Disususn oleh :
Kelompok 1 :
1. Devira Putri Krismadhani (S18172/ S18D)
2. Diah Ayu Mardi Lestari (S18173/ S18D)
3. Febrin Melia Morriz Swari (S18179/ S18D)
4. Heska Kusumaning Tyas (S18182/ S18D)
5. Kresna Juworo Putro (S18186/ S18D)
6. Maharani Annisa Putri (S18189/ S18D)
7. Natasha Julian Mongan (S18194/ S18D)
8. Novianti Eka Pertiwi (S18196/ S18D)
9. Rina Anjarwati (S18201/ S18D)
10. Rodiah Nur Rahmawati (S18203/ S18D)
11. Saprodite Dian Sunarto (S18204/ S18D)
12. Suci Farah Shahliantina (S18207/ S18D)
13. Viviana Putri Dewi (S18210/ S18D)
14. Wiwik Kurniasih (S18212/ S18D)
15. Yudhatama Sewangga Putra (S18213/ S18D)
16. Zacky Chandra Afiari (S18214/ S18D)
Narrator : Rahma
Suami : Kresna
Bidan : Wiwik
Ibu : Novi
Dokter : Maharani
Perawat : Vivi
Di sebuah rumah di kota Pacitan, terdapat keluarga kecil bapak Hadi dan istrinya
bernama ibu Fitri. Mereka tinggal bersama orangtua fitri yang bernama bu warni.
Fitri sedang mengandung anak yang pertama, yang sekarang berusia 19 minggu.
Mereka berbincang-bincang mengenai keluhan yang fitri alami, dan ingin
memeriksakan keluhannya ke Puskesmas.
Fitri :”Mas, besok kita ke RS. Adek merasa tidak enak dengan kondisi adek
sekarang”
Ilham :”Iya dek, besok kita harus memeriksakan keluhan adek ke Puskesmas. Mas
Bu Warni :”Nduuk sarapan dulu (sambil menyiapkan makan), sudah tak siapkan kacang
Bu Warni :”Lha itu tak masakne sayur kates sama dong luntas sama tolo juga untuk fitri.
Lha buat kamu tak buatkan telur ceplok”.
Selesai sarapan fitri dan ilham siap-siap pergi ke Puskesmas untuk periksa.
Sampainya di Puskesmas pak ilham dan bu fitri langsung mendaftarkan diri untuk
mendapatkan pengobatan
Bidan :”Silahkan duduk ibu dan bapak , ada yang bisa saya bantu”
Fitri :”gejala yang saya rasakan bu bidan seperti demam , batuk , pembesaran
Bidan :”Sebaiknya ibu memeriksakan diri ke dokter ditemani suami ibu agar dapat
Fitri :” jika tidak segera diobati apa dampaknya bagi kehamilan saya bu ?”
Bidan :”Sebaiknya bapak langsung membawa istri bapak ke dokter , disana dokter
akan membeikan obat yang aman untuk dikonsumsi selama kehamilan jika
istri bapak benar benar terinfeksi virus. pengobatan juga dilakukan kepada
pasanan. selain itu suami istri yang sedang menjalani pengobatan tidak boleh
Bidan :”segera periksakan ke dokter atau rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan
oleh dokter dan tes laboratorium. sebaiknya ibu dan bapak segera
dokter”.
Bidan :”sama sama pak bu , jika ada keluhan lagi silahkan untuk melakukan
konseling
Setelah pak ilham dan bu fitri melakukan konseling dengan bidan di puskesmas
mereka langsung melakukan pemeriksaan ke dokter. Keesokan harinya pak ilham dan
bu fitri pergi ke dokter kandungan .
Dokter :” baik pak, sebelumnya saya izin untuk mengisi data ibu terlebih dahulu.”
Fitri :” Saya sendiri hanya ibu rumah tangga dok, kalo suami saya sopir”
Dokter :” baik bu sekarang saya tanya, maaf apakah ibu/ bapak pernah melakukan ya
Ilham :” Saya pernah dok, dulu saya sopir dok dan saya pernah jajan”
Dokter :”baik, sebelumnya apakah bapak dan ibu pernah melakukan tes HIV?
Ilham :” ya dulunya mau menikah dok, dan saya juga ingin tahu”
Ilham :” begini dok istri saya sekarang sedang hamil dan dia mengalami gejala yang
tidak wajar seperti batuk , diare , kelelahan , berat badan turun , Batuk sama
ini lho dok leher saya itu kok bengkak ya ? Sakit juga ini dok,gimana dok ?”
vena. Sampel darah kemudian diuji untuk mengecek antibodi di tubuh ibu
terhadap mikroba TORCH. Antibodi yang dicek adalah imunoglobulin G
(IgG) yang menandakan pernah atau tidaknya ibu hamil terkena virus
Beberapa saat kemudian pemeriksaan telah dilakukan dan hasil pemeriksaan TORCH
dibacakan oleh dokter . Dan beberapa saat kemudian perawat menghantarkan hasil
dari pemeriksaan laboratorium.
Petugas laboratorium :” ini sus, hasil pemeriksaan laboratorium dari Ny. fitri, tolong berikan
kepada dokter”
Dokter :”Baik pak bu saya akan membacakan hasil pemeriksaan TORCH dan hasil
dari
tes tersebut ibu dinyatakan positif yang menandakan adanya antibodi IgG
atau IgM dalam satu atau lebih virus yang diujikan dalam sampel darah.
Artinya, ibu mungkin sedang terjangkit virus tersebut, atau mungkin baru
Fitri :” lalu apa yang harus saya lakukan dok saya harus bagaimana ?”
Dokter :” ibu tak usah risau , ibu hamil yang terkena HIV positif bisa mengonsumsi
obat benama antiretroviral (ARV). ARV bisa meminimalkan kemungkinan
bayi yang lahir ikut terjangkit HIV positif yang diturunkan dari ibunya.
Obat
ARV mampu menekan jumlah virus HIV di dalam darah sehingga kekebalan
tubuhnya tetap terjaga. Sama seperti penyakit kronis lainnya seperti
hipertensi,
kolesterol, atau diabetes, obat ARV harus diminum secara teratur, tepat
waktu
dan seumur hidup untuk meningkatkan kualitas hidup para penderita HIV
dokter :”iya sama sama pak bu , jangan lupa obatnya di minum secara rutin, jangan
sampai ibu telat atau tidak minum obatnya karena itu sangat berpengaruh”
fitri :” iya dok tapi ini aman kan untuk bayi saya?”
dokter :” aman ibu, ibu jangan terlalu stres dan tetap semangat ya”