Anda di halaman 1dari 5

Diagnosis dan intervensi keperawatan post operasi adalah :

1. Nyeri akut
Definisi :Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan
jaringan aktual atau fungsional, dengan onset mendadak atau lamat dan
berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang 3 bulan.

Penyebab :

1. Agen pencedera fisiologis (mis. infarmasi, lakemia, neoplasma)


2. Agen pencedera kimiawi (mis. terbakar, bahan kimia iritan)
3. Agen pencedera fisik (mis.abses, amputasi, terbakar, terpotong, mengangkat berat,
prosedur operasi, trauma, latihan fisik berlebihan)

Gejala dan Tanda Mayor

Subjektif

(tidak tersedia)

Objektif

1. Tampak meringis
2. Bersikap protektif (mis. waspada, posisi menghindari nyeri)
3. Gelisah
4. Frekuensi nadi meningkat
5. Sulit tidur

Terapeutik

● Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS,


hipnosis, akupresure, terapi musik, biofeedback, terapi pijat, aromaterapi, teknik
imajinasi terbimbing, kompres hangat atau dingin, terapi bermain)
● Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)
● Fasilitasi istirahat dan tidur
● Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri

Edukasi

● Jelaskan penyebab periode dan pemicu nyeri


● Jelaskan strategi meredakan nyeri
● Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
● Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
● Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri

Kolaborasi

● Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

Referensi:

● PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.

2. RESIKO INFEKSI

Definisi

Berisiko mengalami peningkatan terserang organisme patogenik


Faktor Risiko

1. Penyakit kronis (mis. diabetes melitus)


2. Efek prosedur invasif
3. Malnutrisi
4. Peningkatan paparan organisme patogen lingkungan

Ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer:

1. Gangguan peristaltik
2. Kerusakan integritas kulit
3. Perubahan sekresi pH
4. Penurunan kerja siliaris
5. Ketuban pecah lama
6. Ketuban pecah sebelum waktunya
7. Merokok
8. Statis cairan tubuh

Ketidakadekuatan pertahanan tubuh sekunder:

1. Penurunan hemoglobin
2. Imununosupresi
3. Leukopenia
4. Supresi respon inflamasi
5. Vaksinasi tidak adekuat

Kondisi Klinis Terkait

1. AIDS
2. Luka bakar
3. Penyakit paru obstruktif kronis
4. Diabetes melitus
5. Tindakan invasif
6. Kondisi penggunaan terapi steroid
7. Penyalahgunaan Obat
8. Ketuban Pecah Sebelum Waktunya (KPSW)
9. Kanker
10. Gagal ginjal
11. Imunosupresi
12. Lymphedema
13. Leukositopenia
14. Gangguan fungsi hati

INTERVENSI KEPERAWATAN

Edukasi Pencegahan Infeksi (I.12406)

Definisi

Mengajarkan pencegahan dan deteksi dini infeksi pada pasien beresiko

Tindakan

Observasi

● Periksa kesiapan periksa dan kemampuan menerima informasi

Terapiutik

● Siapkan materi, media tentang faktor-faktor penyebab, cara identifikasi dan cara
pencegahan risiko infeksi di rumah sakit maupun di rumah
● Jadwalkan waktu yang tepat untuk memberikan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan dengan pasien dan keluarga - Berikan kesempatan untuk bertanya

Edukasi

● Jelaskan tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik


● Informasikan hasil pemeriksaan laboratorium (mis. leukosit, WBC)
● Anjurkan mengikuti tindakan pencegahan sesuai kondisi
● Anjurkan membatasi pengunjung
● Ajarkan cara merawat kulit pada area yang edema
● Ajarkan cara memeriksa kondisi luka atau luka operasi
● Anjurkan kecukupan nutrisi, cairan, dan istirahat
● Anjurkan kecukupan mobilisasi dan olahraga sesuai kebutuhan
● Anjurkan latihan napas dalam dan batuk sesuai kebutuhan
● Anjurkan mengelola antibiotik sesuai resep
● Ajarkan cara mencuci tangan
● Ajarkan etika batuk

Referensi: PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai