Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS SINTESIS TINDAKAN

TEKNIK RELAKSASI DISTRAKSI MENDENGARKAN MUSIK UNTUK


MENGURANGI NYERI POST PEMBEDAHAN

AULIA ISNAENI
NIM. P27220020292
NERS B

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA
JURUSAN KEPERAWATAN
2020
FORMAT LAPORAN ANALISIS SINTESIS
TINDAKAN

Nama Mahasiswa : Aulia Isnaeni Kode Kasus : Selulitis

Semester :I Mata Kuliah : KMB

Kelas : Ners B Tanggal : 14/12/2020

Jenis Tindakan : Teknik relaksasi distraksi mendengarkan musik

A. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri post op wide eksisi H1.
B. Diagnosa medis
Selulitis cruris dextra
C. Diagnosa keperawatan
Nyeri akut b.d agen pencedera fisik (prosedur operasi)
D. Data yang mendukung diagnosa keperawatan

Data Subyektif Data Obyektif


1. Pasien mengatakan nyeri 1. Pasien terlihat meringis
P : Post OP wide exsisi H1 menahan nyeri
Q : senut-senut 2. Pasien terlihat sesekali
R : kaki kanan bawah memegang kaki yang sakit
S : skala 4 3. Terdapat nyeri tekan di kaki
T : hilang timbul kanan bawah
4. Keadaan umum : sedang
5. Kesadaran : composmentis
6. TTV :
a. TD 124 / 90 mmHg,
b. Nadi 92 x/mnt,
c. RR 20 x/mnt,
d. Suhu tubuh 36,7 oC
E. Dasar Pemikiran Tindakan
Nyeri pasca bedah merupakan satu dari masalah keluhan pasien yang
sering dialami sebagai konsekuensi pembedahan yang tidak dapat
dihindari. Pengaruh negatif dari nyeri dapat dikendalikan dengan
manajemen nyeri sebagai bagian dari perawatan pasien yang sangat
penting, meliputi pemberian terapi farmakologi dan terapi nonfarmakologi
berupa intervensi perilaku kognitif seperti teknik relaksasi, terapi musik,
imagery dan biofeedback. Intervensi perilaku kognitif dalam mengontrol
nyeri dimaksudkan untuk melengkapi atau mendukung pemberian terapi
analgesik agar pengendalian nyeri menjadi efektif (Tubagus, 2015).
F. Prinsip tindakan keperawatan

SOP TEKNIK RELAKSASI DISTRAKSI


MENDENGARKAN MUSIK
Pengertian Terapi musik sebagai teknik relaksasi distraksi yang
digunakan untuk penyembuhan suatu penyakit dengan
menggunakan bunyi atau irama tertentu
Tujuan 1. Memberikan efek rileks
2. Menggurangi rasa nyeri yang dirasakan pasien
Prosedur 1. Tahap prainteraksi
a. Membaca status pasien
b. Mencuci tangan
c. Menyiapkan alat
2. Tahap orientasi
a. Memberikan salam teraupetik
b. Validasi kondisi pasien
c. Menjaga privacy pasien
d. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan
dilakukan kepada pasien dan keluarga
3. Tahap kerja
a. Ciptakan lingkungan yang tenang
b. Usahakan tetap rileks dan tenang
c. Memilih musik sesuai kesukaan pasien
d. Menempelkan earphone pada pasien
e. Menentukan volume suara sesuai keinginan
pasien
f. Anjurkan pasien menikmati musik dengan rileks
g. Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga
nyeri terasa berkurang
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi hasil kegiatan
b. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
c. Cuci tangan
d. Dokumentasi
- Catat waktu pelaksaan tindakan
- Catat respon pasien
- Paraf dan tulis nama perawat

G. Analisis tindakan
Terapi musik sebagai teknik relaksasi yang digunakan untuk penyembuhan
suatu penyakit dengan menggunakan bunyi atau irama tertentu. Jenis musik
yang digunakan dalam terapi musik dapat disesuaikan dengan keinginan,
seperti musik klasik, instrumentalia dan slow musik. Mendengarkan musik
dapat memproduksi zat endorphine (substansi sejenis morfin yang disuplai
tubuh yang dapat mengurangi rasa sakit/nyeri) yang dapat menghambat
transmisi impuls nyeri disistem saraf pusat, sehingga sensasi nyeri dapat
berkurang, musik juga bekerja pada sistem limbik yang akan dihantarkan
kepada sistem saraf yang mengatur kontraksi otot-otot tubuh, sehingga
dapat mengurangi kontraksi otot (Potter & Perry, 2011). Musik terbukti
menunjukkan efek yaitu menurunkan frekuensi denyut jantung, mengurangi
kecemasan dan depresi, menghilangkan nyeri dan menurunkan tekanan
darah. Manfaat terapi musik pada periode pasca bedah, yaitu meningkatkan
kenyamanan pasien karena relaksasi mampu menurunkan spasme otot,
mengurangi kecemasan dan meningkatkan aktivitas parasimpatis (Black &
Hawk, 2014). Pada keadaan rileks tubuh akan distimulasi untuk
memproduksi endorfine yang bereaksi menghilangkan rasa sakit,
menimbulkan rasa tenang dan pada akhirnya akan merangsang organ-organ
tubuh untuk mereproduksi sel-sel yang rusak akibat pembedahan (Smeltzer
et al., 2012).
H. Bahaya dilakukannya tindakan
Tidak ada bahaya dilakukan tindakan relaksasi distraksi mendengarkan
musik pada pasien post op.

I. Tindakan keperawatan lain yang dilakukan


Pemberian Analgetik
Observasi
1. Identifikasi karakteristik nyeri
2. Identifikasi riwayat alergi obat
3. Identifikasi kesesuaian jenis analgesik dengan tingkat
keparahan nyeri
4. Monitor tanda-tanda vital sebelum dan sesudah pemberian
anlagesik
5. Monitor efektivitas analgesik
Terapeutik
1. Diskusikan jenis analgesik yang disukai untuk mencapai
analgesik optimal, jika perlu
2. Pertimbangkan penggunaan infus kontinu
3. Tetapkan target efektivitas analgesik
4. Dokumentasikan respons terhadap efek analgesik dan efek yang
tidak diinginkan
Edukasi
1. Jelaskan efek terapi dan efek samping obat
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian dosis dan jenis analgesik, sesuai indikasi
J. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan tindakan
S:
1. Pasien mengatakan lebih rileks saat mendengarkan musik
2. Pasien mengatakan nyeri berkurang
P : Post OP wide exsisi H1
Q : senut-senut
R : kaki kanan bawah
S : skala 3
T : hilang timbul
O:
1. Pasien terlihat rileks saat mendengarkan musik
2. Terdapat nyeri tekan di kaki kanan bawah
3. Keadaan umum : sedang
4. Kesadaran : composmentis
5. TTV :
a. TD 120 / 90 mmHg,
b. Nadi 86 x/mnt,
c. RR 18 x/mnt,
d. Suhu tubuh 36,5 oC
A : Masalah nyeri akut teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
 Monitor skala nyeri
 Lakukan teknik farmakologi dan non farmakologi untuk
mengurangi nyeri
 Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgetik

K. Evaluasi diri
Dalam pelaksanaan pemberian terapi distraksi mendengarkan musik sudah
dilaksanakan sesuai dengan SOP yang berlaku. Perlu adanya kolaborasi
yang baik antara perawat, klien maupun dokter agar masalah pada klien
dapat teratasi.

L. Daftar pustaka / referensi


Black, J.M. & Hawk, J.H. (2014). Medical-surgical nursing clinical
management forpositive outcomes. (7th Ed). St. Louis, Missouri:
Elsevier Saunders
Mutmainah, Maslin Rundulemo. (2020). Efektivitas Terapi Musik Terhadap
Penurunan Nyeri Pada Pasien Post Operasi. Jurnal Pustaka
Katulistiwa Volume 1 Nomor 1 Januari 2020.
Potter, P.A. & Perry, A.G., (2011), Fundamentals of nursing, (6th Ed). St.
Louis, MO:Mosby.
SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI).
Smeltzer, S.C., et al. (2012). Text book medical-surgical nursing
Brunner-Suddarth. (11th Ed). Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins Edisi 1. Jakarta. Persatuan Perawat Indonesia
Tubagus, Nurdiansyah erwin. 2015. Pengaruh Terapi Musik Terhadap
Respon Nyeri Pada Pasien Dengan Post Operasi Di RSUD A DADI
TJOKRODIPO Kota Bandar Lampung. Jurnal Kesehatan, Volume
VI Nomor 1 April 2015 hlm 14-22.

Mengetahui
Mahasiswa Pembimbing Klinik/CI Pembimbing Akademik/CT

Aulia Isnaeni Suparmi, S.Kep.,Ns Sri Mulyanti, S.Kep., Ns.,


M.Kep
NIM : P27220020292 NIK. 0678 NIP. 19740101 199803 2
001
Tanggal : Tanggal : Tanggal :

Anda mungkin juga menyukai