Anda di halaman 1dari 2

PERSPEKTIF NEUROBIOLOGIS

KELOMPOK B
SUBKELOMPOK 11 & 12

Neurobiologi adalah sebuah cabang ilmu yang mempelajari tentang kinerja sistem saraf,
fisiologi dan hubungannya dengan perilaku manusia. Neurobiologi merupakan suatu pengetahuan
yang mempelajari tentang sistem saraf. Hubungannya dengan psikologi adalah Perspektif ini
mencoba menjelaskan hubungan antara perilaku yang dapat diamati dan kejadian-kejadian mental
(seperti pikiran dan emosi) menjadi proses biologis. Perspektif neuro-biologis beranggapan bahwa
inteligensi memiliki dasar anatomis dan biologis. Tingkah laku manusia pada dasarnya
dikendalikan oleh aktivitas otak dan sistem syaraf. Pendekatan neurobiologis berupaya
mengaitkan perilaku yang terlihat dengan impuls listrik dan kimia yang terjadi di dalam tubuh
serta menentukan proses neurobiologi yang mendasari perilaku dan proses mental. Perilaku
inteligen, menurut perspektif ini dapat ditelusuri dasar-dasar neuro-anatomis dan proses
neurofisiologisnya. Tingkah laku manusia pada dasarnya dikendalikan oleh aktivitas otak dan
sistem syaraf maka perilaku seseorang sangat tergantung pada kondisi otak dan sistem syarafnya,
bila otak dan syaraf terganggu maka perilakunya juga akan terganggu. Perspektif neurobiologis
berupaya mengaitkan perilaku yang terlihat dengan impuls listrik dan kimia yang terjadi didalam
tubuh serta menentukan proses neurobiologi yang mendasari perilaku dan proses mental.Tingkah
laku manusia pada dasarnya dikendalikan oleh aktivitas otak dan sistem syaraf. Perspektif
neurobiologis berupaya mengaitkan perilaku yang terlihat dengan impuls listrik dan kimia yang
terjadi di dalam tubuh serta menentukan proses neurobiologi yang mendasari perilaku dan proses
mental. Manusia adalah makhluk yang mampu berpikir secara rasional dan dipengaruhi oleh saraf
pada otak yang mempengaruhi perilaku seseorang tersebut. Perilaku manusia dipengaruhi oleh
bagian otak yang aktif, hormone yang bekerja, dan arus listrik yang ada di otak. Penemuan-
penemuan penelitian telah menunjukkan bahwa ada hubungan yang sangat erat antara aktivitas
otak dengan perilaku dan dengan pengalaman. Misalnya, reaksi emosi, seperti rasa takut dan
marah, pada hewan dan manusia dapat dirangsang dengan aliran listrik lemah di daerah tertentu
yang jauh di bagian dalam otak. Dalam perspektif neurobiologis menjelaskan bahwa setiap
perilaku seseorang mendapatkan pengaruh biologis. Seperti halnya pengaruh hormonal dalam
tubuh dan sistem syaraf dipandang memiliki pengaruh signifikan terhadap perilaku seseorang.
Dimana dalam ilmu psikologi itu adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku-perilaku
manusia. Contohnya, tindakan agresi atau kekerasan yang dilakukan seseorang itu karena
dipengaruhi oleh faktor-faktor biologis. Menurut Sukadji 1986, konsepsi psikologi mengenai
manusia yang hanya didasarkan neurobiologi kurang memadai untuk menjelaskan perilaku
manusia. Oleh karena itu dibutuhkan pendekatan-pendekatan lain untuk mengkaji fenomena-
fenomena psikologi.

Psikolog biologi menjelaskan perilaku dalam hal neurologis, yaitu fisiologi dan struktur
otak dan bagaimana ini mempengaruhi perilaku. Banyak psikolog biologis telah berkonsentrasi
pada perilaku abnormal dan telah mencoba untuk menjelaskannya. Misalnya psikolog biologi
percaya bahwa skizofrenia dipengaruhi oleh tingkat dopamine (neurotransmitter).

Jalur-jalur atau proses proses neurobiologis yang bermacam-macam di otak juga


mempengaruhi perilaku yang berbeda-beda. Contoh: Fascilus longitudinal superior yang berperan
dalam fungsi kognitif dan eksekutif perkembangan pada anak yang akan mencerminkan
kemampuan dari orang dewasa untuk membuat keputusan; seseorang yang jatuh, kemudian
mengalami gegar otak dan mengalami kelainan tingkah-laku; Seseorang yang mewarisi gen dari
orang tuanya, yang orang tuanya ada mengalami gangguan jiwa.

Anda mungkin juga menyukai