Anda di halaman 1dari 50

By. Nurmalasari, A.

 suatu cara untuk memotong bahan dengan


menggunakan proses shearing-off.
 proses cutting antara lain mengikis,
pemotongan dengan mesin, atau dengan bur
dan akan menghasilkan suatu lapisan yang
halus.
 Alat : bur metal dan hand instrument
 untuk membuat suatu preparasi kavitas dan
mahkota yang dapat menerima restorasi secara
permanen.
 Desain bur
Bur dental tersedia dalam beragam bentuk
sesuai desain preparasi kavitas atau mahkota yang
benar

 Ketajaman bur
dari carbon steel atau tungsten carbit
 Bur diamond, bur tungsten carbit, bur carbon steel
 Abrasi
Merupakan suatu proses pengikisan permukaan
dan dapat disamakan dengan grinding
 Bahan yang menyebabkan abrasi
 Menyebabkan goresan, alur2 tidak teratur pada
permukaan
 Keausan abrasif
adalah proses penghilangan bahan yang dapat
terjadi bila permukaan saling bergesekan satu
sama lain ok bahan abrasif
 Keausan erosif
disebabkan oleh partikel keras yang menekan
permukaan substrat, baik yang dibawa melalui
aliran udara atau aliran air
 Keausan erosif
secara mekanis & kimia, missal unit blasting
secara kimia, misal etsa asam
u/ meratakan, menghaluskan, dan mengkilapkan
u/ mengikis, mengasah, dan menggosok
 Meningkatkan kesehatan rongga mulut
 Mencegah akumulasi sisa makanan dan plak
 Mengurangi korosi dan karat
 Tercapainya estetik yang baik
 Kekerasan bahan abrasif
- paling keras diamond
- batu apung, batu akik : relatif lunak
 Partikel tepi yg tajam lebih efisien
 Partikel yg besar goresan lebih dalam
 Gerakan partikel yg perlahan goresan
yg dalam
 Tekanan tekanan yang terlalu besar
dapat membuat partikel abrasif pecah dan
meningkatkan panas yang timbul karena
gesekan.

 Sifat-sifat bahan yang hendak digosok


bahan yang rapuh dapat digosok dengan
cepat sedangkan bahan yang lunak dan
kenyal (misalnya, emas murni) akan mengalir
dan bukannya terasah oleh abrasif
 Abrasif alamiah mencakup batu arkansas,
kapur, korundum, intan, akik, pumis, dll.
 Abrasif buatan pabrik
- bahan disintesa
- yang umumnya lebih disukai
- mempunyai sifat fisik yang lebih dapat
ditebak
- misal. Enhance, soflex, dll
 Diamond 10
 Quartz 7
 Silikon Carbide 9-10
 Tin Oxide 6-7
 Emery 9-10
 Porcelain 6-7
 Tungsten Carbide 9-10
 Garnet 6,5-7
 Aluminum Oxide 9
 Tripoli 6-7
 Zirconium Silicate 7,5-7
 Pumice 6
 Cuttle 7
 Bahan abrasif finishing
- Keras, kasar
- Menghasilkan kontur
- Preparasi
- Membuang permukaan yg tidak teratur
- ex. pasir, carbides, zirconium silikat, emery
KAPUR
 mineral dari calcite

 abrasif putih yang terdiri atas kalsium


karbonat
 pasta abrasif ringan

 untuk memoles email gigi, lembaran emas,


amalgam, dan bahan plastis.
PUMICE

 bahan silika yang berwarna abu-abu muda


 dalam bentuk pasir
 juga dapat ditemukan pada abrasif karet
 digunakan pada bahan plastik.
 untuk memoles email gigi, lempeng emas,
amalgam, resin akrilik.
PASIR

 Campuran partikel mineral kecil


 terutama terdiri atas silica
 diaplikasikan dengan tekanan udara
 untuk menghilangkan bahan tanam dari logam
campur pengecoran
 dapat dilapiskan pada disk kertas untuk
mengasah logam campur dan bahan plastik.
Cuttle

 Merupakan bubuk putih calcareus


 digunakan untuk prosedur abrasi yang halus
seperti memoles tepi logam dan restorasi
amalgam gigi.
Aluminium oxide

 abrasif sintetik kedua yang dikembangkan


setelah silikon karbid
 berupa bubuk berwarna putih
 dapat lebih keras daripada korundum
(alumina alami) karena kemurniannya
 untuk merapikan email gigi, logam campur,
maupun bahan keramik
Chalk
 Suatu mineral yang membentuk Calcite
 mengandung Calcium Carbonat.
 Digunakan sebagai pasta abrasi ringan, untuk memolis
enamel gigi, gold foil, amalgam dan plastik material.

Arkansas stone
 Suatu semitranslucent, abu-abu yang terdiri mikrokristalin
quartz, padat, keras.

Emery
 Suatu corundum abrasive hitam abu-abu dalam bentuk
grain. Digunakan dalam bentuk selubung abrasive pada
disk untuk finishing metal alloy atau akrilik resin material.
Corundum
 Bentuk mineral dari aluminum oxide, putih warnanya.
 Digunakan untuk grinding, metal alloy dikenal dengan white
stone.

Garnet
 Yang terbentuk dari sejumlah mineral yang berbeda membentuk
suatu kristaline. Mineral-mineral yang terkandung yaitu :
Aluminium silikat, cobalt, besi, magnesium dan mangan
 Sangat keras dan sering dibuat utk melapisi disk.
 Digunakan utk grinding metal alloy dan resin akrilik material.

Diamond
 Disebut juga superabrasive, sangat keras dan sangat efektif untuk
enamel gigi.
 Finishing
proses yang menghasilkan bentuk akhir dan
kontur dari restorasi proses merapikan,
membentuk permukaan sesuai anatomi
menimbulkan goresan

 Polishing
Proses pengabrasian permukaan
Mengurangi goresan
Permukaan mengkilap
 Bahan abrasif polishing
- lebih halus
- u/ permukaan setelah finishing
- ex. Aluminium oksida, garnet, pumice, cuttle,
rounge, kalsit
 Bahan Abrasif Cleansing
- halus
- partikel kecil
- menghilangkan deposit halus pada
enamel&/ permukaan restorasi
- ex. Kieselguhr, kaolin
 Memilih ukuran partikel yg terbaik
lebih sedikit mengurangi email
 Kemampuan bercampur dg air, saliva, dan
obat kumur
 Pasta profilaksis
- dalam bentuk pasta
- membuang stein, pellikel, materia alba, &
debris
- menjadikan permukaan lebih halus & estetis
bagus
- bisa ditambahkan fluorida
- ex. Pumice, silika, zirkonium silika,
 Dentifrices
- u/ mencegah karies & penyakit periodontal
- mengendalikan mikroorganisme dlm plak &
saliva
- menghilangkan stain & debris
- obat kumur & pasta gigi
- berisi fluorida
 Bahan Pembersih Gigi Palsu
- dg pemolisan & perendaman
- tidak beracun, tidak membekas, dpt dibuang
- menghilangkan deposit pd GT
- stabil
- bakterisidal & fungisidal
 Komposisi Pasta Gigi
kombinasi dari bahan abrasif, deterjen dan satu atau
lebih bahan terapeutik.

a. Bahan abrasif (20-50%)


berbentuk bubuk pembersih yang dapat memolish
dan menghilangkan stain dan plak
membantu untuk menambah kekentalan pasta gigi.
Contoh bahan abrasif ini antara lain silica atau silica
hydrat, sodium bikarbonat, aluminium oxide,
dikalsium fosfat dan kalsium karbonat.
b. Air (20-40%)
berfungsi sebagai pelarut.

c. Humectant atau pelembab (20-35%)


bahan penyerap air dari udara dan menjaga
kelembaban.
Misalnya gliserin, alpha hydroxy acids (AHA)
dan asam laktat.
untuk menjaga pasta gigi tetap lembab.
e. Surfectan atau Deterjen (1-3%)
an. Sodium Lauryl Sulfat (SLS)
berfungsi menurunkan tegangan permukaan,
mengemulsi (melarutkan lemak) dan
memberikan busa sehingga pembuangan
plak, debris, material alba dan sisa makanan
menjadi lebih mudah juga memiliki
efek antibakteri.
f. Bahan penambah rasa. (0-2%)
menggunakan pemanis buatan
untuk memberikan cita rasa yang beraneka ragam
Misalnya rasa mint, stroberi, kayu manis bahkan
rasa permen karet untuk pasta gigi anak.
akan membuat menyikat gigi menjadi
menyenangkan
ADA tidak merekomendasikan pasta gigi yang
mengandung gula tetapi pasta gigi yang
g. Bahan terapeutik (0-2%)
1. Penambahan fluoride pada pasta gigi dapat
memperkuat enamel dengan cara membuatnya
resisten terhadap asam dan menghambat bakteri
untuk memproduksi asam.

2. Bahan desensitisasi
– Potassium nitrat dapat memblok transmisi nyeri di
antar sel-sel syaraf.
– Stronsium chloride dapat memblok tubulus dentin.
g. Bahan terapeutik (0-2%)

3. Bahan pemutih : Hidrogen peroksida, Citroxane,


dan Sodium hexametaphosphate

4. Bahan antimikroba
* untuk untuk membunuh dan menghambat
pertumbuhan bakteri. Contoh bahan ini
adalah Trikolsan (bakterisidal), Zinc citrate
atau Zinc phosphate (bakteriostatik).
* Selain itu ada beberapa herbal yang ditambahkan
sebagai anti mikroba dalam pasta
gigi contohnya ekstrak daun sirih dan siwak.

Anda mungkin juga menyukai