PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara umum kesehatan dibedakan atas kesehatan individu dan kesehatan
masyarakat. Kesehatan individu tercermin dari kesehatan fisik dan kesehatan
mental seseorang. Sehat secara fisik apabila seseorang merasa dirinya sehat dan
dapat dibuktikan secara klinis ketika organ-organ didalam tubuh berfungsi normal.
Sedangkan sehat secara mental meliputi sehat pada pikiran, emosional dan
spiritual.
Kesehatan masyarakat sebagai sebuah cabang keilmuan mempelajari cara-cara
pencegahan penyakit dengan mengenali faktor-faktor risiko penyakit sehingga
dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara agregat. Prof. Winslow
dari Yale University memberikan batasan ilmu kesehatan masyarakat adalah ilmu
dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan
fisik dan mental, dan efisiensi melalui usaha masyarakat yang terorganisir untuk
meningkatkan sanitasi lingkungan, kontrol infeksi di masyarakat, pendidikan
individu tentang kebersihan perorangan, pengorganisasian pelayanan medis dan
perawatan untuk diagnosa dini, pencegahan penyakit dan pengembangan aspek
sosial, yang akan mendukung agar setiap orang di masyarakat mempunyai standar
kehidupan yang kuat untuk menjaga kesehatannya (Leavel and Clark, 1958).
Dalam disiplin ilmu kesehatan masyarakat, dipelajari Ilmu Perilaku untuk
pendidikan kesehatan. Biasanya disebut Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku
(PKIP). Dalam disiplin ilmu tersebut, mempelajari pentingnya Psikologi dalam
dunia Kesehatan menyangkut ilmu-ilmu perilaku kesehatan untuk memberikan
kontribusi nyata kepada peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Psikologi kesehatan merupakan bidang spesialitas dalam psikologi yang lebih
spesifik mengacu pada peranan utama psikologi sebagai ilmu dan profensi dalam
pengobatan keprilakuan. Menurut Smet (1994) psikologi kesehatan ini merupakan
kepedulian para pakar psikologi yang peduli akan kesehatan yang sifatnya holistic
mencakup aspek fisiki, mental, dan sosial. Psikologi kesehatan secara khusus
dapat didefinisikan Penggerak konstribusi disiplin psikologi pendidikan, ilmiah,
dan professional yang spesifik untuk mempromosikan dan memelihara kesehatan,
prevensi dan penanganan sakit, dan identifikasi hubungan etiologis dan diagnostis
mengenai kesehatan, sakit, dan disfungsi yang berkaitan.
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian Psikologi Kesehatan
Psikologi kesehatan adalah bagian dari psikologi klinis, yang
memfokuskan pada kajian dan fungsi kesehatan individu terhadap diri
dan lingkungannya, termasuk penyebab dan faktor-faktor yang terkait
dengan problematika kesehatan individu.
Psikologi Kesehatan menurut Matarazzo (1980, dalam Ogden: 1996) adalah suatu
agregat dari specific educational, dan kontribusi scientific professional, dari
disiplin psikologi, untuk memajukan atau memelihara kesehatan, termasuk juga
didalamnya penanganan penyakit dan aspek-aspek lain yang terkait dengannya.
Ada banyak ahli yang mengemukakan pendapat tentang pengertian psikologi,
diantaranya:
1. Pengertian Psikologi menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia
Jilid 13 (1990), Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku
manusia dan binatang baik yang dapat dilihat secara langsung
maupun yang tidak dapat dilihat secara langsung.
2. Pengertian
Psikologi menurut
Dakir
(1993),
psikologi
membahas tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan
lingkungannya.
3. Pengertian Psikologi menurut Muhibbin Syah (2001), psikologi
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku
terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun
kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku
terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang
meliputi perbuatan berbicara, duduk , berjalan dan lain
sebgainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir,
berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya.
4. Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa
pengertian psikologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari tingkah laku manusia, baik sebagai individu
maupun dalam hubungannya dengan lingkungannya. Tingkah
laku tersebut berupa tingkah laku yang tampak maupun tidak
tampak, tingkah laku yang disadari maupun yang tidak disadari.
hanya
dilihat
berdasarkan
pada
faktorbiologis
medis
kesehatan.
kesehatan
merupakan
ilmu
cabang
psikologi
yang
maupun
kesehatan
masyarakat.
3
Kesehatan
individu
ini
meliputi kesehtan fisik atau jasmani dan spikis individu seperti pikiran
dan emosionalnya. Adapun kesehatan masyarakat merupakan ilmu
yang mempelajari faktor-faktor resiko adanya penyakit sehingga dapat
dikendalikan
dan
demikian
dapat
meningkatkan
kesehatan
masyarakat.
Manfaat
adanya
psikologi
kesehatan
dalam
dunia
kesehatan
untuk
kesembuhan
diri
sehingga
perlu
mendapatkan
2.2
TUJUAN
Psikologi kesehatan sebagai pengetahuan social-psychological
dapat
digunakan
untuk
mengubah
pola
health
behavior
dan
tingkah
laku
sehat
dan
mencegah
2.3
RUANG LINGKUP
dan limbah jutaan obat yang dapat digunakan yang dinyatakan bisa
membantu orang lain. Estimasi tingkat kepatuhan sulit diukur (lihat di
bawah),
adalah,
ditingkatkan
bagaimanapun,
dengan
bukti
menyesuaikan
bahwa
kepatuhan
pengobatan
untuk
dapat
program
individu kehidupan.
Cara pengukuran kepatuhan
Psikolog
Kesehatan
telah
mengidentifikasi
sejumlah
cara
untuk
Meminta
dokter
atau
petugas
kesehatan-meskipun
ini
jika
informed
consent
diperoleh,
pengaruh
melalui
karakteristik permintaan .
2.4
tentang pikiran dan badan merupakan bagian dari system yang sama
dan ide bahwa mereka merupakan dua system yang berbeda. Ketika
kita melihat sejarah zaman dahulu kala, hal itu menjadi jelas bahwa
kita datang dalam satu kepercayaan yang sama tentang hubungan
pikiran-badan.
Selama manusia prasejarah, sebagian besar budaya mengamati
pikiran dan badan sebagai rangkaian. Dahulu penyakit dikira muncul
ketika jiwa jahat masuk ke dalam badan, dan perlakuannya melingkupi
godaan utama untuk membebaskan jiwa jahat. Beberapa peralatan
dari zaman batu berciri kecil, lubang simetris yang dipercaya dibuat
secara sengaja dengan peralatan tajam untuk memperbolehkan jiwa
jahat untuk pergi dari tubuh ketika seorang dukun beraksi melakukan
suatu ritual.
Orang Yunani kuno merupakan peradaban paling awal untuk
mengidentifikasi
peran
dari
faktor-faktor
secara
jasmani
dalam
peran
untuk
pikiran.
Mereka
menjelaskan
tipe
kepribadian
ke faktor secara
jasmani tapi percaya bahwa faktor psikologis dapat juga menjadi suatu
efek.
Pada pertengahan zaman, bagaimanapun, anak lonceng pernah
berayun menuju penjelasan supranatural untuk penyakit. Penyakit
dianggap sebagai hukuman dari Tuhan untuk kelakuan jahat, dan
sembuh seringkali terdiri dari memaksakan paksaan jahat keluar
dengan menyiksa diri. Kemudian, bentuk terapi ini digantikan dengan
penebusan dosa melalui berdoa dan bekerja keras. Selama ini, gereja
sebagai penjaga pengetahuan medis, dan sebagai hasil, latihan medis
diasumsikan sebuah religi yang samar. Fungsi dari tabib seringkali
dianggap sebagai pendeta, dan kemudian menyembuhkan dan latihan
religi menjadi benar-benar susah dibedakan.
Awal peradaban Yunani dan Roma pada abad ke-14 hingga 16
dan berkelanjutan hingga masa kini, melangkah dengan lancar dan
panjang telah dibuat dalam pengertian medis secara standar teknis.
Keuntungan ini mencakup penemuan mikroskop pada tahun 1600 dan
perkembabgan ilmu pengetahuan alam tentang autopsy, yang berarti
memperbolehkan para orang yang masih berlatih dalam kemedisan
untuk melihat organ yang dilibatkan dalam penyakit berbeda. Sebagai
kemajuan ilmu sel pathology, teori keadaan pikiran tentang penyakit
akhirnya diistirahatkan. Sebagai hasil keuntungan peneliti seperti,
latihan medis menggambar sangat berkembang dalam penemuan
laborator dan lebih dikunci untuk faktor jasmani daripada untuk pikiran
sebagai dasar untuk kesehatan dan penyakit. Dalam usaha untuk
memecahkan tahayul pada masa lampau, para orang medis menahan
sel
sebagai
dasar
untuk
rekomendasi perawatan.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
mereka
mendiagnosis
dan
DAFTAR PUSTAKA
10