Anda di halaman 1dari 73

GAMBARAN

RADIOGRAFIK TMJ
Ghina Anjani 021511133088
Ratri Karunia 021511133089
Juan Gabriel 021511133090
Theresa AW 021511133091
ANATOMI TMJ
KOMPONEN PEMBENTUK TMJ
A. KOMPONEN B. KOMPONEN C. DISKUS D. JARINGAN
MANDIBULAR TEMPORAL ARTIKULARIS RETRODISKAL
A. Komponen Mandibular
Kondilus mandibula - struktur pada
ramus mandibula berbentuk elipsoid
Panjang : 20 mm mediolateral
Ketebalan : 8-10 mm anteroposterior
Bentuk kondilus ada beberapa macam
Pada aspek superior terlihat mendatar,
membulat atau cembung
Variasi bentuk kondilus penyulit
interpretasi radiasi
Aspek yang berbeda pada kondilus
disebut medial pole dan lateral pole
Gambaran radiografi kondilus pada
anak anak hanya memperlihatkan
sedikit atau tidak ada cortical border
B. Komponen Temporal
TMJ normal : atap fossa, lereng posterior eminensia artikularis, dan
puncak eminensia artikularis membentuk S (dilihat dari bidang
sagital)
Fossa mandibularis (Fossa glenoid)
Dilapisi dengan selapis tipis
fibrokartilago
Batas posterior : fisura
squamotimpanik + fisura
petrotimpanik
Batas medial : tulang sphenoid
Batas superior : dasar fossa kranial
Kedalaman : bervariasi (bergantung
stimulus fungsional kondilus)
Eminensia artikularis
Permukaan posterior konveks
Aspek inferior disebut puncak atau
apeks
Perkembangan : bergantung
stimulus fungsional kondilus
Tuberkel artikularis
C. Diskus Artikularis
Termasuk : komponen jaringan lunak TMJ
Terdiri dari : jaringan ikat avaskular berserat
Terletak : di antara kondilaris dan komponen temporal
membagi rongga sendi menjadi dua kompartemen, yaitu celah
inferior dan superior
Anatomi normal : bentuk bikonkaf dengan pita anterior tebal, pita
posterior > tebal, dan bagian tengah yang tipis, pada bagian medial
lebih tebal dari lateralnya.
Fungsi normal : bagian tengah sebagai tempat artikulasi, berfungsi
sebagai bantalan di antara permukaan artikulasi konveks pada
kondilus dan eminensia artikularis. Pita posterior berada pada aspek
superior kondilus, atau agak ke anterior, pada posisi jam 11. Bagian
perifer diskus melekat pada permukaan dalam kapsul sendi. Pita
anterior melekat pada serat kepala superior dari muskulus pterygoid
lateral. Pita posterior melekat pada jaringan retrodiskal.
Pada saat mandibula membuka,
kondilus berotasi dan translasi ke
bawah dan ke depan, diskus juga
bergerak ke depan dan berotasi
sehingga bagian tengah yang tipis
tetap berada diantara konveks
artikulasi dari kepala kondilus
dan eminensia artikularis. Diskus
melekat pada kutub kondilaris
secara lateral dan medial,
membantu memastikan
pergerakan pasif diskus dengan
kondilus. Pada saat mandibula
menutup, prosesnya terbalik,
diskus bergerak kembali dengan
kondilus ke dalam fossa
mandibularis
D. Jaringan Retrodiskal
Termasuk : komponen jaringan lunak TMJ
Terdiri dari : lamella superior (kaya elastin) dan
lamella inferior
Menutupi wilayah dengan jaringan pembuluh darah
yang longgar, yang sering disebut sebagai zona
bilaminar
Jaringan retrodiskal dipersarafi dengan baik dan
mungkin menjadi sumber rasa nyeri
Ketika kondilus bergerak ke depan, jaringan
retrodiskal memperluas volumenya, terutama
sebagai akibat dari distensi vena, untuk mengisi
ruang dibelakang kondil.
Lamina superior meregang dan memungkinkan
diskus bergerak maju dengan translasi kondilus
serta memungkinkan mundur diskus secara halus
ketika mandibula menutup. Lamina inferior melekat
lebih erat pada permukaan posterior kondilus.
Hubungan Tulang Sendi
Temporomandibular
Ruang sendi istilah umum : area radiolusen
antara kondilus dan komponen temporalis yang
tampak pada gambaran diagnosa (bukan
rongga diantara diskus)
Posisi kondilaris pada fossa dapat ditentukan
berdasarkan pemeriksaan dimensi radiografik
ruang sendi tampak lateral.
Kondilus diposisikan konsentris sehingga lebar
aspek anterior dan posterior ruang sendi
radiolusen sama
retruded ketika lebar posterior < anterior
protruded ketika lebar posterior > anterior
*Fossa glenoid dan kondilus tidak cocok seperti
bolat-rongga, dimensi ruang sendi seringkali
bervariasi baik aspek medial maupun lateralnya
MODALITAS
PENCITRAAN TMJ
TEKNIK RADIOGRAFIK TMJ
Faktor-faktor penting untuk menentukan teknik yang akan digunakan:
1. Struktur jaringan yang ingin dilihat (keras atau lunak)
2. Keuntungan dan kekurangan teknik yang akan digunakan
3. Biaya pemeriksaan
4. Besar paparan radiasi

JARINGAN KERAS
PROYEKSI PANORAMIK
CONE-BEAM COMPUTED TOMOGRAPHIC (CBCT)
MULTIDETECTOR COMPUTED TOMOGRAPHIC (MDCT)
JARINGAN LUNAK
MAGNETIC RESONANCE IMAGING (MRI)
PROYEKSI PANORAMIK

Teknik pengambilan
gambar TMJ dan struktur
sekitar secara luas. Untuk
mendeteksi penyakit yang
mudah terlihat, dan
sebagai permulaan
sebelum dilakukan terapi
konservatif.
CBCT dan MDCT
CBCT menghasilkan
gambaran volumetrik yang
memungkinkan
rekonstruksi bagian-bagian
yang tipis pada TMJ, bidang
pengambilan gambar dapat
disesuaikan.
Pada MDCT dapat
memperlihatkan jaringan
lunak tertentu (tidak
mampu melihat diskus
artikularis)
A. Bidang aksial : menunjukkan koreksi bidang sagital. B. Hasil koreksi tampilan
sagital: C. Bidang aksial: menunjukkan koreksi bidang koronal: D.Hasil koreksi
Tampilan koronal.
MRI
Menggunakan medan
magnet dan frekuensi
radio untuk
menghasilkan gambar.

A. Closed sagital view menunjukkan kondilus dan komponen


temporal. Biconcave disc terletak pada posterior band (panah) di atas
kondilus; B. Closed coronal view menunjukkan komponen tulang dan
disc (panah) pada superior kondilus
ABNORMALITAS TMJ
A.DEVELOPMENT
ABNORMALITIES
A. DEVELOPMENT ABNORMALITIES
Anomali bentuk dan ukuran komponen sendi karena adanya
gangguan saat pertumbuhan dan perkembangan TMJ

Macam :
Condylar Hyperplasia
Condylar Hypoplasia
Juvenile Arthrosis
Coronoid Hyperplasia
Bifid Condyle
Condylar Hyperplasia
Perluasan/pelebaran bentuk kondilus yang
dapat terjadi efek sekunder pada fossa
mandibula

ETIOLOGI :
hormonal, trauma, infeksi, faktor herediter,
faktor intra uterine, dan hipervaskularisasi.

KLINIS :
Sering pada laki-laki usia < 20 th
Sifatnya unilateral
Mandibular yang asimetris
Posterior open bite pada sisi yang terkena atau crossbite pada bagian
yang kontralateral.
Dapat memiliki gejala disfungsi TMJ & susah membuka mulut.
GAMBARAN RADIOGRAFIK :
Bentuk relatif normal, hanya ukuran yang membesar ( namun, terkadang bentuk
bisa terganggu dan bahkan irregular )
Terlihat lebih radiopak
Fossa mandibula membesar
Leher kondilus lebih panjang dan tebal
Leher dan kepala kondilus dapat membengkok ke depan atau ke arah lateral
(bila dilihat dari arah bidang posteroanterior)
Ramus dan badan mandibula juga ikut membesar pada sisi yang terkena.
Dimensi vertikal dan anteroposterior ramus bertambah

Panoramic view
DD :
-Tumor (osteochondroma)
- Condylar osteoma
- Large osteophyte

Posteroanterior view

Computed Tomography
Condylar Hypoplasia

Ukuran kondilus yang lebih kecil dari ukuran


normal

ETIOLOGI : gangguan pada perkembangan,


kongenital, dan keadaan dapatan( infeksi,
trauma, efek radiasi, sindrom).

KLINIS :
umumnya unilateral ( kecuali pada sindrom Treacher Collins )
Bisa disertai mandibular hypoplasia dan asimetris wajah
Bisa disertai gejala disfungsi TMJ
Dagu mengarahke sisi yang terkena saat membuka dan menutup
GAMBARAN RADIOGRAFIK :
Ukuran kondilus dan fossa mandibula lebih kecil
Leher kondilus dan prosesus koronoid lebih tipis dan terlihat pendek
Berkurangnya tinggi vertikal badan mandibula.
Antegonial notch yang lebih menonjol dari sisi satunya

Panoramik
Condylar hypoplasia

DD :
Potongan Sagital Juvenile Rheumatoid Arthritis
Penyakit radang lainnya

Potongan Koronal

CT-Scan
Juvenile Arthrosis
(condylysis, Boerings arthrosis, and arthrosis deformans )

KLINIS :
Sering pada wanita, berusia anak-anak dan dewasa yang sedang
dalam masa pertumbuhan mandibula
Mandibula asimetris
Gejala disfungsi TMJ
Anterior open bite
Unilateral atau bilateral

DD :
Condylar Hypoplasia
GAMBARAN RADIOGRAFI :
Gambaran toadstool, leher kondilus lebih pendek atau terkadang tidak
ada
permukaan artikulasi pada komponen temporal mendatar dan
memanjang, serta inklinasiposterior dari kondilus dan leher kondilus
pemendekan ramus yang progresif dan kadang disertai pendalaman
antegonial notch (terjadi mandibular hypoplasia)
Coronoid Hyperplasia
MEKANISME PENYAKIT :
Pemanjangan procesus koronoideus mandibula.
Etiologi dari perkembanga
Procesus koronoideus mempengaruhi permukaan posterior arcus
zygomaticus saat membuka sehingga membatasi translasi condylar.

KLINIS :
Sering bilateral
Sering pada laki-laki di masa pubertas
Tidak disertai rasa sakit, pembengkakan wajah, dan asimetris wajah
Ketidakmampuan membuka mulut
GAMBARAN RADIOGRAFIK :
Processus coronoid
memanjang diatas tepi inferior
dari arkus zygomaticus
Besar tapi bentuknya normal
dan terlihat sangat radiopak
Remodelling pada bagian
posterior dari processus
zygomaticus
TMJ normal panoramik

DD :
Neoplasma
Osteochondroma
Osteoma
Ankylosis
Internal dearrangement CT scan potongan sagital
Bifid Condyle
MEKANISME PENYAKIT :
Depresi vertikal atau deep cleft pada bagian tengah dari kepala
kondilus bila dilihat dari bidang sagital atau frontal.

ETIOLOGI :
obstruksi suplai darah pada saat perkembangan atau embryopathy

KLINIS :
Sering unilateral
Beberapa bisa disertai disfungsi TMJ, suara sendi, dan rasa nyeri
Beberapa tidak disertai gejala
GAMBARAN RADIOGRAFIK :
Dillihat dari bidang frontal kepala kondilus memiliki outline
berupa heart-shaped
Dilihat dari bidang sagital bisa melihat kedalaman groove

panoramik
CT-scan potongan sagital CT-scan potongan coronal

DD :
Vertikal fraktur pada kepala kondilus
Anatomi normal
B. SOFT TISSUE
ABNORMALITIES
Internal Derangements
Internal Derangements
Merupakan kelainan karena adanya abnormalitas pada
hubungan antara dikus artikularis dengan kondilus.

FAKTOR PENYEBAB :
Parafunction
Cedera rahang karena adanya trauma langsung
Cedera pukulan
Membuka mulut yang dipaksakan melebihi batas normal
KLINIS :
Tahap 1 disc displacement with reduction :
bunyi clicking saat membuka mulut dan tidak
terdapat nyeri atau penurunan pergerakan.
Tahap 2 disc displacement with reduction and
transient locking : terjadi peningkatan bunyi
clicking , terkadang terjadi penguncian sendi
(locking), nyeri, kemerahan pada daerah TMJ,
dan sakit kepala.
Tahap 3 disc displacement without reduction
(closed lock) : nyeri yang berkelanjutan serta
gejala mekanis yang sangat tampak.
Tahap 4 disc displacement without reduction
and with perforation of the disc or posterior
attachment tissue : gejala kronis dan mulai
mengalami penurunan gerakan
Tahap 5 : semakin parah, menurunnnya
pergerakan serta berkurangnya fungsi dari
TMJ.
Anterior disc dispalcement with reduction
(pada mulut tertutup sebelah kanan) :
Terdapat diskus artikularis displaced ke
arah anterior, sehingga zona bilaminar
terletak lebih anterior dari kondilus (garis
putus-putus)
Terdapat penebalan dari diskus
bagian posterior (panah)
Tendon dari otot pterygoideus lateralis
agak menebal (panah besar)

Anterior disc dispalcement without


reduction (pada mulut tertutup sebelah
kiri) :
Terdapat diskus artikularis yang lebih
dispalced ke arah anterior
Terdapat osteot kecil pada ujung
kondilus (ujung panah)
Terlihat joint eusion pada daerah superior
Disc perforation and features of degenerative joint disease. :
Kondilus mengalami deformasi
Terdapat osteo kecil pada daerah anterior (ujung anak panah
Terdapat perforasi sentral pada zona intermediet pada diskus
artikularis (panah)
C. KONDISI
REMODELING
DAN ARTHRITIS
Remodeling
KLINIS :
MEKANISME PENYAKIT : Asimtomatik
Remodeling merupakan respon
adaptive dari cartilago dan Unilateral
jaringan tulang yang menerima Disfungsi tmj
tekanan pada sendi secara GAMBARAN RADIOGRAFIK :
berlebihan, sehingga
terjadi perubahan bentuk pada Perubahan pada condyl dan
condylus dan articular eminensia. komponen temporal
Permukaan sendi merata yang Flattening
diikuti meningkatnya
jumlah trabekula Penebalan cortical dari
Normal pada orang dewasa, permukaan atikulating
namun bila disertai rasa sakit Subchondral sclerosis
dan gejala klinis lain hal DIFFERENTIAL DIAGNOSIS :
tersebut menjadi patologis
DJD or degenerative joint
disease
Degenerative Joint Disease
Noninflmatory disorder ,ditandai Ada disfungsi TMJ : nyeri saat
sendi yang memburuk (joint palpasi dan gerakan, bunyi sendi
deterioration) pada keadaan akut (krepitus), jangkauan gerak /
dan proliferasi sendi pada keadaan restriksi sendi yang terbatas, dan
kronis. spasme otot.

Faktor yang dapat mempengaruhi


timbulnya DJD ini seperti trauma
akut, hypermobility, dan beban
pada sendi
GAMBARAN RADIOGRAFIK :
Severe DJD, fossa glenoid akan tampak
membesar
Terlihat loss of cortex atau erosi
Tampak gambaran Ely Cyst atau
subchondral bone cyst
Pada fase proliferative, didapati osteofit
Osteofit dapat pecah dan berada bebas
dalam ruang sendi, fragmen ini dikenal
sebagai joint mice.

DIFFERENTIAL DIAGNOSIS :
- Erosif : artritis inflamasi (ex: rheumatoid
arthritis)
- Proliferatif : osteofit yang luas (ex. tumor
jinak [osteoma,osteochondroma])
Rheumatoid Arthritis
KLINIS :
Banyak pada wanita
Usia meningkat, insiden meningkat
Pada sendi sendi keci biasanya bilateral dan simetris
Pada TMJ sering terjadi bengkak, nyeri (peradangan cairan
sinovial), kaku saat membuka mulut, krepitasi
Openbite anterior

GAMBARAN RADIOGRAFIK :
Osteopenia pada condyle, temporal dan synovial
inflammation
Sharpened pencil appereance

DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Severe DJD
Psoriatic athritis
Juvenile Idhiopatic Arthritis
MEKANISME PENYAKIT : KLINIS :
Chronic inflammatory disease yang Sering pada perempuan.
muncul sebelum usia 16 tahun (usia JIA biasanya asimtomatik namun
rata-rata 5 tahun) biasanya nyeri pada otot ketika
Cirinya adalah kronis, intermittent
mastikasi, nyeri dan pembengkakan
synovial inflammasi yang sendi.
menyebabkan hipertropi synovial, Severe TMJ Involvement
joint effusion dan pembengkakan, menyebabkan penghambatan
nyeri sendi. pertumbuhan mandibula (mikrognatia
dan rotasi dagu posteroinferior,
Terjadi penghancuran tulang dan
menimbulkan bird face disertai
kartilago
dengan open bite anterior)
Keterlibatan TMJ terjadi pada sekitar
Unilateral lebih sering
40%, unilateral atau bilateral.
GAMBARAN RADIOGRAFIK :
Osteopenia pada komponen
TMJ
Abnormal disc shape pada
TMJ
Condlye berbentuk pencil
shaped atau concave
Tumpulnya sudut ramus
mandibula
BIRD FACE /
MICROGNATIA
Septic Arthritis
KLINIS :
Unilateral
Kemerahan, bengkak, trismus, nyeri hebat saat membuka
mulut, tidak mampu beroklusi, pembengkakan limfenode,
fever dan malaise
Mandibula terlihat miring ke sisi yang tidak terdampak
karena adanya joint effusion

MEKANISME PENYAKIT :
Infeksi dan inflamasi dari sendi yang menyebabkan
distruksi sendi
Faktor imun, infeksi dan trauma merupakan salah satu
etiologinya
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Severe DJD
Rheumatoid Athritis
SEPTIC ARTHRITIS
Synovial Chondromatosis
MEKANISME PENYAKIT :
KLINIS :
Asimptomatis Peningkatan jumlah cartilago
dan osteocartilago serta synovial
Namun terkadang terjadi
membran dari sendi
pembengkan, nyeri,
perubahan oklusi dan Saat nodul cartilago
menurunnya kemampuan terkalsifikasi, synovial
untuk bergerak. chondromatosis akan tampak
Unilateral Banyak terjadi pada daeral
axilary daripada TMJ
Krepitasi

DIFFERENTIAL DIAGNOSIS :
Chondrocalconosis
GAMBARAN RADIOGRAFIK :
Komponen tulang
tampak normal
Joint space melebar
Ossifikasi pada nodules
cartilage
Gambaran massa
A. Potongan gambaran panoramik dari sendi kanan radiopak pada kepala
yang mengalami osteochondromatosis.
condyle
B. Sagital CT reformat image.
C. Axial CT image memperlihatkan multiple ossified
Fossa glenoid dan
bodies mengelilingi condylus dan di dalam kapsul condylus yang
sendi.
mengalami sclerosis
Chondrocalcinosis

KLINIS :
Sering terjadi pada dengkul, siku, pergelangan tangan, pinggul dan
pundak. Jarang pada TMJ.
Unilateral
Nyeri dan bengkak sekitar sendi
Kadang Asimptomatis

MEKANISME PENYAKIT :
Synovitis akut atau kronis
Presipitasi calsium dihydrate crystal di joint space
GAMBARAN RADIOGRAFIK :
Gambaran radiopak pada daerah
joint space, lebih merata
dibanding chondromatosis
Erosi pada tulang glenoid
Pembengkakak dan edema pada
jaringan lunak
Meningkatnya densitas condyle

DIFFERENTIAL DIAGNOSIS :
Synovial chondromatosis
D. TRAUMA
TRAUMA
EFFUSION FRAKTUR DISLOKASI
Effusion
masuknya cairan kedalam sendi

PENYEBAB : trauma (hemorrhage) atau inflamasi (exudat)

KLINIS :
pembengkakan pada sendi, nyeri pada TMJ dan regio preauricular atau
telinga, dan gerak yang terbatas, sensasi adanya cairan pada telinga, tinnitus,
kesulitan pendengaran, dan kesulitan mengoklusikan gigi posterior

R :
celah sendi tampak melebar, MRI dapat menunjukkan bagian terang (putih),
mengindikasikan cairan yang berbatasan dengan diskus atau bagian posterioir
condylus

DD : septic arthritis
Dislokasi
condyles berada diluar fossa mandibular tetapi masih berada pada kapsul sendi

PENYEBAB : kegagalan koordinasi otot, subluxation, atau trauma

KLINIS : tidak dapat menutup mandibula secara maksimal

R:
condylus terletak anterosuperior pada puncak artikular eminensialebih baik
menggunakan CT atau tomography untuk penegakan diagnosa.

DD : fraktur dislokasi
anterior displacement with reduction (ADR)

Dislokasi lainnya: Posterior disk


anterior displacement with no reduction (ADNR)
displacement, Lateral disk
displacement, Pseudodisk
Fraktur
condylar head, condylar neck, region subchondral
KLINIS :
relatif asimtomatik dan tidak dapat diketahui sesaat setelah trauma,
remodeling dipengaruhi usia

R :
garis radiolusen berbatas dengan outline dari condylar neck (panjang garis
bervariasi tergantung fragmen tulang masih lurus atau terjadi dislokasi)

NEONATAL FRAKTUR
Penyebab : penggunaan forcep selama proses kelahiran, yang kemudian
bermanifestasi menjadi severe mandibular hypoplasia dan kurangnya
perkembangan fossa glenoid dan artikular eminensia
fragmen yang overlapped
karena fraktur
Ankylosis

TRUE ANKYLOSIS FALSE ANKYLOSIS

Penyebab: bukan karena


Penyebab : gangguan mekanik
gangguan mekanik pada sendi
pada sendi
(terhambatnya pergerakan
condylar; spasme otot, myositis
ossificans atau coronoid process
hyperplasia)
DD : condylar tumor
Fibrous ankylosis pada permukaan aticulating biasanya irregular yang
disebabkaan adanya erosi. Elongasi progresif dari procesus coronoid dan
penurunan antegonial notch ramus mandibula pada sisi yang terkena sebagai
akibat dari fungsi otot selama percobaan membuka mandibula
E. TUMOR
TUMOR
INTRINSIK EKSTRINSIK

Terjadi pada Mempengaruhi


condylus, tulang morfologi, struktur atau
temporal, atau fungsi dari sendi tanpa
prosesus coronoid menyerang sendi itu
sendiri
Benign Tumor
Benign intrinsik tumor yang biasanya terjadi pada TMJ:

Osteoma Chondroblastoma
Osteochondroma Fibromyxoma
Langerhans histiocytosis Benign giant cell lesion
Osteoblastoma Aneurysmal bone cyst
KLINIS:
Wajah asimetri
Maloklusi dan deviasi
mandibula ke arah
yang tidak terdampak
Pembengkakan
Nyeri
Gejala disfungsi TMJ

GAMBARAN RADIOGRAFIK :
condylar tumor; pembesaran condylar
irregular, pola trabekular berubah,
sehingga regio yang mengalami destruksi DD : coronoid hyperplasia
tampak radiolusen atau adanya
pembentukan tulang baru yang
meningkatkan radiopacity condylus
dengan trabekula yang abnormal
Malignant Tumor
PRIMARY INTRINSIC MALIGNANT EXTRINSIC MALIGNANT TUMOR
TUMOR

Dari condylus sangat jarang terjadi Menunjukkan perluasan


dan melibatkan chondrosarcoma, langsung dari malignansi
osteogenic sarcoma, synovial glandula parotid yang
sarcoma dan fibrosarcoma dari berdekatan,
kapsul sendi rhabdomyosarcoma (terutama
pada anak-anak), atau
GAMBARAN RADIOGRAFIK : carcinoma dari kulit, telinga
Chondrosoma; dasarnya lesi dan nasopharing
destruktif terlihat radiolusen dengan GAMBARAN RADIOGRAFIK :
jaringan lunak sekitar yang
mengalami kalsifikasi destruksi condylar nonspesifik
dengan tepi irregular
Formasi tulang yang sangat kurang,
kecuali pada osteogenic sarcoma
Keduanya bersifat asimtomatis
atau pasien mengeluh adanya
gejala disfungsi TMJ seperti nyeri,
terbatasnya gerakan mandibula,
deviasi mandibula dan
pembengkakan.

CT merupakan teknik pilihan untuk


melihat keterlibatan tulang, dan
MRI sangat berguna untuk melihat
perluasan yang melibatkan jaringan
lunak sekitar

DD : severe DJD

Anda mungkin juga menyukai