Anda di halaman 1dari 32

INTERVENSI BERDASARKAN STANDAR INTERVENSI

KEPERAWATAN INDONESIA

Diajukan untuk memenuhi tugas pada stase Manajemen Keperawatan


Program Profesi Ners XLI

Disusun oleh:

Desy Hendriyani 220112200636


Fauziah Falah Hanafilah 220112200621
Ghilbran Fathurido 220112200575
Irna Lucia Diana 220112200580
Ivana Sundari 220112200527
Lisna Ramadhanti 220112200529
Nisrina Aprilia Putri 220112200585
Violla Anggiani 220112200578
Zinnirah Laila Nur Huda 220112200656

Kelompok 4 Gelombang 2

Dosen Pembimbing:
Theresia Eriyani, S.Kep., Ners., M.H.Kes.

Clinical Instructor:
Epi Pitriana, S.Kep., Ners.

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
BANDUNG
2021
Intervensi dari 23 Diagnosis Keperawatan yang Paling Banyak Digunakan di Ruangan Azalea

Respirasi
D.0001 Bersihan jalan napas tidak efektif
D.0003 Gangguan Pertukaran Gas
D.0005 Pola Napas Tidak Efektif
D. 0006 Risiko Aspirasi
Manejamen Jalan Nafas (1.01011) Pemantauan Respirasi (I.08242) Terapi oksigen (I.01026)
Observasi Observasi Observasi
- Monitor pola nafas (frekuensi, - Monitor frekuensi irama, kedalaman - Monitor kecepatan aliran oksigen
kedalaman, usaha nafas) dan upaya nafas - Monitor posisi alat terapi oksigen
- Monitor bunyi nafas tambahan - Monitor pola nafas (seperti bradipnea, - Monitor aliran oksigen secara periodic
(misalnya gurgling, mengi, wheezing, takipnea, hiperventilasi, kussmaul, dan pastikan fraksi yang diberikan
ronkhi kering) cheyne-stokes, biot, ataksis) cukup
- Monitor sputum (jumlah, warna dan - Monitor kemampuan batuk efektif - Monitor efektivitas terapi oksigen (
aroma) - Monitor adanya produksi sputum misalnya oksimetri, analisis gas
Terapeutik - Monitor adanya sumbatan jalan nafas darah), jka perlu
- Pertahankan kepatenan jalan nafas - Palpasi kesimetrisan ekspansi paru - Monitor kemampuan melepaskan
denga head-tilt dan chin-lift (jaw-thrust - Auskultasi bunyi nafas oksigen saat makan
jika curiga trauma servikal) - Monitor saturasi oksigen - Monitor tanda-tanda hipoventilasi
- Posisikan semi fowler atau fowler - Monitor nilai AGD - Monitor tanda dan gejala toksikasi
- Berisikan minum hangat - Monitor hasil x-ray toraks oksigen dan atelectasis
- Lakukan fisioterapi dada, jika perlu Terapeutik - Monitor tingkat kecemasan akibat
- Lakukan pengisapan lendir kurang dari - Atur intervensi pemantauan respirasi terapi oksigen
15 detik sesuai kondisi pasien - Monitor integrasi mukosa hidung
- Lakukan hiperoksigenasi sebelum - Dokumentasikan hasil pemantauan Terapeutik
pengisapan endotrakeal Edukasi - Bersihkan secret pada mulut, hidung
- Keluarkan sumbatan benda padat - Jelaskan tujuan dan prosedur dan trakea jika perlu
dengan forsep McGill pemantauan - Pertahankan kepatenan jalan nafas
- Berikan oksigen, jika perlu - Informasikan hasil pemantauan, jika - Siaplan dan atur peralatan dan
Edukasi perlu pemberian oksigen
1. Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, - Berikan oksigen tambahan, jika perlu
jika tidak kontraindikasi - Tetap berikan oksigen saat pasien
2. Ajarkan teknik batuk efektif ditransportasikan
Kolaborasi - Gunakan perangkat oksigen yang
Kolaborasi pemberian bronkodilator, sesuai dengan tingkat mobilitas pasien
ekspektoran, mukolitik, - Gunakan perangkat oksigen yang
sesuai dengan tingkat mobilitas pasien
Edukasi
Anjurkan pasien dan keluarga cara
menggunakan oksigen di rumah
Kolaborasi
- Kolaborasi penentuan dosis oksigen
- Kolaborasi penggunaan oksigen saat
aktivitas da.atau tidur
Manajemen Jalan Napas Buatan (I.01012) Latihan Batuk Efektif (I.01006) Pencegahan Aspirasi (I.01018)
Observasi Observasi Observasi
- Monitor posisi selang endotrakeal - Identifikaal kemarmpuan batuk - Monitor tingkat kesadaran, batuk,
(ETT), terutama setelah mengubah - Manitor adanya retensi sputum muntah dan kemampuan menelan
posisi - Monitor tanda dan gejala infeksi - Monitor status pernafasan
- Monitor tekanan balon ETT setiap 4-8 saluran napas - Monitor bunyi nafas, terutama setelah
jam - Monitor input dan output cairan (mis. makan/minum
- Monitor kulit area stoma trakeostomi Jumlah dan karakteristik) - Periksa residu gester, sebelum
(mis. kemerahan, drainase, perdarahan) memberi asupan oral
- Terapeutik Terapeutik Terapeutik
- Kurangi tekanan balon secara periodik - Atur posisi semi-Fowler atau Fowler - Posisikan semi fowler (30-45 derajat)
tiap shift - Pasang pertak dan bengkok di 30 menit sebelum memberi asupan oral
- Pasang oropharingeal airway (OPA) pangkuan pasien - Pertahankan posisi semi fowler (30-45
untuk mencegah ETT tergigit - Buang sekret pada tempat sputum derajat) pada pasien tidak sadar
- Cegah ETT terlipat (kinking) - Pertahankan kepatenan jalan nafas
Edukasi
- Berikan pre-oksigenasi 100% selama (misalnya head tilt chin lift, jaw thrust
- Jelaskan tujuan dan prosedur batuk
30 detik (3-6 kali ventilasi) sebelum , in line)
efektif
dan setelah penghisapan - Pertahankan balon pengembangan
- Anjurkan tarik napas dalam melalui
- Ganti fiksasi ETT setiap 24 jam endotracheal tube (ETT)’
hidung seiama 4 detik, ditahan seiama
- Lakukan perawatan mulut (mis. - Lakukan penghisapan jalan nafas, jika
2 detik, kemudian kaluarkan dari mulut
Dengan sikat gigi, kasa, pelembab produksi sekret meningkat
dengan bibir mencucu (dibulatkan)
bibir) - Hindari memberi makan melalui
selama 8 detik
- Lakukan perawatan stoma trakeostomi selang gastrointestinal, jika residu
- Anjurkan mengulangi tarik napas
banyak
Edukasi dalam hingga 3 kali
- Berikan makanan dengan ukuran kecil
- Jelaskan paseien dan/atau keluarga - Anjurkan batuk dengan kuat langsung
atau lunak
ytujuan dan prosedur pemasangan setelah tarik napas dalam yang ke-3
- Berikan obat oral dalam bentuk cair
jalan napas buatan
Kolaborasi Edukasi
Kolaborasi - Kolaborasi pemberian mukolitik atau - Anjurkan makan secara perlahan
- Kolaborasi intubasi ulang jika ekspektoran, jika perlu - Ajarkan strategi mencegah aspirasi
terbentuk mucus plug yang tidak dapat - Ajarkan teknik mengunyah atau
dilakukan penghisapan menelan, jika perlu
Sirkulasi
D.0017 Risiko Perfusi Serebral Tidak Efektif
Manajemen Peningkatan Tekanan Pemantauan Tekanan Intrakranial (I. Pemantauan Hemodinamik Invasif (I.
Intrakranial (I. 06194) 06198) 02058)
Observasi Observasi Observasi
- Identifikasi penyebab peningkatan TIK - Pertahankan Identifikasi penyebab - Monitor: frekuensi dan irama jantung;
(mis. lesi, gangguan metabolisme, edema peningkatan TIK (mis. lesi menempati TDS, TDD, MAP, tekanan vena sentral,
serebral) ruang, gangguan metabolisme, edema tekanan arteri pulmonal, tekanan baji
- Monitor tanda/gejala peningkatan TIK serebral, peningkatan tekanan vena, arteri paru; curah jantung dan indeks
(mis. TD meningkat, tekanan nadi obstruksi aliran cairan serebrospinal, jantung; bentuk gelombang
melebar, bradikardia, pola napas ireguler, hipertensi intrakranial idiopatik) hemodinamik; perfusi perifer distal sisi
kesadaran menurun) - Monitor: peningkatan TD; pelebaran insersi setiap 4 jam; tanda-tanda infeksi
- Monitor: MAP, CVP, PAWP (jika perlu), tekanan nadi (selisih TDS dan TDD); dan perdarahan pada sisi insersi, tanda-
PAP (jika perlu), ICP (jika tersedia), penurunan frekuensi jantung; ireguleritas tanda komplikasi akibat pemasangan
CPP, gelombang ICP, status pernapasan, irama napas; penurunan tingkat kesadaran; selang (mis. pneumothoraks, selang
intake dan output cairan, cairan serebro- perlambatan atau ketidaksimetrisan respon tertekuk, embolisme udara)
spinalis (mis. warna, konsistensi) pupil; kadar CO2 dan pertahankan dalam Terapeutik
Terapeutik rentang yang diindikasikan; tekanan - Dampingi pasien saat pemasangan dan
- Meminimalkan stimulus dengan perfusi serebral; monitor jumlah, pelepasan kateter jalur hemodinamik
menyediakan lingkungan yang tenang kecepatan, dan karakteristik drainase - Lakukan tes Allen untuk menilai kolateral
- Berikan posisi semi fowler cairan serebrospinal; monitor efek ulnaris sebelum kanulasi pada arteri
- Hindari manuver valsava stimulus lingkungan terhadap TIK radialis
- Cegah terjadinya kejang Terapeutik - Pastikan set selang terangkal dan
- Hindari penggunaan PEEP - Ambil sampel drainase cairan terpasang dengan tepat
- Hindari pemberian cairan IV hipotonik serebrospinal - Konfirmasi ketepatan posisi selan x-ray,
- Atur ventilator agar PaCO2 optimal - Kalibrasi transduser jlka perlu
- Pertahankan suhuh tubuh normal - Pertahankan sterilitas sistem pemantauan - Posisikan transduser pada atrium kanan
Edukasi - Pertahankan posisi kepala dan leher netral (aksis flebostatik) setiap 4-12 jam untuk
- Kolaborasi pemberian sedasi dan anti - Bilas sistem pemantauan, jika perlu mengkalibrasi dan mentitiknolkan
konvulsan, jika perlu - Atur interval pemantauan sesuai kondisi perangkat
- Kolaborasi pemberian diuretik osmosis, pasien - Pastikan balon deflasi dan kembali ke
jika perlu - Dokumentasi hasil pemantauan posisi normal setelah pengukuran tekanan
- Kolaborasi pemberian pelunak tinja, jika Edukasi baji arteri paru (PAWP)
perlu - Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan - Ganti selang dan cairan infus setiap 24-
- Informasikan hasil pemantauan, jika 72 jam, sesuai protokol
perlu - Ganti balutan área pada insersi dengan
teknik steril
- Atur interval waktu pemantauan sesuai
dengan kondisi pasien
- Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
- Informasikan hasil pemantauan, jika
perlu
- Anjurkan membatasi gerak/aktivitas
selama kateter terpasang
Nutrisi dan Cairan
D.0027 Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah
D. 0019 Defisit Nutrisi
D.0036 Risiko Ketidakseimbangan Cairan
D.0037 Risiko Ketidakseimbangan Elektrolit
Neurosensori
D.0063 Gangguan Menelan
Manajemen Hiperglikemia (I.03115) Manajemen Nutrisi (I.03119) Pemantauan Elektrolit (I.03122)
Observasi Observasi Observasi
- Identifikasi kemungkinan penyebab - Identifikasi status nutrisi - Identifkasi kemungkinan penyebab
hiperglikemia - Identifikasi alergi dan intoleransi ketidakseimbangan elektrolit
- Identifikasi situasi yang menyebabkan makanan - Monitor kadar eletrolit serum
kebutuhan insulin meningkat (mis: - Identifikasi makanan yang disukai - Monitor mual, muntah dan diare
penyakit kambuhan) - Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis - Monitor kehilangan cairan, jika perlu
- Monitor kadar glukosa darah, jika nutrien - Monitor tanda dan gejala hypokalemia
perlu - Identifikasi perlunya penggunaan (mis. Kelemahan otot, interval QT
- Monitor tanda dan gejala selang nasogastrik memanjang, gelombang T datar atau
hiperglikemia (mis: poliuria, - Monitor asupan makanan terbalik, depresi segmen ST, gelombang U,
polidipsia, polifagia, kelemahan, - Monitor berat badan kelelahan, parestesia, penurunan refleks,
malaise, pandangan kabur, sakit - Monitor hasil pemeriksaan anoreksia, konstipasi, motilitas usus
kepala) laboratorium menurun, pusing, depresi pernapasan)
- Monitor keton urin, kadar analisa gas Terapeutik - Monitor tanda dan gejala hyperkalemia
darah, elektrolit, tekanan darah - Lakukan oral hygiene sebelum makan, (mis. Peka rangsang, gelisah, mual, munta,
ortostatik dan frekuensi nadi jika perlu takikardia mengarah ke bradikardia,
Terapeutik - Fasilitasi menentukan pedoman diet fibrilasi/takikardia ventrikel, gelombang T
- Berikan asupan cairan oral (mis: piramida makanan) tinggi, gelombang P datar, kompleks QRS
- Konsultasi dengan medis jika tanda - Sajikan makanan secara menarik dan tumpul, blok jantung mengarah asistol)
dan gejala hiperglikemia tetap ada atau suhu yang sesuai - Monitor tanda dan gejala hipontremia (mis.
memburuk - Berikan makanan tinggi serat untuk Disorientasi, otot berkedut, sakit kepala,
- Fasilitasi ambulasi jika ada hipotensi mencegah konstipasi membrane mukosa kering, hipotensi
ortostatik - Berikan makanan tinggi kalori dan postural, kejang, letargi, penurunan
Edukasi tinggi protein kesadaran)
- Anjurkan menghindari olahraga saat - Berikan suplemen makanan, jika perlu - Monitor tanda dan gejala hypernatremia
kadar glukosa darah lebih dari 250 - Hentikan pemberian makan melalui (mis. Haus, demam, mual, muntah, gelisah,
mg/dL selang nasogastrik jika asupan oral peka rangsang, membrane mukosa kering,
- Anjurkan monitor kadar glukosa darah dapat ditoleransi takikardia, hipotensi, letargi, konfusi,
secara mandiri Edukasi kejang)
- Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan - Anjurkan posisi duduk, jika mampu - Monitor tanda dan gejala hipokalsemia
olahraga - Ajarkan diet yang diprogramkan (mis. Peka rangsang, tanda IChvostekI
- Ajarkan indikasi dan pentingnya Kolaborasi [spasme otot wajah], tanda Trousseau
pengujian keton urine, jika perlu - Kolaborasi pemberian medikasi [spasme karpal], kram otot, interval QT
- Ajarkan pengelolaan diabetes (mis: sebelum makan (mis: pereda nyeri, memanjang)
penggunaan insulin, obat oral, monitor antiemetik), jika perlu - Monitor tanda dan gejala hiperkalsemia
asupan cairan, penggantian - Kolaborasi dengan ahli gizi untuk (mis. Nyeri tulang, haus, anoreksia, letargi,
karbohidrat, dan bantuan profesional menentukan jumlah kalori dan jenis kelemahan otot, segmen QT memendek,
kesehatan) nutrien yang dibutuhkan, jika perlu gelombang T lebar, kompleks QRS lebar,
Kolaborasi interval PR memanjang)
- Kolaborasi pemberian insulin, jika - Monitor tanda dan gejala hipomagnesemia
perlu (mis. Depresi pernapasan, apatis, tanda
- Kolaborasi pemberian cairan IV, jika Chvostek, tanda Trousseau, konfusi,
perlu disritmia)
- Kolaborasi pemberian kalium, jika - Monitor tanda dan gejala hipomagnesia
perlu (mis. Kelemahan otot, hiporefleks,
bradikardia, depresi SSP, letargi, koma,
depresi)
Terapeutik
- Atur interval waktu pemantauan sesuai
dengan kondisi pasien
- Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
- Informasikan hasil pemantauan,jika
perlu.

Manajemen cairan (I.03098) Dukungan Perawatan Diri: Makan/Minum (I.11351)


Observasi Observasi
- Monitor status hidrasi ( mis, frek nadi, - Identifikasi diet yang dianjurkan
kekuatan nadi, akral, pengisian kapiler, - Monitor kemampuan menelan
kelembapan mukosa, turgor kulit, tekanan - Monitor status hidrasi pasien, jika perlu
darah) Terapeutik
- Monitor berat badan harian - Ciptakan lingkungan yang menyenangkan selama makan
- Monitor hasil pemeriksaan laboratorium - Atur posisi yang nyaman untuk makan/minum
(mis. Hematokrit, Na, K, Cl, berat jenis - Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu
urin , BUN) - Letakkan makanan di sisi mata yang sehat
- Monitor status hemodinamik ( Mis. MAP, - Sediakan sedotan untuk minum, sesuai kebutuhan
CVP, PCWP jika tersedia). - Siapkan makanan dengan suhu yang meningkatkan nafsu makan
Terapeutik - Sediakan makanan dan minuman yang disukai
- Catat intake output dan hitung balans - Berikan bantuan saat makan/minum sesuai tingkat kemandirian, jika perlu
cairan dalam 24 jam - Motivasi untuk makan di ruang makan, jika tersedia
- Berikan asupan cairan sesuai kebutuhan Edukasi
- Berikan cairan intravena bila perlu - Jelaskan posisi makanan pada pasien yang mengalami gangguan penglihatan dengan
menggunakan arah jarum jam (mis: sayur di jam 12, rendang di jam 3)
Kolaborasi
Kolaborasi - Kolaborasi pemberian obat (mis: analgesik, antiemetik), sesuai indikasi
Kolaborasi pemberian diuretik, jika perlu
Eliminasi
D.0040 Gangguan Eliminasi Urin
D.0041 Inkontinensia Fekal
D.0049 Konstipasi
D.0050 Retensi Urin
Manajemen Eliminasi Urine (I.04152) Latihan Eliminasi fekal (I.04150) Kateterisasi Urine (1.04148)
Observasi Observasi Observasi
- Identivikasi tanda dan gejala retensi - Monitor peristaltik usus - Periksa kondisi pasien (mis kesadaran,
atau inkontinesia urine tanda-tanda vital, daerah perineal,
Terapeutik
- Monitor eliminasi urine (mis. distensi kandung kemih, inkontinensia
- Anjurkan waktu yang konsisten untuk
Frekuensi, konsistensi, aroma, volume, urine, refleks berkemih)
buang air besar
dan warna)
- Berikan privasi, kenyamanan dan Terapeutik
Terapeutik posisi yang meningkatkan proses - Siapkan peralatan, bahan-bahan dan
- Catat waktu-waktu dan haluaran defekasi ruangan tindakan
berkemih - Gunakan enema rendah, jika perlu - Siapkan pasien: bebaskan pakaian
- Batasi asupan cairan, jika perlu - Anjurkan dilatasi rektal digital, jika bawah dan posisikan dorsal rekumben
- Ambil sampel urine tengah perlu (untuk waita) dan supine (untuk laki-
(midstream) atau kultur - Ubah program latihan eliminasi fekal, laki)
jika perlu. - Pasang sarung tangan
Edukasi
- Bersihkan daerah perineal atau
- Ajarkan tanda dan gejala infeksi Edukasi
preposium dengan cairan NaCl atau
saluran kemih - Anjurkan mengkonsumsi makanan
aquades
- Ajarkan mengukur asupan cairan dan tertentu, sesuai program atau hasil
- Lakukan insersi kateter urine dengan
haluaran urine konsultasi
menerapkan prinsip aseptic
- Anjurkan mengambil specimen urine - Anjurkan asupan cairan yang adekuat
- Sambungkan kateter urin dengan
midstream sesuai kebutuhan
urine bag
- Ajarkan mengenali tanda berkemih dan - Anjurkan olahraga sesuai toleransi
- Isi balon dengan NaCl 0,9% sesuai
waktu yang tepat untuk berkemih
- Ajarkan terapi modalitas penguatan Kolaborasi anjuran pabrik
otot-otot pinggul/berkemihan Kolaborasi penggunaan supositoria, jika perlu. - Fiksasi selang kateter diatas simpisis
- Anjurkan minum yang cukup, jika atau di paha
tidak ada kontraindikasi - Pastikan kantung urine ditempatkan
- Anjurkan mengurangi minum lebih rendah dari kandung kemih
menjelang tidur - Berikan label waktu pemasangan
Kolaborasi Edukasi
Kolaborasi pemberian obat supositoria uretra, - Jelaskan tujuan dan prosedur
Ijika perlu pemasangan kateter urine
- Anjurkan menarik napas saat insersi
selang kateter

Manajemen Eliminasi Fekal (1.04151) Menajemen Konstipasi (1.04155)


Observasi Observasi
- Identifikasi masalah usus dan penggunaan obat pencahar - Pastikan tanda dan gejala konstipasi
- Identifikasi pengobatan yang berefek pada kondisi - Periksa pergerakan usus, karakteristik feses (konstipasi, bentuk
gastrointestinal volume, dan warna)
- Monitor buang air besar (mis warna, frekuensi, - Identifikasi faktor risiko konstipasi (mis obat-obatan, tirah baring,
konstipasi, volume) dan diet rendah serat)
- Monitor tanda dan gejala diare, konstipasi, atau impaksi - Monitor tanda dan gejala rupture usus dan/atau peritonitis
Terapeutik Terapeutik
- Berikan air hangat setelah makan - Anjurkan diet tinggi serat
- Jadwalkan waktu defekal bersama pasien - Lakukan masase abdomen, jika perlu
- Sediakan makanan tinggi serat - Lakukan evakuasi feses secara manual, jika perlu
- Berikan enema atau irigasi, jika perlu
Edukasi
- Jelaskan jenis makanan yang membantu meningkatkan Edukasi
keteraturan peristaltic usus - Jelaskan etiologi masalah dan alasan tindakan
- Anjurkan mencatat warna, frekuensi, konstipasi, volume - Anjurkan peningkatan asupan cairan, jika tidak ada kontraindikasi
feses - Latih buang air besar secara teratur
- Anjurkan meningkatkan aktifitas fisik, sesuai toleransi - Ajarkan cara mengatasi konstipasi/impaksi
- Anjurkan mengurangi asupan makanan yang
Kolaborasi
meningkatkan pembentukan gas
- Konsultasi dengan tim medis tentang penurunan/peningkatan
- Anjurkan mengkonsumsi makanan yang mengandung
frekuensi suara usus
tinggi serat
- Kolaborasi penggunaan obat pencahar, jika perlu
- Anjurkan meningkatkan asupan cairan, jika tidak ada
kontraindikasi
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat supositoria anal. Jika perlu
Aktivitas dan Istirahat
D.0054 Gangguan Mobilitas Fisik
D. 0055 Gangguan Pola Tidur
D. 0056 Intoleransi Aktivitas
Dukungan Ambulasi (I. 06171) Dukungan Mobilisasi (I. 05173) Terapi Relaksasi Otot Progresif (I. 05187)
Observasi Observasi Observasi
- Identifikasi adanya nyeri atau keluhan - Identifikasi adanya nyeri atau keluhan - Identifikasi tempat yang tenang dan
fisik lainnya fisik lainnya nyaman
- Identifikasi toleransi fisik melakukan - Identifikasi toleransi fisik melakukan - Monitor secara berkala untuk memastikan
ambulasi pergerakan otot relaks
- Monitor frekuensi jantung dan tekanan - Monitor frekuensi jantung dan tekanan - Monitor adanya indikator tidak rileks
darah sebelum memulai ambulasi darah sebelu memulai mobilisasi (mis. adanya gerakan, pernapasan yang
- Monitor kondisi umum selama melakukan - Monitor kondisi umum selama melakukan berat)
ambulasi mobilisasi Terapeutik
Terapeutik Terapeutik - Atur lingkungan agar tidak ada gangguan
- Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat - Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat saat terapi
bantu bantu - Berikan posisi bersandar pada kursi atau
- Fasilitasi melakukan mobilisasi fisik, jika - Fasilitasi melakukan pergerakan, jika posisi lain yang nyaman
perlu perlu - Hentikan sesi relaksasi secara bertahap
- Libatkan keluarga untuk membantu pasien - Libatkan keluarga pasien untuk membantu - Beri waktu mengungkapkan perasaan
dalam meningkatkan ambulasi pasien dalam meningkatkan pergerakan tentang terapi
Edukasi Edukasi Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi - Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi - Anjurkan memakai pakaian yang nyaman
- Anjurkan melakukan ambulasi dini - Ajarkan melakukan mobilisasi dini dan tidak sempit
- Ajarkan ambulasi sedederhana yang harus - Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus - Anjurkan melakukan relaksasi otot rahang
dilakukan (mis. berjalan dari tempat tidur dilakukan (mis. duduk di tempat tidur, - Anjurkan menengangkan otot selama 5-10
ke kursi roda, ke kamar mandi dan duduk di sisi tempat tidur, pindah dari detik, kemudian anjurkan untuk
berjalan sesuai toleransi) tempat tidur ke kursi) merilekskan otot 20-30 detik, masing-
masing 8-16 kali
- Anjurkan menegangkan otot kaki selama
tidak lebih dari 5 detik untuk menghindari
kram
- Anjurkan fokus pada sensasi otot yang
menegang
- Anjurkan fokus pada sensasi otot yang
rileks
- Anjurkan bernapas dalam dan perlahan
- Anjurkan berlatih di antara sesi reguler
dengan perawat

Dukungan Tidur (I. 05174) Edukasi Aktivitas/Istirahat (I. 12362) Terapi Pemijatan (I. 08251)
Observasi Observasi Observasi
- Identifikasi pola aktivitas dan tidur - Identifikasi kesiapan dan kemampuan - Identifikasi kontraindikasi terapi
- Identifikasi faktor pengganggu tidur menerima informasi pemijatan (mis. penurunan trombosit,
(fisik/psikologis) Terapeutik gangguan integritas kulit, dvt, area lesi,
- Identifikasi makanan dan minuman yang - Sediakan materi dan media pengaturan kemerahan atau radang, tumor, dan
mengganggu tidur (mis. kopi, teh, aktivitas dan istirahat hipersensitivitas terhadap sentuhan)
alkohol, makan mendekati waktu tidur, - Jadwalkan pemberian penkes sesuai - Identifikasi kesediaan dan penerimaan
minum banyak air sebelum tidur) kesepakatan dilakukan pemijatan
- Identifikasi obat tidur yang dikonsumsi - Berikan kesempatan pasien untuk - Monitor respons terhadap pemijatan
Terapeutik bertanya Terapeutik
- Modifikasi lingkungan (mis. pecahayaan, Edukasi - Tetapkan jangka waktu untuk pemijatan
kebisingan, suhu, matras, dan tempat - Jelaskan pentingnya melakukan aktivitas - Pilih area tubuh yang akan dipijat
tidur) fisik/olahraga secara rutin - Cuci tangan dengan air hangat
- Batasi waktu tidur siang, jika perlu - Anjurkan terlibat dalam aktivitas - Siapkan lingkungan yang hangat, nyaman
- Fasilitasi menghilangkan stres sebelum kelompok, aktivitas bermain atau dan privasi
tidur aktivitas lainnya - Buka area yang akan dipijat, sesuai
- Tetapkan jadwal tidur rutin - Anjurkan menyusun jadwal aktivitas dan kebutuhan
- Lakukan prosedur untuk meningkatkan istirahat - Tutup area yang tidak terpajan (mis.
kenyamanan (mis. pijat, pengaturan - Ajarkan cara mengindentifikasi dengan selimut, seprai, handuk mandi)
posisi, terapi akupresur) kebutuhan istirahat (mis. kelelahan, sesak - Gunakan lotion atau minyak untuk
- Sesuaikan jadwal pemberian obat napas saat aktivitas) mengurangi gesekan (perhatikan
dan/atau tindakan untuk menunjang - Ajarkan cara mengindentifikasi target dan kontraindikasi penggunaan lotion atau
siklus tidur-terjaga jenis aktivitas sesuai kemampuan minyak tertentu pada tiap individu)
Edukasi - Lakukan pemijatan secara perlahan
- Jelaskan pentingnya tidur cukup selama - Laukan pemijatan dengan teknik yang
sakit tepat
- Anjutkan menepati kebiasaan waktu tidur Edukasi
- Anjurkan menghindari makanan dan - Jelaskan tujuan dan prosedur terapi
minuman yang mengganggu tidur - Anjurkan rileks selama pemijatan
- Anjurkan penggunaan obat tidur yang - Anjurkan beristirahat setelah dilakukan
tidak mengandung supresor terhadap pemijatan
REM
- Ajarkan faktor-faktor yang berkontribusi
terhadap gangguan pola tidur (mis.
psikologis, gaya hidup, sering berubah
shift bekerja)
- Anjurkan relaksasi otot autogenik atau
cara nonfarmakologi lainnya
Manajemen Energi (I.05178) Terapi Aktivitas (I.05186)
Observasi Observasi
- Identifikasi gangguan fungsi tubuh - Identifikasi defisit tingkat aktivitas
yang mengakibatkan kelelahan - Identifikasi kemampuan berpartisipasi dalam aktivitas tertentu
- Monitor kelelahan fisik dan emosional - Identifikasi sumber daya untuk aktifitas yang diinginkan
- Monitor pola jam tidur - Identifikasi strategi meningkatkan partisipasi dalam aktivitas
- Monitor lokasi dan ketidaknyamanan - Identifikasi makna aktivitas rutin (mis bekerja) dan waktu luang
selama melakukan aktivitas - Monitor respons emosional, fisik, sosial, dan spiritual terhadap aktivitas
Terapeutik Terapeutik
- Sediakan lingkungan nyaman dan - Fasilitasi fokus pada kemampuan, bukan defisit yang alami
rendah stimulus - Sepakari komitmen untuk meningkatkan frekuensi dan rentang aktivitas
- Lakukan latihan rentang gerak pasif - Fasilitasi memilih aktivitas dan tetapkan tujuan aktivitas yang konsisten sesuai
dan/atau aktif kemampuan fisik, pisikologis, dan sosial
- Berikan aktivitas distraksi yang - Koordinasikan pemilihan aktivitas sesuai usia
menyenangkan - Fasilitasi makna aktivitas yang dipilih
- Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, - Fasilitasi transportasi untuk menghadiri aktivitas, jika sesuai
jika tidak dapat berpindah atau - Fasilitasi pasien dan keluarga dalam menyesuaikan lingkungan untuk mengakomodasi
berjalan aktivitas yang dipilih
Edukasi - Fasilitasi aktivitas fisik (mis ambulansi, mobilisasi, dan perawatan diri), sesuai
- Anjurkan tirah baring kebutuhan
- Anjurkan melakukan aktivitas secara - Fasilitasi aktivitas pengganti saat mengatasi keterbatasan waktu, energi, atau gerak
bertahap - Fasilitasi aktivitas motorik kasar untuk pasien hiperaktif
- Anjurkan menghubungi perawat jika - Tingkatkan aktifitas fisik untuk memelihara berat badan, jika sesuai
tanda dan gejala kelelahan tidak - Fasilitasi aktivitas mototik untuk merelaksasikan otot
berkurang - Fasilitasi aktivitas dengan komponen memori implisit dan emosinal (mis kegiatan
- Ajarkan strategi koping untuk keagamaan khusus) untuk pasien demensia, jika sesuai
mengurangu kelelahan - Libatkan dalam permainan kelompok yang tidak kompetitif, terstruktur, dan aktif
Kolaborasi - Tingkatkan keterlibatan dalam aktivitas rekreasi dan diversifikasi untuk menurunkan
- Kolaborasi dengan ahli gizi tentang kecemasan (mis vocal group, bola voli, tenis meja, jogging, berenang tugas sederhana,
cara meningkatkan asupan makanan permainan sederhana, tugas rutin, tugas rumah tangga, perawatan diri, dan teka-teki dan
kartu)
- Libatkan keluarga dalam aktivitas, jika perlu
- Fasilitasi mengembangkan motivasi dan pengembangan diri
- Fasilitasi pasien dan keluarga memantau kemajuannya sendiri untuk mencapai tujuan
- Jadwalkan aktivitas dalam rutinitas sehari hari
- Berikan penguatan positif atas partisipasi dalam aktivitas
Edukasi
- Jelaskan metode aktivitas fisik sehari hari, jika perlu
- Ajarkan cara melakukan aktivitas yang dipilih
- Anjurkan melakukan aktivitas fisik, sosial, spiritual, dan kognitif dalam menjaga fungsi
dan kesehatan
- Anjurkan terlibat dalam aktivitas kelompok atau terapi, jika sesuai
Nyeri dan Keamanan
D. 0074 Gangguan Rasa Nyaman
D. 0077 Nyeri Akut
Manajemen Nyeri (I.08238) Pengaturan Posisi (I.01019) Terapi Relaksasi (I.09326)
Observasi Observasi Observasi
- Identifikasi lokasi, durasi, frekuensi, - Monitor status oksigenasi sebelum dan - Identifikasi penurunan tingkat energi,
kualitas, intensitas nyeri sesudah mengubah posisi ketidakmampuan berkonsentrasi, atau
- Identifikasi skala nyeri - Monitor alat traksi agar selalu tepat gejala lain yang menganggu
- Identifikasi respons nyeri non verbal Terapeutik kemampuan kognitif
- Identifikasi fator yang memperberat - Tempatkan pada matras/ tempat - Identifikasi teknik relaksasi yang pernah
dan memperingan nyeri terapeutik yang tepat efektif digunakan
- Identifikasi pengetahuan dan - Tempatkan pada posisi terapeutik - Identifikasi kesediaan, kemampuan, dan
keyakinan tentang nyeri - Tempatkan objek yang sering penggunaan teknik sebelumnya
- Identifikasi pengaruh budaya dalam digunakan dalam jangkauan - Periksa ketegangan otot, frekuensi nadi,
respon nyeri - Tempatkan bel atau lampu panggilan tekanan darah, dan suhu sebelum dan
- Identifikasi pengaruh nyeri pada dalam jangkauan sesudah latihan
kualitas hidup - Sediakan matras yang kokoh/padat - Monitor respons terhadap terapi
- Monitor keberhasilan terapi - Atur posisi tidur yang disukai, jika relaksasi
komplementer yang sudah diberikan tidak kontraindikasi Terapeutik
- Monitor efek samping penggunaan - Atur posisi untuk mengurangi sesak - Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa
analgetik (mis semifowler) gangguan dengan pencahayaan dan suhu
Terapeutik - Atur posisi yang meningkatkan ruang nyaman, jika memungkinkan
- Berikan teknik nonfarmakologis untuk drainage - Berikan informasi tertulis tentang
mengurangi rasa nyeri (mis TENS, - Posisikan pada kesejajaran tubuh yang persiapan dan prosedur teknik relaksasi
hipnotis, akupresur, terapi musik, tepat - Gunakan pakaian longgar
biofeedback, terpi pijat, aromaterapi, - Imobilisasi dan topang bagian bagian - Gunakan nada suara lembut dengan
tehnik imajinasi terbimbing, kompres tubuh yang cedera dengan tepat irama lambat dan berirama
hangat/dingin, terapi bermain) - Tinggikan bagian tubuh yang sakit - Gunakan relaksasi sebagai strategi
- Kontrol lingkungan yang memperberat dengan tepat penunjang dengan analgetik atau
rasa nyeri (mis suhu ruangan, - Tinggikan anggota gerak 20° atau tindakan medis lain, jika sesuai
pencahayaan, kebisingan) lebih diatas level jantung Edukasi
- Fasilitasi untuk istiahat dan tidur - Tinggikan tempat tidur bagian kepala - Jelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan
- Pertimbangan jenis dan sumber nyeri - Berikan bantal yang tepat pada leher jenis, relaksasi yang tersedia (mis.
dalam pemilihan strategi meredakan - Berikan topangan pada area edema music, meditasi, napas dalam, relaksasi
nyeri (mis bantal dibawah lengan dan otot progresif)
Edukasi skrotum) - Jelaskan secara rinci intervensi relaksasi
- Jelaskan penyebab, periode, dan - Posisikan untuk mempermudah yang dipilih
pemicu nyeri ventilasi/perfusi (mis tengkurap/good - Anjurkan mengambil psosisi nyaman
- Jelaskan strategi meredakan nyeri lung down) - Anjurkan rileks dan merasakan sensasi
- Anjurkan memonitor nyeri secara - Motivasi melakukan ROM aktif atau relaksasi
mandiri pasif - Anjurkan sering mengulang atau
- Anjurkan menggunakan analgetik - Motivasi terlibat dalam perubahan melatih teknik yang dipilih’
secara tepat posisi, sesuai kebutuhan - Demonstrasikan dan latih teknik
- Ajarkan tehnik nonfarmakologis untuk - Hindari menempatkan stump amputasi relaksasi (mis. napas dalam, peregangan
mengurang rasa nyeri pada posisi fleksi atau imajinasi terbimbing)
Kolaborasi - Hindari posisi yang menimbulkan
- Kolaborasi pemberian analgetik, jika ketegangan pada luka
perlu - Minimalkan gesekan dan tarikan saat
mengubah posisi
- Ubah posisi setiap dua jam
- Ubah posisi dengan teknik log roll
- Pertahankan posisi dan integritas traksi
- Jadwalkan secara tertulis untuk
perubahan posisi
Edukasi
- Informasikan saat akan melakukan
perubahan posisi
- Ajarkan cara menggunakan postur
yang baik dan mekanika tubuh yang
baik selama melakukan perubahan
posisi
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian premedikasi
sebelum mengubah posisi, jika perlu
Integritas Ego
D. 0080 Ansietas
Reduksi Ansietas (I.09314) Terapi Relaksasi (I.09326)
Observasi Observasi
- Identifikasi saat tingkat ansietas berubah (mis. kondisi, - Identifikasi penurunan tingkat energi, ketidakmampuan
waktu, stresor) berkonsentrasi, atau gejala lain yang menganggu kemampuan
- Identifikasl kemampuan mengambil keputusan Monitor kognitif
tanda-tanda ansietas (verbal dan nonverbal) - Identifikasi teknik relaksasi yang pernah efektif digunakan
Terapeutik - Identifikasi kesediaan, kemampuan, dan penggunaan teknik
- Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan sebelumnya
kepercayaan - Periksa ketegangan otot, frekuensi nadi, tekanan darah, dan suhu
- Temani pasien untuk mengurangi kecemasan, jika sebelum dan sesudah latihan
memungkinkan - Monitor respons terhadap terapi relaksasi
- Pahami situasi yang membuat ansietas
Terapeutik
- Dengarkan dengan penuh perhatian
- Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan dengan
- Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
pencahayaan dan suhu ruang nyaman, jika memungkinkan
- Tempatkan barang pribadi yang memberikan kenyamanan
- Berikan informasi tertulis tentang persiapan dan prosedur teknik
- Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
relaksasi
- Diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang
- Gunakan pakaian longgar
akan datang
Edukasi - Gunakan nada suara lembut dengan irama lambat dan berirama
- Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami - Gunakan relaksasi sebagai strategi penunjang dengan analgetik atau
- Informasikan secara faktual mengenal diagnosis, tindakan medis lain, jika sesuai
pengobatan, dan prognosis
Edukasi
- Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien, jika perlu
- Jelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan jenis, relaksasi yang tersedia
Anjurkan untuk melakukan kegiatan yang tidak kompetitif,
(mis. music, meditasi, napas dalam, relaksasi otot progresif)
sesual kebutuhan
- Jelaskan secara rinci intervensi relaksasi yang dipilih
- Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
- Anjurkan mengambil psosisi nyaman
- Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan
- Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
- Latih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang tepat
- Anjurkan sering mengulang atau melatih teknik yang dipilih’
- Latih teknik relaksasi
- Demonstrasikan dan latih teknik relaksasi (mis. napas dalam,
Kolaborasi
peregangan atau imajinasi terbimbing)
- Kolaborasi pemberian obat antiansietas, jika perlu
Kebersihan Diri
D.0109 Defisit Perawatan Diri
Dukungan Perawatan Diri (I.11348) Dukungan Perawatan Diri: BAB/BAK Dukungan Perawatan Diri: Berpakaian
Observasi (I.11349) (I.11350)
- Identifikasi kebiasaan aktivitas Observasi Observasi
perawatan diri sesuai usia - Identifikasi kebiasaan BAK/BAB - Identifikasi usia dan budaya dalam
- Monitor tingkat kemandirian sesuai usia membantu berpakaian/berhias
- Identifikasi kebutuhan alat bantu - Monitor integritas kulit pasien Terapeutik
kebersihan diri, berpakaian, berhiasan, Terapeutik - Sediakan pakaian pada tempat yang
dan makan - Buka pakaian yang diperlukan untuk mudah dan terjangkau
Terapeutik memudahkan eliminasi - Sediakan pakaian pribadi, sesuai
- Sediakan lingkungan yang terapeutik - Dukung penggunaan kebutuhan
(mis suasana hangat, rileks, privasi) toilet/commode/pispot/urinal secara - Fasilitasi mengenakan pakaian, jika
- Siapkan keperluan pribadi (mis konsisten perlu
parfum, sikat gigi, dan sabun mandi) - Jaga privasi selama eliminasi - Fasilitasi berhias (mis. menyisir
- Dampingi dalam melakukan perawatan - Ganti pakaian pasien setelah eliminasi, rambut, merapikan kumis/jenggot)
diri sampai mandiri jika perlu - Jaga privasi selama berpakaian
- Fasilitasi untuk menerima keadaan - Bersihkan alat bantu BAK/BAB - Tawarkan untuk laundry, jika perlu
ketergantungan setelah digunakan - Beri pujian terhadap kemampuan
- Fasilitasi kemandirian, bantu jika tidak - Latih BAK/BAB sesuai jadwal,jika berpakaian secara mandiri
mampu melakukan perawatan diri perlu Edukasi
- Jadwalkan rutinitas perawatan diri - Sediakan alat bantu (mis. kateter - Informasikan pakaian yang tersedia
Edukasi eksternal, urinal), jika perlu untuk dipilih, jika perlu
- Anjurkan melakukan perawatan diri Edukasi - Ajarkan mengenakan pakaian, jika
secara konsisten sesuai kemampuan - Anjurkan BAK/BAB secara rutin perlu
- Anjurkan ke kamar mandi/toilet, jika
perlu
Dukungan Perawatan Diri: Makan/Minum Dukungan Perawatan Diri: Mandi
(I.11351) (I.11352)
Observasi Observasi :
- Identifikasi diet yang dianjurkan - Identifikasi usia dan budaya dalam
- Monitor kemampuan menelan membantu kebersihan diri
- Monitor status hidrasi pasien, jika - Identifikasi jenis bantuan yang
perlu dibutuhkan
Terapeutik - Monitor kebersihan tubuh (mis.
- Ciptakan lingkungan menyenangkan Rambut, mulut, kulit, kuku)
selama makan - Monitor integritas kulit
- Atur posisi nyaman untuk Terapeutik :
makan/minum - Sediakan peralatan mandi (mis. Sabun,
- Lakukan oral hygiene sebelum makan, sikat gigi, shampoo, pelembab kulit)
jika perlu - Sediakan lingkungan yang aman dan
- Letakkan makanan di sisi mata yang nyaman
sehat - Fasilitasi menggosok gigi, sesuai
- Sediakan sedotan untuk minum, sesuai kebutuhan
kebutuhan - Fasilitasi mandi sesuai kebutuhan
- Siapkan makanan dengan suhu yang - Pertahankan kebiasaan kebersihan diri
meningkatkan nafsu makan - Berikan bantuan sesuai tingkat
- Sediakan makanan dan minuman yang kemandirian
disukai Edukasi
- Berikan bantuan saat makan/minum - Jelaskan manfaat mandi dan dampak
sesuai tingkat kemandirian, jikaperlu tidak mandi terhadap kesehatan
- Motivasi untuk makan di ruang makan, - Ajarkan kepada keluarga cara
jika tersedia memandikan pasien, jika perlu
Edukasi
- Jelaskan posisi makanan pada pasien
yang mengalami gangguan penglihatan
menggunakan arah jarum jam (mis.
sayur di jam 12, rendang di jam 3)
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat (mis.
analgesik, antiemetik), sesuai indikasi
Penyuluhan dan Pembelajaran
D.0111 Defisit Pengetahuan
Edukasi Kesehatan (I.12383)
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
- Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan motivasi perilaku hidup
Terapeutik
- Sediakan materi dan media péndidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Jekaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
- Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
- Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan perlaku hidup bersih dan sehat
Interaksi Sosial
D.0119 Gangguan Komunikasi Verbal
Promosi Komunikasi Defisit Bicara Promosi Komunikasi Defisit Pendengaran Promosi Komunikasi Defisit Visual
(I.13492) (I.13493) (I.13494)
Observasi Observasi Observasi
- Monitor kecepatan tekanan, kuantitas, - Periksa kemampuan pendengaran - Periksa kemampuan penglihatan
volume dan diksi bicara - Monitor akumulasi serumen berlebih - Monitor dampak gangguan penglihatan
- Monitor proses kognitif, anatomis dan - Identifikasi metode komunikasi yang (mis. risiko cedera, depresi, kegelisahan,
fisiologis yang berkaitan dengan bicara disukai pasien (mis.lisan, gerakan bibir, kemampuan melakukan aktifitas sehari-
(mis.memori, pendengaran dan bahasa) bahasa isyarat) hari)
- Monitor frustasi, marah, depresiatau hal Terapeutik Terapeutik
lain yang engganggu bicara - Gunakan bahasa sederhana - Fasilitasi peningkatan stimulasi indra
- Identifikasi perilaku emosional dan fisik - Gunakan bahasa isyarat, jika perlu lainnya (mis. aroma, rasa, tekstur
sebagai bentuk komunikasi - Verifikasi apa yang dikatakan atau ditulis makanan)
Terapeutik pasien - Pastikan kacamata atau lensa berfungsi
- Gunakan metode komunikasi alternatif - Fasilitasi penggunaan alat bantu dengar dengan baik
(mis. Menulis, mata berkedip, papan - Berhadapan dengan pasien secara langsung - Sediakan pencahayaan yang cukup
komunikasi dengan gambar dan huruf, selama berkomunikasi - Berikan bacaan dengan hurup besar
isyarat tangan dan komputer) - Pertahankan kontak mata selama - Hindari penataan letak lingkungan tanpa
- Sesuaikan gaya komunikasi dengan berkomunikasi memberi tahu
kebutuhan (mis. Berdiri di depan pasien, - Hindai merokok, mengunyah makanan - Sediakan alat bantu (mis. jam, telepon)
dengarkan dengan seksama, tunjukkan satu atau permen karet, dan menutup mulut saat - Fasilitasi membaca surat, surat kabar atau
gagasan atau pemikiran sekaligus, bicaralah berbicara media informasi lainnya
dengan perlahan sambil menghindari - Hindari kebisingan saat berkomunikasi - Gunakan warna terang dan kontras di
teriakan, gunakan komunikasi tertulis, atau - Hindari berkomunikasi lebih dari 1 meter lingkungan
meminta bantuan keluarga untuk dari pasien - Sediakan kaca pembesar
memahami ucapan pasien) - Lakukan irigasi telinga, jika perlu Edukasi
- Modifikasi lingkungan untuk - Pertahankan kebersihan telinga - Jelaskan lingkungan pada pasien
meminimalkan bantuan Edukasi - Ajarkan keluarga cara membantu pasien
- Ulangi apa yang disampaikan pasien - Anjurkan menyampaikan pesan dengan berkomunikasi
- Berikan dukungan psikologis isyarat Kolaborasi
- Gunakan juru bicara, jika perlu - Ajarkan cara membersihkan srumen - Rujuk pasien pada terapis, jika perlu
Edukasi dengan tepat
- Anjurkan berbicara dengan perlahan
- Anjurkan pasien dan keluarga proses
kognitif, anatomis, dan fisiologis yang
berhubungan dengan kemampuan bicara
Kolaborasi
- Rujuk ke ahli patologi bicara atau terapis
Keamanan dan Proteksi
D.0129 Gangguan Integritas Kulit/Jaringan
D.0143 Risiko Jatuh
Perawatan Integritas Kulit (I.11353) Perawatan Luka (I.14564) Pencegahan Jatuh (I.14540)
Observasi Observasi Observasi
- Identifikasi penyebab gangguan integritas - Monitor karakteristik luka (mis.drainase, - Identifikasi faktor resiko jatuh
kulit (mis.perubahan sirkulasi, perubahan warna, ukuran, bau) - Identifikasi resiko jatuh setidaknya sekali
status nutrisi, penurunan kelembaban, suhu - Monitor tanda-tanda infeksi setiap shift atau sesuai dengan kebijakan
lingkungan ekstrem, penurunan mobilitas) Terapeutik institusi
Terapeutik - Lepaskan balutan dan plester secara - Identifikasi faktor lingkungan yang
- Ubah posisi 2 jam jika tirah baring perlahan meningkatkan risiko jatuh (mis.lantai licin,
- Lakukan pemijatan pada area penonjolan - Cukur rambut di sekitar daerah luka, jika penerangan kurang)
tulang, jika perlu perlu - Hitung risiko jatuh dengan menggunakan
- Bersihkan perineal dengan air hangat, - Bersihkan dengan cairan NaCl atau skala (mis. More fall scale, humpty
terutama selama periode diare pembersih nontoksik, sesuai kebutuhan dumpty scale), jika perlu
- Gunakan produk berbahan petrolium atau - Bersihkan jaringan nekrotik - Monitor kemampuan perpindahan dari
minyak pada kulit kering - Berikan salep yang sesuai ke kulit/lesi, jika tempat tidur ke kursi roda dan sebaliknya
- Gunakan produk berbahan ringan/alami perlu Terapeutik
dan hipoalergik pada kulit sensitif - Pasang balutan sesuai jenis luka - Orientasikan ruangan pada pasien dan
- Hindari produk berbahan dasar alkohol - Pertahankan taknik steril saat melakukan keluarga
pada kulit kering perawatan luka - Pastikan roda tempat tidur dan kursi roda
Edukasi - Ganti balutan sesuai jumlah eksudat dan selalu dalam kondisi terkunci
- Anjurkan menggunakan pelembab drainase - Pasang handrall tempat tidur
- Anjurkan minum air yang cukup - Jadwalkan perubahan posisi setiap 2 jam - Atur tempat tidur mekanis pada posisi
- Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi atau sesuai kondisi pasien terendah
- Anjurkan meningkatkan buah dan sayur - Berikan diet dengan kalori 30- - Tempatkan pasien beresiko tinggi jatuh
- Anjurkan menghindari terpapar suhu 35kkal/kgBB/hari dan protein 1,25- dekat dengan pemantauan perawat dari
ekstrem 1,5g/kgBB/hari nurse station
- Anjurkan menggunakan tabir surya SPF - Berikan suplemen vitamin dan mineral - Gunakan alat bantu berjalan (mis. kursi
minimal 30 saat berada di luar rumah (mis. vitamin A, vitamin C, zinc, asam roda, walker)
- Anjurkan mandi dan menggunakan sabun amino), sesuai indikasi - Dekatkan bel pemanggil dalam jangkauan
secukupnya - Berikan terapi TENS (stimulasi saraf pasien
transkutaneus), jika perlu Edukasi
Edukasi - Anjurkan memanggil perawat jika
- Jelaskan tanda dan gejala infeksi membutuhkan bantuan untuk berpindah
- Anjurkan mengkonsumsi makanan tinggi - Anjurkan menggunakan alaskaki yang
kalori dan protein tidak licin
- Anjurkan prosedur perawatan luka secara - Anjurkan berkonsentrasi untuk menjaga
mandiri keseimbangan tubuh
Kolaborasi - Anjurkan melebarkan jarak kedua kaki
- Kolaborasi prosedur debridement (mis. untuk meningkatkan keseimbangan saat
enzimatik, biologis, mekanis, autolitik), jika berdiri
perlu - Ajarkan cara menggunakan bel pemanggil
- Kolaborasi pemberian antibiotik, jika perlu untuk memanggil perawat

Manajemen Keselamatan Lingkungan (I.14513)


Observasi
- Identifikasi kebutuhan keselamatan (mis. kondisi fisik, fungsi kognitif, dan riwayat perilaku)
- Monitor perubahan status keselamatan lingkungan
Terapeutik
- Hindari bahaya keselamatan lingkungan (mis.fisik, biologi, dan kimia) jika memungkinkan
- Modifikasi lingkungan untuk meminimalkan bahaya dan risiko
- Sediakan alat bantu keamanan lingkungan (mis.commode chair dan pegangan tangan)
- Gunakan perangkat pelindung (mis.pengekangan fisik, rel samping, pintu terkunci, pagar)
- Hubungi pihak berwenang sesuai masalah komunitas (mis.puskesmas, polisi, damkar)
- Fasilitasi relokasi ke lingkungan aman
- Lakukan program skrining bahaya lingkungan (mis. timbal)
Edukasi
- Ajarkan individu, keluarga dan kelompok risiko tinggi bahaya lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (Definisi dan
Tindakan Keperawatan). Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai