Anda di halaman 1dari 5

UJIAN AKHIR SEMESTER(UAS)

MATRIX WAWANCARA KONSELING BERDASARKAN


KONSELING GETHER TERHADAP KASUS BIDANG KESEHATAN

Oleh :
DEVI E RLINA
NIM 1905012

DOSEN PENGAMPU
Prof. Dr. Zulfan

PEMINATAN PROMOSI KESEHATAN


PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH PEKANBARU
TAHUN 2021
KASUS 2

Seorang gadis desa umur 20 tahun, menjumpai bidan di suatu PUSKESMAS. Gadis tersebut
sudah menjalanin tes kehamilan dan hasilnya adalah positif. Padahal gadis tersebut belum
menikah. Dia mengaku bahwa kehamilan tersebut adalah karena perbuatannya dengan
pacarnya tersebut. Gadis tersebut mengatakan kepada bidan untuk menggugurkan
kandungannya. Lakukanlah konseling kesehatan terhadap klien tersebut.

Pasien datang ke PUSKESMAS

GREET

Pasien : assalamualaikum

Bidan : walaikumsalam, silahkan masuk, silahkan duduk.

Pasien : iya terimakasih bu bidan.

Bidan : ada yang bisa saya bantu?

Pasien : iya bu, tapi ini hal yang sangat pribadi bagi saya bu. saya tidak ingin ada orang lain
yang mendengarnya

Bidan : ya sudah mari ikut saya keruang konseling saya.

Pasien : baik bu bidan.

Bidan : silahkan duduk.

Pasien : terimakasih bu.

Bidan : datang dengan siapa?

Pasien : saya datang sendiri bu.

Bidan : suaminya dimana?

Pasien : saya belum punya suami bu.

Bidan : oh baik lah, umurnya berapa tahun?

Pasien : umur saya 20 tahun bu

Bidan : wah masih muda ya dek, jadi apa ni keluhannya dek?


Pasien : jadi gini bu kedatangan saya kemari ingin membicarakan maslah yang saya hadapi.
Begini bu saya berpacaran sudah 1 tahun dan kami sebulan yang lalu melakukan hubungan
intim yang tidak disengaja dan saya tidak menyangka bahwa saya akan mengalami
keterlambatan haid dan kehamilan ini saya saya binggung dengan hal yang saya hadapi bu .
saya takut jika orang tua saya mengetahuinya sebab orang tua saya

(Tanyakan)

Bidan : tadi kamu mengatakan kalau kamu dilarang berpacaran oleh orang tua mu, dan kamu
tidak ingin hamil, tapi kenapa kamu melakukan hubungan intim dengan pacar kamu?

Pasien : saya merasa pacar saya sangat sayang sama saya dan melihat kebaikan yang dia
lakukan kepada saya , dan saya percaya kepada pacar saya sehingga kami terbawa oleh
suasana dan akhirnya melakukan hubungan seksual yang tidak disengaja.

Bidan : jadi kamu melakukan hubungan intim ini karena landasan kamu sayang sama
pacarmu dan membalas kebaikannya yang telah dia lakukan kepadamu dan terbawa oleh
suasana dan sekarang mengalami keterlambatan haid?

Pasien : iya bu, dan saya kesini untuk memastikan apakah saya benar-benar hamil dan tidak.

(Ungkapan)

Bidan : oh kalau begitu saya akan memberikan tes pek untu kamu, agar bisa mengetahui
apakah kamu hamil atau tidak.

Bidan pun memberikan tes pek kepada pasien, dan menjelaskan cara pemaikainnya, setelah
memberikan alat tespek silahkan ke toilet untuk berkemih setelah berkemih masukkan alat ini
ke dalam tespek selama 5 menit dan setelah itu perlihatkan kepada saya hasilnya. Setelah
kembali dari toilet pasien tersebut memberikan hasil yang dia dapatkan dari alat tersebut ,
bidan melihat hasilnya dan ternyata dia positif sedang hamil , pasien tersebut menangis
karena dia sudah mengetahui bahwa dia sedang positif hamil.

(HELP)

Pasien : jadi apa yang harus saya lakukan bu bidan? Saya takut kalau orang tua saya
mengetahui hal ini?

Bidan : apakah ada orang lain yang mengetahui hal ini selain kalian berdua?

Pasien : tidak ada bu bidan tidak ada yang mengetahui hal ini hanya kami berdua saja yang
tahu, karena saya takut untuk memberi tahukan kepada orang tua dan orang lain, jadi hanya
kami berdua saja yang mengetahuinya, kami tidak menginginkan kehamilan ini karena kami
berdua belum ada dasar untuk menjalin hubungan yang lebih serius seperti menikah, jadi saya
harus bagaimana mana bu bidan ?

Bidan : ada 2 cara yang bisa kamu lakukan


Pasien : apa itu bu bidan tolong jelaskan kepada saya

(MENJELASKAN)

Bidan : kamu ingin melanjutkan kehamilan atau tidak(menggugurkan), jika ingin


meneruskan kehamilannya maka perlu dipikirkan apakah akan menikah, membesarkan anak
seorang diri, ataupun memberikan anak tersebut untuk di adopsi. Jika pasien tersebut harus
memiliki kesiapan keuangan untuk menjamin kesejahteraan anaknya, memiliki kesiapan
mental ataupun kejiwaan untuk dapat menerima dan memelihara anaknya dengan penuh
perhatian dan kasih sayang, serta mampu mengantisipasi kendala yang mungkin ada
dilingkungan dan beradaptasi dengan lingkungan itu sendiri, sehingga dapat hidup sehat dan
layak.

Jika memutuskan untuk tidak meneruskan kehamilannya maka perlu dipertimbangkan resiko
yang akan dihadapi kemungkinan timbulnya penyesalan dan persaan bersalah kemungkinan
terjadinya infeksi yang mengakitabkan peradangan dan resiko kemungkinan timbulnya
kemandulan. Maka dari itulah carilah informasi agar kamu tau kemana kamu dapat mencari
pertolongan yang tepat dan aman.

Pasien : saya tidak ingin meneruskan kehamilan ini karena saya dan pacar saya belum
memiliki kemapanan untuk menjalin sebuah rumah tangga

Bidan : apakah kamu yakin dengan keputusan yang akan kamu ambil dan tidak akan
menyesalinya?

Pasien : tidak bu bidan kehamilan ini adalah salah satu kecerobohan saya dan pacar saya jadi
saya siap menerima resiko yang akan saya hadapi

Setelah pasien memutuskan pilihannya yang dia inginkan mereka pun melanjutkan
pembicaraan.

(UNDANG)

Bidan : apakah kamu merasa lega dengan keputusan yang kamu ambil?

Pasien : saya lega bu bidan ini merupakan salah satu hal yang berbahaya bagi diri saya dan
masa depan saya sendiri

Bidan : baiklah itu menjadi hak dan pilihan kamu sendiri kamu bisa memikirkan hal itu, jika
kamu masih membutuhkan bimbingan dari saya dan konseling kamu bisa datang ketempat ini
lagi , saya selalu siap untuk memberikan informasi yang kamu ingin ketahui jadi jangan
sungkan untuk datang kemari.

Pasien : iya bu bidan terimakasih banyak atas segala informasi dan solusi yang bidan
sampaikan kepada saya, saya sangat puas dengan informasi yang ibu bidan berikan kepada
saya.
Bidan : sama-sama, itu sudah menjadi tugas saya sebagai seorang bidan harus mengerti
permasalah yang wanita hadapi.

Setelah itu pasien kembali dan melakukan keputusan yang dia ambil.

Anda mungkin juga menyukai