Anda di halaman 1dari 14

EVALUASI MUTU

PANORAMIK :
1. Obyek mencakup tepi bawah mandibula, tepi bawah orbita, kondilus kanan dan kiri
2. Kontras, detail, dan ketajaman baik
3. Distorsi minimal
4. Tidak terdapat gambaran artefak maupun ghost image
5. Tidak terdapat gambaran radiolusen yang overlap dengan apikal geligi anterior RA
6. Radiografi dapat diinterpretasikan

PERIAPIKAL :
1. Objek tercakup dalam gambaran radiografi dan sesuai dengan tujuan pembuatan foto
radiograf
2. Tidak terdapat overlapping interproksimal
3. Distorsi minimal dan gambaran jelas
4. Kontras, detail, dan ketajaman baik
5. Radiografi dapat diinterpretasikan

catatan :
artefak : seharusnya tidak di focal through tapi muncul
ghost image : bayangan dari objek yang seharusnya tidak di focal through
kontras : perbedaan radiopak dan radiolusen
detail : bentuk dari struktur anatomi terlihat
ketajaman : outline dari struktur anatomi jelas
foto periapikal sebaiknya ada jarak 2 mm dari bagian mahkota ke tepi film

KESALAHAN RADIOGRAFI
1. Overexposed film = terlihat lebih gelap
2. Underexposed film = terlihat lebih terang
3. Apikal terpotong = karena penempatan film tidak sampai apikal gigi
4. Oklusal gigi terlihat miring/condong
5. Distorsi Horizontal
a. Periapikal : Mahkota tumpang tindih (superimposed) = kesalahan pengaturan sudut
terhadap bidang horizontal (antara arah pusat sinar x dengan bagian proksimal gigi
tidak tepat lurus)
b. Panoramik :
- Menengok ke sisi kanan = gambaran gigi di sisi kanan lebih mengecil
- Menengok ke sisi kiri = gambaran gigi di sisi kiri lebih mengecil
6. Distorsi Vertikal
a. Periapikal : kesalahan penempatan arah sinar x
- Foreshortened = arah sinar x terlalu ke apikal gigi
- Elongated = arah sinar x terlalu ke oklusal gigi
b. Panoramik :
- Smile line terlalu cekung = kesalahan posisi kepala pasien ++nunduk
- Smile line datar = kesalahan posisi kepala pasien ++mendangak
7. Film Creasing = garis radiolusen tipis pada film karena film yang terlipat
8. Film Bending = karena tertekan kuat oleh tangan operator sehingga mengikuti lekukan
dari anatomi
9. Phalangioma = terlihat bentukan ruas jari pada film
10. Double Exposure = terlihat bentukan dari struktur gigi & jaringan sekitar yang tumpang
tindih, karena film yang mendapat pajanan sinar x lebih dari satu kali pada penempatan
film yang berbeda
11. Movement = terlihat kabur (blurring), terjadi karena posisi film, cone beam ataupun
pasien yang bergerak (goyang) pada waktu dilakukan pajanan sinar x
12. Reversed film = terlihat bentukan pola dari lapisan pelindung (foil) film,karena
penempatan film yang terbalik dimana bagian belakang film yang menerima pajanan
sinar x
13. Underdeveloped = sangat terang, karena pemrosesan yang singkat dalam developer
14. Overdeveloped = sangat gelap, karena pemrosesan yang lama dalam developer
15. Reticulation of Emulsion = gambar pecah-pecah (retak), karena perbedaan suhu yg
drastis antara larutan pengembang dan air
16. Developer Spots = terlihat bercak hitam pada film, terjadi karena larutan pengembang
kontak dengan film sebelum pemrosesan dilakukan
17. Fixer Spots = terlihat bercak terang pada film, terjadi karena larutan fiksasi (Fixir)
kontak dengan film sebelum pemrosesan dilakukan.
18. Yellow-Brown Stains = terlihat kuning kecoklatan pada film secara keseluruhan, terjadi
karena kekuatan prosesing dari larutan pengembang atau fiksasi sudah lemah.
19. Developer Cut-off = hasilnya akan terpotong dengan gambaran terang mulai dari bagian
yang terpotong sampai ujung film
20. Fixer Cut-off = hasilnya akan terpotong dengan gambaran gelap mulai dari bagian yang
terpotong sampai ujung film
21. Overlapped film = akan terlihat daerah yang lebih gelap atau terang pada sebagian film
22. Fingerprint Artefak = karena film tersentuh jari yang terkontaminasi oleh larutan
pengembang/fluoride

INTERPRETASI
*kalo ga ada karies/tumpatan ditulis : mahkota hingga apikal gigi dalam batas normal
KARIES :
- tampak gambaran radiolusen kesan karies pada mesio-oklusal/ disto-oklusal/
mesiodistal/ servikal gigi XX

TUMPATAN :
- tampak gambaran radiopak kesan tumpatan pada mesio-oklusal/ disto-oklusal/
mesiodistal/ servikal gigi XX
ANOMALI GIGI
Supernumerary teeth (kelebihan gigi)
- tampak gambaran radiopak dan/atau radiolusen berbatas jelas berbentuk gigi
normal/kerucut yang berukuran lebih kecil dari gigi normal pada gigi XX

Agenisi
- tidak tampak adanya benih gigi XX

Macrodontia
- tampak gambaran radiopak yang menunjukkan mahkota dengan ukuran yang besar
dengan densitas enamel dan dentin normal pada gigi XX
- Efek jaringan sekitar : gigi XX mendesak gigi-gigi sekitarnya

Microdontia
- tampak gambaran radiopak yang menunjukkan mahkota dengan ukuran yang kecil
dengan densitas enamel dan dentin normal pada gigi XX

Fusion
- tampak gambaran radiopak yang menunjukkan mahkota dengan ukuran besar, dan
tampak radiolusen yang menunjukkan ruang pulpa dan saluran akar pada gigi XX
- tampak 2 ruang pulpa dan 2 saluran akar pada 1 gigi yang tergabung

Gemination
- tampak gambaran radiopak menunjukkan mahkota pada enamel dan dentin serta
tampak radiolusen yang menunjukkan ruang pulpa dan saluran akar yang besar pada
gigi XX
- tampak satu gigi yang berukuran besar dengan dua ruang pulpa dan saluran akar yang
menjadi satu di apeks

Taurodontism
- Tampak gambaran gigi memanjang (elongated body of tooth), ruang pulpa tinggi dan
luas, akar dan saluran akar pendek

Concrescence
- Lokasi : Molar RA (paling sering)
- Tampak gambaran radiopak berupa penyatuan sementum di akar gigi pada (⅓ tengah
- ⅓ apikal) gigi (hiperkalsifikasi sementum), kadang sulit dibedakan dengan gigi yang
kontak sangat dekat
- Efek jaringan sekitar : gigi gagal erupsi atau tumbuh tidak sempurna

Dilaceration
- tampak akar membengkok (bila melibatkan akar), ruang pulpa dan saluran akar dapat
terlihat pada gigi XX
Dens in dente (Dens invaginatus)
- tampak gambaran radiopak berbentuk gigi dengan densitas yang sama berbatas jelas
dengan inverted tear drop pada gigi XX

Dens evaginatus
- tampak perluasan dentin pada permukaan oklusal yang terlibat dan tertutup oleh
gambaran opak enamel

Enameloma
- tampak gambaran radiopak berbentuk bulat berukuran 1-3 mm di (bifurkasi/
trifurkasi/ cej) akar gigi XX

Transposisi
- Terdapat gambaran radiopak yang menunjukkan dentin dan enamel serta gambaran
radiolusen yang menunjukkan pulpa dan saluran akar, pada regio gigi A yang
mengalami perubahan letak pertumbuhan menempati ruang gigi B
- Efek jaringan sekitar : displacement gigi B ke arah .... yang menyebabkan resorpsi
akar dan kerusakan jaringan periodontal pada gigi X, serta menghambat erupsi gigi A

Amelogenesis imperfecta
- Mahkota berbentuk persegi dengan lapisan enamel radiopak yang tipis
- Gigi anterior tampak seperti picket fence
- Gigi posterior tampak memiliki cusp yang pendek atau rendah
- Disertai adanya multiple area kontak yang terbuka

Dentinogenesis imperfecta ( Hereditary opalescent dentin )


- Tampak mahkota membulat dengan servikal mengecil (bulbous appearance)
- Akar gigi tampak memendek dan ramping
- Obliterasi ruang pulpa dan saluran akar sebagian atau seluruhnya

Dentin dysplasia ( Non opalescent dentin )


- Akar gigi tampak sangat pendek, digambarkan berbentuk ‘W’ yang dangkal pada akar
molar
- Tidak terlihat adanya ruang pulpa dan saluran akar (obliterasi)
- Mahkota dalam bentuk, ukuran dan proporsi yang normal
- Ruang pulpa berbentuk flame-shaped/thistle tube shaped/halfmoon

Odontodysplasia ( Odontogenesis imperfecta / ghost teeth )


- Tampak gigi berbentuk ghostlike appearance
- Saluran akar lebar dan ruang pulpa besar karena dentin yang tipis
PERTUMBUHAN ABNORMAL
Cleft Palate
- Tampak daerah radiolusen pada regio yang mengalami cleft palate (palatum) karena
tidak terjadi pembentukan tulang (osseous deformity).

Pulp Stone
- Gambaran radiopak berbentuk bulat/oval di dalam ruang pulpa/saluran akar/keduanya

Ankylosis Gigi
- tidak terlihatnya gambaran radiolusen ligamen periodontal dan lamina dura (gigi
menyatu dengan tulang alveolar)

KELAINAN PERIODONTAL
Horizontal Bone Loss
- Bentuk lesi : Tampak gambaran radiolusen akibat horizontal bone loss pada gigi xx
- Efek jaringan sekitar : tampak pelebaran ligamen periodontal, serta putusnya lamina
dura pada ⅓ / ½ / > ½ panjang akar gigi
- Mild bone loss → kehilangan perlekatan ± 1 mm
- Moderate bone loss → kehilangan > 1 mm sampai ½ panjang akar gigi atau
furkasi gigi molar
- Severe bone loss → kehilangan > ½ panjang akar gigi dan sering melibatkan
furkasi

Vertical Bone Loss


- Tampak penurunan alveolar crest pada regio gigi xx
- Tampak gambaran radiolusen akibat vertical bone loss pada gigi xx
- Efek jaringan sekitar : terdapat pelebaran ligamen periodontal
a. Periodontitis Agresif Lokal → gigi I dan M1 saja
b. Periodontitis Agresif General → minimal terjadi di 3 gigi

Abses Periodontal
- Tampak lesi radiolusen berbatas difus dengan penurunan resorpsi tulang vertikal yang
mengeliling akar gigi pada periodontal gigi xx
- sering superimposed dengan akar gigi
- Efek jaringan sekitar : hilangnya lamina dura dan bone loss di akar gigi xx

KELAINAN PERIAPIKAL
Periodontitis Apikalis Akut
- Tampak gambaran radiolusen berupa pelebaran ligamen periodontal pada periapikal
gigi xx

Periodontitis Apikalis Kronis


- Tampak gambaran radiolusen berupa pelebaran ligamen periodontal dan hilangnya
lamina dura pada periapikal gigi xx

Abses Periapikal
- Tampak gambaran radiolusen berbatas diffuse pada periapikal gigi xx
- Efek Jaringan sekitar : pelebaran ligamen periodontal dan hilangnya lamina dura pada
apikal gigi xx

Dental Granuloma
- Gambaran radiolusen berbatas jelas dengan bentuk bulat/oval berukuran axb cm pada
periapikal gigi xx
- Efek jaringan sekitar : Lesi meluas hingga berimpit atau menyinggung apikal bagian
gigi, tampak pelebaran ligamen periodontal, serta tampak terputusnya lamina dura di
apikal gigi xx

Condensing Osteitis
- Gambaran radiolusen berbatas diffuse dan gambaran radiopak berbatas diffuse dengan
ukuran xx di periapikal gigi

Hypercementosis
- Tampak gambaran radiopak penebalan sementum apikal gigi membulat dan
membesar dengan ligamen periodontal dan lamina dura kadang normal/sedikit kabur

KISTA
Interpretasi general:
● Lokasi: Di tulang maksila atau mandibula
● Batas: Biasanya batas well defined dan corticated (radiopak line yang tipis)
● Bentuk: Bulat atau oval. Beberapa memiliki scalloped boundary
● Struktur internal: Radiolusen
● Efek jaringan sekitar: terkadang menyebabkan pergerakan gigi dan resorpsi akar
gigi

Kista radikuler
- klinis: tumbuh dari gigi non vital , tidak ada gejala, ada pembengkakan
- lokasi: apeks gigi non vital (bisa di mesial atau distal akar)
- batas dan bentuk : batas well-defined cortical border dan berbentuk melengkung/
bulat
- struktur internal: radiolusen, tp terkadang ada sedikit partikel radiopak
- efek jaringan sekitar: jika kista besar dapat mendesak gigi dan resorbsi akar gigi
- DD: lateral periodontal cyst, Keratocystic odontogenic tumor, odontogenik keratosis
(= bulat, well-defined cortical border, kurleb diameter 2 mm)
Kista Residual
- kista yg ada karena penghilangan yg tidak sempurna dari kista original.
- klinis: asimtomatik
- lokasi: rahang, kebanyakan di mandibula.
- batas dan bentuk: cortical margin dan berbentuk oval atau sirkuler
- struktur internal: radiolusen. kista yg udah lama dapat ditemukan dystropik
- efek jaringan sekitar: perpindahan gigi, resorbsi akar gigi, ekspansi pada plat kortikal
luar rahang
- DD: kista bulat contoh Keratocystic odontogenic tumor (= bulat, dan bisa
menyebabkan ekspansi)

Kista Dentigerus
- terbentuk pada mahkota gigi yang blm erupsi sempurna
- klinis: hilang gigi’ gigi blm erupsi, ada pembengkakan keras
- lokasi: pada mahkota gigi yang terlibat. biasa di mandibula atau m3 RA atau C RA,
melibatkan CEJ
- batas dan bentuk:well-defined cortex dengan curved/circular outline. klo ada infeksi,
korteks bisa hilang
- struktur internal: radiolusen kecuali mahkota yang terlibat
- efek jaringan sekitar : perpindahan gigi, resorbsi gigi
- DD: Folikel hiperplastik (= ukuran 2-3 mm. > 5 mm itu kista dentigerus) Keratocystic
odontogenic tumor, ameloblastic fibroma, cystic ameloblastoma

Kista bukal bifurkasi


- dari sel epitelial rest di periodontal membran dari bukal bifurkasi molar.
- klinis: tertundanya erupsi M1/M2 RB
- lokasi: M1/M2 RB, pd bukal furkasi di molar yg terlibat. biasanya lebih ke distal
- batas dan bentuk: lesi radiolusen halus dgn tumpang tindih pd akar dengan bentuk
melingkar berbatas tegas.
- Struktur internal: radiolusen
- efek jaringan sekitar: tipping ke lingual dan oklusal tipping ke bukal.
- DD: kista dentigerous (bedanya mencangkup mahkota, KBB cuma dr percabangan
akar)

Keratosis odontigenuc tumor


- lokasi: posterior mandibula dan ramus
- batas dan bentuk: cortical border, berbentuk bulat atau oval dan halus, bisa juga
berbentuk scalloped
- struktur internal: radiolusen (septa kadang terlihat pada multilokuler lesi)
- efek jaringan sekitar: minimal ekspansi pada kortikal plat
- DD: dentigerous cyst
Kista Lateral Periodontal
- tumbuh dari epithelial rest pada lateral periodontium di akar gigi
- klinis: asimtomatik, diameter 1 cm
- lokasi: banyak di mandibula, sering di insisif lateral dan P2
- batas dan bentuk: well defined radiolusen dengan batas kortikal yang menonjol dan
berbentuk bulan atau oval. lesi yang besar berbentuk ireguler
- struktur internel: radiolusen
- efek jaringan sekitar: memutus lamina dura, perpindahan gigi, ekspansi minimal
- DD: small KOT, mental foramen, small neurofibroma, kista radikuler

Kista Glandular Odontogenic


- lokasi: anterior mandibula dan maksila
- batas dan bentuk: cortical boundary yg halus atau scalloped
- struktur internal: unilokuler dan mutltilekuler appearances
- efek jaringan sekitar: ekspansi pada bagian luar kortikal plat dari rahang, perpindahan
gigi
- DD: ameloblastoma, KOT. sama sama ada multilokuler dengan central
mucoepidermoid carcinoma

Calcifying cystic odontogenic tumor


- lokasi: anterior rahang hingga M1, terutama di cupids dan insisif. manifestasi
radiolusen perikoronal
- bentuk dan batas: well defined cortical border dengan curved, bentuk ireguler
- struktur internal: radiolusen , terlihat small foci (flek purih atau small smooth pebbles)
- efek jar sekitar: perpindahan dan resorbsi gigi, perforasi
- DD: Kista dentigerous

Nasopalatine Duct Cyst


- lokasi: foramen nasopalatinaatau canal, postrior dan median hard palate
- batas dan bentuk: well defined cortical border dan berbentuk oval. bayangan nasal
spine terkadan superimposed pada kista dan berbentuk hati
- jaringan internal: radiolusen, terkadang dystrophic
- efek jaringan sekitar, akar dari insisif sentral menyimpang, resorpsi akar, ekspansi
labial korteks dan palatal korteks, perpindahan dasar dari fossa nasal ke arah superior
- DD: large insisif foramen, kista radikuler dan granuloma gigi sentral

Kista Nasolabial
- Disebut juga kista nasoalveolar
- Kista jaringan lunak yang secara tidak langsung melibatkan tulang/jaringan keras
- Lokasi : lipatan nasolabial di bawah alanasi/ processus alveolaris di atas apical gigi
insisivus
- Batas dan bentuk : Lesi berbentuk bulat atau oval
- Struktur internal : homogen, radiolusen
- Efek jaringan sekitar : erosi tulang di area bawah lesi, distorsi garis outline dari
inferior border fossa nasal
- DD : Abses dentoalveolar akut

Kista Dermoid
- disusun dari teratoma dari sel embryonic
- gambaran : Kista dermoid berbatas tegas dengan bentuk kistik. multilokuler. Jika gigi
atau tulang terbentuk di kista, gambar radiopak, dengan bentuk dan kerapatan
karakteristik, terlihat jelas pada radiograf.

Simple Bone Cyst


- tersusun dr jaringan ikat, isinya kosong atau bisa cairan
- lokasi : mandibula sering di ramus dan posterior mandibula, dan jarang di maksila
- batas dan bentuk: well defined cortical border, delicate cortex ke ill-defined border
dengan agak berbaur ke tulang. bentuk oval atau scalloped
- struktur internal: radiolusen, kadang multilokuler dan bersepta
- Efek jaringan sekitar: tidak ada efek ke jaringan sekitar, kadang memutus lamina
dura, perpindahan gigi, resorbsi akar gigi
- DD: KOT (=scalloped border)

TUMOR
Torus palatinus
- klinis: hiperotosis torus palatinus (faktor genetik dan environmental)
- lokasi: pada palatal maksila
- batas dan bentuk: bayangan radiopak, well defined, bentuk convex atau berlobus
- struktur internal: homogen radiopak

Torus Mandibula
- hiperostosis mandibula krn genetik dan lingkungan
- lokasi: madibula
- batas dan bentuk: bayangan radiopak, biasanya superimpose dengan akar dari gigi
premolar dan molar. bentar masih bingung
- struktur internal: homogen radiopak

Eksotosis
- lokasi: tulang alveolar maksila, biasanya overlap dengan akar gigi
- batas : well defined dan kontur halus dengan curved border
- internal: homogen radiopak

Dense Bone Island


- lokasi: lebih banyak di mandibula dari pda maksila. biasa di premolar-molr
- batas: well defined dan menyatu dengan trabekula dari tulang yang terlibat. bentuk
pulau tulang padat radiopak
- internal: radiopak tanpa pola
- efek jaringan sekitar: resorpsi akar dan dapat menunda erupsi gigi
- DD: periapikal cemental displasia (beda di radiolusen), osteitis sklerosis periapikal
(beda: pelebaran periapikal)

Ameloblastoma
- lokasi: molar, ramus mandibula, M3 RA dan dasar nasal
- Batas: well defined cortical border, curved , bentuk susah dibedakan dgn kista.
maksila -> ill defined
- struktur internal: dapat total radiolusen hingga percampuran (bony septa). bisa
honeycomb (kompartmen ukuran kecil) atau soap bubble(kompartemen besar dengan
ukuran variabel)
- efek jaringan sekitar: resorbsi akar, tooth displacement
- DD: odontogenic keratocyst (= curved septa, beda: tumbuh di tulang tanpa ada
ekspansi), giant cell granuloma (= ill defined septa)

Calcifying Epithelial Odontogenic Tumor


- lokasi: mandibula, p-m area. berhubungan dengan unerupted/ impacted tooth
- batas: well defined cysticlike cortex, irregular dan dapat ill defined
- internal: uniloculer atau multilokuler dengan beberapa scattered, radiopak foci dari
beberapa size dan jenis. biasanya radiopak dekat dengan mahkota gigi yg terlibat
- efek jar sekitar: displacement gigi, menganggu erupsi gigi

Odontoma
- lokasi: anterior maksila dengan mahkota dari C yg belum erupsi, dan M1, M2 RB
- batas: well defined cortical border dapat halus maupun ireguler dan ada soft tissue
capsule
- internal: radiopak.
- efek jaringan sekitar: impaction, malpositioning, diastema, aplasia, malformation, and
complek -> ekspansi rahang
- DD: periapikal cemental dysplasia (mirip tp biasanya ada yg multiple)

Ameloblastik Fibroma
- lokasi: p-m RB, kadang ramus juga. di gigi yg belum erupsi
- batas: well defined cortical
- internal: uniloculer (total radiolusen) tp juga multilokuler dengan curved septa
- efek jar sek: ekspansi dengan cortical plate, menghambat erupsi normal gigi
- DD: giant cell granuloma ( = multiloculer, beda ill defined)

Ameloblastik Fibro-Odontoma
- lokasi: posterior mandibula
- batas: well defined dan terkadang corticated
- internal: percapmpuran radiopak dan radiolusen
- DD: ameloblastik fibroma

Adenomatoid Odontogenic Tumor


- berasal dari epitel enamel organ
- ciri khas AOT : tumor mengelilingi seluruh gigi, tumbuh lambat dan seiring
membesarnya tumor kadang diikuti rasa sakit dan ada pembengkakan pada pipi secara
simetri
- batas : berbatas jelas
- internal : radiolusen unilokuler

Odontogenic Myxoma
- lokasi : akar gigi
- batas : berbatas jelas radiopak dengan tepi kortikal dan kemudian terlihat jelas pita
radiolusen di dalam kortikal
- struktur internal : tampak campuran radiopak dan radiolusen. Mayoritas lebih banyak
gambaran radiopak menghasilkan pola yg tidak berbentuk/pola jeruji. Bagian tengah
radiopak dikelilingi radiolusen bentuk pita

Benign Cementoblastoma
- Internal : membulat, gambaran unilokuler maupun multilokuler, berupa campuran
gambaran radiolusen dan radiopak seperti raket tenis
- batas : jelas dan tampak kortikal
- efek jaringan sekitar : dapat menimbulkan resorbsi akar (jarang)
- dd : fibrosarkoma

Osteoma
- lokasi : posterior mandibula, kondilar, koronoid, paranasal sinus khususnya sinus
frontal
- batas tepi : jelas
- struktur internal : radiopak, jika dari tulang kanselus didalamnya terdapat skruktur
trabekula
- efek jaringan sekitar : jika lesi besar dapat menggeser jaringan lunak dan
menyebabkan disfungsi
- dd : osteocondroma, torus, eksostosis

Squamous Cell Carcinoma Arising in Soft Tissue


- lokasi: lateral lidah , bagian posterior lingual mandibula, bibir dan dasar mulut,
attached gingiva
- batas dan bentuk: radiolusen yang polimorphous dan pinggiran ireguler. setengah dari
kasus ditemukan ill-defined dan non-corticated border.
- struktur internal: radiolusen
- efek jaringan sekitar: pelebaran ligamen periodontal, gigi float diatas radiolusen,
displacement gigi
- DD: osteomyelitis (=destruksi dan berbentuk pulau, beda: osteo : menyebabkan reaksi
periosteal)

Squamous Cell Carcinoma Originating in Bone


- lokasi: mandibula biasanya lebih banyak di daerah molar drpd anterior
- bentuk dan batas: ill defined, terkadang well defined. bentuk bulat dan ireguler
- struktur internal: radiolusen, sangat sedikit jaringan tulang yg tertinggal
- efek jaringan sekitar: destruksi pada antral dan nasal, kehilangan cortical outline dari
mandibula neurovasculer canal dan lamina dura, resorbsi akar, floating space
- DD: odontogenic cyst/ tumor (= lesi sama2 di apex)

Squamous Cell Carcinoma Originating in a Cyst


- lokasi: mandibula dan beberapa di anterior maksila
- batas dan bentuk: bulat atau ovoid, ill defined dan halus
- struktur internal: radiolusen
- efek jar sek: penebalan atau rusaknya lamina dura, destruksi tulang alveolar
- DD: multiple myeloma

Osteosarcoma
- 3 jenis : gambaran radiolusen osteolytic, radiopak osteoblastic, radiolusen dengan foci
radiopak
- efek jaringan sekitar : pelebaran space ligament periodontal
- ciri gambaran : sunray appeareance, onion peel lamination (seperti kulit bawang)
- dd : fibrous dysplasia, chondrosarcoma, fibrousarcoma

Chondrosarcoma
- gambaran radiografik bervariasi, paling sering gambaran lesi lytic dengan batas tepi
yang tidak jelas.
- efek jaringan sekitar : pelebaran periodontal ligament, resorbsi akar gigi yang terlibat
- dd : fibrous dysplasia, osteosarcoma

Fibrosarcoma
- batas : batas tepi tidak jelas, noncorticated, dan tidak mempunyai kapsul
- internal : radiolusen
- efek jaringan sekitar : dislokasi gigi, erosi akar gigi, resorbsi tulang (apabila tumor
berkembang dari periosteum)
- dd : chondrosarcoma, osteosarcoma

Multiple Myeloma
- lokasi: lebih banyak di mandibula dari pada di maksila
- bentuk dan batas: well defined, berbentuk oval, terlihat seperti “punch out”
- struktur internal: radiolusen
- efek jar sek: putus lamina dura dan neurovascular canal
- DD: metastatic carcinoma (= sama sama radiolusen), osteomyelitis (=radiolusen)

Non-Hodgkin ’ s Lymphoma
- lokasi: kepala dan leher di lymph nodes, sinus maksila, posterior mandibula, dan regio
maksila
- batas dan bentuk: bulat atau multicoluted, ill defined dan invasive
- struktur internal: radiolusen, terkadang ada radiopak sedikit tp sangat jarang
- efek jar sek: dapat mengindeksi sinus dan jaringan sekitar menjadi tidak terlihat,
merusk neurovascular canal, jarak periodontal pada gigi dwasa, gigi copot
- DD: ewing sarcoma dan langerhans’ histiocytosis (= efek jaringan sama)

OSTEOMYELITIS
1. Akut
- lokasi : sering pada posterior body mandibula, jarang pada maksila
- batas tepi : tidak jelas
- struktur internal : gambaran radiolusen, onion skin appearance
- efek jaringan sekitar : dapat menstimulasi resoprsi dan pembentukan tulang
- dd : fibrous dysplasia

2. Kronis
- lokasi : posterior mandibula
- batas tepi : biasanya lebih jelas dari fase akut
- struktur internal : moth eaten/sequestra ( terdapat gambaran radiopak tipis yang
menandakan pertumbuhan tulang baru dan radiolusen yang menandakan destruksi
tulang)
- efek jaringan sekitar : dapat terjadi resorpsi eksternal akar gigi dan lamina dura
menjadi tidak terlihat karena menyatu dengan tulang sklerotik sekitar. jika gigi
nonvital, ruang ligament periodontontal umumnya melebar pada apikal gigi
- dd : fibrous dysplasia, paget’s disease, osteosarcoma
-
SINUSITIS
- inflamasi pada paranasal sinus mucosa disebabkan karena alergen, bakteri, virus
- klinis: flu dengan cairan yang jernih dan dilanjutkan dengan nyeri tekan dan bengkak,
demam, menggigil, malaise, dan peningkatan jumlah leukosit
- gambaran radiografi blm ada soalnya di ebook adanya waters
1. Akut
- gambaran radiografik : tampak radiopak pada seluruh cavum sinus maksilaris. Jika
gigi yang terinfeksi terlibat maka apikal akan memacu resorbsi pada dasar sinus.
2. Kronis
- gambaran radiografik : tampak radiopak irregular di dalam cavum sinus, bayangan
radiolusen di sentral cavum diikuti pengerutan mukosa, bagian dasar cavum sinus
radiopak

INDIKASI
PANORAMIK :
1. Adanya rasa sakit dan gangguan fungsi dari TMJ
2. Mengetahui adanya kelainan patologi pada sendi
3. Mengetahui keadaan patologis di regio kepala condyli
4. Condylar hypo/hyperplasia
5. Mengetahui kelainan pada beberapa gigi di rahang atas dan rahang bawah

PERIAPIKAL :
- RB POST : PARALEL (arah datang sinar tegak lurus dengan sumbu film dan sumbu gigi)
- RA + RB ANT : BISECTING (arah datang sinar tegak lurus dengan garis bagi antara film
dan sumbu gigi)
1. Melihat keadaan gigi dari mahkota sampai ujung apical beserta jaringan penyangga
gigi
2. Melihat luas dan dalamnya karies
3. Melihat kelainan pada daerah periapikal
4. Melihat kelainan pada jaringan periodontal

Anda mungkin juga menyukai