Anda di halaman 1dari 31

PEMERIKSAAN REFLEKS PATELLA PADA IBU HAMIL

Nilai
No. Aspek Yang Dinilai Bobot BxN
(0-2)
A Fase pra interaksi
Membaca catatan keperawatan 2
Menyiapkan alat 3
Mencuci tangan 3
B Fase Orientasi
Memberi salam 2
Memperkenalkan diri 2
Menjelaskan tujuan : Pemeriksaan refleks patella adalah
pengetukan pada tendon patella menggunakan refleks hammer
untuk mengetahui refleks patella positif atau negatif. Bila hasil
4
negatif berarti kemungkinan ibu mengalamikekurangan vit B1
atau bila refleks negatif pad ibu hamil dengan pre eklamsi maupun
eklamsia maka ibu tersebut tidak boleh diberikan MgSO4
Menjelaskan langkah prosedur 4
Menanyakan kesiapan pasien 3
C Fase Kerja

Memasang sampiran / menjaga privacy pasien 10

Mintalah klien berbaring telentang dengan santai 10


Letakkan tangan pemeriksa di belakang lutut 10
Fleksikan tungkai klien pada sendi lutut 10
Ketuklah pada tendon muskulus kuadriseps femoris di bawah
20
patella
D Fase Terminasi
Melakukan evaluasi tindakan 3
Menyampaikan rencana tindak lanjut 3
Merapikan alat dan berpamitan 3
E Penampilan selama tindakan
Ketenangan 2
Melakukan komunikasi terapeutik 2
Menjaga keamanan pasien 2
Menjaga keamanan perawat 2
100

Skor nilai = 0-2 Catatan : (2 : dilakukan dengan sempurna, 1: dilakukan kurang sempurna, 0 : tidak
dilakukan )
Masing-masing nilai (BxN) pada poin A sampai E dijumlahkan, kemudian hasil penjumlahan
dibagi 2.
FORMAT PENILAIAN PROSEDUR PEMERIKSAAN IVA (INSPEKSI VISUAL ASETAT)

No. Aspek Yang Dinilai Bobot Nilai (0-2) BxN


A Fase pra interaksi
Membaca catatan keperawatan 2
Menyiapkan alat (bahan larutan asam asetat, untuk membuat
asam asetat 3% dengan cara mengambil 1 bagian cuka dapur 2
dicampur dengan 7 bagian air)
Mencuci tangan 3
B Fase Orientasi
Memberi salam 2
Memperkenalkan diri 2
Menjelaskan tujuan 2
Menjelaskan langkah prosedur 2
Menanyakan kesiapan pasien 2
C Fase Kerja
Menjaga privasi pasien 2

Menganjurkan pasien dalam posisi litotomi, perineum tepat 2


di tepi meja, kaki berada pada pijakan
Memakai sarung tangan steril 2

Melakukan inspeksi daerah vulva (melihat adanya lesi kulit, 3


massa dan discharge vagina)
Memilih spekulum dan memasang sekrupnya 2
Membuka bibir vagina 2
Meminta pasien untuk mengambil nafas dalam 2
Memasukkan spekulum dengan kondisi tertutup dengan 3
tangan kanan

Menampilkan portio dengan membuka spekulum, 3


mengoreksi lampu penerangan di belakang pemeriksa
Menggerakkan spekulum ke atas dan ke bawah bila portio 2
belum terlihat
Mengunci spekulum 2
Melakukan inspeksi daerah portio dan serviks 5

Membersihkan portio dari lendir, eksudat atau darah 4


menggunakan lidi kapas
Mencelupkan lidi kapas ke dalam larutan asam asetat 3-5% 3
Mengusap seluruh permukaan portio searah jarum jam
menggunakan lidi kapas yang telah dibasahi larutan asam 6
asetat 3-5% kemudian ditunggu 1-2 menit
Melakukan inspeksi seluruh permukaan portio secara teliti 5
dengan menggunakan lampu sorot
Melepaskan spekulum setelah mengendurkan sekrup yang 5
terkunci
Meletakkan spekulum pada tempatnya 5
Membersihkan vulva dengan desinfektan 5
Memberi penjelasan tentang hasil pemeriksaan dan apa yang
harus dilakukan oleh pasien:
IVA negatif jika serviks normal, permukaan epitel licin dan
tidak ada reaksi acetowhite (terlihat bercak putih)

IVA positif jika terlihat acetowhite (terlihat bercak putih).


4
Semakin putih, tebal dan ukuran yang besar dengan tepi
yang tumpul maka semakin berat derajat kelainan.

Kanker serviks jika terlihat gambaran pertumbuhan massa


seperti kembang kol, kemungkinan ditemukan jaringan
nekrotik, rapuh, mudah berdarah dengan gambaran putih
yang keras.
D Fase terminasi
Melakukan evaluasi tindakan 3
Menyampaikan rencana tindak lanjut 3
Merapikan alat dan berpamitan 2
E Penampilan selama tindakan
Ketenangan 2
Melakukan komunikasi terapeutik 2
Menjaga keamanan pasien 2
Menjaga keamanan perawat 2
100

Skor nilai = 0-2 Catatan : (2 : dilakukan dengan sempurna, 1: dilakukan kurang sempurna, 0 : tidak
dilakukan )
Masing-masing nilai (BxN) pada poin A sampai E dijumlahkan, kemudian hasil penjumlahan dibagi 2.
FORMAT PENILAIAN PROSEDUR PEMERIKSAAN PAP SMEAR

No. Aspek Yang Dinilai Bobot Nilai (0-2) BxN

A Fase pra interaksi


Membaca catatan keperawatan 2
Menyiapkan alat 2
Mencuci tangan 3
B Fase Orientasi
Memberi salam 2
Memperkenalkan diri 2
Menjelaskan tujuan 2
Menjelaskan langkah prosedur 2
Menanyakan kesiapan pasien 2
C Fase Kerja
Mengoreksi posisi pasien (perineum tepat di tepi 2
meja, kaki pada pijakan)
Memakai sarung tangan steril secara aseptik
2
(melepas cincin, jam, dll)
Inspeksi daerah vulva (melihat adanya lesi kulit, 2
massa, discharge dari vagina)

Melakukan vulva higiene 2

Memilih spekulum dan memasang sekrupnya 4

Membuka bibir vagina 3

Memasukkan spekulum dalam keadaan tertutup 5


dengan tangan kanan
Menampilkan portio dengan membuka
spekulum, mengoreksi penerangan lampu (bila 3
perlu)
Menggerakkan spekulum ke atas dan ke bawah
3
bila portio belum terlihat
Mengunci speculum 3

Melaporkan kondisi portio dan serviks 4

Membersihkan portio dari lendir/ eksudat/ darah


4
menggunakan lidi kapas
Mengambil bahan endoserviks dengan
cytobrush, pengambilan dengan lidi kapas 5
(cotton bud).
Mengambil bahan ektoserviks dengan spatula
Ayre ( ujung yang pendek) dimasukkan ke
dalam endoserviks sedalam mungkin, dimulai 5
dari arah jam 12 dan diputar 360̊searah jarum
jam
Membuat apusan : mengoleskan spatula pada
kaca objek bersih dengan membentuk sudut 45̊ 5
satu kali usapan, diberi label identitas pasien

Memfiksasi sediaan (dalam 10-15 detik) dengan


6
Alkohol 95%

Melepaskan spekulum setelah mengendurkan


3
sekrup yang terkunci

Meletakkan spekulum pada tempatnya 2

Membersihkan vulva dengan desinfektan 2

Memberi penjelasan pada pasien tentang


kemungkinan efek samping tindakan yang dapat 2
terjadi dan apa yang harus dilakukan pasien

D Fase terminasi
Melakukan evaluasi tindakan 3
Menyampaikan rencana tindak lanjut 3
Merapikan alat dan berpamitan
2
E Penampilan selama tindakan
Ketenangan 2
Melakukan komunikasi terapeutik 2

Menjaga keamanan pasien 2


Menjaga keamanan perawat 2
100

Skor nilai = 0-2 Catatan : (2 : dilakukan dengan sempurna, 1: dilakukan kurang sempurna, 0 :
tidak dilakukan )
Masing-masing nilai (BxN) pada poin A sampai E dijumlahkan, kemudian hasil penjumlahan
dibagi 2.
FORMAT PENILAIAN PROSEDUR PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI)

No. Aspek Yang Dinilai Bobot Nilai (0-2) BxN

A Fase pra interaksi


Membaca catatan keperawatan 2
Menyiapkan alat 2
Mencuci tangan 3
B Fase Orientasi
Memberi salam 2
Memperkenalkan diri 2
Menjelaskan tujuan 2
Menjelaskan langkah prosedur 2
Menanyakan kesiapan pasien 2
C Fase Kerja
Menganjurkan pasien berdiri di depan cermin lalu 4
buka pakaian bagian atas
Mengamati dengan teliti payudara dimuka cermin
dengan kedua tangan lurus kebawah. Amati apabila
ada penebalan kulit, pengerutan kulit, penarikan
6
puting susu, benjolan atau perubahan bentuk dan
ukuran pada payudara (payudara kanan dan kiri
secara normal tidak persis sama)
Menganjurkan pasien mengangkat kedua lengan
keatas sampai kedua tangan berada di belakang 6
kepala. Perhatikan apakah ada bejolan atau
perubahan bentuk payudara.
Menganjurkan pasien mengangkat lengan kiri,
rabalah payudara kiri dengan telapak tangan kanan
6
dengan jari-jari yang dirapatkan yang sudah
memakai baby oil.
Lakukan gerakan memutar dengan tekanan lembut
tetapi mantap dimulai dari pinggir atas (posisi jam
12) dengan mengikuti arah jarum jam bergerak 6
ketengah kearah putting susu. Ulangi gerakan ini
paling sedikit 3 kali.
Menganjurkan pasien mengangkat lengan kanan,
rabalah payudara kanan dengan telapak tangan kiri
dengan jari-jari yang dirapatkan yang sudah
memakai baby oil. Lakukan gerakan memutar
dengan tekanan lembut tetapi mantap dimulai dari 6
pinggir atas (posisi jam 12) dengan mengikuti arah
jarum jam bergerak ketengah kearah putting susu.
Ulangi gerakan ini paling sedikit 3 kali. Payudara
bagian bawah yang terasa agak kencang adalah
normal.
Menganjurkan pasien untuk memencet pelan-pelan
daerah sekitar puting susu pada kedua payudara dan
6
amatilah apakah keluar cairan yang tidak
normal/tidak biasa.
Menganjurkan pasien berbaring dan letakan bantal
kecil dibawah bahu. Letakan tangan kiri dibawah 6
kepala.
Meraba seluruh permukaan payudara kiri dengan
gerakan memutar mulai dari pinggir atas bergerak 6
ketengah kearah puting susu.

Menganjurkan pasien meletakkan tangan kanan


dibawah kepala dan meraba seluruh permukaan
payudara kanan dengan gerakan memutar mulai dari 6
pinggir atas bergerak ketengah kearah puting susu.
Perhatikan bila ada benjolan yang mencurigakan.
Berilah perhatian khusus pada seperempat bagian
payudara sebelah luar atas karena daerah tersebut
banyak ditemukan tumor payudara.
Hal-hal umum yang harus diperhatikan:
Teraba benjolan
Penebalan kulit
Perubahan ukuran dan bentuk pada payudara 9
Pengerutan kulit
Keluar cairan dari puting susu
Penarikan putting susu
Nyeri
Pembengkakan lengan atas
Teraba benjolan pada ketiak atau leher
D Fase terminasi
Melakukan evaluasi tindakan 3
Menyampaikan rencana tindak lanjut 3
Merapikan alat dan berpamitan
2
E Penampilan selama tindakan
Ketenangan 2
Melakukan komunikasi terapeutik 2

Menjaga keamanan pasien 2


Menjaga keamanan perawat 2
100

Skor nilai = 0-2 Catatan : (2 : dilakukan dengan sempurna, 1: dilakukan kurang sempurna, 0 : tidak
dilakukan )
Masing-masing nilai (BxN) pada poin A sampai E dijumlahkan, kemudian hasil penjumlahan dibagi
2.
FORMAT PENILAIAN PROSEDUR KONSELING ALAT KONTRASEPSI

No. Aspek Yang Dinilai Bobot Nilai BxN


(0-2)

A Fase pra interaksi


Membaca catatan keperawatan 2
Menyiapkan alat 2
Mencuci tangan 3
B Fase Orientasi
Memberi salam 2
Memperkenalkan diri 2
Menjelaskan tujuan 2
Menjelaskan langkah prosedur 2
Menanyakan kesiapan pasien 2
C Fase Kerja
Memberikan penjelasan kepada calon
akseptor tentang alat kontrasepsi, macam-
macam kontrasepsi,keuntungan, 22
kerugian,cara dan waktu
pemasangan,pelepasan
Memberikan kesempatan bertanya kepada
15
calon akseptor
Mempersilakan akseptor untuk memilih alat
15
kontrasepsi yang di inginkan
Membuat kesepakatan waktu pemasangan
15
alat kontrasepsi
D Fase Terminasi
Melakukan evaluasi tindakan 3
Menyampaikan rencana tindak lanjut 3
Merapikan alat dan berpamitan
2
E Penampilan selama tindakan
Ketenangan 2
Melakukan komunikasi terapeutik 2

Menjaga keamanan pasien 2


Menjaga keamanan perawat 2
100
Skor nilai = 0-2 Catatan : (2 : dilakukan dengan sempurna, 1: dilakukan kurang sempurna, 0
: tidak dilakukan )
Masing-masing nilai (BxN) pada poin A sampai E dijumlahkan, kemudian hasil
penjumlahan dibagi 2.
FORMAT PENILAIAN PROSEDUR PEMASANGAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)

No. Aspek Yang Dinilai Bobot Nilai (0-2) BxN


A Fase pra interaksi
Membaca catatan keperawatan 2
Menyiapkan alat 2
Mencuci tangan 3
B Fase Orientasi
Memberi salam 2
Memperkenalkan diri 2
Menjelaskan tujuan 2
Menjelaskan langkah prosedur 2
Menanyakan kesiapan pasien 2
C Fase Kerja
Berikan informasi tentang jenis kontrasepsi
AKDR, resiko, keuntungan dan bagaimana cara
kerja, kemudian jelaskan kemungkinan efek 2
samping dan masalah kesehatan lain yang
mungkin akan dialami.
Anamnesa
Lakukan anamnesa secara cermat untuk
memastikan tidak ada masalah kondisi kesehatan
sebagai pemakai AKDR. Tanyakan riwayat
kesehatan pasien: Tanggal haid terakhir, lama
haid, pola perdarahan haid
*Paritas dan riwayat persalinan yang terakhir 2
* Riwayat kehamilan ektopik
* Nyeri yang hebat setiap haid
* Anemia yang berat (Hb < 9 gr %)
* Riwayat infeksi sistem genital
atau infeksi panggul
* Berganti – ganti pasangan
* Kanker serviks
Pemeriksaan area genitalia
Menganjurkan pasien untuk mengosongkan 1
kandung kencingnya dan mencuci kemaluannya
menggunakan sabun
Membantu pasien naik ke meja pemeriksaan 1

Palpasi daerah perut dan periksa apakah ada nyeri,


benjolan atau kelainan lainnya didaerah supra 2
pubik
Kenakan kain penutup pada pasien untuk
2
pemeriksaan panggul

Atur lampu yang terang untuk melihat serviks 2

Pakai sarung tangan steril, atur peralatan yang


2
diletakkan dalam wadah steril

Lakukan inspeksi pada Genitalia Eksterna 2


Palpasi kelenjar Skene dan Bartolini, amati
2
adanya nyeri atau ”discharge”
Masukkan Spekulum vagina kemudian lakukan
pemeriksaan spekulum :
- Periksa adanya lesi atau keputihan pada vagina
- Inspeksi serviks
2
Bila ada sekret vagina yang mencurigakan,
dilakukan pemeriksaan spesimen. Bila tidak,
dilakukan pembersihan vagina, porsio dan
sekitarnya dengan kassa dan larutan betadine
Keluarkan spekulum dengan hati-hati dan
letakkan kembali pada tempat semula dengan
2
tidak menyentuh peralatan lain yang belum
digunakan
Lakukan pemeriksaan bimanual : Pastikan
gerakan serviks bebas, tentukan besar dan posisi
2
uterus, pastikan tidak ada kehamilan dan pastikan
tidak ada infeksi atau tumor pada adneksa
Celupkan sarung tangan kedalam larutan klorin
0,5% kemudian buka dan rendam dalam keadaan 2
terbalik
Proses pemasangan AKDR

Jelaskan proses pemasangan AKDR dan apa yang


2
akan pasien rasakan pada saat proses pemasangan
dan setelah pemasangan dan persilahkan pasien
untuk mengajukan pertanyaan
Masukkan lengan AKDR Cu T380A di dalam
2
kemasan sterilnya

Pakailah sarung tangan steril yang baru 2

Pasanglah spekulum vagina untuk melihat serviks,


Usap vagina dan serviks dengan larutan antiseptik 2
2 sampai 3 kali

Jepit serviks dengan tenakulum secara hati-hati 2


Masukkan sonde uterus dengan teknik “Tidak
menyentuh” (no touch tehnique) yaitu secara hati-
hati memasukkan sonde ke dalam kavum uteri 2
dengan sekali masuk tanpa menyentuh dinding
vagina ataupun bibir spekulum
Tentukan posisi dan kedalaman kavum uteri dan
2
keluarkan sonde
Ukur kedalaman kavum uteri pada tabung inserter
yang masih berada di dalam kemasan sterilnya
2
dengan menggeser leher biru pada tabung inserter,
kemudian buka seluruh plastik penutup kemasan
Angkat tabung AKDR dari kemasannya tanpa
menyetuh permukaan yang tidak steril, hati-hati 2
jangan sampai pendorongnya terdorong
Pegang tabung AKDR dengan leher biru dalam
posisi horisontal (sejajar lengan AKDR).
Sementara melakukan tarikan hati-hati pada
3
tenakulum, masukkan tabung inserter ke dalam
uterus sampai leher biru menyentuh serviks atau
sampai terasa adanya tahanan.
Pegang serta tahan tenakulum dan pendorong
2
dengan satu tangan
Lepaskan lengan AKDR dengan menggunakan
teknik withdrawl yaitu menarik keluar tabung
2
inserter sampai pangkal pendorong dengan tetap
menahan pendorong
Keluarkan pendorong, kemudian tabung inserter
didorong kembali ke serviks sampai leher biru 2
menyentuh serviks atau terasa adanya tahanan

Keluarkan sebagian dari tabung inserter dan


2
gunting benang AKDR kurang lebih 3-4 cm

Keluarkan seluruh tabung inserter, buang ke


2
tempat sampah terkontaminasi
Lepaskan tenakulum dengan hati-hati, rendam
2
dalam larutan klorin 0,5%
Periksa serviks dan bila ada perdarahan dari
tempat bekas jepitan tenakulum, tekan dengan 2
kasa selama 30-60 detik
Keluarkan spekulum dengan hati-hati, rendam
2
dalam larutan klorin 0,5%
Celupkan kedua tangan yang masih memakai
sarung tangan kedalam larutan klorin 0,5%, buka
2
dalam keadaan terbalik dan rendam dalam klorin
0,5%

Cuci tangan dengan air dan sabun 2

Pastikan pasien tidak mengalami kram hebat dan


amati selama 15 menit sebelum memperbolehkan 2
pasien pulang

D Fase Terminasi
Melakukan evaluasi tindakan 2
Menyampaikan rencana tindak lanjut 2
Merapikan alat dan berpamitan 2
E Penampilan selama tindakan
Ketenangan 2
Melakukan komunikasi terapeutik 2
Menjaga keamanan pasien 2
Menjaga keamanan perawat 2
100

Skor nilai = 0-2 Catatan : (2 : dilakukan dengan sempurna, 1: dilakukan kurang sempurna, 0 :
tidak dilakukan )
Masing-masing nilai (BxN) pada poin A sampai E dijumlahkan, kemudian hasil penjumlahan
dibagi 2.
FORMAT PENILAIAN PROSEDUR PEMASANGAN KONDOM PRIA

Bobot Nilai (0-2) BxN


No. Aspek Yang Dinilai

A Fase pra interaksi


Membaca catatan keperawatan 2
Menyiapkan alat 2
Mencuci tangan 3
B Fase Orientasi
Memberi salam 2
Memperkenalkan diri 2
Menjelaskan tujuan 2
Menjelaskan langkah prosedur 2
Menanyakan kesiapan pasien 2
C Fase Kerja
Memberikan penjelasan kepada calon
akseptor tentang alat kontrasepsi 8

Jelaskan cara pemasangan kondom


8
latex dengan benar dan urut
Sebelum dipakai, pastikan kondom
latex baru dan belum kadaluarsa. Buka 8
kemasan kondom dengan hati-hati
Pasang kondom setelah penis ereksi 8
Pegang ujung kondom diantara 2 jari
(menjepit bagian ujungnya) agar ada
tempat untuk mengumpulkan sperma
10
dan hilangkan udara dari ujung kondom
untuk menghindari kondom robek
ketika digunakan
Pasang kondom dari ujung penis
kemudian ditarik hingga ke pangkal 10
penis dan ujungnya tetap dijepit
Setelah ejakulasi dan penis menjadi
lembek, tarik keluar kondom dengan
10
hati-hati dan pegang bibir kondom agar
sperma tidak tumpah
Setelah pemakaian kondom dibungkus
5
sebelum dibuang
D Fase Terminasi
Melakukan evaluasi tindakan 3
Menyampaikan rencana tindak lanjut 3
Merapikan alat dan berpamitan 2
E Penampilan selama tindakan
Ketenangan 2
Melakukan komunikasi terapeutik 2
Menjaga keamanan pasien 2
Menjaga keamanan perawat 2
100

Skor nilai = 0-2 Catatan : (2 : dilakukan dengan sempurna, 1: dilakukan kurang


sempurna, 0 : tidak dilakukan )
Masing-masing nilai (BxN) pada poin A sampai E dijumlahkan, kemudian hasil
penjumlahan dibagi 2.
FORMAT PENILAIAN PROSEDUR PEMASANGAN KONDOM WANITA

No. Aspek Yang Dinilai Bobot Nilai (0-2) BxN

A Fase pra interaksi


Membaca catatan keperawatan 2
Menyiapkan alat 2
Mencuci tangan 3
B Fase Orientasi
Memberi salam 2
Memperkenalkan diri 2
Menjelaskan tujuan 2
Menjelaskan langkah prosedur 2
Menanyakan kesiapan pasien 2
C Fase Kerja
Memberikan penjelasan kepada calon
4
akseptor tentang alat kontrasepsi
Jelaskan cara pemasangan kondom dengan
4
benar dan urut
Buka bungkus kondom dengan hati-hati,
pastikan lubrikasinya cukup. Cincin yang
tertutup berada di sebelah bawah, dan 10
ujung yang terbuka dipegang
menggantung
Pegang cincin bagian dalam dengan ibu
jari dan jari tengah, kemudian masukkan
10
cincin bagian dalam beserta kantongnya
ke dalam vagina
Letak kondom harus lurus dan tidak boleh
berputar di dalam vagina. 10

Cincin bagian luar tetap berada di bagian


10
luar vagina
Untuk mengeluarkan kondom, putar cincin
bagian luar dengan hati-hati kemudian
10
tarik kondom keluar dan sperma tetap
berada di dalam
Setelah pemakaian kondom dibungkus
8
sebelum dibuang
D Fase Terminasi
Melakukan evaluasi tindakan 4
Menyampaikan rencana tindak lanjut 3
Merapikan alat dan berpamitan
2
E Penampilan selama tindakan
Ketenangan 2
Melakukan komunikasi terapeutik 2
Menjaga keamanan pasien 2
Menjaga keamanan perawat 2
100

Skor nilai = 0-2 Catatan : (2 : dilakukan dengan sempurna, 1: dilakukan kurang sempurna,
0 : tidak dilakukan )
Masing-masing nilai (BxN) pada poin A sampai E dijumlahkan, kemudian hasil
penjumlahan dibagi 2.
PEMBERIAN INJEKSI KONTRASEPSI

No. Aspek Yang Dinilai Bobot Nilai (0-2) BxN


A Fase pra interaksi

Membaca catatan keperawatan 2

Menyiapkan alat 2

Mencuci tangan 3
B Fase Orientasi
Memberi salam 2
Memperkenalkan diri 2
Menjelaskan tujuan 2
Menjelaskan langkah prosedur 2
Menanyakan kesiapan pasien 2
C Fase Kerja
Menjaga privasi pasien 5
Memberikan penjelasan kepada calon akseptor
tentang alat kontrasepsi 5
Dilakukan penapisan :HPHT, paritas, riwayat
persalinan, dll. setelah klien dilakukan pemeriksaan
tanda-tanda vital serta timbang berat badan, pasien 8
dipersilahkan naik ketempat tidur.

Anjurkan posisi pasien miring, buka pakaian bagian


4
bawah
Buka dan buang tutup kaleng pada vial yang
menutupi karet, hapus karet yang ada di bagian atas
vial dengan kapas yang telah dibasahi dengan
alkohol. Buka spuit sekali pakai kemudian ganti
15
jarumnya. Balikkan vial dengan mulut vial ke
bawah. Masukkan cairan suntik dalam spuit, setelah
obat masuk ke dalam spuit ganti kembali
jarumnya.
Pastikan tidak ada gelembung-gelembung udara
dalam spuit, kemudian desinfeksi area penyuntikan
(daerah sekitar pantat/gluteal secara intra muskuler
dengan kapas alkohol. Sebelum penyuntikan obat,
perlahan tarik sedikit pompa, bila ada darah masuk 10
ke dalam spuit tarik keluar jarum lakukan kembali
aspirasi apabila tidak terdapat darah masukkan obat
perlahan.
Setelah selesai jarum dibuang ditempat sampah
medis lalu klien dirapikan. 10

Klien diberi kartu Akseptor dan dipesan kembali


sesuai jadwal yang ditentukan. 10

D Fase terminasi
Melakukan evaluasi tindakan 3
Menyampaikan rencana tindak lanjut 3
Merapikan alat dan berpamitan 2
E Penampilan selama tindakan
Ketenangan 2
Melakukan komunikasi terapeutik 2
Menjaga keamanan pasien 2
Menjaga keamanan perawat 2
100

Skor nilai = 0-2 Catatan : (2 : dilakukan dengan sempurna, 1: dilakukan kurang sempurna, 0 : tidak
dilakukan )
Masing-masing nilai (BxN) pada poin A sampai E dijumlahkan, kemudian hasil penjumlahan
dibagi 2.
PEMASANGAN ALAT KONTRASEPSI IMPLAN (SUSUK)

No. Aspek Yang Dinilai Bobot Nilai (0-2) BxN


A Fase pra interaksi
Membaca catatan keperawatan 2
Menyiapkan alat 2
Mencuci tangan 3
B Fase Orientasi
Memberi salam 2
Memperkenalkan diri 2
Menjelaskan tujuan 2
Menjelaskan langkah prosedur 2
Menanyakan kesiapan pasien 2
C Fase Kerja
Menjaga privasi pasien 2

Memberikan penjelasan kepada calon akseptor


2
tentang alat kontrasepsi

Anjurkan pasien untuk mencuci lengannya dengan


2
air dan sabun terlebih dahulu
Tentukan tempat pemasangan yaitu pada bagian
2
dalam lengan atas, beri tanda.
Pastikan peralatan untuk pemasangan steril dan
2
norplant sudah tersedia
Pakai handscoon steril 4
Usap tempat pemasangan dengan larutan aseptik 4
Pasang kain penutup (duk steril) disekeliling lengan
4
klien
Buka spuit disposible 3 cc lalu patahkan ampul
lidokain 1 % lalu masukkan lidokain kedalam spuit
disposable sebanyak 2 cc. Suntikan anastesi lokal 4
tepat dibawah kulit sampai kulit sedikit
menggelembung
Teruskan penusukan jarum kurang lebih 4 cm, dan
suntikan masing masing 1 cc diantara pola 4
pemasangan
Uji efek anastesi sebelum melakukan insisi pada
4
kulit
Lakukan insisi dangkal sedalam 2 mm kemudian
tusukkan trokar ke dalam lapisan bawah kulit atau 5
subdermal
Sambil mengungkit kulit, masukan terus ujung
trokar yang berisi implant dan pendorongnya
5
sampai atas tanda satu (pada pangkal trokar) tepat
berada pada luka insisi
Keluarkan pendorong lalu tekan dan masukan
4
kapsul kearah ujung
Tarik trokar dan pendorongnya secara bersama sama
sampai batas tanda terlihat pada luka insisi (jangan 4
mengeluarkan trokar dari tempat insisi)

Tahan kapsul yang telah terpasang dengan satu jari


dan masukan kembali trokar serta pendorongnya
5
sampai tanda satu. Jangan menarik ujung trokar dari
tempat insisi sampai seluruh kapsul terpasang

Lakukan pembalutan pada bekas insisi untuk


2
mencegah pendarahan
Letakan semua peralatan dalam larutan klorin untuk
2
dekontaminasi
Buang peralatan yang sudah tidak terpakai lagi
ketempatnya (kasa, kapas, sarung tangan, atau alat 2
suntik sekali pakai)
Lepaskan sarung tangan dan rendam dalam larutan
2
klorin
Cuci tangan dengan sabun dan air, kemudian
2
keringkan dengan air bersih
D Fase terminasi
Melakukan evaluasi tindakan 3
Menyampaikan rencana tindak lanjut 3
Merapikan alat dan berpamitan 2
E Penampilan selama tindakan
Ketenangan 2
Melakukan komunikasi terapeutik 2
Menjaga keamanan pasien 2
Menjaga keamanan perawat 2
100

Skor nilai = 0-2 Catatan : (2 : dilakukan dengan sempurna, 1: dilakukan kurang sempurna, 0 : tidak
dilakukan )
Masing-masing nilai (BxN) pada poin A sampai E dijumlahkan, kemudian hasil penjumlahan dibagi
2.
PERSIAPAN TINDAKAN KEMOTERAPI

No. Aspek Yang Dinilai Bobot Nilai (0-2) BxN


A Fase pra interaksi
Membaca catatan keperawatan 2
Menyiapkan alat 2
Mencuci tangan 3
B Fase Orientasi
Memberi salam 2
Memperkenalkan diri 2
Menjelaskan tujuan 2
Menjelaskan langkah prosedur 2
Menanyakan kesiapan pasien 2
C Fase Kerja
Cek kembali intruksi pemberian obat meliputi rute 2
pemberian obat, dosis kecepatan tetes infus, durasi
pemberian obat
Verifikasi kembali tinggi badan klien, berat badan, dan 2
perhitungan dosis.
4
Anamnesa yang cermat mengenai adanya komorbiditas
yang mungkin ada yang dapat mempengaruhi pemberian
kemoterapi seperti usia, penyakit jantung, hipertensi,
diabetes, kelainan fungsi ginjal atau hati, kehamilan dan
lain-lain
Penjelasan kepada pasien dan keluarga meliputi: 4
Rasional tindakan kemoterapi, efek samping yang
mungkin muncul, tindakan untuk mencegah atau
mengurangi komplikasi

Monitoring hasil lab yang penting yang berhubungan 4


atau sesuai dengan jenis pemberian obat
kemoterapi. Pemeriksaan laboratorium terdiri dari darah
lengkap, fungsi hati, fungsi ginjal, gula darah puasa dan
2 jam pp (sesuai indikasi), pemeriksaan jantung (EKG)
atau kalau perlu ekokardiografi. Laporkan hasil lab yang
tidak normal kepada dokter atau perawat utama

Persiapan obat terdiri dari obat kemoterapi dan obat 4


emergency.
Atur atau siapkan peralatan suction, oksigen dengan
flowmeter, dannasal kanul di ruang pasien.
Persiapan perawat meliputi:

Memakai gaun yang khusus atau schort

Memakai masker yang disposibel

Memakai handschoen karet


10
Memakai topi pelindung kepala

Memakai kaca mata pelindung terhadap percikan obat,


tanpa menghalangi lapangan penglihatan (kacamata
goggle)

Perawat yang sudah pernah mendapatkan training terkait


pemberian kemoterapi
Teliti protokol kemoterapi yang akan diberikan. 3

Cek apakah informed consent sudah ada 3

Pilih vena yang paling distal dan lurus ( biasanya meta 10


carpal bagian dorsal) dan kontralateral dari kankernya.
Dipastikan tidak terjadi ekstravasasi dengan memasang
infus dan drip cepat

Setelah penyuntikan selesai , alat-alat atau botol bekas 8


obat sitostatika dimasukkan dalam kantong plastik dan
diikat serta dimasukkan dalam sampah medis khusus.

Buat catatan pada rekaman medik penderita, catat semua 5


tindakan
Monitor efek samping obat meliputi selama kemoterapi 8
(reaksi alergi,mual,muntah), pasca kemoterapi (mual,
muntah, dehidrasi,stomatitis, anemia)

D Fase terminasi
Melakukan evaluasi tindakan 3
Menyampaikan rencana tindak lanjut 3
Merapikan alat dan berpamitan 2
E Penampilan selama tindakan
Ketenangan 2
Melakukan komunikasi terapeutik 2
Menjaga keamanan pasien 2
Menjaga keamanan perawat 2
100
Skor nilai = 0-2 Catatan : (2 : dilakukan dengan sempurna, 1: dilakukan kurang sempurna, 0 : tidak
dilakukan )
Masing-masing nilai (BxN) pada poin A sampai E dijumlahkan, kemudian hasil penjumlahan dibagi
2.
APUS VAGINA (PENGAMBILAN VAGINAL DISCHARGE)

No. Aspek Yang Dinilai Bobot Nilai (0-2) BxN

A Fase pra interaksi


Membaca catatan keperawatan 2
Menyiapkan alat 2
Mencuci tangan 3
B Fase Orientasi
Memberi salam 2
Memperkenalkan diri 2
Menjelaskan tujuan 2
Menjelaskan langkah prosedur 2
Menanyakan kesiapan pasien 2
C Fase Kerja
Pasien diminta melepaskan celana yang menutupi 5
bagian organ genitalnya dan arahkan pasien untuk
posisi litotomi
Berdirilah disebelah kanan penderita 5
Pakailah sarung tangan steril 6
Bukalah sebagian pembungkus kapas lidi steril. 6
Peganglah kapas lidi dengan meletakkannya
diantara ibu jari dan jari telunjuk.
Masukkan kapas lidi steril ke dalam vagina secara 15
berhati-hati kira-kira 2 inchi ( sekitar 5 cm )
melalui introitus vagina kemudian putar secara hati
hati selama 10 sampai 30 detik. Pastikan kapas lidi
menyentuh dinding vagina sampai spesimen
meresap pada kapas lidi.

Keluarkan kapas lidi perlahan tanpa menyentuh 10


vulva dan kulit
Segera masukkan kapas lidi ke dalam medium 10
transport, jangan mengenai dinding tabung.
Pastikan semua bagian kapas berada dalam isi
medium transport
Tutuplah medium transport dengan erat. 10
D Fase terminasi
Melakukan evaluasi tindakan 3
Menyampaikan rencana tindak lanjut 3
Merapikan alat dan berpamitan 2
E Penampilan selama tindakan
Ketenangan 2
Melakukan komunikasi terapeutik 2
Menjaga keamanan pasien 2
Menjaga keamanan perawat 2
100

Skor nilai = 0-2 Catatan : (2 : dilakukan dengan sempurna, 1: dilakukan kurang sempurna, 0 : tidak
dilakukan )
Masing-masing nilai (BxN) pada poin A sampai E dijumlahkan, kemudian hasil penjumlahan
dibagi 2.
PERSIAPAN OPERASI

No. Aspek Yang Dinilai Bobot Nilai (0-2) BxN


A Fase pra interaksi
Membaca catatan keperawatan 2
Menyiapkan alat 2
Mencuci tangan 3
B Fase Orientasi
Memberi salam 2
Memperkenalkan diri 2
Menjelaskan tujuan 2
Menjelaskan langkah prosedur 2
Menanyakan kesiapan pasien 2
C Fase Kerja
Pastikan telah tersedianya inform consent, 10
catatan medis pasien, hasil pemeriksaan
laboratorium, hasil pemeriksaan radiologi dan
daftar cek list pre operasi.
Kaji keadaan fisik dan psikologis pasien 8
Pastikan pasien memakai gelang identitas yang 4
benar
Berikan penyuluhan tentang prosedur operasi 10
dan perawatan post operasi (mengajarkan
latihan nafas dalam dan batuk, latihan tungkai,
cara mengubah posisi dan gerak)
Periksa TTV pasien 5
Anjurkan pasien untuk membersihkan badannya 10
dan melepas semua perhiasan, gigi palsu,
contact lense, protese, kaca mata serta bantu
pasien mengganti bajunya dengan baju operasi
Jika ada barang-barang berharga lainnya 5
(telepon genggam, uang, surat-surat berharga
lainnya) berikan kepada keluarganya atau
simpan di tempat yang aman
Berikan premedikasi sasuai dengan instruksi 10
dokter anestesi. Jelaskan kepada pasien setelah
mendapat obat premedikasi, pasien tidak
diperkenankan turun dari tempat tidur
Antarkan ke kamar operasi dengan 5
mempergunakan tempat tidur pasien dan
didampingi oleh perawat
D Fase terminasi
Melakukan evaluasi tindakan 3
Menyampaikan rencana tindak lanjut 3
Merapikan alat dan berpamitan 2
E Penampilan selama tindakan
Ketenangan 2
Melakukan komunikasi terapeutik 2
Menjaga keamanan pasien 2
Menjaga keamanan perawat 2
100

Skor nilai = 0-2 Catatan : (2 : dilakukan dengan sempurna, 1: dilakukan kurang sempurna, 0 :
tidak dilakukan )
Masing-masing nilai (BxN) pada poin A sampai E dijumlahkan, kemudian hasil penjumlahan
dibagi 2.

Anda mungkin juga menyukai