Anda di halaman 1dari 26

BAHAN METAL DAN ALLOY

Kuliah Biomaterial 1 (3 April 2020)

Fitria Rahmitasari, drg., M.Kes.


1
- Metal menurut Metal Handbooks:
Suatu subtansi kimia yg mengkilat, opak dan mempunyai sifat sbg konduktor
panas dan listrik yg baik, jika dipulas akan mjd reflektor yg baik.

Pure metals jarang digunakan di kedokteran gigi karena sifatnya lebih lemah
dibandingkan ketika dicampur dengan bahan metal lain

- Alloy atau Aliase:


Campuran dua atau lebih metal untuk mendptkan suatu logam campuran yg lbh
baik sifat fisiknya dr logam sebelumnya

2
Ada 2 sistem untuk mengetahui komposisi unsur-unsur yang terkandung dalam
logam campur tersebut yaitu (Craig, 2018):
‐ Persentase berat (%wt)
‐ Persentase atom (%at)

Pembagian alloy:
a. Dental casting alloys:
Alloy yang dibuat pada proses pembuatan protesa (misalnya: inlay, onlay, full
cast crown, saddle, bar, etc.)

inlay onlay full cast crown saddle

3
b. Dental wrought alloys:
Alloy yang telah dibuat (prefabricated) dalam bentuk jadi dan siap untuk
diaplikasikan di bidang ked.gigi (misalnya: orthodontic wires, clasps for removable
partial dentures (klamer gigi tiruan sebagian lepasan), jarum k-file untuk perawatan
saluran akar gigi, reamers, preformed crowns in pediatric dentistry (stainlees steel
crown), alat-alat bedah kedokteran gigi, dental bur.

Orthodontic wire klamer K-file

Stainless steel crown alat-alat bedah kedokteran gigi dental bur

4
DENTAL CASTING ALLOYS
1. Noble metal: gold (Au) and platinum group metals (platinum (Pt),
palladium (Pd), rhodium (Rh), ruthenium (Ru), iridium (Ir), osmium(Os))
yang tidak mengalami oksidasi pada suhu yang berbeda.
2. Base metal: nickle (Ni), copper (Cu), zinc (Zn), gallium (Ga), silver (Ag), tin
(Sn), indium (In).

Dental casting alloys berdasarkan komposisinya (menurut ADA) , yaitu:


a. High-noble, with a noble metal content of at least 60% and a gold content
of at least 40%;
b. Noble, with a noble metal content at least 25% (tidak ada ketentuan untuk
gold);
c. Predominately base metal, with a noble metal content less than 25%

5
KLASIFIKASI ALLOY BERDASARKAN KOMPOSISI NOBLE METAL

6
Bentukan yg tersedia
Metal dpt diperoleh sbg elemen murni (pure metal) atau gabungan dgn elemen lain.

KLASIFIKASI ALLOY BERDASARKAN JUMLAH LOGAM YANG DICAMPUR


1. Alloy Binary
- 2 logam yg dicampur  Solution  camp. homogen
- Pada pendinginan solution, kemungkinan tjd:
1. Kedua logam bercamput menjadi solid yang kaku
2. Kedua logam tdk bercampur secara sempurna dalam solid
3. Kedua logam larut sebagian dalam solid
2. Alloy Ternary  terdiri dari 3 metal
3. Alloy Quaternary  terdiri dari 4 metal

Contoh:
- Emas diperoleh sbg logam murni
- Perak diperoleh sbg perak / AgS2 / AgCl
- Tembaga diperoleh sbg logam murni, kadang dlm btk Cu2S, CuS, dan oksidanya
- Besi diperoleh dlm btk Fe2O3
7
KLASIFIKASI DENTAL CASTING ALLOY BERDASARKAN MECHANICAL PROPERTIES

John Powers, 2011

Anusavice, 2013
8
KLASIFIKASI ALLOY MENURUT SPESIFIKASI AMERICAN DENTAL
ASSOCIATION (ADA):

Tipe I: Soft, untuk restorasi dengan subyek stress yang rendah. Contoh: inlay
Tipe II: Medium, untuk restorasi dengan subyek stress moderate. Contoh: inlay
dan onlay
Tipe III: Hard, untuk restorasi dengan subyek stress tinggi. Contoh: crown,
thick-veneer crown, short span fixed partial denture.
Tipe IV: Extra hard, untuk restorasi dengan subyek stress yang sangat tinggi.
Contoh: thin-veneer crown, long-span fixed partial denture, removable partial
denture

9
Sifat-sifat Alloy:
‐ Keras
‐ Mengkilat
‐ Opacity
‐ Metal memiliki kepadatan molekol tinggi daripada elemen selain metal
 berhubungan dgn berat atom dr logam tersebut
‐ Konduktor yg baik
‐ Kuat
‐ Elektropositif

Syarat Alloy untuk Inlay, Crown, dan Bridge:


‐ Tidak menimbulkan reaksi alergi
‐ Bahan tidak korosi dan tarnish
‐ Tarnish: proses dimana logam menjadi buram / tidak bercahaya
disebabkan karena adanya sulfide / oksida
‐ Mempunyai sifat mekanik yg baik
‐ Mudah dilakukan penuangan
‐ Harga yang relatif murah ( Bahan dan ongkos lab )
10
Sifat alloy tuang yang ideal sebagai bahan restorasi gigi

‐ Kompatibel dengan kondisi biologis


‐ Mudah dicairkan, dicor, dan dipulas
‐ Mengalami sedikit penyusutan
‐ Tahan terhadap abrasi
‐ Tidak korosif
‐ Kekuatan mekanis tinggi

(Anusavice, 2012)

11
PEMBUATAN DAN PEMBENTUKAN ALLOY

a. Penuangan/pengecoran (Casting) : Logam cair dituang ke


dlm mould
b. Pembentukan suhu dingin (Cold Working) : Logam ditempa,
ditarik, digulung shg mjd btk tertentu  wire
c. Serbuk metallurgy: Logam bubuk dipress dgn tekanan tinggi
 tungsten carbide burs
d. Penyepuhan (Electroforming) : Menggunakan proses
elektrolisis, proses pelapisan logam dgn logam dgn
mengaliri listrik pd logam yg akan dilapisi

12
ALLOY YANG DIGUNAKAN DI BIDANG KEDOKTERAN GIGI

1. Steel (baja): bur dan dental instruments


2. Dental Amalgam  terdiri dri Alloy Silver (perak), Tin (timah) dan sedikit
Copper dan Zinc
3. Gold Alloy: Inlay, mahkota dan jembatan
4. Alloy unt landasan GTS Tuangan
Gold Alloy, Cobalt – Chromium Alloy, Silver – Palladium Alloy, Aluminium
Bronze Alloy
5. Stainless Steel: Denture Base
6. Alloy dlm bentuk wire  Stainless Steel, Gold Alloy, Cobalt – Chromium
Alloy, Nickel – Chromium Alloy, Nickel – Titanium Alloy, Beta Titanium

13
MACAM-MACAM ALLOY
1. Baja
Alloy besi dgn karbon sampai 20 %
kandungan karbon > besi tuang / cast Iron
Alloy besi + > 0.8 % karbon Hyper Eutectoid
Alloy besi + < 0.8 % karbon Hypo Eutectoid

2. Gold Alloy
− Paling tahan terhadap korosi
− Pure gold : 24 karat, 100%, 1000 fine
− Jika
− Pure gold is too soft  gold alloys were mostly used
− Klasifikasi gold alloys:
Hardness (resistance to penetration)
Malleability (ability to shaped by tapping)
Ductility (ability to be elongated)

14
GOLD (Au) / Emas
‐ Halus, dapat ditempa, metal ductile warna kuning dan
berkilau.
‐ Meskipun sifat emas murni yang paling ductile dan mudah
ditempa dibandingkan dengan bahan metal lain, emas ini
paling rendah kekuatannya.
‐ Dalam konsentrasi <0.2%  emas menjadi sangat brittle

15
Banyaknya Gold Alloy dinyatakan dengan:
1. Karat 24 karat emas = 100 % emas
18 karat emas = 75 % emas
2. Fineness 24 karat emas = 1000 Fine
18 karat emas = 750 Fine

Partial denture casting Alloy, Gold Alloy tipe IV komposisi:


Au = 60 – 70 %
Ag = 4 – 20 %
Cu = 11 – 15 %
Pt = 0 – 4 %
Pd = 0 – 5 %
Zn = 1- 2 %

16
Platinum  tidak banyak digunakan karena:
‐ Terlalu mahal
‐ Titik lebur tinggi
‐ Sulit untuk dicampur dengan gold

Palladium  lebih banyak digunakan karena:


‐ Ketahanan terhadap korosi baik
‐ Meningkatkan kekerasan (hardness) pada alloy

Silver  precious / berharga tetapi mudah korosi

17
Alloy lain
- Medium Gold Alloy  50 % emas dgn palladium, silver,
silver, copper, zinc
- Low Gold Alloy  silver paladium Alloy mengandung :
silver, palladium ( sdktnya 25 % ), gold, copper,zinc
Alloy dgn kandungan emas <  Tarnish
- Nickel Chromium Alloy  mengandung 75 % nickel, 20 %
chromium

18
* Alloy lain yg dianjurkan
- Copper Zinc dgn Indium + Nickel
- Silver Indium dgn Palladium
- Aluminium – Bronze

* Cobalt Chromium Alloy


- Sifat : Rigid, hard, corosion resistance
- Digunakan : - Surgical Implants
- Busi mobil dan pisau turbin
- Komposisi : Kobalt = 35 – 65 %
Chromium = 20 – 35 %
Nickel = 0 – 30 %
Molybdeum = 0 – 7 %
Carbon = 0 – 4 %
Sdkt Manganase, Tungsten, Silicate dan Iron

19
Manipulasi :
1.Titik lebur : 1250 0- 1450 0 C
Digunakan phospat / silica bonded investment
2.Karena titik lebur tinggi  penggunaan gas /air torch tdk
efektif
Digunakan : - Oxy acetylene flame
- Induction heating
3. Karena kerasnya bahan maka dibutuhkan pemulasan khusus
‐ Sand blasting  menghilangkan bahan tanam
‐ Electrolytic polishing

20
- Alloy yg mengandung titanium dgn komposisi :
Titanium = 4 – 10 %
Chromium = 5 – 15 %
Nickel = 5 – 15 %
Molybdeum = < 3 %
Sdkt silicone, manganase, iron , carbon, cobalt
- Silver Palladium Alloy ( White Gold )
Komposisi : Silver 45%,Copper 15%,Gold 15%
Palladium 24 %, Zinc 1 %
- Alluminium Bronze
Alloy of Copper mengandung 10 % aluminium

21
Efek dari penggunaan alloy:
1. Korosi
2. Arus Galvanis

KOROSI
• Korosi adalah proses kimia / elektrokimia dr. logam dgn
lingkungannya ( air + udara ) yg menyebabkan melemahnya
sebagian / seluruh bag yg solid dr logam tsb
• Klasifikasi Korosi
I. Korosi Non Aquaeus / kering / kimia
II. Korosi Aquoeus / basah / electrochemical

22
I. Korosi Non Aquaeus / kering / kimia
Logam bereaksi membtk senyawa oksida,sulfida
- Contoh :
• Kuningan mengalami tarnish krn terbentuk sulfide
• Perub wrn pd permukaan tuangan krn adanya oksidasi
• Oksidasi permukaan logam selama penyolderan
dan prosedur heat treatment

II. Korosi Aquoeus / basah / Electrochemical


- Korosi disebabkan krn air / cairan elektrolit
- Lingkungan rongga mulut  korosi
- Contoh : Korosi Galvanis

23
Perbedaan dlm komponen bahan :
1. Inlay emas kontak dengan bahan tumpatan amalgam.
Amalgam membentuk anoda sel listrik  korosi
2. Gigi tiruan yang disolder  karena perbedaan komponen
solder berbeda dengan logam yg disambung
3. Pada struktur inti terdapat perbedaan komponen serbuk Alloy.
Sebagian serbuk  Anoda
Bagian lainnya  Katoda
Perlu homogenisasi  lebih tahan terhadap korosi

24
ARUS GALVANIS
Pertemuan dua logam yang berbeda sehingga dapat
menimbulkan perbedaan potensial yang dapat
mengakibatkan terjadinya arus listrik.

Misal: Tumpatan gigi amalgam pada gigi 16 yang berkontak


dengan logam alloy inlay pada gigi 46; Tumpatan amalgam gigi
25 dan mahkota gold alloy pada gigi 26.

25
26

Anda mungkin juga menyukai