Anda di halaman 1dari 2

LP ANAK AMBLYOPIA DAN PEMERIKSAAN DUKE ELDER TEST

Kelompok 2

Anggota

1. Soraida Setyarini

2. Eva parwati

3. Fani Dita Kostiani

4. Mochamad fajar

5. Roy martin

Kelainan Refraksi pada anak dengan Amblyopia

Definisi

Amblyopia Atau mata malas adalah suatu kondisi dimana penglihatan anak tidak jelas atau kurang focus
karena adanya gangguan pada perkembangan fungsi penglihatan pada masa pertumbuhan anak.

Ambliopia merupakan penyebab terbesar penurunan ketajaman penglihatan pada anak, sekitar 1-5%
dari seluruh populasi mengalami ambliopia. Jika tidak terdeteksi dan diobati dini, ketajaman visual yang
kurang dapat menjadi permanen.

Penyebab

Biasanya pertumbuhan bagian otak yang mengolah ketajaman penglihatan akan lengkap sebelum anak
mencapai usia 4 tahun. Jika bagian korteks visual otak tidak menerima gambaran yang jelas selama
proses tersebut maka akan menyebabkan korteks dan mata mengalami kesulitan untuk meningkatkan
ketajaman penglihatan. Masalah akan menjadi lebih sulit untuk dibantu setelah proses pertumbuhan
selesai.

Beberapa gangguan mata yang dapat menyebabkan ambliopia atau mata malas adalah sebagai berikut:

• Gangguan refraksi (hiperopia, miopia, & astigmatisme) yang tidak pernah dikoreksi sebelumnya.
Gangguan ini dapat dideteksi jika melihat anak sering menyipitkan mata atau saat melihat suatu
objek, atau perlu mendekat ke layar saat menonton televisi.

• Perbedaan yang signifikan antara mata kiri dan kanan dari ukuran minus, plus atau silinder.
misalnya mata kiri mendapat minus 2 sedangkan mata kanan mendapat minus 6, sehingga otak
akan kesulitan menggabungkan 2 citra yang dikirim dari mata.

• Gangguan juling atau gerakan mata seperti nystagmus lain, kelumpuhan saraf, sindrom
gangguan gerakan mata dan lain-lain
• Hambatan masuknya cahaya ke dalam mata (ptosis saat lahir, katarak kongenital, glaukoma
kongenital, kekeruhan kornea, trauma dan lain-lain)

Terapi

Untuk mengatasi ambliopia, jika ada kelainan refraksi, maka anak harus memakai kacamata sepanjang
hari (kecuali saat tidur dan mandi). Selain kacamata, terapi tempel juga diperlukan pada mata yang
dominan, dan terkadang juga akan diberikan obat tetes mata.

Terapi tempel diperlukan untuk melatih mata ambliopia lebih sering digunakan oleh korteks mata,
sehingga ketajaman penglihatan akan meningkat. Terapi tempel biasanya dilakukan dengan menutup
mata dominan selama beberapa jam setiap hari dan kontrol rutin oleh dokter spesialis mata setiap tiga
bulan.

Keberhasilan terapi tergantung pada kepatuhan, tingkat keparahan ambliopia dan usia saat memulai
terapi. Jika masalah terdeteksi sejak dini, terapi akan berhasil dan waktu terapi juga lebih singkat. Jika
terdeteksi setelah 10 tahun, tingkat keberhasilannya akan lebih rendah.

Terapi ini mungkin memakan waktu beberapa bulan atau bahkan beberapa tahun dan lebih efektif bila
dimulai pada usia dini. Pada umumnya anak belum bisa mengeluhkan penglihatan kabur, oleh karena itu
deteksi dini dengan pemeriksaan mata skrining harus dilakukan sedini mungkin ketika anak sudah mulai
mengenal gambar, angka atau huruf terutama pada anak dengan riwayat kacamata pada mata. orang
tua mereka.

Duke elder test

Pemeriksaan pada mata untuk mengetahui apakah masih ada daya akomodasi pada mata atau tidak.

Metode duke elder adalah pemeriksaan subyektif yang dimana pemeriksa aktif dan pasien aktif

Metode duke elder test

Pasien diminta melihat optotipe snellen dengan menggunakan lensa koreksi, kemudian ditaruh lensa
sferis +0,25D pada kedua mata. Jika pasien merasa kabur berarti lensa koreksi sudah tepat, apabila
menjadi jelas berarti pasien masih berakomondasi.

Anda mungkin juga menyukai