karena faktor kebetulan.

Eysenck menerima gelar sarjana dari University of London


pada tahun 1938. Eysenck melanjutkan studinya di bangku
kuliah pada tahun 1940, ia berhasil mendapatkan gelar Ph.D.
dari University College of London dengan promotor Prof. Sir
Cyrill Burt, yakni seseorang yang kelak menjadi rekan kerja
Eysenck sepanjang hidupnya.
Dinamika Keluarga Hans Eysenck lahir di Berlin, Jerman, pada tahun 1916. Ia
adalah anak tunggal dan orang tuanya adalah pemain
panggung dan layar. Ibunya adalah seorang Yahudi dan
ayahnya adalah seorang Katolik. Tak lama setelah dia lahir,
orang tuanya bercerai, meninggalkan Eysenck untuk
dibesarkan oleh nenek dari pihak ibu yang Yahudi. Eysenck
membenci Nazi, jadi setelah lulus sekolah menengah pada
tahun 1934, dia beremigrasi ke London. Rencana awalnya
adalah belajar fisika di University College London, namun
karena kurangnya prasyarat di departemen fisika, ia akhirnya
mendapatkan gelar di bidang psikologi.

Eysenck menerima gelar sarjana dari University of London


pada tahun 1938. Setelah itu, ia menikahi Margaret Davies,
seorang warga negara Kanada yang merupakan sarjana
matematika. Sembari menjalani kehidupan keluarga, Eysenck
melanjutkan studinya di bangku kuliah. Dia melanjutkan
untuk menyelesaikan gelar Ph.D. di sana pada tahun 1940 di
bawah pengawasan Cyril Burt.
Prestasi/Hasil Karya Dalam tenggang waktu selama 60 tahun, Eysenck
menerbitkan lusinan buku dan lebih dari 1000 artikel jurnal.
Karya dari Eysenck dipengaruhi oleh statistik analisa faktor
yang merupakan pemikiran psikolog eropa yang mempelajari
tipe kepribadian, khususnya Jung dan Kretschmer.
Inti Teori Hans J. Eysenck merupakan salah satu tokoh psikologi yang
berpendapat bahwa dimensi kepribadian terdiri dari 3 faktor,
yaitu faktor E, faktor N, dan faktor P. Eysenck menganggap
bahwa ketiga faktor tersebut termasuk dalam bagian struktur
kepribadian dan ketiganya adalah bipolar.
 Faktor pertama adalah faktor E, dimana terdapat dimensi
extraversion pada ujung faktor E dan introversion pada
ujung berlawanannya. Menurut Eysenck perbedaan utama
antara extraversion dan introversion bukan pada perilaku,
tetapi lebih pada sifat biologis dan genetik. Orang
ekstrovert biasanya dicirikan memiliki sifat yang mudah
bergaul, aktif, optimis dan ciri-ciri lainnya. Sedangkan
orang introvert dikenal memiliki sifat yang pendiam, pasif,
pesimis, dan lainnya.
 Faktor kedua adalah faktor N, dimana terdapat dimensi
neuroticism pada ujung faktor N dan stability pada ujung
berlawanannya. Faktor N memiliki komponen keturunan
yang kuat dan pada beberapa penelitian, telah ditemukan
bukti dasar genetik untuk ciri-ciri neurotik seperti
kecemasan, histeria, dan gangguan obsesif-kompulsif.
Dalam buku Theories of Personality, Eysenck berasumsi
bahwa orang-orang pada skala N yang sehat memiliki
kapasitas untuk melawan gangguan neurotik bahkan dalam
periode stres yang ekstrem. Dengan begitu, dapat
dikatakan bahwa semakin tinggi skor neuroticism pada
seseorang, semakin rendah tingkat stres yang akan memicu
gangguan neurotik.
 Faktor yang terakhir adalah faktor P, dimana terdapat
dimensi psychoticism pada ujung faktor P dan superego
pada ujung berlawannya. Seseorang yang memiliki skor
tinggi pada psychoticism seringkali memiliki sifat
egosentris, curiga, dingin, agresif, impulsif, psikopat, dan
anti sosial. Sedangkan seseorang yang memiliki skor
rendah pada psychoticism cenderung memiliki sifat
altruistik, sangat bersosialisasi, empatik, peduli, kooperatif,
dan konvensional.
Kelebihan dan Kekurangan Kelebihan :
Teori Teori trait faktor dari Eysenck bersifat sangat empirik

Kelemahan :
1. Teorinya terlalu sempit karena hanya membahas tiga
dimensi kepribadian dan hubungannya dengan biologi-
saraf tanpa menyinggung topik- topik psikologi yang
menjadi pusat perhatian pakar psikologi, seperti motivasi,
drives, kemauan dan impuls.
2. Teori Eysenck menyinggung perkembangan kecemasan
tetapi tidak dibahas secara luas

Anda mungkin juga menyukai