Anda di halaman 1dari 7

HALAMAN 1

Mata Kuliah : KMB Nama : Hidayah Syifail Fu’adah Tingkat/Semester : Profesi/I Tempat Praktek : RSUD dr. GS Ungaran

Disetujui
LAPORAN JUDUL
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. T DENGAN
Clinical Instructure Clinical Teacher

PENDAHULUA PNEUMONIA DI BANGSAL GARDENIA RUANG ISOLASI

N
Ismiatun, S.Kep.,Ns Insiyah, MN

KONSEP PENYAKIT (Pengertian dan Manifestasi Klinis)


A. Pengertian
Pneumonia adalah proses inflamasi parenkim paru yang terdapat konsolidasi dan terjadi pengisian alveoli oleh eksudat yang
disebabkan oleh bakteri, virus, dan benda-benda asing (Nur Arif, 2016).
Pneumonia merupakan penyakit dari paru-paru dan sistem pernapasan dimana alveoli( mikroskopik udara mengisi kantong dari
paru yang bertanggung jawab untuk menyerap oksigen dari atmosfer) menjadi radang dan dengan penimbunan cairan. Pneumonia
disebabkan oleh berbagai macam sebab,meliputi infeksi karena bakteri,virus,jamur atau parasit (Perry Potter, 2016)

B. Manifestasi Klinis
Pada dasarnya gejala klinisnya dapat dikelompokkan atas : 
1. Gejala umum infeksi : demam, sakit kepala, lesu, dll.gejala umum penyakit saluran pernapasan bawah : seperti takipneu,
dispneu, retraksi atau napas cuping hidung, sianosis.
2. Tanda pneumonia : perkusi pekak pada pneumonia lobaris, ronki basah halus nyaring pada bronkopneumonia dan bronkofoni
positif. Batuk disertai dengan napas cepat (usia < 2 bulan > 60 x/menit, 2 bulan – 1 tahun > 50 x/menit, 1-5 tahun > 40 x/menit)
3. Batuk yang mungkin kering atau berdahak mukopurulen, purulen, bahkan mungkin berdarah.
4. Tanda di ekstrapulmonal
Leukositosis jelas pada pneumonia bakteri dan pada sputum dapat dibiak kuman penyebabnya.
HALAMAN 2
CLINICAL PATHWAY

Sumber Referensi :
Nurarif, A.H., Kusuma, H. 2016. Asuhan Keperawatan Praktis Berdasarkan Penerapan Diagnosa Nanda, NIC, OC dalam Berbagai Kasus. Mediaction : Jogjakarta
HALAMAN 3
EVALUASI (KRITERIA
PENGKAJIAN DIAGNOSA KEPERAWATAN PERENCANAAN
KEBERHASILAN)
1. Data dasar pengkajian pasien 1.Ketidakefektifan bersihan jalan 1. Ketidakefektifan bersihan jalan 1. Ketidakefektifan bersihan
yang berisi identitas pasien dan nafas nafas jalan nafas
keluarga penanggung jawab a. Observasi pola, irama, dan Setelah dilakukan
2. Aktivitas/istirahat frekuensi pernafasan pasien tindakan keperawatan
Gejala : kelemahan, kelelahan, b. Berikan O2 nassal kanul selama ...x24 jam
insomnia 3liter diharapkan bersihan jalan
Tanda : letargi, penurunan c. Posisikan pasien semi fowler nafas teratasi dengan
toleransi terhadap aktivitas. d. Lakukan fisioterapi dada kriteria hasil:
3. Sirkulasi e. Latih pasien batuk efektif a. Respirasi normal
Gejala : riwayat adanya f. Berikan edukasi agar banyak b. Tidak ada suara
Tanda : takikardia, penampilan minum air putih hangat tambahan saat
kemerahan, atau pucat g. Kolaborasi dengan dokter auskultasi
4. Makanan/cairan dalam pemberian obat
Gejala : kehilangan nafsu makan, inhalasi dan antibiotik
mual, muntah, riwayat diabetes
mellitus 2.Gangguan pertukaran gas 2. Gangguan pertukaran gas 2. Gangguan pertukaran gas
Tanda : sistensi abdomen, kulit a. Kaji frekuensi dan Setelah dilakukan
kering dengan turgor buruk, kedalaman pernafasan. tindakan keperawatan
penampilan kakeksia b. Catat penggunaan otot selama ...x24 jam
(malnutrisi) aksesoris, bernapas dengan diharapkan gangguan
5. Neurosensori mendorong bibir, dan pertukaran gas teratasi
Gejala : sakit kepala daerah ketidakmampuan untuk dengan kriteria hasil:
frontal (influenza) berbicara ataubercakap- a. Kadar pCO2 dalam
Tanda : perusakan mental cakap. darah dalam batas
(bingung) c. Posisikan semi fowler normal
6. Nyeri/kenyamanan d. Kaji dan pantau warna kulit b. Tidak ada tanda-tanda
Gejala : sakit kepala, nyeri dada dan membran mukosa asidosis/alkolisis
(meningkat oleh batuk), imralgia, secara rutin. c. Irama, frekuensi,
artralgia. e. Dorong pengeluaran kecepatan respirasi
Tanda : melindungi area yang sputum, hisap dengan alat dalam rentang normal
sakit (tidur pada sisi yang sakit suction jika di indikasikan.
untuk membatasi gerakan) f. Auskultasi bunyi napas,
7. Pernafasan perhatikan area penurunan
Gejala : adanya riwayat ISK aliran udara dan suara
kronis, takipnea (sesak nafas), tambahan.
dispnea. g. Palpasi dada untuk
Tanda : mendeteksi fremitus.
sputum:merah muda, berkarat h. Pantau tingkat kesadaran
perpusi: pekak datar area yang dan status mental.
konsolidasi Investigasi perubahan yang
premikus: taksil dan vocal terjadi.
bertahap meningkat dengan i. Evaluasi tingkat toleransi
konsolidasi aktivitas. Berikan lingkungan
Bunyi nafas menurun yang tenang dan damai.
Warna: pucat/sianosis bibir dan Batasi aktivitas klien atau
kuku dorong tirah baring atau
8. Keamanan istirahat di kursi selama fase
Gejala : riwayat gangguan sistem akut
imun misal: AIDS, penggunaan j. Beri oksigen menggunakan
steroid, demam. kanula nasal, masker atau
Tanda : berkeringat, menggigil ventilator mekanis, dan ukur
berulang, gemetar sesuai indikasi berdasarkan
9. Penyuluhan/pembelajaran hasil GDA dan toleransi
Gejala : riwayat mengalami klien.
pembedahan, penggunaan k. Kolaborasi dengan dokter
alkohol kronis dalam pemberian obat
Tanda : DRG menunjukkan rerata ansietas, sedatif atau agens
lama dirawat 6-8 hari opioid
Rencana pemulangan: bantuan l. Bantu ventilasi tekanan
dengan perawatan diri, tugas positif intermiten noninvasif
pemeliharaan rumah (nasal atau oronasal) atau
intubasi dan laksanakan
serta pertahankan ventilasi
mekanis, pindahkan ke unit
perawatan kritis bergantung
pada arahan klien

3.Intoleransi aktivitas 3. Intoleransi aktivitas 3. Intoleransi aktivitas


a. Observasi tanda-tanda vital Setelah dilakukan tindakan
pasien keperawatan selama ...x24
b. Observasi pemeriksaan EKG jam diharapkan intoleransi
c. Latih pasien ROM pasif dan aktivitas teratasi dengan
aktif kriteria hasil:
d. Anjurkan pasien untuk a. Tingkat kelemahan
mempertahankan tirah baring menurun
e. Kolaborasi dengan fisioterapi b. Curah jantung normal
dalam melakukan terapi c. Pasien dapat melatih
lanjutan ambulasi

4.Ketidakseimbangan nutrisi kurang 4. Ketidakseimbangan nutrisi 4. Ketidakseimbangan nutrisi


dari kebutuhan tubuh kurang dari kebutuhan tubuh kurang dari kebutuhan
a. Observasi BB, TB, dan IMT tubuh
pasien Setelah dilakukan
b. Berikan pasien makanan yang tindakan keperawatan
masih hangat selama ...x24 jam
c. Anjurkan makan makanan diharapkan masalah
sedikit tapi sering ketidakseimbangan nutrisi
d. Kolaborasi dengan ahli gizi kurang dari kebutuhan
dalam pemberian diet tubuh teratasi dengan
e. Kolaborasi dengan dokter kriteria hasil:
dalam pemberian obat a.Berat badan pasien
dalam rentang ideal
b.Nafsu makan pasien
bertambah
c. Pasien tidak
menggunakan NGT

5.Resiko tinggi kekurangan intake 5. Resiko tinggi kekurangan intake 5. Resiko tinggi kekurangan
cairan cairan intake cairan
a. Observasi intake, output, dan Setelah dilakukan
balance cairan tindakan keperawatan
b. Lakukan pemasangan DC selama ...x24 jam
c. Anjurkan pasien untuk banyak diharapkan kekurangan
minum agar tidak dehidrasa intake cairan tidak terjadi
d. Kolaborasi dengan dokter dengan kriteria hasil:
dalam pemberin obat a. Tidak ada
dehidrasi
b. Tercapai balance
cairang yang adekuat
6.Defisit pengetahuan 6. Defisit pengetahuan
a. Observasi tingkat pengetahuan 6. Defisit pengetahuan
pasien Setelah dilakukan
b. Berikan pendidikan kesehatan tindakan keperawatan
pada pasien dan keluarga selama ...x24 jam
c. Kaji pemahaman pasien dan diharapkan defisit
keluarga tentang pendkes pengetahuan teratasi
yang diberikan dengan kriteria hasil:
d. Minta pasien/keluarga a. Pasien dapat
menjelaskan kembali menjelaskan kembali
penjelasan yang diberikan penjelasan dari perawat
b. Pasien memahami dan
mampu melaksanakan
apa yang dianjurkan
perawat

Sumber Pustaka :
Muhammad, Arif, Bashir, Muhammad Salman, & Noor, Rabiya. (2014). Effectiveness of Chest Physiotherapy in the Management of Bronchiectasis. Annals,
20(July 2014), 205–219.
Nurarif, A.H., Kusuma, H. 2016. Asuhan Keperawatan Praktis Berdasarkan Penerapan Diagnosa Nanda, NIC,NOC dalam Berbagai Kasus. Mediaction : Jogjakarta
Tim Pokja SDKI DPP PPNI.2016. Standar Diagnosis Kperawatan Indonesia Definisi dan Indikator Diagnostik. PPNI : Jakarta
Tim Pokja SIKI DPP PPNI.2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi dan Tindakan Keperawatan. PPNI : Jakarta
Tim Pokja SLKI DPP PPNI.2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia Definisi dan Kriteria Hasil Kperawatan. PPNI : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai