Anda di halaman 1dari 1

 VASKULARISASI GINGIVA

Pembuluh arteri mencapai gingiva melalui 3 jalan yang berbeda:

1. Arteri yang terletak lebih superficial dari periosteum , mencapai gingiva pada daerah yang berbeda di
rongga mulut dari cabang alveolar arteri – arteri infraorbital , nasopalatin, palatal, bukal, mental dan
lingual.

2. Pada daerah interdental, percabangan arteri intraseptal masuk daerah krista prosesus alveolar.

3. Pembuluh-pembuluh darah pada ligament periodontal bercabang keluar kearah daerah gingiva.

Suatu pleksus pembuluh darah yang halus dan padat terdapat dekat perlekatan epitel,
membentuk suatu manset vaskuler mengelilingi daerah gingival gigi. Pada gingival cekat dan gingival
bebas, lengkungan kapiler bercabang ke setiap tonjol jaringan ikat.

Suplai darah pada periodentium mengikuti pola yang sama dengan distribusi suplai darah.

 VASKULARISASI LIGAMEN PERIODONTAL

Suplai darah untuk ligament periodontal berasal dari:

1. Pembuluh darah apikal yang memasuki ligamen periodontal di daerah apikal dan melanjut ke daerah
gingival, memberikan cabang-cabangnya di cementum dan tulang. Di dalam ligamen periodontal jalinan
vaskuler ini berjalan lebih mendekati tulang dari cementum.

2. Pembuluh darah yang berpenetrasi dari tulang alveolar (kanal volkman) dan ini merupakan hal yang
penting untuk jaringan ini.

3. Anastomosis dari pembuluh darah gingival yang berasal dari cabang pembuluh darah yang letaknya di
dalam lamina propia.

Suplai darah arteri terutama melalui cabang-cabang arteri alveolar yaitu cabang arteri dental.
Daerah periapikal disuplai oleh cabang yang berasal dari arteri dental sesaat sebelum masuk ke dalam
foramen apikal. Cabang-cabang yang mensuplai prosesus alveolaris bagian interdental dan interradikuler
diberikan oleh arteri dental sebelum mencapai ligamen periodontal yakni di dalam tulang. Arteri
interdental dan interradikuler diberikan oleh arteri dental sebelum mencapai ligament periodontal
melalui perforasi didalam tulang alveolar.

Sumber:

Embriologi dan histology rongga mulut. Ivar A.Mjor dan Ole Fejerskov. Jakarta.1990.widya medika

Anda mungkin juga menyukai