Anda di halaman 1dari 16

PHILOSOPHY AND THEORY OF

TRANSPERSONAL CARING
JEAN WATSON
Dibuat oleh :

1. YOSUA ABUNO ( 2314201141 )


2. DESWITA PRAYSI KANDATI ( 2314201079 )
3. GADIS YUKARI WALUKOW ( 2314201115 )
4. PUTRI ANGGRIANI ASNAWI ( 2314201005 )
Latar Belakang
Melalui kontribusinya dalam praktik, Jean Watson
juga menjadi Dekan Keperawatan di Universitas
Colorado, Pusat Ilmu Kesehatan. Dalam karirnya,
Watson mengumpulkan enam gelar kehormatan
melalui penelitiannya di bidang kepedulian manusia
dan hubungan interpersonal. Teorinya tahun 1988,
model kepedulian transpersonal, menguraikan
sebagian besar kontribusinya dalam keperawatan.
Pembahasan
A B
PENDAPAT PENULIS LAIN MASALAH YANG DIATASI
TENTANG TEORI OLEH TEORI
C D
DESKRIPSI TEORI DESKRIPSI EMPAT META-
PARADIKA

E F
PENALARAN INDUKTIF BAGAIMANA TEORI AKAN
MEMANDU TINDAKAN
KEPERAWATAN
PENDAPAT PENULIS LAIN TENTANG TEORI
Saat ini, orang melihat perawat sebagai
profesional. Berdasarkan analogi ini, para kritikus
menentang teori Watson dengan mengatakan bahwa
model transpersonalnya mengikuti narasi feminis, yang
menyulitkan orang untuk mengukur kontribusi profesi
terhadap praktik keperawatan. Fokus teori ini pada
“orang”, sebagai faktor utama yang memberikan
perawatan, juga merupakan dasar lain yang digunakan
beberapa kritikus untuk menentang temuan model
tersebut. Mereka mengatakan demikian karena
Watson mengembangkan teorinya dalam konteks
kelemahan dan penyakit, sehingga menyulitkan
praktisi untuk menggunakannya dalam disiplin
keperawatan yang lebih luas, seperti kesehatan
komunitas.
MASALAH YANG
DIATASI OLEH TEORI
Tujuan ini berasal dari periode yang
panjang ketika profesi tersebut tidak
memiliki kerangka kerja untuk
mendukung dan menentukan kualitas
layanan kesehatan. Oleh karena itu,
praktik keperawatan telah
menggunakan teori transpersonal
untuk mengefektifkan pelayanan
kesehatan.
DESKRIPSI
TEORI
Watson mengatakan teori transpersonal
berkembang berdasarkan sepuluh faktor
“karatif”. Faktor pertama melibatkan praktik
cinta dan kebaikan dalam hubungan pasien-
perawat. Faktor kedua mencakup kehadiran
otentik dalam proses pemberian perawatan
dan dunia subjektif pasien dan
perawat. Faktor “karatif” ketiga dan keempat
mendorong orang untuk melampaui “ego diri”
dan mengembangkan hubungan saling
percaya, otentik, dan penuh perhatian.
Relatifnya, faktor “karatif” keempat dan kelima mendorong
perawat untuk menunjukkan dukungan ketika mereka
mengungkapkan perasaan mereka. Konsep tersebut juga
mendorong masyarakat untuk kreatif dalam proses
pemberian perawatan. Konsep ketujuh mengharuskan
perawat untuk terlibat dalam pengalaman belajar-mengajar
yang sejati, yang menunjukkan keutuhan dan
makna. Konsep kedelapan mendorong perawat untuk
menciptakan lingkungan yang mendukung dimana
penyembuhan dapat terjadi. Konsep ini memberi dorongan
pada konsep “carative” kesembilan, yang memungkinkan
perawat untuk memberikan kebutuhan dasar kepada
pasiennya dalam lingkungan penyembuhan yang
“mendukung”. Faktor “carative” yang terakhir mendorong
pengasuh untuk menerima dimensi “misterius” dari proses
pemberian perawatan. Dengan kata lain, pengasuh harus
menerima hasil spiritual, mukjizat, dan hasil non-ilmiah
lainnya selama proses pemberian perawatan.
DESKRIPSI EMPAT META-PARADIKA
Manusia :
Teori transpersonal memandang manusia sebagai penggerak utama
model transpersonal.
Kesehatan :
Kesehatan adalah tujuan dari teori transpersonal.
Masyarakat :
Watson mengapresiasi masyarakat sebagai kerangka kontekstual
untuk asuhan keperawatan.
Keperawatan :
Model transpersonal mengakui perlunya meningkatkan kesehatan
manusia yang baik.
PENALARAN INDUKTIF
Teori transpersonal merupakan teori deduktif
karena Watson mengembangkannya sebagai
human-based care. Oleh karena itu, perawat
dan pasien merupakan pemain utama dalam
teori transpersonal. Teori transpersonal
memberikan kesempatan bagi kedua belah
pihak untuk berinteraksi dan belajar satu sama
lain.
BAGAIMANA TEORI AKAN MEMANDU
TINDAKAN KEPERAWATAN

• Gessner (2011) mengatakan hal ini meningkatkan


proses pengembangan kurikulum dengan menyisipkan
tema kepedulian dan altruisme dalam asuhan
keperawatan untuk menciptakan kursus berbasis
konten.
• Gessner (2011) mengatakan teori transpersonal telah
menciptakan pergeseran model dalam bidang
keperawatan. Ia mengatakan pergeseran ini telah
mengubah asuhan keperawatan dari model behavioris
menjadi model humanistik.
PENUTUP
Kesimpulan
Teori transpersonal lebih jelas daripada konsisten. Watson
dengan jelas mendefinisikan seluruh konsep dan subkonsep
yang mendasari teori tersebut. Dia juga menjelaskan
bagaimana mereka berhubungan satu sama lain. Berbeda
dengan menggunakan kata-kata rumit, ahli teori juga
menggunakan bahasa “biasa” untuk menjelaskan fenomena
penting dalam teorinya. Dia juga menunjukkan
kecenderungan kuat terhadap ekspresi metaforis, yang
menyoroti pesan moral dan etika di balik teori
transparansi. Terakhir, masyarakat tidak perlu membaca
penjelasan teoritikus berulang kali untuk memahami
maksudnya. Oleh karena itu, teori transpersonal adalah
jelas.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai