Anda di halaman 1dari 5

B.

ANALISIS DATA

2. ANALISA DATA

Tabel 1. Analisa data asuhan keperawatan pada Ny. S dengan prioritas masalah
Gangguan Pola Tidur kebutuhan dasar tidur di Lingkungan VI Sari Rejo Medan
Polonia.

No. Data Etiologi Masalah Keperawatan

1. DS :

-DO :

- Wajah Ny.S tampak lelah.

- Sering Menguap - Daerah sekitar mata terlihat kehitaman. – Pasien terlihat


menahan sakit kepala.

- Perhatian terpecahpecah.

Lansia

Penurunan fisiologi tidur


Penurunan elastisitas pembuluh darah

Hipertensi

Gangguan Pola Tidur Gangguan Pola Tidur

2. DS :

- Ny. S mengatakan kurang mengetahui informasi kesehatan. –Ny. S


mengatakan tidak mengetahui penyebab penyakitnya. –Ny. S mengatakan
tidak pernah ke pelayanan kesehatan.

Kemiskinan

Tidak pernah ke pelayanan kesehatan

Defisiensi pengetahuan terkait penyakitnya.

Defisiensi Pengetahuan.

N Sign / Symptom Etiology


O Problem
1 DS : : Ny. S mengatakan susah Dispnea Gangguan
tidur,tidak nyenyak, sulit untuk
Penyapihan
memulai tidur, sulit untuk
melanjutkan tidur jika sudah Ventilator
terbangun dan sering ngantuk pada
siang hari, hanya dapat tidur selama 3
jam.
 Pasien Wajah Ny.S tampak lelah
Pasien terlihat kesulitan bernafas
 Frekuensi Nafas 26x/menit
 TD (158/112)
2 DS : klien mengatakan nyeri dada serasa Gangguan Nyeri Akut
nyeri angina pectoris Penyapihan
Ventilator
DO:
 pasien terlihat meringis kesakitan.
 Pasien Mengalami diaporesis,
 Pasien pucat,
 Frekuensi Nadi (118)

DIAGNOSA KEPERAWATAN
A. Diagnosa keperawatan I
Gangguan Penyapihan Ventilator berhubungan dengan adanya dispnea di tandai
dengan nafas melalui bibir, frekuensi nafas meningkat.

Gangguan Penyapihan Ventilator adalah ketidakmampuan beradaptasi


dengan pengurangan bantuan ventilator mekanik yang dapat menghambat dan
memperlama proses penyapihan. (SDKI,2017).
Tujuan yang di harapkan:
1. Proses Pernafasan kembali normal
2. Frekuensi nafas normal
3. Tidak terjadi komplikasi penyakit lain

INTERVENSI & IMPLEMENTASI


Intervensi Implementasi
1. Observasi tanda tanda vital 1. Meobservasi tanda tanda vital
2. Monitor pola napas 2. Memonitor pola napas
3. Monitor bunyi napas tambahan 3. Memonitor bunyi napas tambahan
4. Pertahankan kepatenan jalan napas 4. Mempertahankan kepatenan
dengan head-tilt, dan chin-lift jalan
napas dengan head-tilt, dan chin-lift
5. Posisikan semi-fowler atau fowler
6. Berikan minum hangat 5. Memposisikan semi-fowler atau
fowler
7. Lakukan fisioterapi dada
6. Memberikan minum hangat
8. Berikan oksigen jika perlu
7. Melakukan fisioterapi dada
9. Manajemen jalan napas
8. Memberikan oksigen jika perlu
9. Memanajemen jalan napas

EVALUASI
Setelah membantu klien melakukan evaluasi: klien mampu mengontrol jalan
pernapasan

B. Diagnosa keperawatan II
Nyeri akut angina pectoris berhubungan dengan peningkatan frekuensi nadi
ditandai dengan kondisi pasien yang pucat, dan meringis.

Nyeri akut adalah pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan


dengan kerusakan jaringan actual atau fungsional dengan onset mendadak atau
lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3
bulan. (SDKI,2017)
Tujuan yang diharapkan :
1. Rasa nyeri di dada akan berkurang
2. Frekuensi nadi normal
3. Tidak terjadi komplikasi penyakit lain

INTERVENSI & IMPLEMENTASI


Intervensi Implementasi
1. Observasi tanda tanda vital 1. Mengbservasi tanda tanda vital
2. Identifikasi lokasi, 2. Mengidentifikasi lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
kualitas, dan intensitas nyeri dan intensitas nyeri
3. Identifikasi skala nyeri 3. Mengidentifikasi skala nyeri
4. Identifikasi respon nyeri non 4. Mengidentifikasi respon
verbal 5. Identifikasi faktor yang nyeri non verbal
memperberat dan memperingan nyeri 5. Mengidentifikasi faktor
6. Identifikasi pengaruh yang memperberat dan
nyeri pada memperingan nyeri 6. Mengidentifikasi
kualitas hidup pengaruh nyeri pada kualitas hidup
7. Berikan teknik nonfarmakologis 7. Memberikan teknik
8. Kontrol lingkungan yang nonfarmakologis
memperberat 8. Mengontrol lingkungan
nyeri yang
9. Fasilitasi istirahat dan tidur memperberat nyeri
10. Pertimbangkan jenis dan 9. Memfasilitasi istirahat dan tidur
sumber nyeri dalam pemilihan
10. Mempertimbangkan jenis dan
strategi meredekan nyeri
sumber nyeri dalam pemilihan strategi
meredekan nyeri
EVALUASI
Setelah membantu klien melakukan evaluasi: nyeri dada pasien berkurang dan
frekuensi nadi kembali normal

Anda mungkin juga menyukai