Anda di halaman 1dari 12

Klasifikasi Alloy

• Diklasifikasikan menurut:
1. Penggunaannya
2. Unsur utamanya
3. Kandungan logam mulia
4. Tiga unsur utama
5. Sistem fase yang dominan
1. Penggunaannya
• Inlay
• Mahkota
• Jembatan
• Restorasi logam keramik
• Gigi tiruan sebagian lepasan
• Implan
2. Unsur utamanya
• Emas
• Paladium
• Perak
• Nikel
• Cobalt
• Titanium
3. Kandungan logam mulia
• Sangat mulia
• Mulia
• Dominan logam dasar
4. Tiga unsur utama
• Emas-palladium-perak
• Paladium-perak-timah
• Nikel-kromium-berilium
• Kobalt-kromium-molybdenum
• Titanium-alumunium-vanadium
• Besi-nikel-kromium
5. Sistem fase yang dominan
• Fase tunggal/isomorfus
• Eutetik = unsur-unsur yang memiliki komposisi
kimia tunggal yang membeku pada suhu yang
lebih rendah daripada komposisi lain yang dibuat
dari bahan yang sama.
• Peritetik
• Antarlogam
Berdasarkan jumlah unsur penyusun
• Binary system, jika ada dua unsur logam yang
membentuk.
• Ternary system, jika ada tiga unsur logam yang
membentuk.
• Quartemary system, jika ada empat unsur logam
yang membentuk seperti amalgam.
Klasifikasi Dental Casting Alloy
1. Klasifikasi logam berdasarkan tingkat kekerasan
(1932).

• Tipe I (lunak) angka kekerasan Vickers (VHN) 50-90


• Tipe II (sedang) angka kekerasan Vickers (VHN) 90-120
• Tipe II (keras) angka kekerasan Vickers (VHN) 120-150
• Tipe IV (ekstra keras) angka kekerasan Vickers (VHN)
>150
• Pada saat itu tes karat menunjukkan bahwa alloy yang
mengandung emas lebih rendah 65%-75% terlalu cepat
berkarat saat sebagai tambalan gigi.
Klasifikasi Dental Casting Alloy
2. Klasifikasi Alloy menurut ADA no 5
Berdasarkan dental function:
a. Type I alloy (soft):
• untuk restorasi yang hanya terkena tekanan kecil. Contoh: inlay
b. Type II alloy (medium):
• untuk restorasi gigi dengan mendapat tekanan moderat atau sedang.
c. Type III alloy (hard):
• untuk situasi gigi yang mendapat tekanan oklusal yang besar. Misalnya onlay,
mahkota, mahkota vinir yang tebal, gigi tiruan sebagian cekat dengan span
pendek.
d. Type IV alloy (extra hard):
• untuk keadaan tekanan sangat besar. Misalnya endodontic, mahkota dengan
vinir tipis, gigi tiruan sebagian cekat dengan span panjang, gigi tiruan sebagian
lepasan.
e. Sisanya adalah alloy yang dirancang untuk restorasi logam keramik dan gigi
tiruan sebagian lepasan rangka logam.
Klasifikasi Dental Casting Alloy
3. Berdasarkan kandungan logam mulia
HN = sangat mulia, N= mulia, PB= dominan
logam dasar.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai