PANORAMIK :
1. Obyek mencakup tepi bawah mandibula, tepi bawah orbita, kondilus kanan dan kiri
2. Kontras, detail, dan ketajaman baik
3. Distorsi minimal
4. Tidak terdapat gambaran artefak maupun ghost image
5. Tidak terdapat gambaran radiolusen yang overlap dengan apikal geligi anterior RA
6. Radiografi dapat diinterpretasikan
PERIAPIKAL :
1. Objek tercakup dalam gambaran radiografi dan sesuai dengan tujuan pembuatan foto
radiograf
2. Tidak terdapat overlapping interproksimal
3. Distorsi minimal dan gambaran jelas
4. Kontras, detail, dan ketajaman baik
5. Radiografi dapat diinterpretasikan
catatan :
artefak : seharusnya tidak di focal through tapi muncul
ghost image : bayangan dari objek yang seharusnya tidak di focal through
kontras : perbedaan radiopak dan radiolusen
detail : bentuk dari struktur anatomi terlihat
ketajaman : outline dari struktur anatomi jelas
foto periapikal sebaiknya ada jarak 2 mm dari bagian mahkota ke tepi film
KESALAHAN RADIOGRAFI
1. Overexposed film = terlihat lebih gelap
2. Underexposed film = terlihat lebih terang
3. Apikal terpotong = karena penempatan film tidak sampai apikal gigi
4. Oklusal gigi terlihat miring/condong
5. Distorsi Horizontal
a. Periapikal : Mahkota tumpang tindih (superimposed) = kesalahan pengaturan sudut
terhadap bidang horizontal (antara arah pusat sinar x dengan bagian proksimal gigi
tidak tepat lurus)
b. Panoramik :
- Menengok ke sisi kanan = gambaran gigi di sisi kanan lebih mengecil
- Menengok ke sisi kiri = gambaran gigi di sisi kiri lebih mengecil
6. Distorsi Vertikal
a. Periapikal : kesalahan penempatan arah sinar x
- Foreshortened = arah sinar x terlalu ke apikal gigi
- Elongated = arah sinar x terlalu ke oklusal gigi
b. Panoramik :
- Smile line terlalu cekung = kesalahan posisi kepala pasien ++nunduk
- Smile line datar = kesalahan posisi kepala pasien ++mendangak
7. Film Creasing = garis radiolusen tipis pada film karena film yang terlipat
8. Film Bending = karena tertekan kuat oleh tangan operator sehingga mengikuti lekukan
dari anatomi
9. Phalangioma = terlihat bentukan ruas jari pada film
10. Double Exposure = terlihat bentukan dari struktur gigi & jaringan sekitar yang tumpang
tindih, karena film yang mendapat pajanan sinar x lebih dari satu kali pada penempatan
film yang berbeda
11. Movement = terlihat kabur (blurring), terjadi karena posisi film, cone beam ataupun
pasien yang bergerak (goyang) pada waktu dilakukan pajanan sinar x
12. Reversed film = terlihat bentukan pola dari lapisan pelindung (foil) film,karena
penempatan film yang terbalik dimana bagian belakang film yang menerima pajanan
sinar x
13. Underdeveloped = sangat terang, karena pemrosesan yang singkat dalam developer
14. Overdeveloped = sangat gelap, karena pemrosesan yang lama dalam developer
15. Reticulation of Emulsion = gambar pecah-pecah (retak), karena perbedaan suhu yg
drastis antara larutan pengembang dan air
16. Developer Spots = terlihat bercak hitam pada film, terjadi karena larutan pengembang
kontak dengan film sebelum pemrosesan dilakukan
17. Fixer Spots = terlihat bercak terang pada film, terjadi karena larutan fiksasi (Fixir)
kontak dengan film sebelum pemrosesan dilakukan.
18. Yellow-Brown Stains = terlihat kuning kecoklatan pada film secara keseluruhan, terjadi
karena kekuatan prosesing dari larutan pengembang atau fiksasi sudah lemah.
19. Developer Cut-off = hasilnya akan terpotong dengan gambaran terang mulai dari bagian
yang terpotong sampai ujung film
20. Fixer Cut-off = hasilnya akan terpotong dengan gambaran gelap mulai dari bagian yang
terpotong sampai ujung film
21. Overlapped film = akan terlihat daerah yang lebih gelap atau terang pada sebagian film
22. Fingerprint Artefak = karena film tersentuh jari yang terkontaminasi oleh larutan
pengembang/fluoride
INTERPRETASI
*kalo ga ada karies/tumpatan ditulis : mahkota hingga apikal gigi dalam batas normal
KARIES :
- tampak gambaran radiolusen kesan karies pada mesio-oklusal/ disto-oklusal/
mesiodistal/ servikal gigi XX
TUMPATAN :
- tampak gambaran radiopak kesan tumpatan pada mesio-oklusal/ disto-oklusal/
mesiodistal/ servikal gigi XX
ANOMALI GIGI
Supernumerary teeth (kelebihan gigi)
- tampak gambaran radiopak dan/atau radiolusen berbatas jelas berbentuk gigi
normal/kerucut yang berukuran lebih kecil dari gigi normal pada gigi XX
Agenisi
- tidak tampak adanya benih gigi XX
Macrodontia
- tampak gambaran radiopak yang menunjukkan mahkota dengan ukuran yang besar
dengan densitas enamel dan dentin normal pada gigi XX
- Efek jaringan sekitar : gigi XX mendesak gigi-gigi sekitarnya
Microdontia
- tampak gambaran radiopak yang menunjukkan mahkota dengan ukuran yang kecil
dengan densitas enamel dan dentin normal pada gigi XX
Fusion
- tampak gambaran radiopak yang menunjukkan mahkota dengan ukuran besar, dan
tampak radiolusen yang menunjukkan ruang pulpa dan saluran akar pada gigi XX
- tampak 2 ruang pulpa dan 2 saluran akar pada 1 gigi yang tergabung
Gemination
- tampak gambaran radiopak menunjukkan mahkota pada enamel dan dentin serta
tampak radiolusen yang menunjukkan ruang pulpa dan saluran akar yang besar pada
gigi XX
- tampak satu gigi yang berukuran besar dengan dua ruang pulpa dan saluran akar yang
menjadi satu di apeks
Taurodontism
- Tampak gambaran gigi memanjang (elongated body of tooth), ruang pulpa tinggi dan
luas, akar dan saluran akar pendek
Concrescence
- Lokasi : Molar RA (paling sering)
- Tampak gambaran radiopak berupa penyatuan sementum di akar gigi pada (⅓ tengah
- ⅓ apikal) gigi (hiperkalsifikasi sementum), kadang sulit dibedakan dengan gigi yang
kontak sangat dekat
- Efek jaringan sekitar : gigi gagal erupsi atau tumbuh tidak sempurna
Dilaceration
- tampak akar membengkok (bila melibatkan akar), ruang pulpa dan saluran akar dapat
terlihat pada gigi XX
Dens in dente (Dens invaginatus)
- tampak gambaran radiopak berbentuk gigi dengan densitas yang sama berbatas jelas
dengan inverted tear drop pada gigi XX
Dens evaginatus
- tampak perluasan dentin pada permukaan oklusal yang terlibat dan tertutup oleh
gambaran opak enamel
Enameloma
- tampak gambaran radiopak berbentuk bulat berukuran 1-3 mm di (bifurkasi/
trifurkasi/ cej) akar gigi XX
Transposisi
- Terdapat gambaran radiopak yang menunjukkan dentin dan enamel serta gambaran
radiolusen yang menunjukkan pulpa dan saluran akar, pada regio gigi A yang
mengalami perubahan letak pertumbuhan menempati ruang gigi B
- Efek jaringan sekitar : displacement gigi B ke arah .... yang menyebabkan resorpsi
akar dan kerusakan jaringan periodontal pada gigi X, serta menghambat erupsi gigi A
Amelogenesis imperfecta
- Mahkota berbentuk persegi dengan lapisan enamel radiopak yang tipis
- Gigi anterior tampak seperti picket fence
- Gigi posterior tampak memiliki cusp yang pendek atau rendah
- Disertai adanya multiple area kontak yang terbuka
Pulp Stone
- Gambaran radiopak berbentuk bulat/oval di dalam ruang pulpa/saluran akar/keduanya
Ankylosis Gigi
- tidak terlihatnya gambaran radiolusen ligamen periodontal dan lamina dura (gigi
menyatu dengan tulang alveolar)
KELAINAN PERIODONTAL
Horizontal Bone Loss
- Bentuk lesi : Tampak gambaran radiolusen akibat horizontal bone loss pada gigi xx
- Efek jaringan sekitar : tampak pelebaran ligamen periodontal, serta putusnya lamina
dura pada ⅓ / ½ / > ½ panjang akar gigi
- Mild bone loss → kehilangan perlekatan ± 1 mm
- Moderate bone loss → kehilangan > 1 mm sampai ½ panjang akar gigi atau
furkasi gigi molar
- Severe bone loss → kehilangan > ½ panjang akar gigi dan sering melibatkan
furkasi
Abses Periodontal
- Tampak lesi radiolusen berbatas difus dengan penurunan resorpsi tulang vertikal yang
mengeliling akar gigi pada periodontal gigi xx
- sering superimposed dengan akar gigi
- Efek jaringan sekitar : hilangnya lamina dura dan bone loss di akar gigi xx
KELAINAN PERIAPIKAL
Periodontitis Apikalis Akut
- Tampak gambaran radiolusen berupa pelebaran ligamen periodontal pada periapikal
gigi xx
Abses Periapikal
- Tampak gambaran radiolusen berbatas diffuse pada periapikal gigi xx
- Efek Jaringan sekitar : pelebaran ligamen periodontal dan hilangnya lamina dura pada
apikal gigi xx
Dental Granuloma
- Gambaran radiolusen berbatas jelas dengan bentuk bulat/oval berukuran axb cm pada
periapikal gigi xx
- Efek jaringan sekitar : Lesi meluas hingga berimpit atau menyinggung apikal bagian
gigi, tampak pelebaran ligamen periodontal, serta tampak terputusnya lamina dura di
apikal gigi xx
Condensing Osteitis
- Gambaran radiolusen berbatas diffuse dan gambaran radiopak berbatas diffuse dengan
ukuran xx di periapikal gigi
Hypercementosis
- Tampak gambaran radiopak penebalan sementum apikal gigi membulat dan
membesar dengan ligamen periodontal dan lamina dura kadang normal/sedikit kabur
KISTA
Interpretasi general:
● Lokasi: Di tulang maksila atau mandibula
● Batas: Biasanya batas well defined dan corticated (radiopak line yang tipis)
● Bentuk: Bulat atau oval. Beberapa memiliki scalloped boundary
● Struktur internal: Radiolusen
● Efek jaringan sekitar: terkadang menyebabkan pergerakan gigi dan resorpsi akar
gigi
Kista radikuler
- klinis: tumbuh dari gigi non vital , tidak ada gejala, ada pembengkakan
- lokasi: apeks gigi non vital (bisa di mesial atau distal akar)
- batas dan bentuk : batas well-defined cortical border dan berbentuk melengkung/
bulat
- struktur internal: radiolusen, tp terkadang ada sedikit partikel radiopak
- efek jaringan sekitar: jika kista besar dapat mendesak gigi dan resorbsi akar gigi
- DD: lateral periodontal cyst, Keratocystic odontogenic tumor, odontogenik keratosis
(= bulat, well-defined cortical border, kurleb diameter 2 mm)
Kista Residual
- kista yg ada karena penghilangan yg tidak sempurna dari kista original.
- klinis: asimtomatik
- lokasi: rahang, kebanyakan di mandibula.
- batas dan bentuk: cortical margin dan berbentuk oval atau sirkuler
- struktur internal: radiolusen. kista yg udah lama dapat ditemukan dystropik
- efek jaringan sekitar: perpindahan gigi, resorbsi akar gigi, ekspansi pada plat kortikal
luar rahang
- DD: kista bulat contoh Keratocystic odontogenic tumor (= bulat, dan bisa
menyebabkan ekspansi)
Kista Dentigerus
- terbentuk pada mahkota gigi yang blm erupsi sempurna
- klinis: hilang gigi’ gigi blm erupsi, ada pembengkakan keras
- lokasi: pada mahkota gigi yang terlibat. biasa di mandibula atau m3 RA atau C RA,
melibatkan CEJ
- batas dan bentuk:well-defined cortex dengan curved/circular outline. klo ada infeksi,
korteks bisa hilang
- struktur internal: radiolusen kecuali mahkota yang terlibat
- efek jaringan sekitar : perpindahan gigi, resorbsi gigi
- DD: Folikel hiperplastik (= ukuran 2-3 mm. > 5 mm itu kista dentigerus) Keratocystic
odontogenic tumor, ameloblastic fibroma, cystic ameloblastoma
Kista Nasolabial
- Disebut juga kista nasoalveolar
- Kista jaringan lunak yang secara tidak langsung melibatkan tulang/jaringan keras
- Lokasi : lipatan nasolabial di bawah alanasi/ processus alveolaris di atas apical gigi
insisivus
- Batas dan bentuk : Lesi berbentuk bulat atau oval
- Struktur internal : homogen, radiolusen
- Efek jaringan sekitar : erosi tulang di area bawah lesi, distorsi garis outline dari
inferior border fossa nasal
- DD : Abses dentoalveolar akut
Kista Dermoid
- disusun dari teratoma dari sel embryonic
- gambaran : Kista dermoid berbatas tegas dengan bentuk kistik. multilokuler. Jika gigi
atau tulang terbentuk di kista, gambar radiopak, dengan bentuk dan kerapatan
karakteristik, terlihat jelas pada radiograf.
TUMOR
Torus palatinus
- klinis: hiperotosis torus palatinus (faktor genetik dan environmental)
- lokasi: pada palatal maksila
- batas dan bentuk: bayangan radiopak, well defined, bentuk convex atau berlobus
- struktur internal: homogen radiopak
Torus Mandibula
- hiperostosis mandibula krn genetik dan lingkungan
- lokasi: madibula
- batas dan bentuk: bayangan radiopak, biasanya superimpose dengan akar dari gigi
premolar dan molar. bentar masih bingung
- struktur internal: homogen radiopak
Eksotosis
- lokasi: tulang alveolar maksila, biasanya overlap dengan akar gigi
- batas : well defined dan kontur halus dengan curved border
- internal: homogen radiopak
Ameloblastoma
- lokasi: molar, ramus mandibula, M3 RA dan dasar nasal
- Batas: well defined cortical border, curved , bentuk susah dibedakan dgn kista.
maksila -> ill defined
- struktur internal: dapat total radiolusen hingga percampuran (bony septa). bisa
honeycomb (kompartmen ukuran kecil) atau soap bubble(kompartemen besar dengan
ukuran variabel)
- efek jaringan sekitar: resorbsi akar, tooth displacement
- DD: odontogenic keratocyst (= curved septa, beda: tumbuh di tulang tanpa ada
ekspansi), giant cell granuloma (= ill defined septa)
Odontoma
- lokasi: anterior maksila dengan mahkota dari C yg belum erupsi, dan M1, M2 RB
- batas: well defined cortical border dapat halus maupun ireguler dan ada soft tissue
capsule
- internal: radiopak.
- efek jaringan sekitar: impaction, malpositioning, diastema, aplasia, malformation, and
complek -> ekspansi rahang
- DD: periapikal cemental dysplasia (mirip tp biasanya ada yg multiple)
Ameloblastik Fibroma
- lokasi: p-m RB, kadang ramus juga. di gigi yg belum erupsi
- batas: well defined cortical
- internal: uniloculer (total radiolusen) tp juga multilokuler dengan curved septa
- efek jar sek: ekspansi dengan cortical plate, menghambat erupsi normal gigi
- DD: giant cell granuloma ( = multiloculer, beda ill defined)
Ameloblastik Fibro-Odontoma
- lokasi: posterior mandibula
- batas: well defined dan terkadang corticated
- internal: percapmpuran radiopak dan radiolusen
- DD: ameloblastik fibroma
Odontogenic Myxoma
- lokasi : akar gigi
- batas : berbatas jelas radiopak dengan tepi kortikal dan kemudian terlihat jelas pita
radiolusen di dalam kortikal
- struktur internal : tampak campuran radiopak dan radiolusen. Mayoritas lebih banyak
gambaran radiopak menghasilkan pola yg tidak berbentuk/pola jeruji. Bagian tengah
radiopak dikelilingi radiolusen bentuk pita
Benign Cementoblastoma
- Internal : membulat, gambaran unilokuler maupun multilokuler, berupa campuran
gambaran radiolusen dan radiopak seperti raket tenis
- batas : jelas dan tampak kortikal
- efek jaringan sekitar : dapat menimbulkan resorbsi akar (jarang)
- dd : fibrosarkoma
Osteoma
- lokasi : posterior mandibula, kondilar, koronoid, paranasal sinus khususnya sinus
frontal
- batas tepi : jelas
- struktur internal : radiopak, jika dari tulang kanselus didalamnya terdapat skruktur
trabekula
- efek jaringan sekitar : jika lesi besar dapat menggeser jaringan lunak dan
menyebabkan disfungsi
- dd : osteocondroma, torus, eksostosis
Osteosarcoma
- 3 jenis : gambaran radiolusen osteolytic, radiopak osteoblastic, radiolusen dengan foci
radiopak
- efek jaringan sekitar : pelebaran space ligament periodontal
- ciri gambaran : sunray appeareance, onion peel lamination (seperti kulit bawang)
- dd : fibrous dysplasia, chondrosarcoma, fibrousarcoma
Chondrosarcoma
- gambaran radiografik bervariasi, paling sering gambaran lesi lytic dengan batas tepi
yang tidak jelas.
- efek jaringan sekitar : pelebaran periodontal ligament, resorbsi akar gigi yang terlibat
- dd : fibrous dysplasia, osteosarcoma
Fibrosarcoma
- batas : batas tepi tidak jelas, noncorticated, dan tidak mempunyai kapsul
- internal : radiolusen
- efek jaringan sekitar : dislokasi gigi, erosi akar gigi, resorbsi tulang (apabila tumor
berkembang dari periosteum)
- dd : chondrosarcoma, osteosarcoma
Multiple Myeloma
- lokasi: lebih banyak di mandibula dari pada di maksila
- bentuk dan batas: well defined, berbentuk oval, terlihat seperti “punch out”
- struktur internal: radiolusen
- efek jar sek: putus lamina dura dan neurovascular canal
- DD: metastatic carcinoma (= sama sama radiolusen), osteomyelitis (=radiolusen)
Non-Hodgkin ’ s Lymphoma
- lokasi: kepala dan leher di lymph nodes, sinus maksila, posterior mandibula, dan regio
maksila
- batas dan bentuk: bulat atau multicoluted, ill defined dan invasive
- struktur internal: radiolusen, terkadang ada radiopak sedikit tp sangat jarang
- efek jar sek: dapat mengindeksi sinus dan jaringan sekitar menjadi tidak terlihat,
merusk neurovascular canal, jarak periodontal pada gigi dwasa, gigi copot
- DD: ewing sarcoma dan langerhans’ histiocytosis (= efek jaringan sama)
OSTEOMYELITIS
1. Akut
- lokasi : sering pada posterior body mandibula, jarang pada maksila
- batas tepi : tidak jelas
- struktur internal : gambaran radiolusen, onion skin appearance
- efek jaringan sekitar : dapat menstimulasi resoprsi dan pembentukan tulang
- dd : fibrous dysplasia
2. Kronis
- lokasi : posterior mandibula
- batas tepi : biasanya lebih jelas dari fase akut
- struktur internal : moth eaten/sequestra ( terdapat gambaran radiopak tipis yang
menandakan pertumbuhan tulang baru dan radiolusen yang menandakan destruksi
tulang)
- efek jaringan sekitar : dapat terjadi resorpsi eksternal akar gigi dan lamina dura
menjadi tidak terlihat karena menyatu dengan tulang sklerotik sekitar. jika gigi
nonvital, ruang ligament periodontontal umumnya melebar pada apikal gigi
- dd : fibrous dysplasia, paget’s disease, osteosarcoma
-
SINUSITIS
- inflamasi pada paranasal sinus mucosa disebabkan karena alergen, bakteri, virus
- klinis: flu dengan cairan yang jernih dan dilanjutkan dengan nyeri tekan dan bengkak,
demam, menggigil, malaise, dan peningkatan jumlah leukosit
- gambaran radiografi blm ada soalnya di ebook adanya waters
1. Akut
- gambaran radiografik : tampak radiopak pada seluruh cavum sinus maksilaris. Jika
gigi yang terinfeksi terlibat maka apikal akan memacu resorbsi pada dasar sinus.
2. Kronis
- gambaran radiografik : tampak radiopak irregular di dalam cavum sinus, bayangan
radiolusen di sentral cavum diikuti pengerutan mukosa, bagian dasar cavum sinus
radiopak
INDIKASI
PANORAMIK :
1. Adanya rasa sakit dan gangguan fungsi dari TMJ
2. Mengetahui adanya kelainan patologi pada sendi
3. Mengetahui keadaan patologis di regio kepala condyli
4. Condylar hypo/hyperplasia
5. Mengetahui kelainan pada beberapa gigi di rahang atas dan rahang bawah
PERIAPIKAL :
- RB POST : PARALEL (arah datang sinar tegak lurus dengan sumbu film dan sumbu gigi)
- RA + RB ANT : BISECTING (arah datang sinar tegak lurus dengan garis bagi antara film
dan sumbu gigi)
1. Melihat keadaan gigi dari mahkota sampai ujung apical beserta jaringan penyangga
gigi
2. Melihat luas dan dalamnya karies
3. Melihat kelainan pada daerah periapikal
4. Melihat kelainan pada jaringan periodontal