Anda di halaman 1dari 4

Roleplay Ibu Hamil Dengan HIV AIDS

Narrator :
Ibu hamil :
Suami :
Bidan :
Asisten bidan :
Tetangga 1 :
Tetangga 2 :
Tukang sayur :
Nenek :
Dokter :
Asisten dokter :

Narrator :“Di sebuah rumah di kota Pacitan, terdapat keluarga kecil bapak Hadi dan
istrinya bernama ibu Fitri. Mereka tinggal bersama orangtua fitri yang
bernama bu warni. Fitri sedang mengandung anak yang pertama, yang
sekarang berusia 19 minggu. Mereka berbincang-bincang mengenai keluhan
yang fitri alami, dan ingin memeriksakan keluhannya ke Puskesmas”

Fitri :”Mas, besok kita ke RS. Adek merasa tidak enak dengan kondisi adek
sekarang”
Ilham :”Iya dek, besok kita harus memeriksakan keluhan adek ke Puskesmas. Mas
juga khawatir dengan kondisi adek, apalagi adek sedang hamil”

Narrator :”Keesokan harinya, Bu Warni bertemu dengan Bu Rina dan Bu Eli”

Bu Rina :”Sendiri aja Bu?”


Bu Warni :”Iya nih bu”
Bu Rina :”Fitri Kemana? Gimana kandungannya? Kok saya kayaknya sekarang jarang
lihat Fitri jalan-jalan di taman?”
Bu Warni :”Iya bu, kebetulan dia sekarang lagi batuk-batuk terus, berat badannya juga
turun. Diare juga nggak berhenti-berhenti. Rencana hari ini dia mau nanya ke
bidan bu.”
Bu Rina :”Wah harus cepat-cepat dipriksa jika sudah seperti itu, bu.”
Bu Warni :”Iya bu, saya juga sedikit panik. Karena saya dulu tidak pernah sampai
separah ini.”
Bu Rina :”Yang sabar ya bu, Fitri nggak akan kenapa-napa kok.”
Bu Warni :”Terimakasih ya bu.”

Tukang Sayur :

”Nduuk sarapan dulu (sambil menyiapkan makan), sudah tak siapkan kacang tolo sama kates
dan godong luntas”

Narrator :”Keluarga berkumpul untuk sarapan pagi”

Ilham :”Masak apa mbah tadi ?”


Bu Warni :”Lha itu tak masakne sayur kates sama godong luntas sama tolo juga untuk
fitri. Lha buat kamu tak buatkan telur ceplok”

Narrator :”Selesai sarapan fitri dan ilham siap-sia pergi ke Puskesmas”

Fitri :”Mas sudah siap belum ? kita pergi sekarang yuk”


Ilham :”Iya dek, ayo kita pergi sekarang”
Bu Warni :”Hati-hati ham, jangan cepatcepat bawa motornya”
Ilham :”Iya bu”

Narrator :”Sampainya di Puskesmas pak ilham dan bu fitri langsung mendaftarkan diri
untuk mendapatkan pengobatan”

Bidan :”Silahkan duduk ibu dan bapak , ada yang bisa saya bantu”
Ilham :” begini bu bidan. saya ingin istri saya diperiksa”.
Bidan :” bagaimana bu , gejala apa saja yang ibu rasakan ?”
Fitri :”gejala yang saya rasakan bu bidan seperti demam , batuk kering ,
pembesaran kelenjar getah bening di leher , berat badan turun , kelelahan dan
diare”.
Bidan :” Apakah ibu belum pernah melakukan pemeriksaan sebelumnya ?”
Fitri :” belum bu bidan”.
Bidan :”Sebaiknya ibu memeriksakan diri ke dokter ditemani suami ibu agar dapat
dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui apakah ibu terinfeksi
virus atau tidak sehingga dapat diberikan penanganan segera mengingat
kondisi ibu sedang hamil”.
Fitri :” jika tidak segera diobati apa dampaknya bagi kehamilan saya bu ?”
Bidan :”berbagai komplikasi akan muncul seperti kanker , tbc kemungkinan
keguguran dan persalinan prematur”
Ilham :”Bagaimana bu cara mengobati agar istri saya sembuh?”
Bidan :”Sebaiknya bapak langsung membawa istri bapak ke dokter , disana dokter
akan memberikan obat yang aman untuk dikonsumsi selama kehamilan jika
istri bapak benar benar terinfeksi virus. pengobatan juga dilakukan kepada
pasanan. selain itu suami istri yang sedang menjalani pengobatan tidak boleh
melakukan hubungan seksual sampai pengobatan benar-benar selesai dan
dinyatakan tidak mengidap infeksi lagi.”
Fitri :”saya tidak nyaman bu dengan gejala yang saya alami”.
Bidan :”segera periksakan ke dokter atau rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan
oleh dokter dan tes laboratorium. sebaiknya ibu dan bapak segera
memeriksakan gejala tersebut ke dokter “.
Ilham :” terimakasih bu atas informasinya saya akan segera memeriksakanya ke
dokter”.
Bidan :”sama sama pak bu , jika ada keluhan lagi silahkan untuk melakukan
konseling atau kunjungan ulang.”

Narrator :” setelah pak ilham dan bu fitri melakukan konseling dengan bidan di
puskesmas mereka langsung melakukan pemeriksaan ke dokter “
keesokan harinya pak ilham dan bu fitri pergi ke dokter kandungan .

Ilham :”assalamualaikum dok”


Dokter :”waalaikumsalam , ada yang bisa saya bantu”
Ilham :” begini dok istri saya sekarang sedang hamil dan dia mengalami gejala yang
tidak wajar seperti batuk , diare , kelelahan , berat badan turun , pembesaran
kelenjar getah bening dll”.
Dokter :”baiklah kalau begitu , silahkan ibu melakukan pemeriksaan di laboratorium
dan menjelaskan maksud kedatangan untuk melakukan pemeriksaan TORCH,
kemudian ibu akan diambil sampel darahnya melalui suntikan di pembuluh
vena. Sampel darah kemudian diuji untuk mengecek antibodi di tubuh ibu
terhadap mikroba TORCH. Antibodi yang dicek adalah imunoglobulin G
(IgG) yang menandakan pernah atau tidaknya ibu hamil terkena virus TORCH
di masa lalu, serta imunoglobulin M (IgM) yang menandakan ada atau
tidaknya virus TORCH di tubuh ibu hamil saat ini.”
Ilham : “ baik dok saya akan mengantarkan istri saya ke laboratorium”

beberapa saat kemudian pemeriksaan telah dilakukan dan hasil pemeriksaan TORCH
dibacakan oleh dokter .

Dokter :”Baik pak bu saya akan membacakan hasil pemeriksaan TORCH Hasil tes
‘positif' menandakan adanya antibodi IgG atau IgM dalam satu atau lebih
virus yang diujikan dalam sampel darah. Artinya, ibu mungkin sedang
terjangkit virus tersebut, atau mungkin baru mendapatkan imunisasi yang
berhubungan dengan virus itu dalam waktu dekat sebelum pemeriksaan
TORCH.”
Ilham :” lalu apa yang harus saya lakukan dok saya harus bagaimana ?”

Dokter :” Bapak tak usah risau , ibu hamil yang terkena HIV positif bisa
mengonsumsi obat bernama antiretroviral (ARV). ARV bisa meminimalkan
kemungkinan bayi yang lahir ikut terjangkit HIV positif yang diturunkan dari
ibunya. Obat ARV mampu menekan jumlah virus HIV di dalam darah
sehingga kekebalan tubuhnya tetap terjaga. Sama seperti penyakit kronis
lainnya seperti hipertensi, kolesterol, atau diabetes, obat ARV harus diminum
secara teratur, tepat waktu dan seumur hidup untuk meningkatkan kualitas
hidup para penderita HIV positif serta dapat mencegah penularan.”

Ilham dan fitri :”terimakash dok atas informasinya.”

dokter :”iya sama sama , jangan lupa obatnya di minum secara rutin”

narrator :” setelah itu Ilham dan Fitri kembali ke rumah”.

Anda mungkin juga menyukai