Anda di halaman 1dari 35

BAHAN ABRASIF POLISHING

DAN FINISHING PERAWATAN


PERIODONTAL

Irmah Basir
J 035171003
DOSEN PENGAMPUH:
DR.drg.BAHARUDDIN THALIB, Sp.Prost (K)
Abrasi
kerusakan pemakaian (keausan) yaitu proses
lepasnya material pada bagian permukaan karena
adanya gesekan berlawanan antara satu dengan
lainnya
proses finishing pada restorasi yang meliputi
keausan diakibatkan penggunaan hard particles
yang bersifat abrasive
pada prosedur dental, partikel terluar atau material
permukaan dari instrumen yang dapat mengikis
bersifat abrasive
Material yang akan difinishing disebut substrate
Pada kasus, permukaan gigi diabrasi oleh bur
diamond

Partikel diamond yang berikatan bur disebut


menghasilkan daya abrasive pada gigi (gigi
disebut sebagai substrat)
Yang perlu diperhatikan adalah bur harus
digunakan dgn handpiece berkecepatan tinggi
dan berotasi searah jarum jam

Arah putaran instrumen abrasive pada handpiece


merupakan faktor penting untuk mengontrol
instrumen pada permukaan

Jika handpiece dan bur berotasi bekerja


berlawanan arah akan menghasilkan abrasi
permukaan gigi yang terkontrol dan permukaan
halus
Jika handpiece dan bur berotasi bekerja searah
akan menghasilkan abrasi permukaan gigi tidak
terkontrol dan permukaan tidak rata/kasar
Abrasi dibagi menjadi dua :

Two-Body Abrasion

Three-Body
Abrasion

- Two-body abrasion: terjadi jika partikel abrasive


berikatan kuat dengan permukaan atau instrument
abrasive nya, Cth : diamond bur
- Three-body abrasion: terjadi jika partikel abrasive
bebas berpindah & berotasi diantara dua
permukaan (nonbonded abrasive),Cth : pasta gigi
prophylaxis
Bahan lubricants sering digunakan untuk
meminimalisir kerusakan two-body/three-body
abrasion
Efisiensi cutting dan grinding akan lebih tinggi
dengan penggunaan bahan lubricants
Bahan lubricants: air, gilserin, silikon
Didalam mulut, bahan lubricants : water soluble
Kelebihan bahan lubricants akan menurunkan
efisiensi cutting, karena kontak antara substrate
dan bahan abrasive sedikit
Jenis Bahan Abrasive Yang digunakan
pada perawatan Periodontal
Arkansas Stone
Batu endapan silika warna abu-abu muda &
semitranslusen yg ditambang di Arkansas

Mengandung quarts mikrokristal & mempunyai


corak padat, dan keras

Potongan kecil dari mineral ini dicekatkan


pada batang logam untuk mengasah email gigi
dan logam campur
Chalk
Salah satu bentuk mineral dari calcite

Merupakan abrasif putih yang terdiri dari dr


calcium carbonat

Digunakan sebagai pasta abrasif ringan untuk


memoles email gigi, lembaran emas, amalgam
dan bahan plastis
Corundum
Bentuk mineral dari oksida alumunium yang biasanya
berwarna putih
sifat fisiknya lebih rendah daripada oksida ά
alumunium yang sudah banyak
menggantikan corundum dalam aplikasi
dental
Digunakan terutama untuk mengasah logam
campur dan tersedia dlm bentuk abrasif bonding
dengan bermacam bentuk
Paling umum digunakan pada instrumen
yang disebut white stone
Garnet

Istilah garnet (akik) mencakup sejumlah


bahan yg berbeda yg mempunyai sifat
fisik & kristalin yang sama
mineral ini adalah silika dr alumunium,
kobalt, besi, mg & mn
biasa digunakan berwarna merah gelap
garnet sangat keras,jika patah selama
pengasahan membentuk bidang yg
tajam, membuat bahan menjadi abrasif
yg sangat efektif
Tersedia dlm btk disk & pita, mengasah
logam campur & bahan plastis
Sand
Untuk menghilangkan bahan tanam dari logam
campur pengecoran, dapat juga dilapiskan disk
kertas untuk mengasah logam campur dan
bahan plastis

Zirconium Silicate
Digunakan untuk melapisi disk abrasi serta
amplas. Sering sebagai komponen pasta
profilaksis gigi
Alumunium Oxide
Abrasif sintetik, berupa bubuk berwarna putih.Oksida
dipakai untuk membuat abrasif bonding, abrasif bentuk
lapisan. White stone dr oksida alumunium digunakan
untuk merapikan email gigi, logam campur maupun
bahan keramik

Oksida Timah
Abrasif yang sangat halus, sebagai bahan pemoles untuk
gigi dan restorasi logam dalam mulut. Bahan ini
dicampur dengan air, alkohol atau gliserin untuk
membentuk pasta ringan
Quartz
Bentuk quartz yang paling sering digunakan
adalah yg sangat keras, tdk berwarna &
transparan

Merupakan mineral yg sangat banyak & tersebar


luas

Partikel kristalin quartz dilumatkan untuk


membentuk partikel angular yg tajam,
bermanfaat dlm membuat disk abrasif

Digunakan untuk merapikan logam & dapat


digunakan untuk mengasah email gigi
Pumice
Batu apung (pumice) merupkan aktivitas gunung
berapi menghasilkan bahan silica berwana abu-abu
muda,berpori merupakan bahan polis konservatif
berupa bubuk dan mempunyai bermacam-macam
partikel. Partikel yang kasar digunakan di lab
konservatif sedangkan partikel yang halus
digunakan untuk konservatif dan polishing restorasi
gigi
Tabel 2. Jenis-jenis powder abrasif yang digunakan dengan polishing udara

Abrasif Ukuran partikel Moh Scale of Penggunaan Kontraindikasi


(ᵫm) Hardness
Sodium Bicarbonat 74 (bentuk 2.5 ●Mengambil plak dan ●Kondisi PH darah
(NaHC03) angular) stain supragingiva pada ●Penempatan restorasi
cown mahkota langsung
●Permukaan akar
Alumunium 80 sampai 3252 4 ●Mengambil plak dan ●Semua restorasi
Hydroxide stain supragingiva pada Permukaan akar
cown mahkota
●Alternative ke NaHCO3
●stain berat
Calcium Carbonate 60-70 3 ●Mengambil plak dan ●Kondisi PH darah
55 stain supragingiva pada Efek pada permukaan
(bentuk bulat) cown mahkota akar dan restorasi tidak
diketahui

Bioactive Glass 30-90 6 ●Mengambil plak dan ●Efek abrasi pada email,
(Calsium Sodium stain supragingiva pada permukaan akar, dan
Phosphosilicate) cown mahkota restorasi belum diketahui
●Remineralisasi
●Desensitif, tetapi aman
digunakan pada sementum
dan dentin yang tidak
namapak
Glycine 50-60 2 ●Mengambil plak supra ●Hilangnya sifat
2519 dan subgingiva abrasif pada komposit
6519 daripada NaHCO3
2517 ●Efek permukaan akar
tidak diketahui
Faktor-faktor yang mempengaruhi
bahan abrasif
1. Kekerasan : Untuk abrasi maksimal,maka partikel
abrasi harus lebih keras dari permukaan yg akan
diabrasi
2. Ukuran : Semakin besar partikel abrasi, maka
goresan yg ditimbulkan juga semakin dalam. Semakin
dalam goresan, maka sejumlah besar permukaan
bahan akan hilang
3. Bentuk : Bentuk partikel dapat berupa spherical atau
irreguler. Bentuk irreguler (tdk Teratur) dpt lebih
meningkatkan abrasi dibanding btk spherical (bulat)
krn tepi btk irreguler cenderung mengerus
permukaan bahan
4. Tekanan : Tekanan yang berlebih saat
finishing atau polis akan meningkatkan
abrasi permukaan restorasi/material serta
meningkatkan suhu material

5. Kecepatan : Semakin tinggi kecepatan


putar yg digunakan, maka abrasi yg terjadi
semakin besar

6. Pelumas : Air merupakan pelumas y sering


digunax untuk menetralkan panas y timbul saat
pengabrasian
7. Sifat mekanis bahan : bila bahan abrasi
pecah, hendaknya dihasilkan tepi baru yg
tajam

8. Sifat bahan yang hendak digosok :


bahan yang rapuh dapat digosok dgn
cepat, sedangkan bahan yg lunak dan
kenyal (emas murni) akan mengalir dan
bukan terasa oleh abrasif
Macam-macam bahan abrasif
berdasarkan kegunaannya :
• Bahan abrasif finishing bahan keras,kasar pada
permulaan untuk menghasilkan suatu bentuk dari
sebuah restorasi dan untuk membuang semua komponen
yg tidak teratur ,cth : sand,carbid,emery,zirkonium

• Bahan abrasif polishing partikel lebih halus


digunakan untuk permukaan yang lebih halus yang
diasah terlebih dahulu oleh bahan abrasi finishing, cth :
pumice, Natrium karbonat,glycine,alumunium oxide
Proses Finishing
Proses finishing (penyelesaian) biasanya
menghilangkan bahan-bahan seperti :
• Noda permukaan & ketidaksempurnaan

• Bahan dibentuk kebentuk ideal

• Permukaan paling luar dari bahan dibuat ke bentuk yang


diinginkan
Polishing
Proses polishing menghilangkan partikel halus pd
permukaan
Polishing membuat goresan menjadi tidak terlihat
Cth instrumen polishing:rubber abrasive points,
fine partikel disk and strips dam fine partikel
polisihing paste
Polishing pasta diaplikasikan dengan soft felt
point, wheels, prophylaxis rubber cup dan buffing
wheels
Non abrasive material digunakan saat kita
menggunakan pasta
Prosedur
Partikel-partikel dari bahan substrat dibuang
dengan perlakuan dari bahan yang lebih keras
yg digesekkan dengan substrat tersebut

Kontak ini hrs menghasilkan tekanan tarik &


geser yg memadai utk memecah ikatan atomik
& melepaskan partikel dari substrat

Dengan instrumen putar, bilah bur


karbid/ujung abrasif pada batu pengasah
memindahkan tekanan ke substrat
Desain Instrumen Abrasive

Grift (Serbuk/Pasir abrasive)

Bonded material (dipendam dalam matriks)

Coated material (direkatkan pada matriks)

Non bonded material

Abrasive motion
Serbuk Abrasive
Serbuk abrasif berasal dari material abrasif yg
dihaluskan utk mendapatkan bermacam-macam
ukuran partikel abrasif
Apabila abrasif tidak mempunyai bentuk partikel yg
tepat maka cenderung mengeksploitasi substrat

Bonded Abrasive
Partikel abrasif diikatkan melalui pengikat (matriks)
untuk membentuk grinding
tools,sprti:points,wheel,separating disk,coated thin
disk, & brbagai btk abrasif lainnya
Coated abrasive disks dan strips
dibuat dengan melapiskan partikel abrasif kepada
flexible backing material (misal kertas
ampelas/paper strip)
Tersedia dalam disk & finishing strips
Nonbonded Abrasive
Polishing paste termasuk ke non-bonded abrasive, biasanya
digunakan untuk final polishing
Partikel abrasif terurai pada medium yang larut dalam air
seperti glycerin

Abrasive Motion
Gerakan pd instrumen abrasif dpt diklasifikasikan mjadi rotary,
planar atau reciprocal
Bur rotary, disk planar, reciprocating handpiece reciprocal
Reciprocating handpiece bermanfaat tuk mengakses
interproksimal & area subgingival tuk menghilangkan
overhanging,menyelesaikan margin subgingival dan untuk
membuat embrasure
Cleansing dan Polishing Instrumen
1. Rubber Cups :

2. Bristle Brush
3. Dental Tape

4. Air Powder Polishing


1.Rubber Cup
Alat poles terbuat dari karet, berbentuk mangkok. Digunakan
bersama handpiece prophylaxis khusus angle. Cleansing yang
baik dan polishing pasta yg mengandung fluoride sebaiknya
digunakan tetap basah untuk meminimalkan gesekan/friction
ketika bur cups berputar. Lakukan pemolesan tanpa tekanan
krn penggunaan cup disertai bahan abrasi yg terlalu menekan
dapat menghilangkan lapisan tipis sementum di daerah
servikal

• 2. Bristel Brush
• Tersedia dalam bentuk roda dan cups. Digunakan dlm
prophylaxis angle dng polishing pasta, karena bulunya terasa
kaku, penggunaan terbatas pada mahkota untuk menghindari
melukai cementum dan gingiva
3.Dental tape
digunakan bersama pasta untuk memoles permukaan
proksimal yg tdk tercapai alat poles lainx. Pita
dimasukkan sejajar axis gigi & digerakkan dengan arah
labio lingual. Hindari melukai gingiva.Setelah pemakaian
gigi dibersihkan dari sisa pasta menggunakan air hangat

4. Air Powder Abrasif


Digunakan sbg dasar mengontrol pengiriman udara, air
dan sodium bikarbonat yang bersatu untuk mengangkat
plak & stain dari permukaan gigi. Dibandingkan dgn
rubber cup & teknik pasta prophylaxis, waktu lebih
efektif & akses lebih banyak ke perm gigi. Dilaporkan
bahwa permukaan dari restorasi yg lunak seperti GI dapat
rusak, untuk itu hrs digunakan hati-hati disekitar restorasi
kosmetik
Keuntungan Finishing dan Polishing

Kesehatan oral

Fungsi oral

Estetika
Penggunaan oral prophylaxis dgn
polishing pasta

Indikasi : Kontra Indikasi :


• Pelunakan • Tdk ada stain extrinsik
&mnghilangkan • Gingiva akut/inflamasi
perio
karang gigi tanpa • Alergi bahan
merusak email • Trbukanya
dentin/sementum
• Pasien dgn masalah
respirasi
• Resesi
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai