Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL OBSERVASI

MATA KULIAH PSIKODIAGNOSTIK OBSERVASI


OBSERVASI PERILAKU PROSOSIAL DI KANTN FAKULTAS
MATEMATIKA DAN IPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Dosen Pengampu Mata Kuliah:


Indah Yasminum Suhanti, S.Psi, M.Psi.

Oleh:
FITRI SHOFI NURAINI DWIPUTRI /170811641007
SALSABILA NURALIFA RAHMAN /170811641075

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS PENDIDIKAN PSIKOLOGI
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
2018
A. LATAR BELAKANG
Kita sebagai manusia merupakan makhluk yang selalu
membutuhkan orang lain untuk bertahan hidup. Dan memiliki hubungan
timbal baik antar satu dengan yang lainnya. Salah satunya di wujudkan
dengan prilaku prososial. Menurut Sarwono, (dalam Myers, 2002: 328 )
menyatakan bahwa perilaku prososial atau altruisme adalah hasrat untuk
menolong orang lain tanpa memikirkan kepentingan kepentingan sendiri.
Prilaku prososial dapat kita jumpai di segala tempat mungkin di mall, di
halte, di kelas, di lingkungan tempat kita tinggal, mungkin juga di kantin
kampus
Kepedulan lingkungan adalah peka dan terhadap hal hal yang
berkaitan dengan lingkungan sekitar dan senantiasa memperbaiki bila
terjadi pencemaran atau ketidak seimbangan (W Taqiya, 2013 diakses
pada tanggal 8 November 2018 pukul 07.03 dari
http://eprints.walisongo.ac.id/1683/3/093811033_bab2.pdf)
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kantin
merupakan ruang tempat menjual minuman dan makanan (di sekolah,
kantor, asrama, dan lain sebagainya). Tetapi rendahnya sikap kepedulian
terhadap lingkungan di kalangan pengunjung kantin terutama ketika jam
padat kantin. Membuat kami sebagai mahasiswa psikologi merasa miris
dan ingin mengkaji bagaimana sikap kepedulian terhadap lingkungan yang
terjadi di sebuah kantin,
Dalam observasi ini kantin yang sesuai untuk kami observasi
adalah kantin FMIPA Universitas Negeri Malang. Kami merasa di kantin
FMIPA Universitas Negeri Malang masih kurang. Yaitu sikap peduli
lingkungan dan penggunaan tempat di kantin tersebut. Seperti ketika
selesai makan meletakkan piring dan gelas di tengah meja (tidak dibiarkan
berantakan), guna memudahkan petugas kebersihan di kantin untuk
melakukan perkerjaannya. Itu yang melatar belakangi kami untuk
melakukan observasi di kantin tersebut.
Harapan kami selaku observer terhadap pengunjung kantin adalah
tingginya sikap kepedulian terhadap lingkungan di kantin FMIPA
Universitas Negeri Malang. Agar kita sebagai manusia yang saling
membutuhkan satu dengan yang lainnya merasa terbantu dan tidak saling
merasa menjadi “raja”. Karena hakikat manusia ialah saling membutuhkan
orang lain dalam menjalankan roda kehidupan.

B. TUJUAN OBSERVASI
Tujuan dari observasi ini kami ingin melihat sejauh mana perilaku
prososial ( sikap kepedulian terhadap lingkungan) pengunjung kantin
FMIPA Universitas Negeri Malang

C. KAJIAN TEORITIK
Hakikat kita sebagai manusia ialah saling membutuhkan satu
dengan yang lain. Salah satu contohnya diwujudkan dengan prilaku
prososial, yaitu perilaku tindakan yang dilakukan atau direncanakan untuk
menolong orang lain tanpa mempedulikan motif-motif si penolong.
Tindakan menolong sepenuhnya dimotivasi oleh kepentingan sendiri tanpa
mengharapkan sesuatu untuk dirinya. Perilaku prososial atau altruisme
adalah hasrat untuk menolong orang lain tanpa memikirkan kepentingan
kepentingan sendiri. (Sarwono, 2002: 328, dalam Myers).
Terdapat beberapa indikator yang akan diobservasi, yaitu
1. Menolong Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia),
menolong berarti membantu untuk meringankan beban (penderitaan,
kesukaran, dan sebagainya). Sedangkan menurut Wrightsman & Deaux,
1981, menolong berarti setiap tindakan yang lebih memberikan
keuntungan bagi orang lain daripada diri sendiri.,
2. Toleransi adalah bersifat atau bersikap menenggang
(menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat,
pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya) yang
berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri (KBBI). Sedangkan
menurut Bahari, (2010: 51), toleransi berarti pendirian atau sikap yang
termanisfestasikan pada kesediaan untuk menerima berbagai pandangan
dan pendirian yang beraneka ragam meskipun tidak sependapat
dengannya.
3. Berbagi Menurut KBBI, berbagi memiliki arti membagi sesuatu
bersama

4. Jujur Menurut KBBI, jujur berarti lurus hati, tidak berbohong


(misalnya, berkata apa adanya). Sementara menurut Kesuma, dkk (2012:
16), jujur merupakan suatu keputusan seseorang untuk mengungkapkan
perasaannya, kata-katanya, atau perbuatannya bahwa realitas yang ada
tidak dimanipulasi dengan cara berbohong atau menipu orang lain untuk
keuntungan dirinya. yang tentunya tidak muncul begitu saja tanpa ada
factor-faktor yang memengaruhinya.

Indikator-indikator perilaku tidak akan muncul tanpa adanya


faktor-faktor yang memengaruhinya. Berikut merupakan faktor-faktor
dasar yang mempengaruhi indikator-indikator perilaku prososial dari
dalam diri, ada dua macam yaitu :

1. FAKTOR PERSONAL

Factor personal ini merupakan factor yang berasal dari dalam diri
suatu individu yang mendorong ia melakukan tindakan prososial, seperti :

a. Suasana Hati
Suasana hati yang sering disebut dengan emosi ini cukup berperan
dalam individu melakukan tindakan prososial. Apabila sedang dalam
keadaan yang positif, kemungkinan tindakan prososial akan terjadi
dibandingkan ketika dalam keadaan negative.
b. Sifat
Sifat ini lebih pada karakteristik dari individu itu sendiri yang
cenderung ia bawa dari lahir atau karena factor didikan keluarganya.
Misalnya, ketika seseorang dari kecil sudah dididik untuk menjadi
seorang yang penolong, ketika ia dewasa, menolong sudah menjadi hal
yang biasa ia lakukan dan memang harus ia lakukan apabila ada orang
yang membutuhkan. Di sini sudah terjadi tindakan prososial yaitu
saling tolong-menolong.
c. Jenis Kelamin
Jenis kelamin ini sangat berpengaruh terhadap tindakan prososial
yang terjadi dikalangan masyarakat. Misalnya ketika orang melakukan
tolong-menolong, peran gender berpengaruh pada bentuk pertolongan
yang diberikan, juga tergantung dengan situasi yang terjadi.
d. Tempat tinggal
Factor tempat tinggal juga berperan dalam terjadinya perilaku
prososial. Bisa diambil contoh masyarakat yang berada di pedesaan
lebih cenderung memiliki sifat prososial yang tinggi daripada
masyarakat yang berada di daerah perkotaan yang cenderung memiliki
sifat individualisme.

2. FAKTOR SITUASIONAL

Selain factor personal yang berasal dari dalam diri individu itu
sendiri, terdapat factor situasional, dimana factor ini berperan sesuai
dengan keadaan yang terjadi pada saat itu yang memicu adanya perilaku
prososial. Beberapa factor situasional, diantaranya :

a. Bystander
Orang-orang di sekitar memiliki peran penting dalam
memengaruhi sekitarnya untuk memutuskan melakukan tindakan prososial
yang dibutuhkan saat itu. Baik mereka hanya menjadi pengamat saja atau
ada tindakan yang terjadi saat itu.
b. Daya Tarik

Peristiwa atau kejadian tertentu yang terlihat mencolok dan


menarik perhatian bagi mereka orang sekitar juga berpengaruh memicu
orang disekitar untuk melakukan tindakan yang prososial.
c. Atribusi Terhadap Korban
Seseorang akan terdorong untuk melakukan tindakan prososial
apabila ia mengasumsikan bahwa subject memang memiliki ketidak
beruntungan nasib diluar kuasanya (merasa iba).
d. Ada Model

Adanya seseorang yang melakukan tindakan prososial, secara tidak


langsung dapat berperan sebagai model yang membuat orang lain juga
akan melakukan tindakan yang sama.

e. Desakan Waktu

Orang yang memiliki waktu luang banyak cenderung memiliki


perilaku prososial yang tinggi daripada orang yang memiliki waktu sedikit
dan tergesa-gesa dalam mengurus urusannya, sehingga tidak ada waktu
untuk melakukan kegiatan prososial dengan lingkungan sekitarnya.

f. Sifat Kebutuhan Korban

Dalam hal ini bisa diambil contoh tindakan tolong-menolong,


terjadinya tindakan prososial ini tergantung dari korban, apakah ia benar-
benar membutuhkan pertolongan dan layak mendapat pertolongan atau
tidak.

D. GUIDE OBSERVASI
1. JENIS OBSERVASI
Observasi natural adalah obesrvasi yang dilakukan pada
lingkungan alamiah subjek, tanpa harus melakukan kontrol atau
direncanakan memanipulasi terhadap perilaku subjek.
(Ni’matuzzahro & Susanti P., hal.14., 2016)
Jenis observasi ini dipilih agar kami sebagai observer mengetahui
perilaku prososial pengujung kantin FMIPA Universitas Negeri
Malang tanpa adanya kontrol dari observer. Sehingga hasil dari
observasi ini diharapkan secara natural menggambarkan keadaan yang
sebenarnya.

2. TEKNIK / METODE PENCATATAN DATA


Rating scale merupakan metode pencatatan data yang menandakan
derajat dimana seseorang memiliki perilaku tertentu. Tiap perilaku
akan mendapatkan peringkat di suatu kesatuan mulai tertingi hingga
terendah (Ni’matuzzahro & Susanti P., hal.65., 2016)
Metode ini dipilih karena, metode ini merupakan metode raring
scale ini kami anggap efisien dan mudah untuk mengamati
sekelompok obeservee dalam satu waktu dan lebih mudah dalam
menguantifikasikan data.

3. DEFINISI OPRASIONAL
Prososial : tindakan yang bertujuan untuk menguntungkan
atau manfaat bagi orang lain atau masyarakat pada umumnya.
(Clarke dalam Rahman 2013 : 220)

4. INDIKATOR PERILAKU
Menolong: Membantu untuk meringankan beban (penderitaan,
kesukaran, dan sebagainya). Sedangkan menurut
Wrightsman & Deaux, 1981, menolong berarti setiap
tindakan yang lebih memberikan keuntungan bagi orang
lain daripada diri sendiri.
Toleransi: Bersifat atau bersikap menenggang (menghargai,
membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat,
pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan
sebagainya) yang berbeda atau bertentangan dengan
pendirian sendiri.
Berbagi: Membagi sesuatu bersama
Jujur: jujur merupakan suatu keputusan seseorang untuk
mengungkapkan perasaannya, kata-katanya, atau
perbuatannya bahwa realitas yang ada tidak dimanipulasi
dengan cara berbohong atau menipu orang lain untuk
keuntungan dirinya.

Indikator Umum Indikator Spesifik


Prilaku Menolong  Mencarikan tempat duduk orang lain untuk
makan
 merapikan piring yang telah digunakan untuk
makan ke penjualnya
 menumpuk piring yang telah di gunakan di
tengah meja makan
Perilaku berbagi  Berbagi tempat kepada orang lain ketika
orang lain tidak mendapatkan tempat duduk
untuk makan
 Meminjamkan barang kepada pengunjung
yang sedang membutuhkan

Prilaku toleransi  Membuang sampah pada tempatnya


 Tidak Mengerjakan tugas di kantin, terutama
dalam waktu yang cukup lama
 Orang yang mengerjakan tugas tidak mau
mengalah, meskipun ia tahu ada orang yang
tidak dapat tempat duduk untuk makan
 Tidak merokok di sekitar orang yang sedang
makan
Prilaku Jujur  Mengembalikan barang pengunjung yang
terjatuh
 Membayar penuh makanan yang dipesan
5. SUBJEK OBSERVASI
Subjek observasi ini adalah semua pengunjung kantin FMIPA
Universitas Negeri Malang yang melakukan hal-hal yang disebutkan
pada indikator perilaku.

6. PROSEDUR PELAKSANAAN OBSERVASI


a. Mempersiapkan alat yang diperlukan, seperti kamera, alat tulis dan
lembar pencatatan
b. Observer meminta ijin kepada penjual di Kantin FMIPA
Universitas Negeri Malang untuk melakukan kegatan observasi
c. Observer melakukan pengumpulan data, mencatat, merekam
bagaimana prilaku prososial terjadi di kantin FMIPA Universitas
Negeri Malang.
d. Menganalisis data yang telah di dapatkan.
e. Membuat kesimpulan dari observasi

7. WAKTU DAN PELAKSANAAN


Pelaksanaan observasi dilakukan selama 3 hari oleh 2 observer
(Fitri Shofi Nuraini Dwiputri dan Salsabila Nuralifa Rahman) di kantin
FMIPA Universitas Negeri Malang dari jam 8 pagi hingga jam 4 sore
(8 jam) dengan
Observasi dilakukan 3 hari, dikarenakan perlunya perekaman data
yang menunjang sehingga observasi ini nantinya bisa menjadi bahan
acuan untuk menemukan solusi atas permasalah mengenai prilaku
prososial.
E. DAFTAR PUSTAKA
Asih, Gusti Yuli & Margaretha Maria Shinta Pratiwi. 2010. Perilaku Prososial
Ditinjau Dari Empati dan Kematangan Emosi. Jurnal Psikologi. (Online). 1:1 –
33. dalam (eprints.umk.ac.id) diakses tanggal 24 Oktober 2018
Ni’matuzzahro & Susanti Prasetyaningrum. 2016. Observasi dalam Psikologi.
Malang : Universitas Muhammadiyah Malang
Sari, DN. 2015. Perilaku Prososial. (online). (dalam digilib.uinsby.ac.id)
diakses tanggal 24Oktober 2018
www.psychologymania.com
http://etheses.uin-malang.ac.id/1216/6/11410138_Bab_2.pdf
http://repository.ump.ac.id/6018/3/BAB%2520II_BOBY%2520FIRMA%2520O
KTAVIA_PGSD%252714.pdf
F. LAMPIRAN
1. LEMBAR METODE PENCATATAN DATA
Behavior Tally
Hari ke- 1 ( , , , 2018)
PERILAKU TALLY TOTAL
Menolong
Toleransi
Berbagi
Jujur
TOTAL
RATA – RATA

Hari ke- 2 ( , , , 2018)


PERILAKU TALLY TOTAL
Menolong
Toleransi
Berbagi
Jujur
TOTAL
RATA – RATA

Hari ke- 3 ( , , , 2018)


PERILAKU TALLY TOTAL
Menolong
Toleransi
Berbagi
Jujur
TOTAL
RATA – RATA
2. LEMBAR INFORM CONSENT
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI SUBJEK OBSERVASI
(Informed Consent)
Assalamualaikum Wr. Wb.
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, mahasiswa Program Studi S1
Psikologi, Fakultas Pendidikan Psikologi Universitas Negeri Malang :
Nama : Fitri Shofi Nuraini Dwiputri
NIM : 170811641007
Nama : Salsabila Nuralifa Rahman
NIM : 170811641075
Bermaksud mengadakan penelitian dengan judul “Perilaku Prososial di
Kantin Fakultas Matematika dan IPA Universitas Negeri Malang”. Untuk
terlaksananya kegiatan tersebu, Saya mohon kesediaan Saudara untuk
berpartisipasi dengan menjadi subjek dari observasi. Hasil observasi hanya
akan digunakan untuk kepentingan penelitian saja dan terjamin
kerahasiaannya. Apabila Saudara bersedia, mohon kiranya Saudara
menandatangani lembar persetujuan menjadi subjek (Informed Consent).
Demikianlah permohonan Saya, atas perhatian serta kerjasama
Saudara dalam penelitian ini, Saya ucapkan terimakasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Observer 1, Observer 2,

(Fitri Shofi Nuraini Dwiputri) (Salsabila Nuralifa Rahman)


Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Pekerjaan :

Dengan ini menyatakan bersedia untuk menjadi subjek penelitian yang


dilakukan oleh Fitri Shofi Nuraini Dwiputri(170811641007) dan Salsabila
Nuralifa Rahman (170811641075) mahasiswa Fakultas Pendidikan
Psikologi Universitas Negeri Malang yang berjudul “Perilaku Prososial di
Kantin Fakultas Matematika dan IPA Universitas Negeri Malang”. Saya
mengerti dan memahami bahwa penelitian ini tidak akan berakibat negatif
terhadap saya, oleh karena itu saya bersedia untuk menjadi subjek pada
penelitian ini.

Malang, ……………………… 2018


Responden,

(…………………………………….)

Anda mungkin juga menyukai