Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

Keperawatan Jiwa I

Proses terjadinya gangguan jiwa dalam perspektif keperawatan jiwa

Disusun Oleh :
AZRATUL FAJAR
2114201010
III A KEPERAWATAN

DOSEN PEMBIMBING
Ns.Amelia Susanti,M.Kep,Sp Kep J.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALIFAH PADANG


TAHUN AJARAN 2022 / 2023
BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang
Gangguan jiwa adalah suatu penyakit yang bisa terjadi pada semua orang dan tanpa
mengenal ras,budaya,anak-anak,dewasa miskin ataupun kaya,ganguan jiwa
merupakan salah satu gangguan mental yang disebabkan oleh beragam faktor yang
berasal dari dalam maupun luar . Gangguan mental ini dapat muncul dengan
perubahan pola pikir, tingkah laku dan emosi yang berubah secara tanpa disertai
alasan yang jelas. Stres yang menjadi pemicu awal terjadinya gangguan jiwa akan
membuat seseorang tidak mampu beraktivitas secara normal. Jika stres ini tidak
ditangani dengan cepat maka akan berlanjut pada gejala gangguan kejiwaan. Pada
umumnya terdapat beberapa fakor yang mempengaruhi kejiwaan seseorang
yakni.Faktor Keturunan, Jika di dalam silsilah keluarga tersebut memiliki riwayat
ganguan jiwa maka keturunan dari keluarga tersebut bisa dan sangat mungkin
mengalami ganguan medis tersebut karena ada hubungan darah dari orang tua mereka
yang menyebabkan si anak juga bisa mengalami ganguan jiwa tersebut. Faktor
Lingkungan,Faktor lingkungan di sini juga bisa berpengaruh terhadap penyakit medis
ganguanjiwa tersebut.

B. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penyusunan
makalah ini adalah :
1. Apa definisi ganguan jiwa?
2. Bagaimana perspektif gangguan jiwa?
3. Apa saja faktor penyebab gangguan jiwa?
4. Apa saja tanda dan gejala gangguan jiwa?

BAB II
PEMBAHASAN

Definisi Gangguan Jiwa


Gangguan jiwa adalah sindrom pola perilaku individu yang berkaitan
dengan suatu gejala penderitaan dan pelemahan didalam satu atau lebih fungsi
penting dari manusia, yaitu fungsi psikologik, perilaku, biologik, gaangguan
tersebut mempengaruhi hubungan antara dirinya sendiri dan juga masyarakat
(Maramis, 2010).
Gangguan jiwa atau mental illnes adalah keadaan dimana seseorang
mengalami kesultan mengenai persepsinya tentang kehidupan, hubungan
dengan orang lain, dan sikapnya terhadap dirinya sendiri. Gangguan jiwa
merupakan suatu gangguan yang sama halnya dengan gangguan jasmaniah
lainnya, tetapi gangguan jiwa bersifat lebih kompleks, mulai dari yang ringan
seperti rasa cemas, takut hingga tingkat berat berupa sakit jiwa (Budiono,
2010)
Gangguan jiwa adalah suatu kondisi dimana seseorang mengalami
gangguan dalam pikiran,perilaku, dan perasaan yang termanifestasi dalam
bentuk sekumpulan gejala atau perubahan perilaku yang bermakna, serta dapat
menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam menjalankan fungsi orang
sebagai manusia ( UU.RI No.18, 2014)

Faktor Yang Menyebabkan Gagguan Jiwa


Gejala yang paling utama pada gangguan jiwa terdapat pada unsur
kejiwaan, biasanya tidak terdapat penyebab tunggal, akan tetapi terdapat
beberapa penyebab dari beragai unsur yang saling mempengaruhi atau
kebetulan terjadi bersamaan, lalu muncul gangguan kejiwaan.

Tanda dan Gejala Gangguan Jiwa


Tanda dan gejala yang muncul pada pasien dengan gangguan jiwa
menurut Maramis tahun 2010 diantaranya :
a. Normal dan Abnormal
Abnormal berarti menyimpang dari yang normal. Seseuatu
dikatakan abnormal apabila terdapat suat norma, dan seseorang
tersebut telah menyimpang dari batas-batas norma
b. Gangguan Kesadaran
Kesadaran mrupakan kemampuan individu dalam mengadakan
pembatasan terhadap lingkungannya serta dengan dirinya sendiri
(melalui panca inderanya).apabila kesadaran tersebut baik maka
orientasi (waktu, tempat, dan orang) dan pengertian yang baik serta
pemakaian informasi yang masuk secara efektfif (melalui ingatan dan
pertimbangan). Kesadaran menurun adalah suatu keadaan dengan
kemampuan persepsi, perhatian dan pemikiran yang berkurang secarakeseluruhan(secara
kwantitatif). Kesadaran yang berubah atau tidak
normal merupakan kemampuan dalam mengadakan hubungan dengan
dunia luar dan dirinya sendiri sudah terganggu dalam taraf tidak
sesuai kenyataan.

c. Gangguan Ingatan
Ingatan berdasarkan tiga proses yaitu, pencatatan atau regristasi
(mencatat atau meregristasi sesuatu pengalaman didalam susunan saraf
pusat); penahanan atau retensi (menyimpan atau menahan catatan
tersebut) ; dan pemanggilan kembali atau “recall” (mengigat atau
mengeluarkan kembali catatan itu). Gangguan ingatan terjadi apabila
terdapat gangguan pada salah satu atau lebih dari ketiga usnsur diatas.

d. Gangguan Orientasi

Gangguan orientasi atau Disorientasi timbul sebagai akibat


gangguan kesadarandan dapat menyangkut waktu, tempat, atau orang.
Gangguan Afek dan Emosi. Afek ialah nada perasaan, menyenangkan
atau tidak (seperti kebanggan, kekecewaan, kasih sayang) yang
menyertai suatu pikiran dan biasanya bermanifestasi afek ke luar dan
disertai oleh banyak komponen fisiologik. Emosi adalah manifestasi
efek ke luar dan dsertai oleh banyak komponen fisiologi dan berlansung
relatif tidak lama. Seseorang dikatakan telah mengalami gangguan
afek atau emosi yaitu dapat berupa depresi, kecemasan, eforia,
anhedonia, kesepian, kedangkalan, labil, dan ambivalensi.

e. Gangguan Psikomotor

Psikomotor merupakan gerakan badan yang dipengaruhi oleh


keadaan jiwa, gangguan psikomotor dapat berupa :
a. Hipokinesia atau hipoaktivitas : gerakan atau aktivitas
berkurang
b. Stupor Katatonic : reaksi terhadap lingkungan sangat
berkurang, gerakan dan aktivitas menjadi sangat lambat.
c. Katalepsi : mempertahankan posisi tubuh secara kaku
posisi badan tertentu.
d. Fleksibilitas serea : memetahankan posisi badan yang
dibuat padanya oleh orang lain.
e. Hiperkinesia : pergerakan atau aktivitas yang berlebihan
f. Gaduh gelisah katatonik : aktivtas motorik yang
kelihatannya tidak bertujuan, yang berkali-kali dan seakan-
akan tidak dipengaruhi oelh rangsangan dari luar
g. Berisikap aneh : dengan sengaja mengambil sikap atau posisi badan yang tidak
wajar
h. Grimas : miik yang aneh dan ebrulang-ulang

i. Stereotype : gerakan salah satu anggota badan yang berkali-


kali dan tidak bertujuan.

7. Gangguan proses berfikir


Proses berfikir meliputi proses pertimbangan, pemahaman,
ingatan serta penalaran.

8. Gangguan persepsi

9. Gangguan intelegensi

10. Gangguan kepribadian.

macam-macam pengobatan pada pasien gangguan jiwa diantaranya:


a. pengobatan rawat di rumah sakit Perawatan psikiatri rawat inap disebuah rumah
sakit merupakan cara utama untuk orang dengan penyakit mental. Unit psikiatri
terapi terapi bicara atau interaksi antara pasien dengan staf dan lingkungan yang
ada. Terapi lingkungan juga mrupakan salah satu aspek dalam pengobatan rawat
inap di rumah sakit untuk membantu pasien dalam merawat pasien dengan
gangguan jiwa yang lebih akut. Dalam init rawat inap ditujukan untuk
mengidentifikasi gejala dan keterampilan dalam menangani gejala yang muncul,
serta mengidentifikasi masalah jangka panjang untuk menjalani terapi rawat jalan.
b. Pengobatan rawat jalan Rawat jalam adalah salah satu unit kerja di rumah sakit
atau suatu pelayanan kesehatan yang melayani pasien berobat jalan dan tidak lebih
dari 24 jam pelayanan, termasuk seluruh prosedur dan terapeutik. Pelayanan rawat
jalan merupakan pelyanan kepada pasien untuk observasi, diagnosa pengobatan,
rehabilitasi medik dan kesehatan lainnya yang bersifat umum, spesialistik, sub
spesialistik yang dilaksanakan di suatu rumah sakit atau layanan kesehatan tanpa
tinggal rawat inap (Agustiawan & Andri).
Salah satu program di rawat jalan adalah rehabilitasi kejiwaan yang mengacu pada
layanan yang dirancang untuk mendukung proses pemulihan untuk orang penyait
mental. Program rawat jalan bertujuan untuk mengontrol gejala dan
memanajemen pengobatan untuk pemberdayaan dan peningkatan kualitas hidup.
Pelayanan rawat jalan lebih dari komunitas yang berbasis masyarakat.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Gangguan jiwa atau penyakit kejiwaan adalah pola psikologis atau perilaku yang
umumnya terkait dengan stres atau kelainan jiwa yang dianggap sebagai bagian dari
perkembangan manusia normal.[1] Gangguan tersebut didefinisikan sebagai
kombinasi afektif, perilaku, komponen kognitif atau persepsi yang berhubungan
dengan fungsi tertentu pada daerah otak atau sistem saraf yang menjalankan fungsi
sosial manusia. Penemuan dan pengetahuan tentang kondisi kesehatan jiwa telah
berubah sepanjang perubahan waktu dan perubahan budaya, dan saat ini masih
terdapat perbedaan tentang definisi, penilaan dan klasifikasi, meskipun kriteria
pedoman telah digunakan secara luas. Lebih dari sepertiga orang di sebagian besar
negara-negara melaporkan masalah pada satu waktu hidup mereka yang memenuhi
kriteria salah satu atau beberapa tipe umum dari kelainan jiwa
DAFTAR PUSTAKA

Djamaludin. (2010). Buku ajar al-jiwa. Jakarta: Salemba Medika. Dwi Isyani. (2012)
Gambaran Karakteristik Klien Yang Dirawat di Rumah Sakit Khusus Dadi Makassar.
Jurnal Fakultas Ilmu Kesehatan. Kusumawati, F & Hartono Y. (2011). Buku Ajar
Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika. Maramis, WF (2010). Ilmu kedokteran
jiwa, Erlangga Universitas Press. Wahyu, S. (2012). Buku saku 2000 jiwa.
Yogyakarta: Nuha Medika. Wahyuni, Sri. (2011). “Hubungan Lama Hari Rawat
Dalam Kemampuan Pasien Mengontrol Halusinasi” Jurnal Ners Indonesia. Jil. 1.
No.2. Wanadadi. (2014). Pengertian Pekerjaan Profesi dan Profesional. Diakses pada
tanggal 27 Juli 2016

Anda mungkin juga menyukai