.
TAHAP PERKEMBANGAN REMAJA
Tahap perkembangan remaja dimulai dari fase praremaja sampai dengan fase
remaja akhir berdasarkan pendapat Sullivan (1892-1949).
Pada dasarnya perubahan fisik remaja disebabkan oleh kelenjar pituitary dan
kelenjar hypothalamus. Kedua kelenjar itu masing-masing menyebabkan
terjadinya pertumbuhan ukuran tubuh dan merangsang aktifitas serta
pertumbuhan alat kelamin utama dan kedua pada remaja (Sunarto & Agung
Hartono)
b. Perkembangan Kognitif
Jean Piaget dan Harry Stack Sullivan (dalam Santrock, 2003: 220)
mengemukakan bahwa anak-anak dan remaja mulai belajar mengenai
pola hubungan yang timbal balik dan setara dengan melalui interaksi
dengan teman sebaya. Mereka juga belajar untuk mengamati dengan teliti
minat dan pandangan teman sebaya dengan tujuan untuk memudahkan
proses penyatuan dirinya ke dalam aktifitas teman sebaya yang sedang
berlangsung.
b. Hubungan dengan Orang Tua Penuh Konflik
Hubungan dengan orang tua penuh dengan konflik ketika memasuki masa remaja
awal. Peningkatan ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu perubahan
biologis pubertas, perubahan kognitif yang meliputi peningkatan idealism dan
penalaran logis, perubahan sosial yang berfokus pada kemandirian dan identitas,
perubahan kebijaksanaan pada orang tua, dan harapan-harapan yang dilanggar oleh
pihak orang tua dan remaja.
Collins (dalam Santrock, 2002: 42) menyimpulkan bahwa banyak orang tua
melihat remaja mereka berubah dari seorang anak yang selalu menjadi seseorang
yang tidak mau menurut, melawan, dan menantang standar-standar orang tua.
Bila ini terjadi, orang tua cenderung berusaha mengendalikan dengan keras dan
member lebih banyak tekanan kepada remaja agar mentaati standar-standar orang
tua
c. Keingintahuan tentang seks yang tinggi
Seksualitas mengalami perubahan sejalan dengan individu
yang terus tumbuh dan berkembang. Setiap tahap
perkembangan memberikan perubahan pada fungsi dan peran
seksual dalam hubungan.
Remaja juga sangat rentan dengan stres. Sebab, di masa ini seseorang akan
memiliki keinginan serta kegiatan yang sangat banyak. Namun, apabila
keinginan dan kegiatan itu tidak berjalan atau tidak terwujudkan sebagaimana
mestinya, remaja cenderung menjadikan hal tersebut sebagai beban pikiran
mereka. Sehingga remaja mudah mengalami stres.
Untuk mengobati itu, remaja menghibur diri atau meminimalisisr stres mereka
dengan berkumpul atau bersenang-senang dengan teman sebayanya.
TEORI-TEORI PERKEMBANGAN REMAJA
Dari teori besar Freud yaitu id, ego, dan superego, Freud percaya bahwa
dipenuhi oleh ketegangan dan konflik. Untuk mengurangi ketegangan ini,
remaja menyimpan informasi dalam pikiran tidak sadar mereka. Ia juga
mengatakan bahwa tingkah laku yang sekecil apapun mempunyai makna
khusus bila kekuatan tidak sadar di balik tingkah laku tersebut ditampilkan.
b. Teori Psikososial
Erikson mengembangkan teori psikososial sebagai
perkembangan dari teori psikoanalisis Freud. Erik Erikson
mengatakan bahwa tahap perkembangan individu
selama hidupnya dipengaruhi oleh interaksi sosial yang
menjadikan individu menjadi matang secara fisik dan
psikologis.
c. Teori Kognitif
kira-kira 2 tahun. Pada tahap ini, anak mengkonstruksikan mengenai dunia dengan
mengkoordinasikan pengalaman sensoris (seperti melihat dan mendengar) dengan
tindakan fisik dan motorik.
usia 2-7 tahun. Pada tahap ini, anak memulai mempersentasikan dunia dengan
kata-kata, citra, dan gambar-gambar.
dari kira-kira 7-11 tahun. Pada tahap ini, anak dapat melakukan operasi dan
penalaran logis, menggatikan pemikiran logis, menggantikan pemikiran intuitif,
sepanjang penalaran dapat diaplikasikan pada contoh atau konkrit
Tahap operasional formal (formal operational stage) adalah yang terjadi antara
usia 11 dan 15 tahun. Pada tahap ini, individu bergerak melebihi dunia pengalaman
yang actual dan konkrit, dan mengubah cara berpikir tentag perkembangan berpikir
anak dan remaja.
d. Teori Tingkah Laku dan Belajar Sosial
Ahli teori ini juga akan menyatakan bahwa alasan untuk rasa ketertarikan remaja
terhadap satu sama lain tidak disadari, remaja tidak menyadari bagaimana
warisan biologis mereka dan pengalaman hidup pada masa kecil telah berperan
dalam mempengaruhi kepribadian mereka di masa remaja.
Kesimpulan
Masa remaja merupakan masa pencarian jati diri seseorang dalam rentang masa kanak-
kanak sampai masa dewasa. Pada masa ini, pola pikir dan tingkah laku remaja sangat
berbeda pada saat masih kanak-kanak. Hubungan dengan kelompok (teman sebaya) lebih
erat dibandingkan hubungan dengan orang tua.
Teori-teori perkembangan remaja antara lain, teori psikoanalisa, teori psikososial, teori
kognitif serta teori tingkah laku dan belajar sosial.
Tahap perkembangan remaja dimulai dari fase praremaja, remaja awal, dan remaja akhir.
Karakteristik pertumbuhan dan perkembangan remaja antara lain, perubahan fisik yang
terjadi pada remaja terlihat pada saat masa pubertas yaitu meningkatnya tinggi dan berat
badan serta kematangan sosial, remaja berfikir secara logis dan transisi sosial remaja
mengalami perubahan dalam hubungan individu dengan manusia lain.
Sementara itu, ciri khas remaja adalah hubungan dengan teman sebaya lebih erat,
hubungan dengan orang tua penuh konflik, keingintahuan seks yang tinggi, dan mudah
stres.
DAFTAR PUSTAKA
v Damaiyanti, Mukhripah. 2008. Komunikasi Terapeutik dalam Praktik
Keperawatan. Bandung:Refika Aditama.
v Dorland, W.A. Newman. 2011. Kamus Saku Kedokteran Dorland.
Jakarta:EGC.
v Potter, Patricia A. dan Anne Griffin P. 2005. Fundamental Keperawatan
Vol.1. Jakarta: EGC.