KOMA UREMINKUM
ANGGOTA KELOMPOK
Kelompok 5
1. Helda Winasetya (011211005)
2. Aprillia Dwi Wahyu K.(011211022)
3. Melly Irmawati (011211029)
4. Evi Fernikasari (011211053)
5. Adinda Putri Meisya H (011211057)
6. Putra Bayu Aji (011211063)
7. Candra Ariesta Yoga (011211064)
DEFINISI
• Ensefalopati terjadi karena adanya suatu kelainan dalam struktur anatomi listrik dan fungsi kimia
yang berubah.Selain itu juga adanya keracunan jaringan otak, racun ini dapat di produksi dalam
tubuh, misalnya dari hati/gagal ginjal, atau mungkin sengaja (keracunan alcohol/penyalahgunaan
narkoba) atau tidak sengaja tertelan (keracunan karbon monoksida, obatobatan, zat beracun).
MANIFESTASI KLINIS
•a.Identitas Klien Meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa, nama orangtua, alamat, tanggal masuk rumah sakit,
nomor register, tanggal pengkajian, dan diagnosa medis.
•b.Identitas Penanggung JawabMeliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, hubungan dengan anak, alamat,
keadaan kesehatan.
•c.Riwayat Kesehatan1)Keluhan utama2) Riwayat kesehatan sekarang 3) Riwayat kesehatan dahulu 4) Riwayat kesehatan keluarga
•d.Pemeriksaan Penunjang1.)Pemeriksaan ginjal, seperti kadar urea darah dan keratinin.2.)Pemeriksaan kadar elektrolit darah
untuk melihat adanya gangguan pada elektrolit atau tidak.3.)Pemeriksaan darah lengkap untuk melihat jumlah sel darah putih
atau leukosit dalam urine yang menjadi pertanda infeksi.4.)CT Scan atau MRI untuk mendeteksi adanya kerusakan atau kelainan
otak.5.)Tes electroencephalogram (EEG) atau rekam otak untuk mengukur aktivitas listrik di otak.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
•P
enurunan kapasitas adaptif intrakranial berhubungan dengan gangguan
metabolisme (ensefalopati uremikum) (D.0066)
• 2.Nyeri kronis berhubungan dengan gangguan fungsi metabolik (D.0078)
• 3.Termoregulasi tidak efektif berhubungan dengan stimulasi pusat termoregulasi
hipotalamus (D. 0149)4.Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
(D.0056)
no DIAGNOSA LUARAN INTERVENSI
1. Penurunan Kapasitas adaptif Manajemen peningkatan tekanan intrakrnial (I. 09325)
kapasitas intrakranial (L.06049) Observasi
adaptif Setelah di lakukan tindakan 1. Identifikasi penyebab TIK (mis. Lesi, gangguan metabolisme, edema serebral)
intrakranial keperawatan selama 1x24 2. Monitor tanda/gejala peningkatan TIK (mis. Tekanan darah meningkat, tekanan
berhubungan jam diharapkan kapasitas nadi melebar, bradikardia, pola nafas ireguler, kesadaran menurun)
dengan adaptif intrakranial 3. Monitor MAP (Mean Arterial Pessure)
gangguan meningkat dengan kriteria
metabolisme 4. Monitor ICP (Intra Cranial pressure), jika tersedia
hasil:
(ensefalopati 5. Monitor gelombang ICP
uremikum) Tingkat kesadaran Terapeutik
(D.0066) meningkat
6. Minimalkan stimulus dengan menyediakan lingkungan yang tenang
Fungsi kognitif
7. Berikan posisi semi fowler
meningkat
8. Cegah terjadinya kejang
Sakit kepala menurun
9. Hindari pemberian cairan IV hipotonik
Gelisah menurun 10. Atur ventilator agar PaCO2 optimal
Tekanan darah membaik 11. Pertahankan suhu tubuh normal
Tekanan nadi membaik Kolaborasi
Bradikardi membaik 12. Kolaborasi pemberian sedasi dan antik konvulsan, jika perlu
Tekanan intrakranial 13. Kolaborasi pemberian diuretik osmosis, jika perlu
membaik
no DIAGNOSA LUARAN INTERVENSI
2. Nyeri kronis Tingkat nyeri (L.08066) Manajemen nyeri (I. 08238)
berhubungan Setelah dilakukan asuham Observasi
dengan keperawatan selama 1x24 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
gangguan fungsi jam diharapkan tingkat
metabolik nyeri menurun dengan 2. Identifikasi skala nyeri
(D.0078) kriteria hasil : 3. Identifikasi respons nyeri non verbal
1. Keluhan nyeri 4. Identifikasi faktor yang memperberat dan mengurangi nyeri
menurun
5. Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
2. Sikap protektif
menurun Terapeutik
3. Gelisah menurun 6. Berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hipnosis, akupuntur, terapi
musik, biofeedback, terapi pijat, aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin,
4. Frekuensi nadi terapi bermain)
membaik
7. Kontrol lingkungan yang mempeeberat rasa nyeri
5. Pola nafas membaik
8. Fasilitasi istirahat tidur
6. Tekanan darah
Edukasi
membaik
9. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
7. Fokus membaik
10. Jelaskan strategi meredakan nyeri
8. Fungsi berkemih
membaik 11. Anjurkan monitor nyeri secara mandiri
12. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
13. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
14. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
No DIAGNOSA LUARAN INTERVENSI