Pure metals jarang digunakan di kedokteran gigi karena sifatnya lebih lemah
dibandingkan ketika dicampur dengan bahan metal lain
2
Ada 2 sistem untuk mengetahui komposisi unsur-unsur yang terkandung dalam
logam campur tersebut yaitu (Craig, 2018):
‐ Persentase berat (%wt)
‐ Persentase atom (%at)
Pembagian alloy:
a. Dental casting alloys:
Alloy yang dibuat pada proses pembuatan protesa (misalnya: inlay, onlay, full
cast crown, saddle, bar, etc.)
3
b. Dental wrought alloys:
Alloy yang telah dibuat (prefabricated) dalam bentuk jadi dan siap untuk
diaplikasikan di bidang ked.gigi (misalnya: orthodontic wires, clasps for removable
partial dentures (klamer gigi tiruan sebagian lepasan), jarum k-file untuk perawatan
saluran akar gigi, reamers, preformed crowns in pediatric dentistry (stainlees steel
crown), alat-alat bedah kedokteran gigi, dental bur.
4
DENTAL CASTING ALLOYS
1. Noble metal: gold (Au) and platinum group metals (platinum (Pt),
palladium (Pd), rhodium (Rh), ruthenium (Ru), iridium (Ir), osmium(Os))
yang tidak mengalami oksidasi pada suhu yang berbeda.
2. Base metal: nickle (Ni), copper (Cu), zinc (Zn), gallium (Ga), silver (Ag), tin
(Sn), indium (In).
5
KLASIFIKASI ALLOY BERDASARKAN KOMPOSISI NOBLE METAL
6
Bentukan yg tersedia
Metal dpt diperoleh sbg elemen murni (pure metal) atau gabungan dgn elemen lain.
Contoh:
- Emas diperoleh sbg logam murni
- Perak diperoleh sbg perak / AgS2 / AgCl
- Tembaga diperoleh sbg logam murni, kadang dlm btk Cu2S, CuS, dan oksidanya
- Besi diperoleh dlm btk Fe2O3
7
KLASIFIKASI DENTAL CASTING ALLOY BERDASARKAN MECHANICAL PROPERTIES
Anusavice, 2013
8
KLASIFIKASI ALLOY MENURUT SPESIFIKASI AMERICAN DENTAL
ASSOCIATION (ADA):
Tipe I: Soft, untuk restorasi dengan subyek stress yang rendah. Contoh: inlay
Tipe II: Medium, untuk restorasi dengan subyek stress moderate. Contoh: inlay
dan onlay
Tipe III: Hard, untuk restorasi dengan subyek stress tinggi. Contoh: crown,
thick-veneer crown, short span fixed partial denture.
Tipe IV: Extra hard, untuk restorasi dengan subyek stress yang sangat tinggi.
Contoh: thin-veneer crown, long-span fixed partial denture, removable partial
denture
9
Sifat-sifat Alloy:
‐ Keras
‐ Mengkilat
‐ Opacity
‐ Metal memiliki kepadatan molekol tinggi daripada elemen selain metal
berhubungan dgn berat atom dr logam tersebut
‐ Konduktor yg baik
‐ Kuat
‐ Elektropositif
(Anusavice, 2012)
11
PEMBUATAN DAN PEMBENTUKAN ALLOY
12
ALLOY YANG DIGUNAKAN DI BIDANG KEDOKTERAN GIGI
13
MACAM-MACAM ALLOY
1. Baja
Alloy besi dgn karbon sampai 20 %
kandungan karbon > besi tuang / cast Iron
Alloy besi + > 0.8 % karbon Hyper Eutectoid
Alloy besi + < 0.8 % karbon Hypo Eutectoid
2. Gold Alloy
− Paling tahan terhadap korosi
− Pure gold : 24 karat, 100%, 1000 fine
− Jika
− Pure gold is too soft gold alloys were mostly used
− Klasifikasi gold alloys:
Hardness (resistance to penetration)
Malleability (ability to shaped by tapping)
Ductility (ability to be elongated)
14
GOLD (Au) / Emas
‐ Halus, dapat ditempa, metal ductile warna kuning dan
berkilau.
‐ Meskipun sifat emas murni yang paling ductile dan mudah
ditempa dibandingkan dengan bahan metal lain, emas ini
paling rendah kekuatannya.
‐ Dalam konsentrasi <0.2% emas menjadi sangat brittle
15
Banyaknya Gold Alloy dinyatakan dengan:
1. Karat 24 karat emas = 100 % emas
18 karat emas = 75 % emas
2. Fineness 24 karat emas = 1000 Fine
18 karat emas = 750 Fine
16
Platinum tidak banyak digunakan karena:
‐ Terlalu mahal
‐ Titik lebur tinggi
‐ Sulit untuk dicampur dengan gold
17
Alloy lain
- Medium Gold Alloy 50 % emas dgn palladium, silver,
silver, copper, zinc
- Low Gold Alloy silver paladium Alloy mengandung :
silver, palladium ( sdktnya 25 % ), gold, copper,zinc
Alloy dgn kandungan emas < Tarnish
- Nickel Chromium Alloy mengandung 75 % nickel, 20 %
chromium
18
* Alloy lain yg dianjurkan
- Copper Zinc dgn Indium + Nickel
- Silver Indium dgn Palladium
- Aluminium – Bronze
19
Manipulasi :
1.Titik lebur : 1250 0- 1450 0 C
Digunakan phospat / silica bonded investment
2.Karena titik lebur tinggi penggunaan gas /air torch tdk
efektif
Digunakan : - Oxy acetylene flame
- Induction heating
3. Karena kerasnya bahan maka dibutuhkan pemulasan khusus
‐ Sand blasting menghilangkan bahan tanam
‐ Electrolytic polishing
20
- Alloy yg mengandung titanium dgn komposisi :
Titanium = 4 – 10 %
Chromium = 5 – 15 %
Nickel = 5 – 15 %
Molybdeum = < 3 %
Sdkt silicone, manganase, iron , carbon, cobalt
- Silver Palladium Alloy ( White Gold )
Komposisi : Silver 45%,Copper 15%,Gold 15%
Palladium 24 %, Zinc 1 %
- Alluminium Bronze
Alloy of Copper mengandung 10 % aluminium
21
Efek dari penggunaan alloy:
1. Korosi
2. Arus Galvanis
KOROSI
• Korosi adalah proses kimia / elektrokimia dr. logam dgn
lingkungannya ( air + udara ) yg menyebabkan melemahnya
sebagian / seluruh bag yg solid dr logam tsb
• Klasifikasi Korosi
I. Korosi Non Aquaeus / kering / kimia
II. Korosi Aquoeus / basah / electrochemical
22
I. Korosi Non Aquaeus / kering / kimia
Logam bereaksi membtk senyawa oksida,sulfida
- Contoh :
• Kuningan mengalami tarnish krn terbentuk sulfide
• Perub wrn pd permukaan tuangan krn adanya oksidasi
• Oksidasi permukaan logam selama penyolderan
dan prosedur heat treatment
23
Perbedaan dlm komponen bahan :
1. Inlay emas kontak dengan bahan tumpatan amalgam.
Amalgam membentuk anoda sel listrik korosi
2. Gigi tiruan yang disolder karena perbedaan komponen
solder berbeda dengan logam yg disambung
3. Pada struktur inti terdapat perbedaan komponen serbuk Alloy.
Sebagian serbuk Anoda
Bagian lainnya Katoda
Perlu homogenisasi lebih tahan terhadap korosi
24
ARUS GALVANIS
Pertemuan dua logam yang berbeda sehingga dapat
menimbulkan perbedaan potensial yang dapat
mengakibatkan terjadinya arus listrik.
25
26