Anda di halaman 1dari 4

Nama : Tri Ayu Alvionita

Nim : P00324021115
Kelas : 1C

Contoh kasus isu etik

 Kasus tentang (distosia Bahu)


Di sebuah desa ada seorang bidan yang membuka BPS setelah itu datanglah
seorang Ny. B dengan keluhan mulas di perutnya setalah itu bidan
mempersilahkan masuk dan menyuruh untuk berbaring di tempat tidur tak
lama kemudian saat bidan tersebut mencoba untuk menolong persalinan
ternyata bayi ibu mengalami distosia bahu bidan pun mengalami kesulitan
menolongnya , bidan tersebut menuruti egonya sendiri akan menolong
persalinan tersebut sedangkan bidan tersebut sudah tau akan berakibatkan
bahaya, dan ternya bayi tersebut meninggal , dan masyarakat mengetahui
tentang bayi meninggal tersebut tersampaikan lah tentang kasus tersebut ke
IBI dan IBI pun memanggil Bidan tersebut dan ternyata IBI mencabut IZIN
Bidan tersebut .
 Isu etik : telalu mengikuti ego Bidan tersebut menjadikan bayi tersebut
meninggal
 Dilema : bidan tersebut bingung memilih untuk menolong persalinan
tersebut dengan resiko bayi tersebut meninggal atau memilih untuk
merujuk ke rumah sakit .
 Penyelesaian : sebaiknya bidan tersebut harus meminta persetujuan
kepada pasien atau keluarga untuk dapat bisa di atasi .
 Kasus (cairan benih dan mules)
Ny. X dengan kehamilan 38 minggu datang ke BPS bidan D dengan keluhan
mulas-mulas serta mengeluarkan cairan berwarna jernih dan berbau anyir
setelah di adakan pemeriksaan bidan D Mendiagnosa bahwa nyonya X
mengalami KPD . Bidan D menyerahkan pada keluarganya Ny. X untuk
merujuk Ny. X Tetapi keluarga Ny. X tidak mau keluarga klien hanya
menginginkan Ny.X melahirkan di BPS tetapi bidan berfikir bahwa Ny. X
membutuhkan pertolongan yang cepat . setelah di lakukan pertolongan
ternyata Ny. X mengalami persalinan lama sehingga bayi Ny. X Tidak dapat
di selamatkan karna bayi Ny X mengalami ASFIKSIA setelah mengetahui
bahwa bayinya meninggal Ny. X mengalami perdarahan Hebat yang
menyebabkan kondisi Ny. X drop tetapi Ny. X masih di tangani. Sedangkan
keluarga Ny. X meminta pertanggung jawaban bidan D karna bayi tersebut
tidak dapat di tolong tepat waktu keluaraga Ny.X menggap bidan D tidak
mempunyai keahlian di dalam bidang kebidanan Mendengar hal ini warga di
sekitar BPS bidan D menuntun agar bidan di pindahkan dari lingkungan
mereka supaya tidak terjadi hal yang sama untuk kedua kalinya pada warga
tersebut tidak percaya kepada bidan tersebut sudah tidak lagi mempunyai
kepercayaan kepada bidan D untuk menolong persalinan. Dan pada akhirnya
di bawa ke meja hijau oleh keluarga Ny. X . pada kasus ini kesalahan tidak
sepenuhnya terletak pada bidan D karna bidan D telah nyerahkan pada
keluarga Ny. X untuk merujuk tetapi keluarga Ny. X tidak menyetujuinya di
sisi lain Ny. X juga membutuhkan pertolongan pada bayinya.
 isu etik : timbulnya keegoisan dari keluarga terlalu cepat mengambil
keputusan dan mengakibatkan bayi tersebut meninggal
 dilema: bidan bingung untuk memilih atau menolong persalinan
tersebut, karna bidan tau itu bukan wewenang bidan tetapi disisi lain
keluarganya tersebut tetap ingin memilih melahirkan di bidan tersebut.
 penyelesaian : sebaiknya bidan tersebut melakukan infromkonsen
kepada keluarga tersebut dan keluarga pasien menandatangani surat
bahwa ia menyetujui untuik di tolong persalinan bidan agar kesalahan
tidak terletak sepenuhnya kepada bidcan.
 Kasus (Aborsi)
Seorang pasien x datang kebidan y untuk menggugurkan secara paksa, dan
janin dalam kandungan berusia lima bulan, di klinik bersalin milik bidan y.
Bidan tersebut menolak pasien untuk melakukan tindakan aborsi tersebut,
akan tetapi pasien x tetap memaksa dan menjanjikan membayar seberapapun.
Dan bidan tersebut bingung akan memilih aborsi atau tidak tetapi bidan
tersebut memilih untuk melakukan aborsi. Seiringnya waktu bidan y
terbongkar bahwa telah melakukan aborsi oleh polisi yang sudah menyelidiki
dan mendapatkan informasi dari masyarakat yang curiga dengan perut pasien
yang tiba – tiba mengecil. Lalu ibi mengetahui kasus bidan x tersebut telah
melakukan aborsi dan telah melanggar kode etik sebagai seorang bidan , dan
IBI mencabut BPS tersebut agar tidak boleh membuka praktik lagi dan bidan
tersebut bersalah karena telah melanggar wewenang bidan.
 Isunya : bidan tersebut lalai dalam mengambil keputusan sehingga
merugikan diri sendiri.
 Dilema : bidan bingung untuk memilih dan menolong aborsi atau
tidak, karena bidan tersebut mengetahui bahwa tindakan tersebut
bukan wewenang seorang bidan, dan Pada akhirnya bidan tersebut
melakukan aborsikarena pasien tersebut menjanjikan bayaran yang
tinggi.
 Penyelesaian : Sebaiknya sebagai seorang bidan harus berpikir dalam
mengambil suatu keputusan dan seharusnya bidan y memberikan
informed consent terlebih dahulu dan memberikan pelayanan yang
sesuai baik dan jujur sesuai dengan standar pelayanan kebidanan.
 Kasus Di suatu desa terpencil ditempatkan seorang bidan PTT,
Sebut saja bidan A. Bidan A ini sangat jarang sekali berada ditempat.
Sehingga di masa kerjanya bidan yang harusnya dibutuhkan ini tidak
memberikan pelayanan sebagai mana mestinya. Ini merupakan pelanggaran
yang dilakukannya terhadap profesinya. Hal ini terdengar oleh organisasi
profesi (IBI) dan bidan PTT ini bisa dikenakan sanksi yang setimpal atas
pelanggaran yang ia lakukan.
 Isu : organisasi profesi IBI dan bidan PTT tersebut mengetahui bahwa
bidan A tidak melaksanakan apa yang semestinya dilakukan.
 Konflik : bidan A jarang sekali berada ditempat, sehingga bidan
tersebut mendapat sanksi dari IBI
 Penyelesaian : seharusnya seorang bidan harus selalu berada ditengah-
tengah masyarakat, karena banyak masyarakat yang membutuhkan.
 kasus Ada seorang wanita muda usia 20 tahun dan pria muda datang ke salah
satu bidan. Wanita tersebut mengatakan telat haid sudah 8 minggu lalu ia
sudah mengecek, ternyata hasilnya positif (hamil). Karena pasangan muda
tersebut masih terlalu muda dan mereka tidak ingin mengecewakan orang
tuanya memutuskan lah mereka datang ke bidan untuk menggugurkan
kandungannya ke bidan tersebut. Di terima lah oleh bidan tersebut dan
langsung di gugurkan kandungan tersebut. Lalu terjadilah pendarahan yang
sangat hebat di bawalah oleh wanita itu kerumah sakit ternyata dalam
perjalanan tersebut nyawa wanita itu tidak bisa tertolong. Akhirnya bidan
tersebut di tegur oleh dokter dan akhirnya praktik si bidan tersebut di tutup
dan di beri sangsi oleh pihak yang berwajib.
 Isu etik : yang timbul kelalaian seorang bidan sehingga menimbilkan
mal praktik
 Dilema : bidan tidak di percaya lagi oleh masyarakat izin pratik bidan
tersebut di cabut.
 Penyelesaiannya : sebaiknya bidan tersebut tidak melanggar hukum,
dan seharusnya memberika pelayanan sesuai .

Anda mungkin juga menyukai