Anda di halaman 1dari 7

1

ANALISA SINTESA GUIDED IMAGERY


PADA TN. C DI RUANG CEMPAKA 2
RSUD KARANGANYAR

Hari : Selasa
Tanggal : 8 Juni 2021
Jam : 12.05 WIB

A. KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan nyeri di perut bagian kanan
B. DIAGNOSA MEDIS
Post Appendisitis Akut
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nyeri akut b.d agen pencidera fisik

D. DATA YANG MENDUKUNG DIAGNOSA KEPERAWATAN

DS :
- Pasien mengatakan di perut bagian kanan
P : Nyeri saat digerakkan dan saat beraktivitas
Q : Seperti tertusuk-tusuk
R : Kepala
S : Skala 5
T : hilang-timbul
DO :
- Pasien mengeluh nyeri
- Pasien tampak meringis
- TTV :
TD : 120/90 mmHg
N : 97 x/mnt
S : 36 C
RR: 22 x/menit

2
E. DASAR PEMIKIRAN
Nyeri adalah suatu mekanisme pertahanan bagi tubuh yang timbul bila mana jaringan
sedang dirusak yang menyebabkan individu tersebut bereaksi dengan cara memindahkan
stimulus nyeri (Guyton & Hall, 2011 dalam Saifullah, 2015). Nyeri menurut Rospond
(2012) merupakan sensasi yang penting bagi tubuh. Sensasi penglihatan, pendengaran, bau,
rasa, sentuhan, dan nyeri merupakan hasil stimulasi reseptor sensorik, provokasi saraf-saraf
sensorik nyeri menghasilkan reaksi ketidaknyamanan, distress, atau menderita. Menurut
Handayani (2015) nyeri adalah kejadian yang tidak menyenangkan, mengubah gaya hidup
dan kesejahteraan individu.
Menurut Andarmoyo (2013) nyeri adalah ketidaknyamanan yang dapat disebabkan
oleh efek dari penyakit-penyakit tertentu atau akibat cedera. Sedangkan menurut Kozier &
Erb dalam Nurrahman (2012) mengatakan bahwa nyeri adalah sensasi yang tidak
menyenangkan dan sangat individual yang tidak dapat dibagi dengan orang lain

F.   PRINSIP TINDAKAN KEPERAWATAN

Tahap dalam melakukan tindakan guided imagery :


1. Tahap Pra interaksi
a. Melihat program terapi pasien
b. Mengecek urutan prosedur
c. Meyiapkan peralatan
2. Tahap Orientasi
a. Mencuci tangan
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
d. Memastikan identitas pasien
e. Menanyakan ketersediaan pasien
f. Menjaga privasi
3. Tahap Kerja
a. Atur posisi klien senyaman mungkin (duduk)
b. Anjurkan klien menutup mata dengan lembut

3
c. Anjurkan klien fokus pada pernapasan perut
d. Anjurkan klien menarik napas dalam dan perlahan
e. Anjurkan klien melanjutkan pernapasan dengan biarkan sedikit lebih dalam dan
lama
f. Anjurkan klien tetap fokus pada pernapasan dan pikirkan bahwa tubuh semakin
santai dan lebih santai
g. Anjurkan klien memikirkan bahwa seolah-olah pergi ke sebuah pegunungan yang
begitu sejuk dan merasa senang ditempat tersebut
h. Anjurkan klien napas pelan dan dalam untuk menghirup kesejukan pegunungannya
i. Anjurkan klien menikmati berada ditempat tersebut
j. Jika sudah selesai, maka anjurkan klien untuk membuka mata.
k. Posisikan pasien senyaman mungkin.
l. Setelah 1 menit ukur skala nyeri menggunakan Numerical Rating Scale (NRS).
4. Terminasi

a. Mengevaluasi respon pasien


b. Membereskan dan mencuci tangan
c. Melakukan dokumentasi

G. ANALISIS TINDAKAN
Prinsip yang mendasari penurunan nyeri oleh teknik guided imagery terletak pada
fisiologi sistem syaraf otonom yang merupakan bagian dari sistem syaraf perifer yang
mempertahankan homeostatis lingkungan internal individu. Pada saat terjadi pelepasan
mediator kimia seperti bradikinin, prostaglandin dan substansi, akan merangsang syaraf
simpatis sehingga menyebabkan vasokostriksi yang akhirnya meningkatkan tonus
otot yang menimbulkan berbagai efek seperti spasme otot yang akhirnya menekan
pembuluh darah, mengurangi aliran darah dan meningkatkan kecepatan metabolisme otot
yang menimbulkan pengiriman impuls nyeri dari medulla spinalis ke otak dan
dipersepsikan sebagai nyeri.

4
H. BAHAYA TINDAKAN YANG DILAKUKAN
Tindakan keperawatan teknik guided imagery tidak ada bahaya akibat tindakan ini
karena merupakan teknik relaksasi non farmakologi tanpa ada efek samping dari tindakan
yang dilakukan. Kendala : Klien tidak mampu berkonsentrasi saat melakukan teknik guided
imagery. Pencegahannya : Bantu klien agar dapat memfokuskan pikirannya dan melemaskan
otot-ototnya

I. TINDAKAN KEPERAWATAN LAIN YANG DILAKUKAN


Observasi:
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri

Terapeutik:

4. Berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri


5. Fasilitasi istirahat tidur

Edukasi:

6. Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri


7. Jelaskan strategi meredakan nyeri
8. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri

Kolaborasi:

1. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

J. HASIL YANG DIDAPATKAN SETELAH MELAKUKAN TINDAKAN


S : Klien mengatakan nyeri sedikit berkurang
P : Nyeri saat bergerak dan beraktivitas
Q : Seperti ditusuk-tusuk
R : perut bagian kanan
S : Skala 4
T : hilang timbul

5
O :Klien masih mengeluh nyeri
Klien masih tampak meringis

A: Nyeri akut b.d agen pencidera fisik belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi:
Observasi:
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri

Terapeutik:

4. Berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri


5. Fasilitasi istirahat tidur

Edukasi:

6. Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri


7. Jelaskan strategi meredakan nyeri
8. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri

Kolaborasi:

9. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

K. EVALUASI DIRI
Sebagai perawat sebelum melakukan tindakan kita harus membina hubungan
saling percaya antara perawat dengan pasien dan keluarga. Selama di lapangan, tidak
ada kesenjangan atau perbedaan yang berarti antara teori dan praktek.

6
L. DAFTAR PUSTAKA
Lestari Lorna Lolo1,Nensi Novianty.Pengaruh Pemberian Guided Imagery Terhadap
Skala Nyeri Pada Pasien Post Operasi Appendisitis Haripertama Di Rsud
Sawerigading Kota Palopo Tahun 2017. JURNAL FENOMENA KESEHATAN
Artikel Penelitian Volume 01 Nomor 01 Mei 2018 Halaman20-25.STIKes Kurnia
Jaya. Dikutip pada tangal 8 Juni 2021 ( https://stikeskjp-palopo.e-
journal.id/JFK/article/view/12/8 )
Andarmoyo, S. (2013). Konsep & Proses Keperawatan Nyeri. Jogjakarta:ar-Ruzz Media. (17
April 2018)
Affan Noverenta. 2013. Guided Imagery Untuk Megurangi Rasa Nyeri Saat Menstruasi
:Jurnal Ilmiah Psikologis Terapan (25 September 2017)
Awaloei,Mallo,Tomuka : Gambaran Cedera Kepala Yang Menyebabkan Kematian Di Bagian
Forensik Dan Medikolegal RSUP Prof. Dr.R.D.Kandou .Jurnal E-Clinic (Ecl),Volume 4,
Nomor 2 Juli-Desember 2016 (17 April 2018)
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta
Damanik R.P. 2011. Karakteristik Penderita Cedera Kepala Akibat Kecelakaan Lalu Lintas
Darat.Sumatra Utara(25 September 2017)
Dewi Kartikawati. 2013. Dasar - Dasar Keperawatan Gawat Darurat. Jakarta: Salemba
Medika
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 2015. Buku Saku Kesehatan Tahun 2015. Semarang
Disertasi. Bandung
Judha , M . d. (2012). Teori pengukuran nyeri & nyeri persalinan. Yogyakarta: Nuha Medika
Kartikawati , N.D. 2013. Buku Ajar Dasar Dasar keperawatan Gawat Darurat. Jakarta:
Salemba Medika
Nur A.E.S (2016). Efektivitas Pemberian Guided Imagery Terhadap Nyeri Disminore Pada
Remaja Di SMPN 03 Colomadu.Skripsi.Stikes Kusuma Husada Surakarta
Yessie M, Andra Saferi. 2013. Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta: NuhaMedika

Anda mungkin juga menyukai