Anda di halaman 1dari 7

NASKAH ROLEPLAY

Pemeriksaan Diagnostik Ibu Hamil Dengan HIV AIDS


Dosen Pengampu : Ns. Sumarno S. kep

Disususn oleh :
Kelompok 1 :
1. Devira Putri Krismadhani (S18172/ S18D)
2. Diah Ayu Mardi Lestari (S18173/ S18D)
3. Febrin Melia Morriz Swari (S18179/ S18D)
4. Heska Kusumaning Tyas (S18182/ S18D)
5. Kresna Juworo Putro (S18186/ S18D)
6. Maharani Annisa Putri (S18189/ S18D)
7. Natasha Julian Mongan (S18194/ S18D)
8. Novianti Eka Pertiwi (S18196/ S18D)
9. Rina Anjarwati (S18201/ S18D)
10. Rodiah Nur Rahmawati (S18203/ S18D)
11. Saprodite Dian Sunarto (S18204/ S18D)
12. Suci Farah Shahliantina (S18207/ S18D)
13. Viviana Putri Dewi (S18210/ S18D)
14. Wiwik Kurniasih (S18212/ S18D)
15. Yudhatama Sewangga Putra (S18213/ S18D)
16. Zacky Chandra Afiari (S18214/ S18D)

PRODI SARJANA KEPERAWATAN


UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2020/ 2021
Roleplay Ibu Hamil Dengan HIV AIDS

Narrator : Rahma

Ibu hamil : Rina

Suami : Kresna

Bidan : Wiwik

Ibu : Novi

Dokter : Maharani

Perawat : Vivi

Petugas laboratorium : Heska

Di sebuah rumah di kota Pacitan, terdapat keluarga kecil bapak Hadi dan istrinya
bernama ibu Fitri. Mereka tinggal bersama orangtua fitri yang bernama bu warni.
Fitri sedang mengandung anak yang pertama, yang sekarang berusia 19 minggu.
Mereka berbincang-bincang mengenai keluhan yang fitri alami, dan ingin
memeriksakan keluhannya ke Puskesmas.

Fitri :”Mas, besok kita ke RS. Adek merasa tidak enak dengan kondisi adek

sekarang”

Ilham :”Iya dek, besok kita harus memeriksakan keluhan adek ke Puskesmas. Mas

juga khawatir dengan kondisi adek, apalagi adek sedang hamil”

Keesokan harinya Keluarga berkumpul untuk sarapan pagi

Bu Warni :”Nduuk sarapan dulu (sambil menyiapkan makan), sudah tak siapkan kacang

tolo sama sayur kates dan dong luntas”

Ilham :”Masak apa bu ?”

Bu Warni :”Lha itu tak masakne sayur kates sama dong luntas sama tolo juga untuk fitri.
Lha buat kamu tak buatkan telur ceplok”.

Ilham :” iya bu ayo sarapan bareng”

Selesai sarapan fitri dan ilham siap-siap pergi ke Puskesmas untuk periksa.

Fitri :”Mas sudah siap belum ? kita pergi sekarang yuk”

Ilham :”Iya dek, ayo kita pergi sekarang”

Bu Warni :”Hati-hati ham, jangan cepat cepat bawa motornya”

Ilham :”Iya bu”

Sampainya di Puskesmas pak ilham dan bu fitri langsung mendaftarkan diri untuk
mendapatkan pengobatan

Bidan :”Silahkan duduk ibu dan bapak , ada yang bisa saya bantu”

Ilham :” begini bu bidan. saya ingin istri saya diperiksa”.

Bidan :” bagaimana bu , gejala apa saja yang ibu rasakan ?”

Fitri :”gejala yang saya rasakan bu bidan seperti demam , batuk , pembesaran

di leher , berat badan turun , kelelahan dan diare”.

Bidan :” Apakah ibu belum pernah melakukan pemeriksaan sebelumnya ?”

Fitri :” belum bu bidan”.

Bidan :”Sebaiknya ibu memeriksakan diri ke dokter ditemani suami ibu agar dapat

dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui apakah ibu terinfeksi

virus atau tidak, sehingga dapat diberikan penanganan segera mengingat


kondisi ibu sedang hamil”.

Fitri :” jika tidak segera diobati apa dampaknya bagi kehamilan saya bu ?”

Bidan :”berbagai komplikasi akan muncul seperti kanker ,tbc kemungkinan


keguguran

dan persalinan prematur”


Ilham :”Bagaimana bu cara mengobati agar istri saya sembuh?”

Bidan :”Sebaiknya bapak langsung membawa istri bapak ke dokter , disana dokter

akan membeikan obat yang aman untuk dikonsumsi selama kehamilan jika

istri bapak benar benar terinfeksi virus. pengobatan juga dilakukan kepada

pasanan. selain itu suami istri yang sedang menjalani pengobatan tidak boleh

melakukan hubungan seksual sampai pengobatan benar-benar selesai dan

dinyatakan tidak mengidap infeksi lagi.”

Fitri :”saya tidak nyaman bu dengn gejala yang saya alami”.

Bidan :”segera periksakan ke dokter atau rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan

oleh dokter dan tes laboratorium. sebaiknya ibu dan bapak segera

memeriksakan gejala tersebut ke dokter “.

Ilham :” terimakasih bu atas informasinya saya akan segera memeriksakanya ke

dokter”.

Bidan :”sama sama pak bu , jika ada keluhan lagi silahkan untuk melakukan
konseling

atau kunjungan ulang.”

Setelah pak ilham dan bu fitri melakukan konseling dengan bidan di puskesmas
mereka langsung melakukan pemeriksaan ke dokter. Keesokan harinya pak ilham dan
bu fitri pergi ke dokter kandungan .

Ilham :”assalamualaikum dok”

Dokter :”waalaikumsalam , ada yang bisa saya bantu”

Dokter :” baik pak, sebelumnya saya izin untuk mengisi data ibu terlebih dahulu.”

Ilham :” baik dok, silakan”

Dokter :“ ini dengan ibu siapa?”

Fitri :” nama saya fitri hapsari dok”


Dokter :” alamatnya mana bu”

Fitri :” alamat saya pacitan, jawa tengah dok”

Dokter :” baik bu, ini ibu status kehamilannya apa ya?”

Fitri :” saya hamil di trimester II dok”

Dokter :” pekerjaannya apa ya bu”

Fitri :” Saya sendiri hanya ibu rumah tangga dok, kalo suami saya sopir”

Dokter :” baik bu sekarang saya tanya, maaf apakah ibu/ bapak pernah melakukan ya

istilahnya jajan atau pernah menggunakan narkoba atau sejenisnya?”

Fitri : “ saya tidak pernah dok”

Ilham :” Saya pernah dok, dulu saya sopir dok dan saya pernah jajan”

Dokter :”baik, sebelumnya apakah bapak dan ibu pernah melakukan tes HIV?

Fitri :” sudah pernah dok”

Dokter :” apa alasan bapak dan ibu elakukan tes HIV?”

Ilham :” ya dulunya mau menikah dok, dan saya juga ingin tahu”

Dokter :” dulu itu hasilnya bagaimana pak?”

Ilham :” dulunya saya dan istri negatif dok”

Dokter :” sebelumnya apa keluhan yang dirasakan ibu?”

Ilham :” begini dok istri saya sekarang sedang hamil dan dia mengalami gejala yang

tidak wajar seperti batuk , diare , kelelahan , berat badan turun , Batuk sama

ini lho dok leher saya itu kok bengkak ya ? Sakit juga ini dok,gimana dok ?”

Dokter :”baiklah kalau begitu , silahkan ibu melakukan pemeriksaan di laboratorium

dan menjelaskan maksud kedatangan untuk melakukan pemeriksaan


TORCH,

kemudian ibu akan diambil sampel darahnya melalui suntikan di pembuluh

vena. Sampel darah kemudian diuji untuk mengecek antibodi di tubuh ibu
terhadap mikroba TORCH. Antibodi yang dicek adalah imunoglobulin G

(IgG) yang menandakan pernah atau tidaknya ibu hamil terkena virus

TORCH di masa lalu, serta imunoglobulin M (IgM) yang menandaka waa


atau

tidaknya virus TORCH di tubuh ibu hamil saat ini.”

Ilham : “ baik dok”

Beberapa saat kemudian pemeriksaan telah dilakukan dan hasil pemeriksaan TORCH
dibacakan oleh dokter . Dan beberapa saat kemudian perawat menghantarkan hasil
dari pemeriksaan laboratorium.

Petugas laboratorium :” ini sus, hasil pemeriksaan laboratorium dari Ny. fitri, tolong berikan
kepada dokter”

Perawat :” baik saya akan menghantarkan keruang dokter”

Sesampainya perawat diruang dokter dan memberikan hasil laboratorium.

Perawat :” ini dok hasil pemeriksaan laboratoriumnya”

Dokter :” iya sus, terimakasih”

Perawat :” baik dok”

Dokter :”Baik pak bu saya akan membacakan hasil pemeriksaan TORCH dan hasil
dari

tes tersebut ibu dinyatakan positif yang menandakan adanya antibodi IgG

atau IgM dalam satu atau lebih virus yang diujikan dalam sampel darah.

Artinya, ibu mungkin sedang terjangkit virus tersebut, atau mungkin baru

mendapatkan imunisasi yang berhubungan dengan virus itu dalam waktu

dekat sebelum pemeriksaan TORCH.”

Fitri :” lalu apa yang harus saya lakukan dok saya harus bagaimana ?”

Dokter :” ibu tak usah risau , ibu hamil yang terkena HIV positif bisa mengonsumsi
obat benama antiretroviral (ARV). ARV bisa meminimalkan kemungkinan

bayi yang lahir ikut terjangkit HIV positif yang diturunkan dari ibunya.
Obat
ARV mampu menekan jumlah virus HIV di dalam darah sehingga kekebalan
tubuhnya tetap terjaga. Sama seperti penyakit kronis lainnya seperti
hipertensi,
kolesterol, atau diabetes, obat ARV harus diminum secara teratur, tepat
waktu
dan seumur hidup untuk meningkatkan kualitas hidup para penderita HIV

positif serta dapat mencegah penularan.”

Ilham dan fitri :”terimakash dok atas informasinya.”

dokter :”iya sama sama pak bu , jangan lupa obatnya di minum secara rutin, jangan

sampai ibu telat atau tidak minum obatnya karena itu sangat berpengaruh”

fitri :” iya dok tapi ini aman kan untuk bayi saya?”

dokter :” aman ibu, ibu jangan terlalu stres dan tetap semangat ya”

Fitri :” baik dok terimakasih”

Dokter :” iya bu”

Setelah itu Ilham dan Fitri kembali ke rumah.

Anda mungkin juga menyukai