Anda di halaman 1dari 3

1.

Latar Belakang
Bagi tenaga medis atau tenaga kesehatan dalam. menjalankan tugasnya yaitu memberikan pelayanan kesehatan
terhadap masyarakat sangatlah penting dalam menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat atau kliennya.
Hal tersebut diperlukan agar dalam memberikan pelayanannya tenaga kesehatan tersebut dapat dipercaya oleh
masyarakat atau kliennya sehingga keduanya dapat saling berhubungan dengan baik tanpa ada ketidak selarasan
antar kedua belah pihak.
Begitupun bagi tenaga kesehatan bidan. Bidan harus benar-benar menjaga kepercayaan kliennya. Karena bidan
adalah seorang tenaga medis yang memberikan pelayanan terutama terhadap para wanita sehingga hubungan
yang baik sangatlah penting, jika tidak maka hubungan antara bidan dengan masyarakat atau kliennya akan
menjadi hubungan yang dapat merugikan terhadap bidan maupun masyarakat dan klien. Hubungan antara
tenaga kesehatan dengan masyarakat dan klien yang tidak baik dapat menimbulkan sebuah konflik sehingga
dapat menyebabkan adanya tindakan hukum dari pemerintah yang disebut dengan isu etik. Tenaga kesehatan
hanya dapat memberikan pelayanan yang sesuai dengan wewenangnya yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Sebagaimana bidan, wewenang bidan terbaru telah ditetapkan dalam PERMENKES RI
No.1464/MENKES/PER/X/2010. Isu sendiri  adalah suatu objek yang bersifat kontroversi yang dapat di diskusikan,
sebagai pendapat setiap orang yang mengandung topik penting. Yang di dapatkan pada  menghargai suatu
tindakan seseorang yang kita kenal sebagai etik.
2. Masalah dan Pemecahan Masalah
Issue Etik Yang Terjadi Antara Bidan Dengan Klien, Keluarga Dan Masyarakat
Issue etik yang terjadi antara bidan dengan klien, keluarga dan masyarakat mempunyai hubungan erat dengan
nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan.
Seorangbidan dikatakan profesional bila ia mempunyai kekhususan sesuai dengan peran dan fungsinya yang
bertanggung jawab menolong persalinan. Dengan demikian penyimpangan etik mungkin saja akan terjadi dalam
praktek kebidanan misalnya dalam praktek mandiri,bidan yang bekerja di RS, RB atau institusi kesehatan lainnya.
Dalam hal ini bidan yang praktek mandiri menjadi pekerja yang bebas mengontrol dirinya sendiri. Situasi ini akan
besar sekali pengaruhnya terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan etik.
KASUS
Di sebuah desa, ada seorang bidan yang telah membuka praktek kurang lebih selama satu tahun. Pada suatu hari
datang seorang klien bernama Ny "V"usia kehamilan 38 minggu dengan keluhan perutnya terasa kencang
kenceng sejak 5 jam yang lalu. Setelah dilakukan VT, Didapatkan hasil pembukaan 3 dan ternyata janin dalam
keadaan letak sungsang. Oleh karena itu bidan menyarankan agar di Rujuk ke Rumah Sakit untuk melahirkan
secara operasiSC.Namun keluarga klien terutama suami menolak untuk di Rujuk dengan alasan tidak punya biaya
untuk membayar operasi. Tapi bidan tersebut berusaha untuk memberi penjelasan bahwa tujuan di Rujuk demi
keselamatan janin dan juga ibunya namun jika tetap tidak mau dirujuk akan sangat membahayakan janin maupun
ibunya. Tapi keluarga bersikeras agar bidan mau menolong persalinan tersebut. Sebenarnya, dalam hal ini bidan
tidak yakin bisa berhasil menolong persalinan dengan keadaan letak sungsang seperti ini karenapengalaman
bidan dalam hal ini masih belum begitu mendalam. Selain itu juga dengan di Rujuk agar persalinan berjalan
dengan lancar dan bukan kewenangan bidan untuk menolong persalinan dalam keadaan letak sungsang seperti
ini. Karena keluarga tetap memaksa, akhirnya bidan pun menuruti kemauan klien serta keluarga untuk menolong
persalinan tersebut. Persalinan berjalan sangat lama karena kepala janin tidak bisa keluar. Setelah bayi lahir
ternyata bayi sudah meninggal. Dalam hal ini keluarga menyalahkan bidan bahwa bidan tidak bisa bekerja secara
profesional dan dalam masyarakatpun juga tersebar bahwa bidan tersebut dalam melakukan tindakan sangat
lambat dan tidak sesuai prosedur.
Konflik : keluarga terutama suami menolak untuk di rujuk ke Rumah sakit dan melahirkan secara operasi SC
dengan alasan tidak punya biaya untuk membayar operasi.
Issue : Di mata masyarakat, bidan tersebut dalam pelayanan atau melakukan tindakan tidak sesuai prosedur dan
tidak profesioanl. Selain itu juga masyarakat menilai bahwa bidan tersebut dalam menangani pasien dengan kelas
ekonomi rendah sangat lambat atau membeda-bedakan antara pasien yang ekonomi atas dengan ekonomi
rendah.
Dilema : Bidan merasa kesulitan untuk memutuskan tindakan yang tepat untuk menolong persalinan Resiko
Tinggi. Dalam hal ini letak sungsang seharusnya tidak boleh dilakukan oleh bidan sendiri dengan keterbatasan
alat dan kemampuan medis. Seharusnya ditolong oleh Dokter Obgyn, tetapi dalam hal ini diputuskan untuk
menolong persalianan itu sendiri dengan alasan desakan dari kelurga klien sehingga dalam hatinya merasa
kesulitan untuk memutuskan sesuai prosedur ataukah kenyataan di lapangan.
Penyelesaian Masalah
Bidan yang menangani Ny "A"  seharusnya tidak terlalu mengedepankan desakan keluarga untuk mengani ibu,
yang kondisinya tidak berada dalam kewenangan bidan. Demi keselamatan ibu dan bayi pihak keluarga harus
memprioritaskan kondisi ibu dan bayi agar selamat. Keluarga juga merupakan sumber dukungan yang
mempengaruhi individu dalam memperoleh atau menggunakan pelayanan kesehatan , untuk itu bidan dan
keluarga harus bekerjasama. Dalam  Memberikan sebuah pertolongan dan mempunyai kewenangan dalam
mengambil suatu keputusan dalam tugasnya termasuk keputusan mengadakan konsultasi atau rujukan.

Issue Etik Yang Terjadi Antara Bidan Dengan Teman Sejawat


Di suatu desa yang tidak jauh dari kota dimana di desa tersebut ada dua orang bidan yaitu bidan “A” dan bidan
“B” yang sama – sama memiliki BPS dan ada persaingan di antara dua bidan tersebut. Pada suatu hari datang
seorang pasien yang akan melahirkan di BPS bidan “B” yang lokasinya tidak jauh dengan BPS bidan “A”. Setelah
dilakukan pemeriksaan ternyata pembukaan masih belum lengkap dan bidan “B” menemukan letak sungsang dan
bidan tersebut tetap akan menolong persalinan tersebut meskipun mengetahui bahwa hal tersebut melanggar
wewenang sebagai seorang bidan demi mendapatkan banyak pasien untuk bersaing dengan bidan “A”.
Sedangkan bidan “A” mengetahui hal tersebut. Jika bidan “B” tetap akan menolong persalinan tersebut, bidan
“A” akan melaporkan bidan “B” untuk menjatuhkan bidan “B” karena di anggap melanggar wewenang profesi
bidan.
Issu Moral         : seorang bidan melakukan pertolongan persalinan normal.
Konflik Moral  : menolong persalinan sungsang untuk nendapatkan pasien demi persaingan atau dilaporkan oleh
bidan “A”.
Dilema Moral:
 Bidan “B” tidak melakukan pertolongan persalinan sungsang tersebut namun bidan kehilangan satu pasien.
 Bidan “B” menolong persalinan tersebut tapi akan dijatuhkan oleh bidan “A” dengan di laporkan ke lembaga
yang berwenang.

Penyelesaian Masalah

Sebaiknya bidan B tidak melakukan pertolongan persalinan tersebut, karena hal itu bukan wewenang bidan.
Alangkah lebih baik jika pasien tersebut dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi. Karena pembukaan masih
belum lengkap, maka masih ada waktu yang dapat digunakan untuk merujuk. Untuk bidan A, sebaiknya
memberitahu bahwa tindakan yang akan dilakukan bidan B itu salah dan membantunya untuk merujuk, bukan
mengutamakan kepentingan pribadi daripada kepentingan pasien. Karena, yang paling utama adalah
keselamatan pasien. Bidan Harus menjalin hubungan baik dengan teman sejawatnya untuk menciptakan
suasanya kerja yang serasi. Dalam melaksanakan tugasnya harus saling menghormati entah dengan teman
sejawat maupun dengan tenaga kesehatan lainya. Untuk itu Baik bidan "A" maupun Bidan "B" lebih baik
menyarankan kepada ibu dan keluarga untuk melakukan rujukan, karena kondisi ibu yang sudah berada di luar
wewenang bidan.

Issue Etika Yang Terjadi Antara Bidan Dengan tenaga Medis Lainnya

Pengertiannya yaitu perbedaan sikap etika yang terjadi pada bidan dengan tenagamedis lainnya sehingga
menimbulkan ketidak salah pahaman.

Suatu hari ada seorang ibu bersama suaminya kebidan “ F “ ibu datang kebidan bertujuan untuk suntik KB. Ibu
awalnya memakai KB suntik 1 bulan tapi ibu meminta ke bidan “ F “ untuk mengganti Kb suntik 3 bulan sekali,
setelah itu bidan “ F “ menjelaskan kemungkinan yang akan terjadi apabila berganti KB suntik 1 bulan sekali ke
suntik KB 3 bulan sekali. Apabila tidak cocok akan mengalami perdarahan ibu dan suaminya menyetujui. Bidan
pun memberikan suntikan KB 3 bulan itu ke Ibu tersebut. Dua bulan kemudian , ibu datang bersama suaminya,
dengan keluhan keluar darah lumayan banyak dari vaginanya. Ibu terlihat pucat dan lemas, Bidan “ F“
menjelaskan kepada bapak dan ibu tersebut bahwa KB suntik 3 bulan sekali itu tidak cocok untuk Ibu dan Ibu
tersebut dibaringkan ditempat tidur. Suami ibu tersebut meminta ke bidan diberikan obat agar darah yang keluar
sedikit berkurang, tapi bidan “ F “ tidak memberikan dengan alasan agar tidak terjadi penyakit. Setelah beberapa
menit darah yang keluar dari vagina Ibu semakin banyak, sehingga Bidan merujuk ke dokter. Sesampainya ke
dokter Ibu tersebut Syok sehingga dokter memberikan vitamin K peroral dengan kejadian itu bidan ditegur oleh
dokter.
Issue etik yang timbul , kesalahan seorang bidan sehingga menimbulkan pelanggaran komplikasi.

Dilema : Bidan dapati dilporkan ke puskesmas Issue Etik Yang Terjadi Antara Bidan Dan Organisasi Profesi
Penyesalan Masalah

Bidan harus menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra profesinya.Setiap bidan harus meningkatkan
kemampuan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Harus terus menerus untuk meningkatkan
pengatahuan dan ketrampilan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Jika anda juga
disuntikkan vitamin pada saat yang sama, maka terdapat beberapa jenis vitamin yang mungkin diberikan. Vitamin
yang sering diberikan dalam bentuk suntikan adalah vitamin B atau vitamin C, dan pada kondisi atau penyakit
tertentu dapat juga disuntikkan vitamin A atau vitamin K. Namun, karena suntikan vitamin ini tidak selalu
dilakukan setelah suntikan kontrasepsi, untuk memastikan hal tersebut anda sebaiknya langsung bertanya
kepada dokter yang melakukan suntikan tersebut, karena bisa saja dilakukan untuk kondisi lain yang anda miliki
saat ini.

Mendapatkan informasi mengenai semua tindakan dan obat-obatan yang diberikan kepada anda merupakan hak
anda sebagai pasien, oleh karena itu jangan merasa ragu untuk berdiskusi dengan dokter yang menangani anda
mengenai indikasi dan fungsi dari obat tersebut.

Issue etik yang terjadi antara bidan dan organisasi profesi adalah suatu topic masalah yang menjadi bahan
pembicaraan antara bidan dengan organisasi profesi karena terjadinya suatu hal-hal yang menyimpang dari
aturan-aturan yang telah ditetapkan.
Kasus

Seorang ibu yang ingin bersalin di BPS pada bidan A sejak awal kehamilan ibu tersebut memang sudah sering
memeriksakan kehamilannya. Menurut hasil pemeriksaan bidan Ibu tersebut mempunyai riwayat hipertensi.
Maka kemungkinan lahir pervaginanya sangat beresiko. Saat persalinan tiba. Tekanan darah ibu menjadi tinggi.
Jika tidak dirujuk maka beresiko terhadap janin dan kondisi si Ibu itu sendiri. Resiko pada janin bisa terjadi gawat
janin dan perdarahan pada ibu. Bidan A sudah mengerti resiko yang akan terjadi. Tapi ia lebih mementingkan
egonya sendiri karena takut kehilangan komisinya dari pada dirujuk kerumah sakit. Setelah janin lahir Ibu
mengalami perdarahan hebat, sehingga kejang-kejang dan meninggal. Saaat berita itu terdengar organisasi
profesi ( IBI ), maka IBI memberikan sanksi yang setimpal bahwa dari kecerobohannya sudah merugikan orang
lain. Sebagai gantinya,ijin praktek ( BPS ) bidan A dicabut dan dikenakan denda sesuai dengan pelanggaran
tersebut. Issue etik :

Terjadi malpraktek pelanggaran wewenang bidan Dilema etik Warga yang mengetahui hal tersebut segera
melaporkan kepada organisasiprofesi dan diberikan “ AMP .

Penyelesaian Masalah
Sebaiknya warga melaporkan bidan Karena bagaimanapun bidan A telah menyalahi aturan karena jika terjadi
sesuatu kepada pasien yang pendarahan hingga merenggut nyawa pasien tersebut walaupun bidan ada lebih dan
senior apabila yang dilakukan salah tetap harus dilaporkan karena sebagai bidan harus menaati aturan yang
berlaku meskipun hal yang bukan kewenangan bidan tersebut kemungkinan untuk dilakukan, jika hal yang
dilakukan adalah tindakan yang benar dengan melaporkan ke pihak yang berwenang maka sebaiknya bidan A
sadar bahwa tindakan yang dilakukan itu salah dengan tidak melakukan tindakan yang serupa di kemudian har

Anda mungkin juga menyukai