Anda di halaman 1dari 34

HEALTH BELIEFS AND ILLNESS

COGNITION
Pertemuan ke 2

1
Table of Content

1. Perilaku sehat
2. Pengertian sehat dan sakit
3. Prediksi perilaku sehat melalui pendekatan health belief
4. Kognisi sakit dan pengukurannya
5. The Leventhal’s self regulatory model
6. Interaksi antara kognisi sakit dan dampak kesehatan
melalui pendekatan The central of coherence

2
1.
Perilaku Sehat
3
Apa itu perilaku sehat?
Kasl dan Cobb (1966)
• Health behavior: perilaku yang dilakukan untuk mencegah sakit
• Illness behavior: perilaku yang dilakukan untuk mencari pengobatan
• Sick role behavior: aktivitas yang dilakukan agar bisa kembali sehat

Matarazzo (1984)
• Health-impairing habit: perilaku patogen, perilaku yang merusak
kesehatan
• Health protective behavior: perilaku immnogens, perilaku yang
melindungi kesehatan

4
Faktor yang memengaruhi perilaku sehat

• Faktor sosial
• Genetik
• Emosional
• Gejala dan tanda
• Kepercayaan pasien
• Kepercayaan dokter

5
2.
Pengertian
sehat dan sakit
6
Sehat
World Health Organization (WHO) :: kondisi sejahtera secara
fisik, mental, dan sosial

Dimensi untuk menjelaskan sehat menurut


Lau (1995)
• Fisiologis, misalnya kondisi baik, memiliki
energi
• Psikologis, misalnya bahagia, energetik,
merasa baik secara psikologis
• Perilaku, misalnya makan dan tidur
dengan pola yang seharusnya
• Konsekuensi di masa yang akan datang,
misalnya hidup lebih lama
• Tidak sakit
7
Sakit
Dimensi untuk membantu menjelaskan sakit menurut Lau
(1995)
• Tidak merasa normal seperti biasanya
• Gejala tertentu, misalnya gejala fisik maupun psikologis
• Sakit yang spesifik, misalnya kanker, depresi
• Konsekuensi sakit, misalnya tidak bisa melakukan aktivitas
seperti biasanya
• Time line, berapa lama gejala berlangsung
• Tidak sehat

8
3.
Prediksi perilaku
sehat melalui
pendekatan health
belief
9
• Pengetahuan individu tidak cukup untuk memprediksi perilaku
• Perlu mempertimbangkan pula bagaimana pandangan
seseorang mengenai perilakunya
• Untuk mengetahui pandangan individu mengenai perilakunya
sendiri dapat dilihat dari empat pendekatan health belief

Health belief

Teori Risk Self-


Motivasi efficacy
Atribusi Perception

10
Teori Atribusi
Heider (1985) :: Teori atribusi merupakan teori yang
menyatakan bahwa setiap individu memiliki dorongan untuk
berusaha menjelaskan penyebab suatu perilaku, baik perilaku
sendiri (self attribution) maupun orang lain (other
attribution).

Dua macam atribusi menurut Brickman, dkk (1982)

Atribusi yang dibuat untuk


menjelaskan penyebab suatu masalah
Atribusi
Atribusi yang dibuat mengenai solusi
masalah

11
Health locus of control
Merupakan teori atribusi internal dan eksternal yang secara
spesifik diaplikasikan ke dalam dunia kesehatan. Berkaitan
dengan kemauan untuk mengubah perilaku, melakukan saran
dokter dan, cara komunikasi yang harus dilakukan profesional
kesehatan pada pasiennya
• Internal locus of control
Suatu kejadian dapat dikendalikan oleh mereka sendiri
• External locus of control
Suatu kejadian tidak dapat dikendalikan oleh mereka.

12
Risk Perception
Health belief yang dipegang oleh seseorang berhubungan dengan
persepsi resiko mereka dan anggapan apakah mereka beresiko
terkena masalah kesehatan tertentu atau tidak.

Dipelajari melalui: Setidaknya saya


bukan pecandu
• Unrealistic optimism narkoba
adalah persepsi yang tidak akurat mengenai
resiko dan kerentanan terhadap penyakit
yang kemudian menyebabkan seseorang
terus berperilaku tidak sehat

Weinsten berpendapat unrealistic


optimism merupakan hasil dari selective
focus.
13
• Risk compensation
adalah kepercayaan individu bahwa satu perilaku yang
buruk untuk kesehatan dapat dikompensasi melalui
perilaku lain yang baik untuk kesehatan

dikompensasi

• Self-affirmation
Teori self-affirmation menyatakan bahwa individu
termotivasi untuk melindungi integritas diri mereka (sense
of self-integrity) sebagai individu yang adaptif dan
bermoral
14
Motivasi
Motivasi Intrinsik
• berkaitan dengan melakukan suatu perilaku untuk memenuhi
tujuan yang telah ditentukan oleh diri sendiri
• Motivasi intrinsik memenuhi tiga kebutuhan dasar, yakni
otonomi, kompetensi, dan keterhubungan
• Motivasi intrinsik biasanya berkaitan dengan rasa
keejahteraan diri dan bertahannya perilaku sehat

Motivasi Ekstrinsik
• merupakan motivasi yang didorong oleh faktor eksternal
• cenderung membuat individu merasa tidak puas secara
pribadi dan berkaitan dengan pengabaian perilaku sehat

15
Self-efficacy
Bandura (1977) :: self efficacy adalah kepercayaan individu
bahwa dirinya memiliki kemampuan untuk mengatur dan
menjalankan perilaku yang diperlukan untuk mencapai
sesuatu

Saya yakin saya


bisa berhenti
merokok

16
4.
Kognisi Sakit dan
Pengukurannya
melalui Kuesioner
17
Leventhal, dkk mendefinisikan kognisi sakit (illness cognition)
sebagai kepercayaan implisit pasien yang didasarkan pada
common sense mereka mengenai sakit yang sedang mereka
alami

Dimensi kognisi sakit:


• Identitas
• Penyebab sakit
• Time line
• Konsekuensi
• Curability/controlability

18
• Mengukur illness belief
Kuesioner ini disusun oleh Weinman dkk (1996) dan diberi
nama Illness Perception Questionnaire (IPQ). Kuesioner ini
mengukur dimensi identitas, penyebab, konsekuensi, time
line, dan cure/control

• Mengukur treatment belief


Horne, dkk (1999) menyusun Beliefs about Medicine
Questionnaire.

19
5.
Leventhal’s self-
regulatory model
20
Persepsi Gejala
Interpretasi
Pesan Sosial

The Leventhal’s
Cognitive appraisal
self regulatory
model
Coping Adaptive tasks

Coping skills
Appraisal

21
Interpretasi
1. Persepsi Gejala
Hal-hal yang dapat memengaruhi individu dalam mempersepsikan
gejala sakit yang mereka alami
• Perbedaan individu
• Fokus internal vs eksternal
• Demografik
• Mood, kognisi, dan konteks sosial

2. Pesan Sosial
Diagnosis formal dari dokter, atau dari medical check up rutin

22
Coping

Teori krisis digunakan untuk menguji bagaimana individu


melakukan coping ketika ada krisis besar dan transisi dalam
hidupnya, dan juga digunakan untuk memahami pengaruh sakit
dan luka/cedera

Moos dan Schaefer (1984) memaparkan tiga proses coping :


• Cognitive Appraisal
• Adaptive tasks
• Coping skills

23
Proses 1 : Cognitive appraisal

o Ketika sakit, individu


mulai memikirkan
mengenai penyakitnya
o Pengetahuan,
pengalaman, dan
dukungan sosial
memengaruhi proses
appraisal

24
Proses 2 : Adaptive tasks

o Illness specific tasks


✓ Mengatasi nyeri dan
gejala lainnya
✓ Berhadapan dengan
lingkungan rumah sakit
dan prosedur perawatan
khusus
✓ Membangun dan
menjaga hubungan
dengan profesional
kesehatan

25
o General tasks
✓ Menjaga keseimbangan emosional
✓ Menjaga self-image yang memuaskan dan juga
menjaga rasa kompetensi diri dan penguasaan
kondisi
✓ Mempertahankan hubungan dengan keluarga dan
teman
✓ Mempersiapkan hal-hal yang tidak pasti di masa
yang akan datang

26
Proses 3 : Coping skills
Terdapat 3 bentuk coping skills

o Appraisal-focused coping
Appraisal-focused coping melibatkan usaha untuk
memahami sakit dan merepresentasikan pencarian
makna
✓ Analisis logis dan persiapan mental
✓ Cognitive redefinition
✓ Cognitive avoidance and denial

o Problem-focused coping
Meliputi konfrontasi masalah dan
merekonstruksinya kembali agar bisa diatur :
✓ Mencari informasi dan dukungan
✓ Mengambil tindakan problem solving
✓ Mengidentifikasi reward alternatif
27
o Emotion-focused coping
Mengatur emosi dan mempertahankan keseimbangan
emosional. Tiga macam keterampilan:
✓ Afektif
✓ Emotional discharge
✓ Resigned acceptance

28
Appraisal

Individu mengevaluasi efektivitas strategi coping dan menentukan


untuk terus melanjutkan strategi coping tersebut atau mencoba
alternatif lain

29
6.
The central of
coherence
30
• Konsistensi kepercayaan penyebab sakit dengan
kepercayaan mengenai treatment penting untuk
memprediksi outcome

• Leventhal dkk mendeskripsikan hubungan antara penyebab


dan solusi dengan menggunakan aturan ‘if....then...’

31
32
Tugas 1 : Review Jurnal

• Cari jurnal / artikel ilmiah mengenai perilaku makan atau


olahraga
• Jurnal paling lama dari tahun 2000
• Yang perlu dimasukkan
o Latar belakang
o Metode (Partisipan, jumlah, teknik sampling, prosedur,
alat ukur, teknik analisis data)
o Hasil
o Kelebihan, kekurangan
• Hasil dalam bentuk PDF dan jurnal yang dipakai
dikumpulkan paling lambat 19 November 2019 jam 18.00
ke email sekarayu.ati@gmail.com
• Presentasikan hasilnya pada 20 November 2019
33
Tugas 2 : Studi Kasus
• Cari laporan kasus/studi kasus dalam artikel ilmiah/video
kasus mengenai perilaku adiksi atau perilaku seks
• Kaitkan dengan teori/model psikologi kesehatan yang
relevan
• Hasil dalam bentuk PDF dan referensi yang dipakai
dikumpulkan paling lambat 26 November 2019 jam 18.00
ke email sekarayu.ati@gmail.com
• Presentasikan hasilnya pada 27 November 2019

34

Anda mungkin juga menyukai