Oleh:
FITRI SHOFI NURAINI DWIPUTRI /170811641007
SALSABILA NURALIFA RAHMAN /170811641075
B. TUJUAN OBSERVASI
Tujuan dari observasi ini kami ingin melihat sejauh mana perilaku
prososial ( sikap kepedulian terhadap lingkungan) pengunjung kantin
FMIPA Universitas Negeri Malang
C. KAJIAN TEORITIK
Hakikat kita sebagai manusia ialah saling membutuhkan satu
dengan yang lain. Salah satu contohnya diwujudkan dengan prilaku
prososial, yaitu perilaku tindakan yang dilakukan atau direncanakan untuk
menolong orang lain tanpa mempedulikan motif-motif si penolong.
Tindakan menolong sepenuhnya dimotivasi oleh kepentingan sendiri tanpa
mengharapkan sesuatu untuk dirinya. Perilaku prososial atau altruisme
adalah hasrat untuk menolong orang lain tanpa memikirkan kepentingan
kepentingan sendiri. (Sarwono, 2002: 328, dalam Myers).
Terdapat beberapa indikator yang akan diobservasi, yaitu
1. Menolong Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia),
menolong berarti membantu untuk meringankan beban (penderitaan,
kesukaran, dan sebagainya). Sedangkan menurut Wrightsman & Deaux,
1981, menolong berarti setiap tindakan yang lebih memberikan
keuntungan bagi orang lain daripada diri sendiri.,
2. Toleransi adalah bersifat atau bersikap menenggang
(menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat,
pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya) yang
berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri (KBBI). Sedangkan
menurut Bahari, (2010: 51), toleransi berarti pendirian atau sikap yang
termanisfestasikan pada kesediaan untuk menerima berbagai pandangan
dan pendirian yang beraneka ragam meskipun tidak sependapat
dengannya.
3. Berbagi Menurut KBBI, berbagi memiliki arti membagi sesuatu
bersama
1. FAKTOR PERSONAL
Factor personal ini merupakan factor yang berasal dari dalam diri
suatu individu yang mendorong ia melakukan tindakan prososial, seperti :
a. Suasana Hati
Suasana hati yang sering disebut dengan emosi ini cukup berperan
dalam individu melakukan tindakan prososial. Apabila sedang dalam
keadaan yang positif, kemungkinan tindakan prososial akan terjadi
dibandingkan ketika dalam keadaan negative.
b. Sifat
Sifat ini lebih pada karakteristik dari individu itu sendiri yang
cenderung ia bawa dari lahir atau karena factor didikan keluarganya.
Misalnya, ketika seseorang dari kecil sudah dididik untuk menjadi
seorang yang penolong, ketika ia dewasa, menolong sudah menjadi hal
yang biasa ia lakukan dan memang harus ia lakukan apabila ada orang
yang membutuhkan. Di sini sudah terjadi tindakan prososial yaitu
saling tolong-menolong.
c. Jenis Kelamin
Jenis kelamin ini sangat berpengaruh terhadap tindakan prososial
yang terjadi dikalangan masyarakat. Misalnya ketika orang melakukan
tolong-menolong, peran gender berpengaruh pada bentuk pertolongan
yang diberikan, juga tergantung dengan situasi yang terjadi.
d. Tempat tinggal
Factor tempat tinggal juga berperan dalam terjadinya perilaku
prososial. Bisa diambil contoh masyarakat yang berada di pedesaan
lebih cenderung memiliki sifat prososial yang tinggi daripada
masyarakat yang berada di daerah perkotaan yang cenderung memiliki
sifat individualisme.
2. FAKTOR SITUASIONAL
Selain factor personal yang berasal dari dalam diri individu itu
sendiri, terdapat factor situasional, dimana factor ini berperan sesuai
dengan keadaan yang terjadi pada saat itu yang memicu adanya perilaku
prososial. Beberapa factor situasional, diantaranya :
a. Bystander
Orang-orang di sekitar memiliki peran penting dalam
memengaruhi sekitarnya untuk memutuskan melakukan tindakan prososial
yang dibutuhkan saat itu. Baik mereka hanya menjadi pengamat saja atau
ada tindakan yang terjadi saat itu.
b. Daya Tarik
e. Desakan Waktu
D. GUIDE OBSERVASI
1. JENIS OBSERVASI
Observasi natural adalah obesrvasi yang dilakukan pada
lingkungan alamiah subjek, tanpa harus melakukan kontrol atau
direncanakan memanipulasi terhadap perilaku subjek.
(Ni’matuzzahro & Susanti P., hal.14., 2016)
Jenis observasi ini dipilih agar kami sebagai observer mengetahui
perilaku prososial pengujung kantin FMIPA Universitas Negeri
Malang tanpa adanya kontrol dari observer. Sehingga hasil dari
observasi ini diharapkan secara natural menggambarkan keadaan yang
sebenarnya.
3. DEFINISI OPRASIONAL
Prososial : tindakan yang bertujuan untuk menguntungkan
atau manfaat bagi orang lain atau masyarakat pada umumnya.
(Clarke dalam Rahman 2013 : 220)
4. INDIKATOR PERILAKU
Menolong: Membantu untuk meringankan beban (penderitaan,
kesukaran, dan sebagainya). Sedangkan menurut
Wrightsman & Deaux, 1981, menolong berarti setiap
tindakan yang lebih memberikan keuntungan bagi orang
lain daripada diri sendiri.
Toleransi: Bersifat atau bersikap menenggang (menghargai,
membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat,
pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan
sebagainya) yang berbeda atau bertentangan dengan
pendirian sendiri.
Berbagi: Membagi sesuatu bersama
Jujur: jujur merupakan suatu keputusan seseorang untuk
mengungkapkan perasaannya, kata-katanya, atau
perbuatannya bahwa realitas yang ada tidak dimanipulasi
dengan cara berbohong atau menipu orang lain untuk
keuntungan dirinya.
Observer 1, Observer 2,
(…………………………………….)