Anda di halaman 1dari 24

Telaah Ilmiah

Disusun Oleh : Nina Nayu Zainunah 04071001045 Pembimbing : dr. Hj. Ani, Sp.M

Pendahuluan
*Ambliopia tajam penglihatan tidak mencapai optimal sesuai dengan usia dan intelegensinya walaupun sudah dikoreksi kelainan refraksinya. *Ambliopia penyebab paling umum masalah penglihatan pada anak-anak. *Ambliopia menyebabkan terjadinya penurunan ketajaman penglihatan yang sering pada kelompok usia di bawah 40 dibanding semua cedera dan penyakit pada kelompok usia ini. *3% anak-anak di bawah enam tahun ambliopia.

Anatomi

Fisiologi penglihatan binokuler


y Sistem

sensoris menerima rangsang pusat pengaturan lebih tinggi dibantu sistem motorik mengarahkan kedua mata kedua retina mendapat gambaran yang sama otak memroses menjadi penglihatan binokuler

Cont.

3 syarat kualitas penglihatan binokuler:


Penglihatan

simultan: kedua mata mempunyai titik fiksasi yang sama di fovea sentralis kedua mata, bayangan kedua objek di titik korespondensi retina. Fusi: proses kedua retina membuat impresi visual yang sama, 2 gambaran retinal akan bercampur menjadi persepsi tunggal.

Ambliopia
y Definisi

Ambliopia (lazy eye) suatu kondisi penurunan ketajaman penglihatan tanpa adanya penyakit organik atau defek anatomik yang nyata pada mata atau jaras-jaras penglihatan, yang biasanya tidak dapat dikoreksi dengan lensa.
y Penyebab

jalur saraf dari satu mata ke otak tidak berkembang selama masa kanak-kanak terjadi karena mata yang abnormal mengirimkan gambar kabur atau gambar yang salah ke otak membingungkan otak, dan otak dapat belajar mengabaikan bayangan dari mata yang lemah.

Terdapat tiga penyebab klinis ambliopia, yakni : 1. Ambliopia akibat deprivasi penglihatan katarak kongenital. katarak kongenital/infantil ancaman terhadap penglihatan tidak hanya karena obstruksi langsung pada penglihatan namun juga karena gangguan bayangan retina mengganggu maturasi visual pada bayi dan mengakibatkan terjadinya ambliopia. karena pembentukan bayangan pada retina buruk.

y 2. Ambliopia akibat strabismus strabismus tidak sejajarnya aksis penglihatan kedua mata supresi bayangan pada mata yang strabismus. ketika penglihatan kedua mata dites bersama, hanya satu mata yang melihat objek yang dilihat. Jika hal ini berlangsung lama dan konstan selama periode sensitif perkembangan penglihatan berkurangnya tajam penglihatan pada mata strabismus ambliopia strabismik.

Ambliopia hanya akan berkembang bila strabismus secara konstan mempengaruhi mata yang sama. Beberapa anak mengalami perubahan mata mana yang strabismus tidak akan mengalami ambliopia, namun juga tidak akan mencapai stereopsis.

3. Ambliopia akibat kelainan refraksi yang tidak setara (anisometropia) Anisometropia terdapat kelainan refraksi pada kedua mata yang berbeda jauh bayangan benda pada kedua mata tidak sama besar menimbulkan bayangan pada retina secara relatif di luar fokus dibanding dengan mata yang lainnya mata akan memfokuskan melihat dengan satu mata Bayangan yang lebih suram akan disupres, biasanya pada mata yang lebih ametropik.

Dua faktor yang dapat menyebabkan terjadinya ambliopia yaitu : 1. Supresi Supresi yang terjadi pada ambliopia proses kortikal yang akan mengakibatkan terdapatnya skotoma absolut pada penglihatan binokular untuk mencegah terjadinya diplopia pada mata yang juling, atau sebagai hambatan binokular atau monokular kortikal inhibisi pada bayangan retina yang kabur. 2. Non use. Ambliopia non use akibat tidak dipergunakannya elemen visual retino kortikal pada saat kritis perkembangannya terutama pada usia sebelum 9 tahun.

Patofisiologi

Manifestasi Klinis
Terdapat beberapa tanda pada mata dengan ambliopia,seperti : y Berkurangnya ketajaman penglihatan pada salah satu mata. y Perubahan tajam penglihatan terutama pada fenomena crowding. y Terkadang terdapat anisokoria y Tidak mempengaruhi penglihatan warna y Biasanya daya akomodasi menurun. y Ketidakmampuan untuk binokular/ menilai persepsi kedalaman. y ERG dan EEG penderita ambliopia selalu normal yang berarti tidak terdapat kelainan organik pada retina maupun korteks serebri.

Penegakan Diagnosis
1. Anamnesis Terkait riwayat keluarga, ambliopia sering ditemukan dalam hubungan keluarga. 2. Pemeriksaan - Pemeriksaan lengkap mata - Pemeriksaan kedudukan mata, adanya reaksi pupil, dan pemeriksaan fundus perlu dilakukan. - Terdapat beberapa uji khusus yang dapat dilakukan pada pasien yang diduga ambliopia
-

uji crowding phenomenon, uji density filter netral, uji worths four dot untuk melihat penglihatan binokular, dan uji dominance untuk mengetahui mata mana yang dominan dipakai oleh anak.meriksaan

Penatalaksanaan
y Kondisi mata yang menyebabkan penurunan ketajaman

penglihatan pada mata ambliopia seperti katarak perlu dikoreksi operasi katarak

y Anak-anak dengan kesalahan bias seperti rabun jauh, rabun

dekat, atau astigmatisme akan membutuhkan kacamata.

y Selanjutnya, patch ditempatkan pada mata normal. Hal ini

akan memaksa otak untuk mengenali gambar dari mata dengan ambliopia. Kadang-kadang, obat tetes digunakan untuk mengaburkan mata normal daripada meletakkan patch di atasnya.

Prognosis & Komplikasi


 Anak-anak yang dirawat sebelum usia 5 tahun biasanya akan sembuh hampir sepenuhnya normal, meskipun mereka dapat terus memiliki masalah dengan persepsi kedalaman.  Menunda pengobatan dapat mengakibatkan masalah penglihatan permanen.  Setelah usia 10 tahun, hanya pemulihan ketajaman penglihatan parsial yang dapat diharapkan.  Jika tidak dideteksi dan diobati sejak awal kehidupan, ambliopia dapat menyebabkan kehilangan penglihatan dan persepsi kedalaman.

Pencegahan
y Evaluasi ketajaman penglihatan yang komprehensif sangat

dianjurkan untuk bayi dan anak pra-sekolah.


y Pencegahan terhadap ambliopia, pada anak berusia kurang

dari 5 tahun, perlu pemeriksaan tajam penglihatan terutama bila memperlihatkan tanda-tanda strabismus.
y Deteksi dini dan pengobatan pada anak-anak dapat

membantu mencegah kehilangan penglihatan permanen. Semua anak harus memiliki pemeriksaan mata lengkap setidaknya 1x antara usia 3 sampai 5 tahun.

Kesimpulan
y Ambliopia kondisi mata yang mengalami penurunan tajam

penglihatan walaupun telah dikoreksi dengan kacamata atau lensa kontak, biasanya tanpa disertai kelainan organik.
y Ambliopia terjadi ketika jalur saraf dari satu mata ke otak

tidak berkembang selama masa kanak-kanak karena mata yang abnormal mengirimkan gambar kabur atau gambar yang salah ke otak Ini membingungkan otak, dan otak dapat belajar mengabaikan bayangan dari mata yang lemah.

Terdapat tiga penyebab klinis ambliopia, yakni :

1. Ambliopia akibat deprivasi penglihatan katarak kongenital. 2. Ambliopia akibat strabismus 3. Ambliopia akibat kelainan refraksi yang tidak setara (anisometropia). Dua faktor yang dapat menyebabkan terjadinya ambliopia yaitu : 1. Supresi 2. Non use.

Pemeriksaan
y Terkait riwayat keluarga, ambliopia sering ditemukan dalam hubungan keluarga. y Pemeriksaan Lengkap Mata y Pemeriksaan kedudukan mata, adanya reaksi pupil, dan pemeriksaan fundus perlu dilakukan. y Terdapat beberapa uji khusus yang dapat dilakukan pada pasien yang diduga ambliopia seperti 1. uji crowding phenomenon, 2. uji density filter netral, 3. uji worths four dot untuk melihat penglihatan binokular, 4. uji dominance untuk mengetahui mata mana yang dominan dipakai oleh anak.

Penatalaksanaan
y Kondisi mata yang menyebabkan penurunan ketajaman

penglihatan pada mata ambliopia seperti katarak perlu dikoreksi operasi katarak

y Anak-anak dengan kesalahan bias seperti rabun jauh, rabun

dekat, atau astigmatisme akan membutuhkan kacamata.

y Selanjutnya, patch ditempatkan pada mata normal. Hal ini

akan memaksa otak untuk mengenali gambar dari mata dengan ambliopia. Kadang-kadang, obat tetes digunakan untuk mengaburkan mata normal daripada meletakkan patch di atasnya.

Prognosis & Komplikasi


 Anak-anak yang dirawat sebelum usia 5 tahun biasanya akan sembuh hampir sepenuhnya normal, meskipun mereka dapat terus memiliki masalah dengan persepsi kedalaman.  Menunda pengobatan dapat mengakibatkan masalah penglihatan permanen.  Setelah usia 10 tahun, hanya pemulihan ketajaman penglihatan parsial yang dapat diharapkan.  Jika tidak dideteksi dan diobati sejak awal kehidupan, ambliopia dapat menyebabkan kehilangan penglihatan dan persepsi kedalaman.

Pencegahan
y Evaluasi ketajaman penglihatan yang komprehensif sangat

dianjurkan untuk bayi dan anak pra-sekolah.


y Pencegahan terhadap ambliopia, pada anak berusia kurang

dari 5 tahun, perlu pemeriksaan tajam penglihatan terutama bila memperlihatkan tanda-tanda strabismus.
y Deteksi dini dan pengobatan pada anak-anak dapat

membantu mencegah kehilangan penglihatan permanen. Semua anak harus memiliki pemeriksaan mata lengkap setidaknya 1x antara usia 3 sampai 5 tahun.

Anda mungkin juga menyukai