Anda di halaman 1dari 4

KOMUNIKASI PEMBERITAHUAN BERITA BURUK

Tujuan Pemberitahuan Berita Buruk


Mahasiswa mampu memperagkan, melakukan, menyampaikan komunikasi medik khusus
dalam hal ini menyampaikan berita buruk dengan jelas, penuh empati dan menyampaikan
keutamaan orang sakit serta harapan pada pasien bahwa setiap penyakit ada obatnya.
Tujuan Intruksional Khusus
Mahasiswa mampu berkomunikasi dengan pasien dan keluarganya dalam hal :
1. Membangun hubungan melalui komunikasi verbal dan nonverbal
2. Berempati secara verbal dan nonverbal
3. Berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang santun dan dapat dimengerti
4. Menyampaikan berita buruk dan melakukan konseling dengan cara yang baik dan benar
5. Menyampaikan keutamaan orang sakit serta memberi harapan kepada pasien bahwa
setiap penyakit ada obatnya.
Langkah-Langkah Menyampaikan Berita Buruk
1. Melakukan persiapan
2. Menanyakan apa yang pasien tahu tentang penyakitnya
3. Menanyakan seberapa besar keingintahuan pasien tentang penyakitnya
4. Menyampaikan berita
5. Memberika respon terhadap perasaan pasien
6. Merencanakan tindak lanjut
7. Mengkomunikasikan prognosis
(NASKAH)
Membina Sambung Rasa
1. Memperlihatkan sikap menerima terhadap pasien
2. Memberikan salam, memperkenalkan diri dan menanyakan identitas pasien
Dokter : Perkenalkan Ibu, saya dr. .......... Dokter yang jaga pada siang hari ini. Dengan
Ibu siapa?
Pasien 1 : Saya ........... Dok
Dokter : Usianya berapa Bu?
Pasien : 40 Tahun Dok
Dokter : Ibu rumahnya dimana?
Pasien : Samata Dok
Dokter : Ibu datang kemari sendiri atau diantar oleh keluarga?
Pasien : Diantar sama keluarga Dok, sama anak saya
Dokter : Pekerjaan Ibu apa?
Pasien : Ibu rumah tangga Dok
Dokter : Pendidikan terakhir?
Pasien : S1 Dok
Menggali Informasi
1. Mencari tahu apa yang pasien telah ketahui tentang penyakitnya
2. Sejauh mana kesiapan pasien atau keluarga pasien dalam menerima kabar buruk
Dokter : Baik Ibu, ada yang bisa saya bantu? InsyaaAllah informasi yang Ibu berikan
akan menjadi rahasia medis bagi kami
Pasien : Iya Dok, saya datang kemari untuk kontrol, 2 minggu yang lalu saya telah
menjalani operasi pembedahan tumor payudara
Dokter : Apakah Dokter sebelumnya sudah mengatakan apa penyakit Ibu?
Pasien : Sudah Dok, Kata Dokter di payudara kanan saya ada tumor
Dokter : Apakah Dokter sebelumnya sudah menyarankan untuk melakukan suatu
pemeriksaan lebuh lanjut Bu?
Pasien : Sudah, waktu itu dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui jenis tumornya Dok
Dokter : Baik Bu. Siapa sebaiknya yang saya ajak bicara mengenai hal ini Bu? Apakah
Ibu berkenan ditemani keluarga atau lebih nyaman seperti ini?
Pasien : Oh iya Dok saya ditemani anak saya saja Dok
Dokter : Silahkan Ibu mempersilahkan anak Ibu untuk menemani Ibu disini
Pasien : Baik Dok
Menyampaikan Berita Buruk
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan
2. Menyampaikan berita buruk dengan jelas dan penuh empati
Dokter : Assalamualaikum Mas, perkenalkan saya dr........Dengan Mas siapa?
Anak : ..... Dok
Dokter : Putra dari Ibu .......?
Anak : Iya Dok
Dokter : Baik, dari pemeriksaan yang didapatkan, ditemukan benjolan di payudara Ibu
sebelah kanan. Mempunyai riwayat keluarga yang meninggal karena kanker
payudara. Benar begitu Bu?
Pasien : Benar Dok
Dokter : Dan hasil lab ditemukan Karsinoma Invasive Ductal Stadium II
Anak : Maksudnya Apa ya Dok?
Dokter : Hasil pemeriksaan laboratorium yang didapatkan, tidak sesuai dengan apa yang
diharapkan Bu, Mas. Dengan berat hati saya menyampaikan bahwa Ibu
mengalami kanker payudara stadium II
Memberi Respon Terhadap Reaksi Emosional Pasien
1. Memberi kesempatam pada pasien waktu untuk bereaksi
2. Memberi respon pada pasien dengan penuh empati dan wajar
Dokter : Apakah berita tersebut membuat ibu takut, cemas atau khawatir?
Pasien : Iya Dok, saya khawatir
Dokter : Coba katakan lebih banyak tentang bagaimana perasaan Ibu tentang apa yang
baru saya sampaikan?
Pasien : Iya Dok, saya juga khawatir dengan keluarga saya. Saya khawatir perhatian saya
terhadap keluarga berkurang Dok
Dokter : Saya juga berharap hasil ini berbeda Ibu. Semoga Ibu dan Keluarga diberikan
ketabahan
Menjelaskan Tindak Lanjut
1. Menyampaikan rencana tindak lanjut
2. Mengkomunikasikan prognosis
Dokter : Dari hasil yang didapatkan, Ibu disarankan untuk segera melakukan
pengangkatan payudara, dilanjutkan dengan radioterapi atau kemoterapi. Apa
yang membuat Ibu khawatir terhadap apa yang sekarang terjadi Bu?
Pasien : Iya Dok, saya khawatir umur saya tidak lama lagi Dok. Apakah saya masih bisa
sembuh Dok?
Dokter : Apabila Ibu menjalani prosedur medis dengan tertib, menjalani pola hidup sehat
(Seperti olahraga teratur), makan makanan yang seimbang dan bergizi, istrahat
yang cukup, berpikiran positif, dan selalu berdo’a. InsyaaAllah penyakit Ibu akan
sembuh. Saya harap Mas ...... akan berusaha selalu siap sedia mendampingi Ibu.
Peran Mas..... akan sangat berpengaruh terhadap kesembuhan Ibu
Anak : Baik Dok
Mengakhiri Percakapan
1. Membangun harapan pasien
2. Menjelaskan bahwa dokter siap membantu pasien
3. Membuat kesepakatan untuk pertemuan lebih lanjut
Dokter : Saya harap Ibu bersifat optimis dan yakin kalau Allah mampu menyembuhkan
penyakit Ibu. Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit, kecuali Ia juga
menurunkan penawarnya Bu
Pasien : Baik Dok, saya akan bersifat optimis
Anak : Saya akan menyemangati Ibu saya dan memberikan dukungan Dok
Dokter : Baik, selanjutnya Ibu akan saya rujuk ke Dokter yang lebih berkompeten yaitu
dokter spesialis yang menangani kanker. Kami akan coba membantu Ibu
semaksimal mungkin
Pasien : Baik Dok, saya akan mengikuti prosedur
Dokter : Apakah ada yang ingin ditanyakan Bu atau Mas mungkin?
Pasien : Cukup Dok
Dokter : Terimakasih atas kerjasamana Bu, Mas
Pasien : Iya Dok

Anda mungkin juga menyukai