Anda di halaman 1dari 17

KELOMPOK 6

MODUL 2

 Sitti Hajijah Soo 105421105517


 Tezya Devanagari Firalli Waskito 105421105617
 Azkiah Darajat 105421105717
 Nur Ilham 105421105817
 Nuranisa 105421105917
 Rismayanti 105421106017
 Nurul Fadhilah Wahid 105421106117
 Darmawati 105421106217
 Nurfajrirahmah Hanafi 105421106317
 Rahma Wati Kasim 105421106417
 Rizaldi Labelo 105421106517
KASUS 6

 Seorang perempuan pekerja usia 50 tahun terpapar dengan


manganese selama 21 tahun (1963- 1984). Penderita
mengalami palpitasi dan tremor sejak 1968 dan telah terjadi
salah diagnosis sebagai hipertiroidism. Pada tahun 1980, ia
melaporkan gejala- gejala seperti sakit kepala, perasaan
pusing atau mabuk, salivasi bertambah, memori lemah atau
berkurang, myalgia pada lengan bawah dan keram pada
lengan dan kaki. Pada pemeriksaan fisik dibagian tangan,
lidah dan kedua kelopak mata terlihat tremor. Ditemukan
adanya kekakuan dan hipertonik pada otot, dan pada noise
pointing test didapatkan positif.
KATA SULIT

 Manganese (Mn) = unsur kimia dengan nomor atom 25,


garamnya ditemukan dalam jaringan tubuh dengan jumlah
yang sangat kecil dan bekerja mengaktifkan arginase hati
dan enzim lain
 Hipertonik = merujuk atau meningkatnya tonus atau
tegangan
KATA / KALIMAT KUNCI

 Perempuan pekerja
 Usia 50 tahun
 Terpapar manganese selama 21 tahun
 Penderita mengalami palpitasi dan tremor sejak 1968
 Salah diagnosis sebagai hipertiroidism
 Tahun 1980 melaporkan gejala sakit kepala, perasaan pusing atau
mabuk alivasi bertambah, memorinya lemah atau berkurang,
 Myalgia pada lengan bawah dan keram pada lengan dan kaki
 Pemeriksaan fisik dibagian tangan, lidah dan kedua kelopak mata
terlihat tremor
 Kekakuan dan hipertonik pada otot dan noise pointing test positif
PERTANYAAN
1. Jelaskan secara klinis mengenai manganese poisoning yang
berhubungan dengan skenario ?
2. Apa faktor hazard lingkungan kerja pada skenario ?
3. Pekerjaan apa saja yang dapat beresiko keracunan mangan ?
4. Penyakit yang gejalanya mirip dengan yang ditimbulkan pajanan
mangan?
5. Jelaskan Perbedaan antara keracunan akut dan keracunan kronik ?
6. Jelaskan Hubungan penyakit sekarang dengan pekerjaan ?
7. Jelaskan Bagaimana langkah diagnosis dan identifikasi kasus pada
skenario ?
8. Bagaimana Penatalaksanaan pada skenario?
9. Bagaimana pencegahan dan tindakan pengendalian yang dapat
dilakukan pada skenario ?
1. Jelaskan secara klinis mengenai manganese
poisoning yang berhubungan dengan skenario?

Mangan adalah suatu logam rapuh berwarna kelabu


keputihan, yang digunakan untuk produksi baja dan
juga merupakan campuran dalam pembuatan alloy
dan aluminium, tembaga, magnesium, dan besi
karena kemampuannya untuk memperkeras dan
memperkuat logam-logam tersebut

EFEK TOKSIK : Mn dalam dosis tinggi bersifat toksik. Paparan


Mn dalam debu atau asap maupun gas tidak boleh melebihi 5
mg/m3 karena dalam waktu singkat hal itu akan meningkatkan
toksisitas. Hasil uji coba menunjukkan bahwa paparan Mn lewat
inhalansi pada hewan uji tikus bisa mengakibatkan toksisitas pada
system syaraf pusat. Paparan per oral Mn menunjukkan toksisitas
yang rendah dibandingkan mikro unsur lain sehingga sangat sedikit
dilaporkan kasus toksisitas Mn per oral pada manusia.
2. Apa faktor hazard lingkungan kerja?

Faktor kimia berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan yang sangat luas


spektrumnya, bahan kimia dapat merupakan suatu zat yang toksik yang tunggal atau
berupa campuran senyawa kimia toksik. Pekerja berisiko adalah mereka yang bekerja
dengan menggunakan bahan kimia. Bahan kimia yang ada di tempat kerja sangat
beragam jenis maupun bentuknya :
a. Logam berat
 Banyak logam berat yang digunakan dalam bentuk senyawa seperti timbal,
merkuri, kadmium, krom, cobalt, arsen, aluminium, berilium, nikel, dan mangan.
b. Solvent/ Pelarut organik
 Pelarut organik yang banyak digunakan di industri antara lain adalah asam sulfat,
asam fosfat, benzena, toluena, xylena, formaldehid, aseton, tetraklorokarbon,
trikloretilen, alkohol, alkali, dan ester.
c. Gas dan uap
 Gas dan uap di udara tempat kerja ada yang bersifat asphyxiants, iritasi lokal,
sensitisasi, dan yang toksik.
3. Pekerjaan yang berisiko terpajan Mangan?

 Pekerja tambang Mangan,


 Pekerja pabrik baterai
 Pekerja pabrik kimia
 Pekerja industri elektronik
 Pekerja peleburan baja
 Pekerja pada industri yang memakai bahan bakar yang
mengandung MMT (methylcyclopentadienil manganese
tricarbonil) sebagai anti "Knocking Agent"
 Pekerja pengelasan (welder)
 Pekerja keramik dan persolen
 Pekerja yang menggunakan pestisida
4. Penyakit yang gejalanya mirip dengan yang
ditimbulkan pajanan mangan?

 Parkinson Disease
 hipertiroidism
5. Perbedaan antara keracunan akut dan keracunan
kronik?

Keracunan Akut
Efek terhadap kesehatan
 Metal Fume Fever dengan gejala berupa demem menggigil,
rasa logam, iritasi pada hidung dan tenggorokan, batuk,
sesak,mual, muntah, nyeri abdomen, nyeri otot yang timbul
3-12 jam setelah melakukan pekerjaan pengelasan atau
pekerjaan lain yang menggunakan logam yang dipanaskan.
 Gejala lebih hebat pada hari pertama minggu kerja,
kemudian sembuh secara spontan dalam waktu 1-2 hari.
 Pneumonitis akut (ICD 10, J68.0)
Keracunan kronik
 Gejala keracunan mangan umumnya muncul secara perlahan-
lahan dari beberapa bylan sampai ke tahun
 Dapat terjadi kerusakaan sistem saraf pusat yang permanen
menyerupai parkinson dengan gejala beruapa gangguan
koordinasi,gaya berjalan,suara menjadi monoton ,ekspresi
wajah berkurang seperti memakai topeng,tremor halus pada
jari-jari dsn lidah dan tulisan tangan menjadi kecil-kecil
 Kadang-kadang didahukui gejaka kejiwaan,seperti muncul
marah,agresif,bahkan halusinasi
 Mudah menderita infeksi. Saluran pernafasan
(batuk,bronkitis,akut,penurunan fungsi paru)
 Penurunan libido dan impotensi pada pekerja pria
6. hubungan penyakit sekarang dengan pekerjaan?

 Paparan yang lama dan akumulasi besi berlebihan, yang beracun untuk
sel-sel saraf diduga merupakan penyebab timbulnya gejala. Besi dan logam
transisi lain seperti tembaga mengikat neuromelanin dalam neuron di
substantia nigra, sehingga menimbulkan produksi dopamin berkurang dan
menimbulkan gejala.
7. langkah diagnosis dan identifikasi kasus pada
skenario?

Keracunan akut
Anamnesis sesuai dengan gejala yang timbul,riwayat pajanan terhadapat
mangan
Pemeriksaan penunjang:
 Foto thorax (bila diperlukan) dengan gambaran pneumonitis interstitial
Prognosis
 Baik kecuali terjadi pajanan yang berulang
Keracunan kronik
 Anamnesis seusai dengan gejala yang timbul, riwayat pajanan
terhadap mangan

 Pemeriksaan penunjang:
 Pemeriksaan gangguan mental emosional
 MRI: perubahan signal didaerah globus palidus dan basal gangila

• Prognosis
 buruk
8. Penatalaksanaan

Keracunan Akut : Keracunan Kronik :

Dihentikan dari pajanan Pekerja dengan gejala system


mangan pernafasan harus dirawat di RS
untuk observasi
Terapi suportif sesuai gejala
yang timbul : Pemberian obat anti Parkinson
a. Antasida untuk gejala
Gastrointestinal (mual, Pemberian antipsikotik bila
muntah, nyeri abdomen) diperlukan
b. Kortikosteroid untuk gejala
berat
c. Bronkodilator jika ada
wheezing
9. Bagaimana pencegahan dan tindakan
pengendalian yang dapat dilakukan pada
skenario ?

 Penggunaan alat pelindung diri berupa masker yang


dilengkapi dengan catridge yang sesuai
 Pemeriksaan kesehatan secara berkala dan khusus
 Mengganti (subtitusi) bahan yang berbahaya dengan
bahan yang kurang atau tidak berbahaya.
 Membatasi bahan pajanan
 Ventilasi keluar
 Pekerjayang terkena pajanan sebaiknya sering
melakukan konseling
 Kemudian mencari pekerjaan yang baru 
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai